130501064248buku Petujuk Teknis PROPER 2013 PDF
130501064248buku Petujuk Teknis PROPER 2013 PDF
130501064248buku Petujuk Teknis PROPER 2013 PDF
1
DAFTAR ISI
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan .................................................................... 4
A. Latar Belakang .................................................................... 4
B. Tujuan .................................................................................. 5
C. Ruang Lingkup ................................................................... 5
BAB II Mekanisme Pelaksanaan Proper Dekonsentrasi 2013 6
BAB III Tahap Persiapan ............................................................. 10
A. Penyusunan Tim Pelaksana PROPER ............................. 10
B. Penguatan Kapasitas ......................................................... 10
C. Sosialisasi ............................................................................ 11
BAB IV Inspeksi Lapangan dan Supervisi ............................... 13
A. Pengumpulan Data Awal ................................................. 13
B. Pelaksanaan Inspeksi ........................................................ 13
C. Penyusunan Laporan Inspeksi ......................................... 16
D. Supervisi .............................................................................. 17
BAB V Pemeringkatan ................................................................ 18
A. Penyusunan Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER 18
(Rapor) Sementara .............................................................
B. Pemberitahuan Hasil Peringkat Sementara ................... 19
C. Sanggahan/Klarifikasi ...................................................... 20
D. Review hasil sanggahan oleh Dewan PROPER .............. 20
BAB VI Peningkatan Kapasitas Kabupaten/Kota .................. 21
BAB VII Jadual Kegiatan Proper 2013 ....................................... 22
BAB VIII Evaluasi dan Pelaporan ............................................... 23
2
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadiran ALLAH SWT, Petunjuk Teknis
Kegiatan Dekonsentrasi Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3,
Pengelolaan Kualitas Air dan Udara Skala Nasional melalui Program PROPER, Tahun
2013 dapat kami susun tepat pada waktunya.
Petunjuk teknis ini diharapkan dapat digunakan oleh Pemerintah Provinsi dalam
melaksanakan kegiatan dekonsentrasi di daerah dalam upaya meningkatkan ketaatan
perusahaan terhadap lingkungan hidup dan menjaga agar pencemaran lingkungan
hidup dapat dicegah sejak dini.
Akhir kata kami berharap Petunjuk Teknis ini bermanfaat bagi para pihak dalam
mengupayakan perbaikan kualitas lingkungan demi terwujudnya pembangunan yang
berkelanjutan. Saran dan masukan terhadap Petunjuk Teknis ini akan sangat
bermanfaat dalam meningkatkan kinerja PROPER.
M.R. Karliansyah
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
4
(SKPD) Provinsi dalam melaksanakan lingkup penyelenggaraan dekonsentrasi bidang
lingkungan hidup.
B. Tujuan
Tujuan petunjuk teknis ini adalah untuk digunakan sebagai acuan bagi institusi
pengelola lingkungan hidup tingkat Provinsi dalam melaksanakan tugas
dekonsentrasi PROPER.
C. Ruang Lingkup
5
BAB II
MEKANISME PELAKSANAAN DEKONSENTRASI PROPER 2013
6
KESEPAKATAN RAKERNIS USULAN PROVINSI
No. PROVINSI
2012 2013
11 Jawa Timur 95 75
12 Kalimantan Barat 30 32
13 Kalimantan Selatan 55 55
14 Kalimantan Tengah 19 19
15 Kalimantan Timur - 25
16 Kep. Bangka Belitung 25 26
17 Kepulauan Riau 21 20
18 Lampung 75 75
19 Maluku 22 26
20 NTB 40 31
21 Papua Barat - 10
22 Riau 75 100
23 Sulawesi Barat 6 7
24 Sulawesi Selatan 35 35
25 Sulawesi Tengah 16 12
26 Sulawesi Tenggara 10 10
27 Sulawesi Utara 31 31
28 Sumatera Barat 30 35
29 Sumatera Selatan 51 50
30 Sumatera Utara 80 40
TOTAL 1178 1238
Keterangan : MPJ = Sektor Manufaktur Prasarana Jasa; PEM = Sektor Pertambangan Energi Migas; AGRO = Sektor Agroindustri
7
PERSIAPAN
PENETAPAN TIM
PENGUATAN PENGUMPULAN
TEKNIS & TIM SOSIALISASI
KAPASITAS DATA
PELAKSANA
PEMERINGKATAN PENAATAN
PENYUSUNAN REVIEW PENENTUAN PEMBERITAHUAN
RAPORT PERINGKAT PERINGKAT PERINGKAT
SEMENTARA TAHAP I SEMENTARA SEMENTARA
REVIEW
MASA REVIEW USULAN
PERINGKAT
SANGGAHAN SANGGAHAN PERINGKAT
TAHAP II
PENINGKATAN KAPASITAS
PENINGKATAN
KAPASITAS
KABUPATEN / KOTA
8
4. Menguasai dan menerapkan konsep K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) selama
melaksanakan pengawasan;
5. Melaporkan fakta-fakta hasil pengawasan secara lengkap, akurat, dan obyektif;
6. Selalu berupaya meningkatkan pengetahuan profesional dan keterampilan teknis;
7. Berpenampilan pantas termasuk mengenakan pakaian dan peralatan pelindung
untuk keselamatan kerja;
8. Melengkapi diri dengan peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan
pengawasan yang mudah dibawa untuk menghindari hutang budi terhadap usaha
dan atau kegiatan.
9
BAB III
TAHAP PERSIAPAN
B. Penguatan Kapasitas
10
Yogyakarta, DKI Jakarta, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan
Barat, Kalimantan Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Maluku, NTB, Riau,
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan,
dan Sumatera Utara) yang telah melaksanakan PROPER tahun 2011-2012 akan
dilakukan penyegaran (refreshment) di Jakarta.
Output kegiatan:
1. Jumlah orang yang mengikuti penyegaran PROPER dan penguatan kapasitas;
2. Jumlah orang yang mendapat sertifikat penguatan kapasitas PROPER;
3. Laporan pelaksanaan kegiatan penguatan kapasitas dan penyegaran PROPER.
C. Sosialisasi
11
1. Petugas Inspeksi PROPER Provinsi mengundang perusahaan peserta PROPER
tahun 2012-2013 di wilayahnya.
2. Pelaksanaan Sosialisasi menggunakan narasumber dari Petugas Inspeksi PROPER
Provinsi yang telah memiliki sertifikat penguatan kapasitas/PPLHD.
3. Tidak diperkenankan memungut anggaran dari perusahaan atau peserta untuk
pelaksanaan sosialisasi.
4. Sekretariat PROPER Provinsi mendokumentasikan jumlah dan kehadiran/absensi
perusahaan yang memperoleh sosialisasi, peserta sosialisasi dan menyelesaikan
laporan pelaksanaan kegiatan sosialisasi.
Output:
1. Jumlah perusahaan yang memperoleh sosialisasi;
2. Jumlah peserta sosialisasi;
3. Laporan Pelaksanaan kegiatan sosialisasi.
12
BAB IV
INSPEKSI LAPANGAN DAN SUPERVISI
Output:
Data kuesioner yang telah diisi oleh perusahaan.
B. Pelaksanaan inspeksi
Dalam rangka pengambilan data sekunder dan primer Petugas Inspeksi PROPER
Provinsi melakukan inspeksi lapangan dengan ketentuan:
1. Setiap Tim Inspeksi terdiri atas:
a. Petugas Inspeksi PROPER Provinsi: 2 (dua) orang yang telah memperoleh
sertifikat pelatihan PROPER dan/atau PPLHD;
b. Petugas Inspeksi PROPER Kabupaten/Kota : 1 (satu) orang yang telah
memperoleh sertifikat pelatihan PROPER dan/atau PPLHD.
Untuk melakukan pengawasan Aspek Pengendalian Pencemaran Air,
Pengendalian Pencemaran Udara dan Pengelolaan Limbah B3 serta pengendalian
kerusakan lingkungan (khusus kegiatan pertambangan);
13
2. Ketua tim inspeksi Provinsi harus Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah
Provinsi, Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil Provinsi atau petugas inspeksi
PROPER provinsi yang telah lulus penguatan kapasitas.
3. Tim Inspeksi lapangan harus dilengkapi dengan surat tugas dengan ketentuan:
a. Nama petugas tim inspeksi lapangan harus sesuai dengan yang tercantum
dalam SK Tim Inspeksi PROPER Provinsi.
b. Nama petugas yang menandatangani Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER
harus sesuai dengan nama yang tercantum dalam surat tugas.
4. Pelaksanaan inspeksi yang dilakukan harus mengacu pada panduan inspeksi
PROPER.
5. Pelaksanaan inspeksi dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut:
a. Tahap I : 15 April s/d 15 Mei 2013;
b. Tahap II : 1 Juni s/d 1 Juli 2013;
c. Tahap III : 17 Juli s/d 24 Agustus 2013.
6. Pada setiap akhir tahap inspeksi, Petugas Inspeksi PROPER Provinsi sudah harus
menyelesaikan inspeksi dengan target sebagai berikut :
Tabel 2. Tahapan Inspeksi
TAHAP TARGET KETERANGAN
INSPEKSI INSPEKSI
I 25 %
II 70 %
III 100 %
7. Tim Pelaksana PROPER Provinsi wajib melaporkan kemajuan pelaksanaan inspeksi
kepada Sekretariat PROPER Kementerian Lingkungan Hidup setiap bulan.
8. Pengujian sampel air limbah wajib dilakukan oleh laboratorium yang terakreditasi
atau laboratorium yang ditunjuk oleh Gubernur.
9. Lokasi pengambilan sampel air limbah wajib dilakukan pada titik penaatan.
10. Seluruh biaya pelaksanaan inspeksi ditanggung oleh biaya APBN Kementerian
Lingkungan Hidup melalui dana dekonsentrasi.
Output kegiatan:
1. Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER atau Berita Acara Penolakan Pengawasan
PROPER;
2. Foto-foto hasil pengawasan lapangan;
3. Data Swa Pantau (dalam form berita acara) yang dilaporkan usaha dan atau
kegiatan yang dinilai;
15
4. Data hasil pengambilan sampel oleh instansi lingkungan hidup daerah;
5. Hasil Pengisian Daftar Isian penilaian Pengelolaan Limbah B3 (dalam form berita
acara);
6. Hasil Pengisian Daftar Isian Penilaian Kriteria Potensi Kerusakan Lahan;
7. Data Perhitungan Beban Pencemaran.
Laporan inspeksi adalah laporan Tim Inspeksi lapangan kepada atasan masing-masing
untuk melaporkan hasil pengawasannya sehingga atasan dapat segera mengambil
tindakan jika ditemukan hasil pengawasan yang berpotensi atau telah melanggar
peraturan lingkungan hidup dan berpotensi atau telah menyebabkan terjadinya
pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Pada setiap akhir kunjungan inspeksi lapangan, petugas inspeksi wajib menyelesaikan
laporan inspeksi berupa ringkasan ketaatan perusahaan dalam aspek pengendalian
pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, pengelolaan limbah B3, dan
pengendalian kerusakan lingkungan (khusus kegiatan pertambangan) serta hal-hal
yang perlu mendapat perhatian kepada atasan masing-masing dengan dilampiri oleh:
a. Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER.
b. Foto-foto hasil pengawasan lapangan.
c. Data Swapantau (dalam form berita acara) yang dilaporkan usaha dan atau
kegiatan yang dinilai.
d. Data hasil pengambilan sampel oleh Tim Pelaksana PROPER Provinsi1.
e. Hasil Pengisian Daftar Isian penilaian Pengelolaan Limbah B3 (dalam form berita
acara).
f. Hasil Pengisian Daftar Isian Penilaian Kriteria Potensi Kerusakan Lahan.
g. Data Perhitungan Beban Pencemaran.
Output Kegiatan:
Dokumentasi laporan inspeksi lapangan
1
Karena proses analisis laboratorium biasanya memerlukan waktu 1 bulan, maka hasil analisis ini dapat disusulkan.
16
E. Supervisi
Kegiatan Supervisi dilakukan untuk merekapitulasi hasil inspeksi dan menyusun
Draft Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER Sementara. Supervisi dilaksanakan
secara bertahap pada setiap akhir tahapan inspeksi lapangan dengan jadual
pelaksanaan sebagai berikut:
Tabel 3. Tahapan Supervisi
SUPERVISI TANGGAL
Tahap I 16 Mei ------- 31 Mei 2013
Tahap II 2 Juli ------- 16 Juli 2013
Tahap III 26 Agustus ---- 9 September 2013
17
BAB V
PEMERINGKATAN
5. Tim Pelaksana PROPER Provinsi selanjutnya melaporkan secara tertulis hasil status
penaatan / peringkat awal perusahaan kepada Kepala instansi lingkungan hidup
Provinsi, untuk kemudian disampaikan kepada Sekretariat PROPER.
18
7. Tim Teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup melakukan supervisi kepada
Tim Pelaksana PROPER Provinsi untuk memastikan kesesuaian Rapor Sementera
dengan kriteria penilaian PROPER, validitas data dan menjamin kredibilitas
pelaksanaan PROPER serta kesesuaian dengan jadual pelaksanaan PROPER yang
telah ditetapkan.
Output kegiatan:
1. Rapor Sementara hasil evaluasi pengawasan kinerja penaatan PROPER;
2. Rekapitulasi status penaatan;
3. Berita Acara Penyusunan Peringkat Sementara;
4. Surat penyampaian status penaatan usaha dan atau kegiatan yang dinilai dan
peringkat awal usaha dan atau kegiatan.
Output kegiatan:
1. Berita acara penerimaan Rapor Sementara;
2. Tanda terima pengiriman dokumen.
19
C. Sanggahan/Klarifikasi
Untuk menciptakan keadilan dalam pelaksanaan PROPER, Perusahaan yang dinilai
diberi kesempatan untuk menyampaikan sanggahan terhadap hasil penilaian
peringkat kinerja sementara. Langkah-langkah untuk menampung dan menanggapi
sanggahan perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Tim Pelaksana PROPER Provinsi menerima sanggahan tertulis dari Perusahaan
pada tanggal 23 Agustus - 29 Agustus 2013.
2. Sanggahan ini harus dalam bentuk tertulis yang diantar langsung ataupun dikirim
melalui fax dan pos untuk selanjutnya mendapat bukti tanda terima dokumen
sanggah. Apabila tidak ada sanggahan dalam jangka waktu 23 Agustus - 29
Agustus 2013, maka Perusahaan dianggap menerima hasil Peringkat Kinerja
Sementara dan Rapor Kinerja Sementara.
3. Tim Pelaksana PROPER Provinsi melakukan evaluasi terhadap dokumen
sanggahan pada tanggal 23 Agustus - 29 Agustus 2013. Hasil evaluasi dokumen
sanggahan didiskusikan dengan Tim Teknis PROPER untuk menyepakati usulan
peringkat akhir pada tanggal 30 Agustus - 5 September 2013.
4. Sanggahan tertulis dapat dilakukan setelah dilakukan kesepakatan dengan Tim
Teknis PROPER KLH.
5. Perbaikan peringkat perusahaan hanya dapat dilakukan jika :
a. Terdapat kesalahan data yang dimasukkan kedalam Rapor sementara oleh Tim
Pelaksana PROPER Provinsi,
b. Melengkapi data yang masih belum dimasukkan oleh Tim Pelaksana PROPER
Provinsi.
6. Jika terdapat sanggahan yang tidak berkaitan dengan ketentuan angka 5, maka
wajib didiskusikan dengan Tim Teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup
untuk menentukan perlu atau tidaknya perubahan peringkat perusahaan.
Output kegiatan:
1. Tanda terima dokumen sanggahan;
2. Jawaban atas sanggahan.
20
BAB VI
PENINGKATAN KAPASITAS KABUPATEN/KOTA
Kepala instansi lingkungan hidup Provinsi memberikan sertifikat kepada para peserta
penguatan kapasitas yang lulus.
Output kegiatan:
1. Jumlah orang yang dilatih;
2. Jumlah orang yang mendapat sertifikat;
3. Laporan pelaksanaan kegiatan penguatan kapasitas.
21
BAB VII
JADUAL KEGIATAN PROPER 2013
Keterangan:
*Sulawesi Barat, Gorontalo, Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi
Tenggara, Kepulauan Riau dan Papua Barat
**Bali, Banten, Bengkulu, D.I. Yogyakarta, DKI Jakarta, Jambi, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kep. Bangka
Belitung, Lampung, Maluku, NTB, Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah,
Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara
22
BAB VIII
EVALUASI DAN PELAPORAN
23
Sekretariat PROPER
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
Sekretariat PROPER
Telp./Fax. : (021) 8520-886
Email: dekonproper@gmail.com
Alamat: Jl. DI. Panjaitan Kav. 24, Gd. B Lt. 4 Kebon Nanas Jakarta 13410.
24
LAMPIRAN
26
LAMPIRAN I
FORMAT BERITA ACARA HASIL PENGAWASAN PROPER
BERITA ACARA
PENGAWASAN PENAATAN LINGKUNGAN HIDUP
Pada hari ini, .......... tanggal .... Bulan ..... tahun ......., pukul ......, di Kab/Kota..... Provinsi ......., kami yang
bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ............................................................................................................................................
Instansi : ............................................................................................................................................
NIP./No. PPLH : .................................. /........................................................................................................
Pangkat/Gol. : .........................../................................................................................................................
Jabatan : ............................................................................................................................................
Alamat : ............................................................................................................................................
Telp./Fax./HP : ............................................................................................................................................
e-mail : ............................................................................................................................................
Pihak Perusahaan
Nama : ............................................................................................................................................
Jabatan : ............................................................................................................................................
No. Hp : ............................................................................................................................................
Pengawasan dan pemantauan tersebut dilakukan berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan Program Penilaian
Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER), yang terdiri dari pemantauan,
pemeriksaan dan verifikasi teknis terhadap pelaksanaan kegiatan Pengendalian Pencemaran Air, Pengendalian
Pencemaran Udara dan Pengelolaan Padat/Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Catatan temuan-
temuan lapangan selama pengawasan dan pemantauan tersebut disajikan dalam Lampiran Berita Acara ini dan
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara ini.
Demikian Berita Acara Pengawasan Penaatan Lingkungan Hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan
disaksikan oleh yang bertanda tangan di bawah ini.
27
Lampiran1. Berita Acara Pengawasan Penaatan Lingkungan Hidup
PROFIL PERUSAHAAN
Nama Perusahaan :
Alamat lokasi kegiatan :
Telp./Fax. :
Alamat Kantor Pusat/Perwakilan :
Telp./Fax. :
Nama Holding Company :
Alamat Kantor Holding Company
Telp./Fax. :
Tahun Berdiri Perusahaan/ Beroperasi Perusahaan :
Jenis Industri :
Status Permodalan
Luas Area Pabrik/Lokasi Kegatan :
Jumlah Karyawan :
Kapasitas Produksi :
Terpasang :
Senyatanya :
Bahan Baku Utama :
Bahan Penolong :
Prosentase Pemasaran Eksport :
Prosentase Pemasaran Domestik/Lokal :
Dokumen Lingkungan yang dimiliki :
Nama Personal Kontak :
Nomor HP dan e-mail Personal Kontak :
28
HASIL EVALUASI PENGAWASAN KINERJA PENAATAN
Periode 1 Juli 2012 30 Juni 2013
29
B. Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan
1. Perusahaan wajib segera menutup saluran bypass dari saluran sebelum masuk ke kolam IPAL
2. Perusahaan wajib segera mengurus izin pembuangan air limbah kepada Bupati Kabupaten
Lombok Timur
3. Perusahaan wajib menjaga Kualitas air limbah melalui optimalisasi kinerja IPAL agar memenuhi
BMAL yang ditetapkan dan memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan
Menteri LH No 04 Tahun 2010 tentang baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan
industri minyak goreng
4. Perusahaan wajib melakukan pengujian air limbah setiap bulan untuk setiap parameter yang
dipersyaratkan dalam baku mutu air limbah Industri minyak goerng CPO ,dan
memeriksakannya kepada laboratorium terakreditasi.
5. Perusahaan wajib memasang alat ukur debit dan melakukan pencatatan debit, /kuantitas
limbah harian, pH harian, serta produksi senyatanya bulanan.
6. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pH harian, debit/kuantitas air limbah harian,
kadar parameter mutu limbah cair dan produksi harian senyatanya, sekurang-kurangnya tiga bulan
sekali kepada BLH Kabupaten Lombok Timur, BLH Provinsi Nusa Tenggara Barat dan
Kementerian Lingkungan Hidup.
1. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi Boiler, Heather yang aktif dengan parameter dan
frekuensi minimal 6 bulan sekali sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 07 tahun 2007.
2. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi genset dan dryer yang aktif dengan parameter
dan frekuensi sesuai peraturan yang berlaku.
30
3. Perusahaan wajib menjaga kualitas emisinya sehingga memenuhi Baku Mutu sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
4. Perusahaan wajib tetap melakukan pengukuran kualitas udara ambien sekurang-kurangnya 6 bulan
sekali sesuai dengan PP Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
5. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pengujian emisi udara dari semua sumber emisi dan
pengujian kualitas udara ambien sekurang-kurangnya enam bulan sekali kepada BLH Kabupaten Lombok
Timur, BLH Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kementerian Lingkungan Hidup.
31
C. Neraca Limbah B3 Periode 1 Juli 2012 30 Juni 2013
Limbah
Limbah Limbah
Jenis Limbah Satuan Belum Perlakuan
Dihasilkan Dikelola
Dikelola
A. Sumber Dari Proses Produksi
--- --- --- --- --- ---
B. Sumber Dari Luar Proses Produksi
Abu batubara Ton 30.00 0 30.00 Ditempatkan dalam karung plastik di
lokasi terbuka di lingkungan pabrik
Sludge IPAL Ton 7.54 2.00 0 - Disimpan di TPS
5.54 - Diserahkan ke CV. Gema Putra
Buana (pengangkut/ AAT), PT. Bata
Kuo Shin
Oli bekas Ton 0.45 0 0.45 Disimpan di gudang workshop
Drum bekas oli bekas Ton 0.03 0 0.03 Disimpan di gudang workshop
Bekas kemasan bahan Ton 0.09 0 0.09 Disimpan di gudang workshop
kimia
Majun terkontaminasi Ton 0 0 0 Belum dihasilkan
limbah B3
Aki bekas Ton 0 0 0 Belum dihasilkan
Limbah elektronik Ton 0 0 0 Belum dihasilkan
TOTAL Ton 38.11 7.54 30.57
Persentase % 19.79 80.21
Ket : 14.54% limbah B3 yang diserahkan ke pihak ke tiga yang memiliki izin, 5.25% limbah B3 masih
tersimpan di TPS dan 80,21% limbah B3 belum dikelola sesuai ketentuan. Secara umum 80.21%
limbah B3 belum dikelola sesuai dengan peraturan yang berlaku dan persyaratan dalam izin.
32
XXX.
2. Perizinan Pengelolaan
Limbah B3
Kepemilikan izin PLB3 yang - Sudah memiliki Izin Penyimpanan - Wajib membangun TPS Limbah B3
dipersyaratkan Sementara Limbah B3 untuk untuk limbah B3 abu batubara, oli
sludge IPAL sesuai Surat bekas, aki bekas, majun
Keputusan Kepala BLH terkontaminasi, bekas kemasan
Kabupaten XXX nomor: bahan kimia, drum bekas oli bekas
XXX//SK/TPS-LB3/2011 pada dan limbah elektronik sesuai KEP-
tanggal 27 Desember 2011 01/BAPEDAL/09/1995 dan
- Belum memiliki Izin Penyimpanan mengajukan permohonan Izin
Sementara untuk limbah abu Penyimpanan Sementara Limbah B3
batubara kepada BLH Kabupaten XXX.
- Belum memiliki Izin Penyimpanan - Tidak menyimpan limbah B3 melebihi
Sementara untuk limbah B3 oli jangka waktu 90 hari kecuali jika
bekas, aki bekas, majun limbah B3 yang dihasilkan kurang
terkontaminasi, bekas kemasan dari 50 kg per hari maka dapat
bahan kimia, drum bekas oli disimpan selama 180 hari
bekas dan limbah elektronik
Masa berlaku izin 2 (dua) tahun untuk Izin
Penyimpanan Sementara Limbah
B3 untuk sludge IPAL
33
4. Open dumping, pengelolaan Menyimpan limbah B3 abu batubara - Menghentikan kegiatan menyimpan
tumpahan, dan penanganan dalam kemasan karung plastik di limbah abu batubara di tempat
media/tanah terkontaminasi lokasi terbuka di lingkungan pabrik terbuka
limbah B3 : - Segera memindahkan limbah abu
Jenis limbah dan jumlah limbah Limbah abu batubara sebanyak 30 batubara yang disimpan di lokasi
yang di open dumping ton terbuka ke dalam TPS yang berizin
Rencana pengelolaan lahan --- - Menyampaikan progress pemindahan
terkontaminasi limbah B3 abu batubara ke dalam
TPS berizin kepada Kementerian
Lingkungan Hidup dengan tembusan
ke BLH Kabupaten XXX
- Menyampaikan rencana penyelesaian
pemindahan limbah B3 abu batubara
ke dalam TPS berizin kepada
Kementerian Lingkungan Hidup
dengan tembusan ke BLH Kabupaten
XXX
Kesesuaian rencana dengan --- ---
pelaksanaa pengelolaan lahan
terkontaminasi
Jumlah total limbah dan tanah --- ---
terkontaminasi yang dilakukan
pengelolaan
Perlakuan pengelolaan limbah --- ---
dan tanah terkontaminasi yang
diangkat sesuai perencanaan
SSPLT (surat status pemulihan --- ---
lahan terkontaminasi)
Ketentuan dalam SSPLT --- ---
5. Jumlah limbah B3 yang 19.79% limbah B3 dikelola sesuai Perusahaan wajib melakukan
dikelola (Neraca Limbah B3) dengan ketentuan yang berlaku. pengelolaan terhadap limbah B3 yang
dihasilkan sesuai dengan ketentuan.
34
Masa berlaku izin Perusahaan tidak memiliki salinan Wajib memiliki salinan izin pihak ketiga
izin pihak ketiga pengelola lanjut pengelola lanjut dan menyampaikan
salinan izin tersebut ke Kementerian
Lingkungan Hidup
Kesesuaian jenis limbah B3 --- ---
yang dikelola
Kontrak kerjasama penghasil --- ---
dan pengolah/ pemanfaat/
penimbun
Ada/tidak masalah pencemaran --- ---
lingkungan yang dilakukan oleh
pengelola limbah B3
E. Penaatan
Belum
No. Aspek Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Taat Keterangan
Taat
1. a. Pendataan jenis dan volume limbah yang dihasilkan - Belum melakukan identifikasi
limbah elektronik dan majun
terkontaminasi limbah B3
---
- Belum melakukan pencatatan
seluruh limbah B3 yang
dihasilkan
35
b. Pelaporan Belum melakukan pelaporan
--- realisasi pengelolaan limbah B3
sludge IPAL sesuai dengan izin
2. Status perizinan pengelolaan limbah B3 Untuk TPS Limbah B3 Sludge
---
IPAL
3. Pelaksanaan ketentuan dalam Izin
a. Pemenuhan Ketentuan Teknis - TPS Sludge memenuhi
57.70% ketentuan teknis
--- - Belum memiliki TPS Limbah B3
untuk penyimpanan abu
batubara dan limbah B3 lainnya
b. Pemenuhan Baku Mutu Emisi --- ---
c. Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah --- ---
d. Pemenuhan Pemanfaatan --- ---
4. Penanganan open dumping, pengelolaan tumpahan, dan Menyimpan limbah B3 abu
penanganan media terkontaminasi LB3 batubara dalam kemasan karung
---
plastik di lokasi terbuka di
lingkungan pabrik
a. Rencana pengelolaan --- ---
b. Pelaksanaan pengelolaan --- ---
c. Jumlah tanah terkontaminasi yang dikelola --- ---
d. Pelaksanaan ketentuan SSPLT --- ---
5. Jumlah limbah B3 yang dikelola sesuai dengan peraturan 19.79% limbah B3 dikelola sesuai
---
dengan ketentuan yang berlaku.
6. Pengelolaan limbah B3 oleh pihak ke-3 dan pengangkutan
---
limbah B3
7. Pengelolaan limbah B3 dengan cara tertentu (antara lain :
--- ---
Dumping, Re-injeksi, dll)
F. Kesimpulan
Segera melakukan perbaikan sesuai dengan rencana tindak lanjut pada tabel D. dan menyampaikan hasil
perbaikan Tindak lanjut dari berita acara beserta data-data pendukung dan foto perbaikan tersebut kepada
Deputi IV MENLH c.q. Asdep Pengelolaan Limbah B3 dan Pemulihan Kontaminasi Limbah B3 (alamat
: Gd.C, Lt. 2, JL. D.I. Panjaitan Kav. 24, Kebon Nanas, Jakarta Timur 13410; Telp./Fax. 021-
85904932) dengan tembusan kepada BLH Provinsi XXX dan BLH Kabupaten XXX.
LAMPIRAN
1. Check list pengelolaan limbah B3 (TPS Limbah B3) yang telah ditandatangani oleh pengawas dan
perusahaan.
2. Foto temuan lapangan.
36
- Membuang air limbah hasil - Tidak melakukan
pengolahan IPAL (drying pembuangan air limbah dari
bed) ke lingkungan tanpa proses IPAL secara langsung
ada izin pembuangan ke lingkungan tanpa ada izin
limbah cair pembuangan limbah cair
- Dilakukan analisa pH pada - Menutup saluran air limbah
air limbah yang dibuang ke dari proses drying bed ke
lingkungan menggunakan lingkungan selama izin
kertas lakmus dengan hasil pembuangan limbah cair
pH 7 belum ada dan mengalirkan
kembali ke IPAL.
37
- House keeping di lokasi - Menjaga house keeping di
boiler kurang terawat lokasi boiler agar terawat,
- Banyak batubara yang rapi dan bersih sehingga
disimpan di luar lokasi boiler tidak ada ceceran batubara
- Menyimpan limbah abu dan limbah abu batubara ke
batubara di lokasi boiler lingkungan
- Banyak limbah abu - Membangun TPS limbah B3
batubara yang tercecer di khusus untuk abu batubara
sekitar lokasi boiler sesuai ketentuan Kep-
01/BAPEDAL/09.1995
38
- Menyimpan limbah B3 abu - Menghentikan kegiatan
batubara dalam kemasan menyinpan limbah abu
karung plastik di lokasi batubara di lokasi terbuka.
terbuka di lingkungan pabrik, - Segera memindahkan limbah
di antaranya dekat lokasi abu batubara ke dalam TPS
boiler dan di samping yang berizin.
bangunan pabrik - Menyampaikan progress
- Menyimpan limbah B3 abu pemindahan limbah B3 abu
batubara dalam kemasan batubara ke dalam TPS
karung plastik di lokasi berizin kepada Kementerian
terbuka di lingkungan pabrik Lingkungan Hidup dengan
- Menyimpan limbah B3 abu tembusan ke BLH Kabupaten
batubara dalam kemasan XXX
karung plastik di lokasi - Menyampaikan rencana
terbuka di lingkungan pabrik penyelesaian pemindahan
- Menyimpan limbah B3 abu limbah B3 abu batubara ke
batubara dalam kemasan dalam TPS berizin kepada
karung plastik di lokasi Kementerian Lingkungan
terbuka di lingkungan pabrik Hidup dengan tembusan ke
BLH Kabupaten XXX
39
7. Pembersihan Lokasi 2 100 1 Taat
Lahan
8. Pengupasan Lokasi 2 100 1 Taat
Tanah Pucuk
9. Penggalian Lokasi 2 81 1 Taat
Tanah Penutup
10. Penambangan Lokasi 2 90 1 Taat
40
B. Ringkasan Penaatan Pengendalian Kerusakan Lahan
1. Pada aspek manajemen telah memenuhi semua ketentuan kriteria pengendalian kerusakan
lingkungan
2. Untuk aspek Teknis:
a) Kriteria K3 (Potensi Longsor) terlihat longsoran batuan pada dinding yang ditinggal
b) Kriteria K4 (Potensi Pencemaran AAT) tidak mendapatkan nilai karena belum dilakukan
upaya penanganan batuan yang berpotensi membentuk air asam tambang.
c) Kriteria K5 (Erosi): terdapat indikasi adanya erosi didinding lereng penggalian tanah
penutup
d) Kriteria K6 (Kebencanan); jauh dari pemukiman penduduk dan sarana vital lain/memiliki
sistem tanggap darurat (sarana, personil, SOP, dll)
41
LAMPIRAN II
BERITA ACARA PENGAWASAN PENAATAN LINGKUNGAN HIDUP
A. AIR
1. Titik Penaatan dan Izin
No Sumber Nama Koordinat Status Izin Nomor Sertifikat Hasil Uji
Air Titik Instansi Tanggal Tanggal
Limbah Penatan Nomor Penerbit Izin Berakhir Agust- Sep- Okt- Nop- Des- Jan- Feb- Mar- Apr- Mei- Jun-
Izin Izin Terbit Jul-12 12 12 12 12 12 13 13 13 13 13 13
2. Parameter
No Titik Parameter Parameter Konsentrasi Konsentrasi Baku Satuan Peraturan Baku
Penaatan yang yang Karakteristik Air Limbah/INLET Titik Penaatan/OUTLET Mutu Baku Mutu yang
(outlet) diwajibka dipantau (sebelum diolah di IPAL) Mutu diacu
n dalam
izin
Jul- Agust- Sep- Okt- Nop- Des Jan- Feb Mar Apr Mei- Jun- Jul- Agust- Sep Okt Nop- Des- Jan- Feb- Mar- Apr- Mei Jun-
12 12 12 12 12 -12 13 -13 -13 -13 13 13 12 12 -12 -12 12 12 13 13 13 13 -13 13
COD
Debit
(m3/bulan)
Produksi
(Ton/bulan)
/
(MW/bulan)
/ (m3/bulan)
111
Lanjutan tabel Parameter
No Titik Penaatan Parameter yang Parameter yang dipantau Hasil Perhitungan Beban Pencemaran
(outlet) diwajibkan (Debit x Konsentrasi)
dalam izin
Jul-12 Agust-12 Sep-12 Okt-12 Nop-12 Des-12 Jan-13 Feb-13 Mar-13 Apr-13 Mei-13 Jun-13
COD
3
Debit (m /bulan
Produksi (Ton/bulan) /
3
(MW/bulan) / (m /bulan)
3. Bukti Pelaporan
Bukti Pelaporan Hasil Pemantauan
Triwulan III- Triwulan IV- Triwulan I- Triwulan II-
Instansi 2012 2012 2013 2013 Keterangan
Kabupaten
Provinsi
Kementerian Lingkungan Hidup
Keterangan: *Triwulanan : berupa nomor dan tanggal surat pengiriman laporan
112
4. Ketentuan Teknis
Tabel 1.
NO KETENTUAN TEKNIS Laboratorium 1 Laboratorium 2 Laboratorium 3
1 Laboratorium penguji
Nama Laboratorium penguji
Nomor akreditasi
laboratorium
penguji/laboratorium
rujukan Gubernur
Tanggal Berakhir Akreditasi
laboratorium
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
Bulan pengujian
Tabel 2.
NO KETENTUAN TEKNIS STATUS Dokumen Pendukung
(Ya/Tidak)
2 Memisahkan saluran air limbah dengan limpasan air hujan Layout saluran air limbah dan
drainase dan Foto
3 Membuat saluran air limbah yang kedap air Layout saluran air limbah dan
drainase dan Foto
4 Memasang alat pengukur debit (flowmeter) Foto flowmeterpada seluruh
saluran outlet
5 Memantau pH dan debit harian
6 Tidak melakukan pengenceran
7 Tidak melakukan by pass air limbah
113
Tabel 3. Khusus untuk Industri Sawit melakukan Land Aplikasi ditambahkan
NO KETENTUAN TEKNIS STATUS Dokumen
(Ya/Tidak) Pendukung
114
5. Penurunan Beban Pencemaran
No. KEGIATAN PENURUNAN TAHUN SATUAN BUKTI PERHITUNGAN
BEBAN PENCEMARAN AIR 2009 2010 2011 2012
B. UDARA
1. Titik Penaatan
No Nama Kode Kapasitas Bahan Waktu Lokasi Koordinat Bentuk Cerobong Tinggi/Panjang Diameter Posisi Data Keterangan
Sumber Cerobong Sumber bakar Operasi (kotak/silinder/Kerucut) Cerobong Cerobong (ketinggian/kepanjangan) Pemantauan
Emisi Emisi (Jam/Tahun) (m) (m) Lubang Sampling (dipantau/tid
(m) ak dipantau)
Jul-12 Agust-12 Sep-12 Okt-12 Nop-12 Des-12 Jan-13 Feb-13 Mar-13 Apr-13 Mei-13 Jun-13
Genset
201 SOx
115
Nox
Laju Alir
Keterangan: Metodologi perhitungan mengacu pada Peraturan Menteri LH No. 12 Tahun 2012 dan Peraturan Menteri LH No. 21 Tahun 2008.
Parameter: CO2, CH4, N2O.
Periode: Januari - Desember 2011; Januari - Desember 2012
116
3. a.Pelaporan Hasil Pemantauan dan BM CEMS
Tabel 1.
Ketaatan Pelaporan Semester 2-2012 Semester 1- Keterangan
(Ya/Tidak) 2013
(Ya/Tidak)
Melaporkan (6 bulanan) data pemantauan Emisi
(manual/Non CEMS)
KLH
Provinsi
Kabupaten/Kota
Keterangan: Bukti pelaporan berupa nomor dan tanggal surat pengiriman laporan
Tabel 2.
Ketaatan Pelaporan Triwulan III-2012 Triwulan IV- Triwulan I- Triwulan II-
(Ya/Tidak) 2012 2013 2013
(Ya/Tidak) (Ya/Tidak) (Ya/Tidak)
Melaporkan secara periodik (3 bulanan) data
pemantauan harian CEMS
KLH
Provinsi
Kabupaten/Kota
Keterangan: Bukti pelaporan berupa nomor dan tanggal surat pengiriman laporan
117
Lanjutan no.3a
Tabel 3.
Ketaatan Pemantauan CEMS Triwulan III-2012 Triwulan IV- Triwulan I- Triwulan II- Keterangan
(Ya/Tidak) 2012 2013 2013
(Ya/Tidak) (Ya/Tidak) (Ya/Tidak)
Jumlah data parameter pemantauan harian
CEMS selama 3 bulanan
SOx
NOx
Partikulat
Jumlah data pemantauan yang memenuhi Baku
Mutu CEMS
SOx
NOx
Partikulat
118
Lanjutan tabel Konsentrasi Hasil Pengukuran : Partikulat / SOx / NOx / CS2 / H2S / CL2
No Triwulan Waktu Konsentrasi Laju Alir Rata-rata Persentase Data Persentase CEMS Waktu Operasi Baku Mutu Satuan Baku Peraturan
Pengukuran Rata-rata Harian (m/detik) Melebihi Baku Tidak Beroperasi dalam Satu Hari Mutu Baku
Harian Mutu dalam Satu dalam Satu Hari (jam) Mutu
3
(mg/Nm ) Hari yang
diacu
1 Triwulan III 2012 01 Juli 2012
2 Triwulan III 2012 02 Juli 2012
3 Triwulan III 2012 03 Juli 2012
4 Triwulan III 2012 04 Juli 2012
5 Triwulan III 2012 05 Juli 2012
6 Triwulan III 2012 06 Juli 2012
7 Triwulan III 2012 07 Juli 2012
8 Triwulan III 2012 08 Juli 2012
9 Triwulan III 2012 09 Juli 2012
10 Triwulan III 2012 10 Juli 2012
11 Triwulan III 2012 11 Juli 2012
12 Triwulan III 2012 12 Juli 2012
13 Triwulan III 2012 13 Juli 2012
14 Triwulan III 2012 14 Juli 2012
15 Triwulan III 2012 15 Juli 2012
16 Triwulan III 2012 16 Juli 2012
17 Triwulan III 2012 17 Juli 2012
18 Triwulan III 2012 18 Juli 2012
19 Triwulan III 2012 19 Juli 2012
20 Triwulan III 2012 20 Juli 2012
21 Triwulan III 2012 21 Juli 2012
22 Triwulan III 2012 22 Juli 2012
...... ......
Keterangan: Data Harian meliputi Triwulan III 2012, Triwulan IV 2012, Triwulan I 2013 dan Triwulan II 2013 per sumber emisi.
119
4. Ketentuan Teknis
120
C. LIMBAH B3
I. Umum
Jelaskan gambaran secara umum pengelolaan untuk masing-masing jenis limbah B3 yang dilakukan perusahaan Saudara, dan lengkapi dengan diagram
proses produksi (maksimal 1 lembar A4):
- Apakah pernah melakukan pemulihan lahan jika ya, sebutkan Menyampaikan copy
terkontaminasi dan diterbitkan SSPLT (Surat Status nomor surat dan SSPLT
Penyelesaian Lahan Terkontaminasi) tanggal SSPLT :
- Apakah sudah melakukan pelaporan terkait SSPLT yang Menyampaikan copy
telah diterbitkan surat penyampaian
laporan
- Apakah pihak pengangkut memiliki rekomendasi Jika "YA" diisi: Menyampaikan copy
pengangkutan limbah B3 dari KLH - Nomor Surat Rekomendasi : surat rekomendasi
- Tanggal terbit surat : pengangkutan dari KLH
- Masa berlaku surat :
Jika "TIDAK" diisi:
Alasan :
- Apakah pihak pengangkut memiliki izin pengangkutan Jika "YA" diisi: Menyampaikan izin
limbah B3 dari kementerian perhubungan - Tanggal terbit izin : pengangkutan limbah
- Masa berlaku izin : B3 dari Kementerian
No PELAKSANAAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 KINERJA DATA PENDUKUNG /
LAMPIRAN
Perhubungan
- Apakah jenis limbah B3 yang diangkut telah sesuai dengan Jika "YA" diisi:
rekomendasi dan izin yang dimiliki oleh pihak pengangkut Sebutkan jenis limbah B3 apa saja
yang diizinkan untuk diangkut :
- Apakah memiliki rencana menghentikan kegiatan open jika YA, kapan : - Foto-foto
burning penyimpanan limbah
B3 yang tidak di open
burning lagi
- Neraca limbah B3
periode penilaian Juli
2012 - Juni 2013 (yang
menunjukkan limbah
B3 sudah tidak di open
burning)
No PELAKSANAAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 KINERJA DATA PENDUKUNG /
LAMPIRAN
- Apakah melakukan pengelolaan limbah B3 cara tertentu jika YA, kegiatan - Foto-foto kegiatan
apa yang pengelolaan limbah B3
dilakukan : dengan cara tertentu
- Dokumen perizinan
yang dimiliki sesuai
dengan kegiatan
tersebut
- Neraca limbah B3
periode penilaian Juli
2012- Juni 2013
Catatan : Data Pendukung/Lampiran disampaikan dalam bentuk softcopy (untuk foto dan dokumen izin
berbentuk *pdf, untuk logbook dan neraca limbah B3 berbentuk *xls)
LEMBAR ISIAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
CHECKLIST P.01
TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH B3
SEKTOR
NAMA PERUSAHAAN
INDUSTRI :
LOKASI : Kab./Kota
PT. TIM PENILAI
:
TGL
PENILAIAN:
NO. KETENTUAN YA TIDAK KETERANGAN
PENGEMASAN
1 apakah pengemasan limbah B3 dilakukan sesuai dengan bentuk limbah B3?
apakah pengemasan limbah B3 dilakukan sesuai dengan karakteristik
2
limbah B3?
3 apakah pengemasan limbah B3 dilengkapi dengan simbol label limbah B3?
apakah penempatan limbah B3 disesuaikan dengan jenis dan karakteristik
4
limbah B3?
5 apakah kondisi kemasan limbah B3 bebas karat?
6 apakah kondisi kemasan limbah B3 tidak bocor?
7 apakah kondisi kemasan limbah B3 tidak meluber?
PEMANTAUAN
18 adakah logbook/catatan untuk mencatat keluar masuk limbah limbah B3?
apakah jumlah dan jenis limbah B3 sesuai dengan yang tercatat di
19
logbook/catatan?
PENGELOLAAN LANJUTAN
apakah melakukan pengelolaan lanjutan terhadap limbah B3 yang disimpan?
20
(diserahkan ke pihak ketiga/dimanfaatkan internal)
LAIN-LAIN
21 tersediakah alat tanggap darurat yang mudah dijangkau?
22 tersediakah fasilitas P3K yang mudah dijangkau?
23 apakah memiliki SOP penyimpanan?
24 apakah memiliki SOP tanggap darurat?
tersediakah pagar, pintu darurat dan rute evakuasi? (sesuai dengan SOP
25 penyimpanan dan tanggap darurat)
26 apakah kebersihan / housekeeping terkelola dengan baik?
TOTAL YA 1
TOTAL TIDAK 0
CHECKLIST P.02
KOLAM SLUDGE MINYAK (SLUDGE POND)
SEKTOR
NAMA PERUSAHAAN
INDUSTRI :
LOKASI : Kab./Kota
PT.
TIM PENILAI :
TGL
PENILAIAN:
NO. KETERANGAN YA TIDAK KETERANGAN
PENYIMPANAN
1 apakah rancang bangunan pond sesuai dg jumlah limbah?
2 apakah rancang bangun dapat mencegah luapan sludge?
3 apakah lantai bangunan kedap air (10-7 cm/dtk)?
4 apakah dilengkapi dengan sistem penerangan?
5 apakah memiliki sumur pantau di upstream & downstream?
6 adakah logbook/pencatatan keluar masuk sludge ke pond?
PEMANTAUAN
7 adakah pencatatan sludge yg disimpan/bulan?
8 adakah pencatatan sludge yg dikelola/bulan?
9 apakah melakukan analisa kualitas air sumur pantau sesuai izin?
PENGELOLAAN LANJUTAN
10 apakah dilakukan lanjutan (SOR, kirim ke pihak pengumpul, dll)?
LAIN-LAIN
11 tersediakah alat tanggap darurat yang mudah dijangkau?
12 tersediakah fasilitas P3K yang mudah dijangkau?
13 apakah memiliki SOP penyimpanan sludge di pond?
14 apakah memiliki SOP tanggap darurat?
tersediakah pagar, pintu darurat dan rute evakuasi? (sesuai dengan SOP
15
penyimpanan dan tanggap darurat)
16 apakah kebersihan / housekeeping terkelola dengan baik?
TOTAL YA 1
TOTAL TIDAK 0
CHECKLIST P.03
PENGOLAHAN LIMBAH B3 SECARA THERMAL (INSINERATOR)
SEKTOR
NAMA PERUSAHAAN
INDUSTRI :
LOKASI : Kab./Kota
PT.
TIM PENILAI :
TGL
PENILAIAN:
PENAATAN UMUM
1 apakah selama pengakutan tidak terjadi ceceran?
2 apakah Jenis limbah yang dibakar sesuai dengan yang tercantum dalam
izin?
3 apakah pengoperasian insinerator sesuai izin?
PENAATAN KHUSUS
4 apakah dilakukan pengukuran suhu gas bakar di burning chamber?
5 apakah dilakukan pencatatan jumlah dan komposisi limbah yang dibakar?
(cek log book)
6 apakah komposisi limbah yang dibakar sesuai izin?
7 apakah suhu ruang bakar I saat insinerator beroperasi 600-800 C (atau
sesuai izin)?
8 apakah suhu ruang bakar II saat insinerator beroperasi 900-1100 C (atau
sesuai izin)?
9 apakah efisiensi pembakaran terpenuhi? (Cek sertifikat hasil uji)
10 apakah melakukan pengelolaan lanjutan terhadap abu sisa pembakaran?
(diserahkan ke pihak ke-3/landfill)
PEMANTAUAN
11 apakah memiliki logbook/pencatatan keluar masuk limbah yang dibakar dan
abu insinerator?
LAIN-LAIN
12 tersediakah alat tanggap darurat yang mudah dijangkau?
13 tersediakah fasilitas P3K yang mudah dijangkau?
14 apakah memiliki SOP pengoperasian insinerator ?
15 apakah memiliki SOP tanggap darurat?
16 tersediakah pagar, pintu darurat dan rute evakuasi? (sesuai dengan SOP
penyimpanan dan tanggap darurat)
17 apakah kebersihan / housekeeping terkelola dengan baik?
TOTAL YA 1
TOTAL TIDAK 0
CHECKLIST P.04
PENGOLAHAN LIMBAH B3 SECARA BIOLOGI (BIOREMEDIASI)
SEKTOR
NAMA PERUSAHAAN
INDUSTRI :
LOKASI : Kab./Kota
PT.
TIM PENILAI :
TGL
PENILAIAN:
PENAATAN KHUSUS
11 apakah jenis microrganism yang digunakan bukan merupakan hasil
rekayasa genetic?
12 apakah material pencampur dan penggembur (bulking agent) bukan
merupakan material yang terkontaminasi LB3
13 apakah dilakukan analisa sampel limbah yang diolah secara berkala sesuai
persyaratan/izin?
14 apakah dilakukan analisa sampel air tanah dan air sumur pantau sesuai
izin?
15 apakah dilakukan analisa sample air luapan/lindi (jika terbuang ke
lingkungan)?
PEMANTAUAN
19 adakah logbook/pencatatan keluar masuk limbah kegiatan bioremediasi?
LAIN-LAIN
20 apakah terdapat tanda peringatan keselamatan dan keamanan?
21 apakah memiliki SOP kegiatan Bioremediasi
22 apakah terdapat sistem tanggap darurat?
23 apakah kebersihan / housekeeping terkelola dengan baik?
TOTAL YA 1
TOTAL TIDAK 0
e. Penimbunan Limbah B3
CHECKLIST P.05
PENIMBUNAN LIMBAH B3
SEKTOR
NAMA PERUSAHAAN
INDUSTRI :
LOKASI : Kab./Kota
PT.
TIM PENILAI :
TGL
PENILAIAN:
DATA PENAATAN
1 apakah Jenis limbah B3 yang ditimbun sesuai dengan izin ?
2 apakah jenis limbah yang ditimbun memenuhi bakumutu TCLP?
3 terdapat sumur pantau minimal 3 buah (1 upstream dan 2 downstream)?
LAIN-LAIN
18 terdiakah tersedia alat tanggap darurat yang sesuai dan mudah dijangkau?
19 apakah memiliki SOP tanggap darurat?
20 apakah kebersihan / housekeeping terkelola dengan baik?
TOTAL YA 1
TOTAL TIDAK 0
CHECKLIST P.06
PEMANFAATAN MINYAK PELUMAS BEKAS UNTUK BAHAN BAKAR PEMBANTU PELEDAKAN
(ANFO)
SEKTOR
NAMA PERUSAHAAN
INDUSTRI :
LOKASI : Kab./Kota
PT. TIM PENILAI
:
TGL
PENILAIAN:
apakah Penyimpanan minyak pelumas bekas dilaksanakan sesuai dengan izin?, seperti:
4 a. Bentuk dan kualitas kontainer sesuai izin
5 b. Resistensi terhadap air dan bahan kimia lain sesuai izin
6 c. Kesesuaian bahan kontainer dengan isi kontainer
7 d. Dilengkapi simbol dan label
8 e. Waktu penyimpanan (<90 hari)
9 apakah fasilitas pemanfaatan dilengkapi dengan prosedur tanggap darurat
dan penanganan tumpahan?
10 apakah fasilitas pemanfaatan memiliki batas-batas fisik yang jelas dan
dilengkapi dengan pintu darurat?
PENAATAN KHUSUS
11 apakah persentase kualitatif pemanfaatan minyak pelumas bekas sesuai
dengan izin?
adakah Informasi kriteria pemanfaatan sesuai dengan izin?, seperti:
12 a. Jumlah oli bekas yang dihasilkan(ton/bulan)
13 b. Jumlah oli bekas yang dimanfaatkan (ton/bulan)
14 c. Disebutkan sumber oli bekas
15 d. Jumlah yang digunakan sebagai pencampur (ton/bulan)
apakah Spesifikasi teknis pemanfaatan minyak pelumas bekas sesuai dengan izin?, seperti :
16 a. penyaringan dengan filter <220 micron
17 b. tidak ada penambahan bahan kimia lain
18 c. dilakukan pengadukan sempurna terhadap bahan sehingga homogen
19 d. melakukan pencatatan setiap formula pencampuran (cek log book)
20 e. formulasi pencampuran sesuai izin
TOTAL YA 1
TOTAL TIDAK 0
CHECKLIST P.07
PEMANFAATAN FLY ASH & BOTTOM ASH BATUBARA
SEKTOR
NAMA PERUSAHAAN
INDUSTRI :
LOKASI : Kab./Kota
PT.
TIM PENILAI :
TGL
PENILAIAN:
PENAATAN UMUM
1 apakah dilakukan pengujian karakteristik kimia fisik fly ash dan bottom ash
sekurang-kurangnya 1 bulan sekali atau sesuai izin?
2 apakah hasil pengujian karakteristik kimia fisik fly ash dan bottom ash
memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam izin?
3 apakah dilakukan analisa kandungan logam berat total fly ash dan bottom
ash?
4 apakah hasil analisa kandungan logam berat total fly ash dan bottom ash
memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam izin (cek sertifikat hasil uji)
apakah penyimpanan fly ash dan bottom ash dilaksanakan sesuai dengan izin?, seperti:
5 a. Bentuk dan kualitas tempat penyimpanan
6 b. Kesesuaian tempat penyimpanan dgn limbah yang disimpan
7 c. Dilengkapi simbol dan label
8 d. Waktu penyimpanan (<90 hari)
9 apakah fasilitas pemanfaatan dilengkapi dengan prosedur tanggap darurat?
10 Fasilitas pemanfaatan batas-batas fisik yang jelas dan dilengkapi dengan
pintu darurat
PENAATAN KHUSUS
11 apakah persentase kualitatif pemanfaatan sesuai dengan izin?
12 apakah spesifikasi teknis pemanfaatan sesuai dengan izin?
TOTAL YA 1
TOTAL TIDAK 0
CHECKLIST P.08
PEMANFAATAN SLUDGE MINYAK / SPENT CATALYST/DRILL CUTTING UNTUK BAHAN
CAMPURAN KONTRUKSI
SEKTOR
NAMA PERUSAHAAN
INDUSTRI :
LOKASI : Kab./Kota ................
PT. ........
TIM PENILAI :
TGL
PENILAIAN:
NO. KETENTUAN YA TIDAK KETERANGAN
PENAATAN UMUM
1 apakah dilakukan pengujian TPH dan logam berat awal limbah sebelum
dilakukan pemanfaatan?
2 apakah Konsentrasi TPH awal sebelum dimanfaatkan sesuai dengan izin?
(cek sertifikat hasil uji)
3 apakah konsentrasi logam berat awal sesuai dengan parameter logam berat
Kepdal 04 tahun 1995? (cek sertifikat hasil uji)
4 apakah rencana pemanfaatan sesuai dengan izin?
6 apakah terdapat fasilitas pengendali pencemar yang mungkin dihasilkan oleh
aktifitas penempatan bahan pencampuran?
7 apakah kapasitas pemanfaatan sesuai dengan jumlah limbah B3 yang akan
diolah, termasuk sesuai dengan prediksi timbulan limbah B3?
8 apakah terdapat sumur pantau dibagian hulu dan hilir di lokasi
pemanfaatan?
PENAATAN KHUSUS
9 apakah pencampuran bahan-bahan sesuai dengan izin?
10 apakah hasil analisis campuran sesuai dengan parameter yang tertera dalam
izin? (cek sertifikat hasil uji)
12 apakah melakukan analisis sampel air tanah dan hasilnya memenuhi
parameter yang tertera dalam izin?
PENANGANAN HASIL PEMANFAATAN (jika ada yang sudah terdapat produk pemanfaatan)
13 apakah produk pemanfaatan dikelola sesuai dengan rencana kelola?
14 apakah lokasi penempatan produk teridentifikasi dengan baik?
15 apakah lokasi penempatan produk merupakan tempat yang aman, bebas
banjir dan memenuhi persyaratan keamanan?
16 apakah air buangan dan atau air lindi dianalisis secara rutin sesuai izin?
17 apakah lokasi penempatan produk diberi tanda dengan jelas dan benar
sesuai dengan izin?
18 apakah produk dianalisis secara teratur dan periodik sesuai dengan
parameter yang ditetapkan dalam izin?
TOTAL YA 1
TOTAL TIDAK 0
SEKTOR
NAMA PERUSAHAAN
INDUSTRI :
LOKASI : Kab./Kota ................
PT. ........
TIM PENILAI :
TGL
PENILAIAN:
NO. KETENTUAN YA TIDAK KETERANGAN
PENAATAN UMUM
1 apakah dilakukan uji karakteristik minyak pelumas bekas minimal 1 bulan
sekali atau sesuai izin?
2 apakah Hasil uji karakteristik minyak pelumas bekas dan atau proses
pemanfaatan minyak pelumas bekas sesuai dan memenuhi kriteria yang
ditetapkan dalam izin? (cek sertifikat hasil uji)
3 apakah dilakukan uji dampak terhadap proses energi yang dihasilkan
sebagai akibat perubahan karakteristik?
apakah penyimpanan minyak pelumas bekas dilaksanakan sesuai dengan izin?, seperti:
4 a. Bentuk dan kualitas kontainer sesuai izin
5 b. Resistensi terhadap air dan bahan kimia lain sesuai izin
6 c. Kesesuaian bahan kontainer dengan isi kontainer
7 d. Dilengkapi simbol dan label
8 e. Waktu penyimpanan (<90 hari)
9 apakah fasilitas pemanfaatan dilengkapi dengan prosedur tanggap darurat
dan penanganan tumpahan?
10 apakah fasilitas pemanfaatan memiliki batas-batas fisik yang jelas dan
dilengkapi dengan pintu darurat?
PENAATAN KHUSUS
11 apakah persentase kualitatif pemanfaatan minyak pelumas bekas sesuai
dengan izin?
apakah Informasi kriteria pemanfaatan sesuai dengan izin?, seperti:
12 a. Pelaporan kualitas udara emisi (Frekuensi sesuai izin)
13 b. Pelaporan udara ambien (frekuensi setahun sekali)
14 c. Jumlah oli bekas yang dihasilkan (ton/bulan)
15 d. Jumlah oli bekas yang dimanfaatkan (ton/bulan)
16 e. Menyebutkan semua sumbernya
apakah spesifikasi teknis pemanfaatan minyak pelumas bekas sesuai izin?, seperti:
17 a. Terdapat spray No.zzle
18 b. Flow rate pelumas bekas ke combustion chamber sesuai izin
19 c. Aliran pelumas bekas (temperatur combustion chamber >950C)
20 d. Flow rate dan volume total pelumas bekas tercatat harian
21 e. Wajib diemisikan tunggal pada cerobong pembakaran
22 f. pelumas bekas tidak digunakan selama start up dan shut down
23 g. tidak memasukkan pelumas bekas diluar ketentuan dalam izin
24 h. tidak mencampur dengan limbah B3 lain selama proses recovery energy
TOTAL YA 1
TOTAL TIDAK 0
CHECKLIST P.10
PENGELOLAAN LIMBAH B3 OLEH PIHAK KETIGA
SEKTOR
NAMA PERUSAHAAN
INDUSTRI :
LOKASI : Kab./Kota ................
PT. ........
TIM PENILAI :
TGL
PENILAIAN:
PT.
PERIODE
LIMBAH DIKELOLA
Periode KETE-
TAHUN 2011 TAHUN 2012 LIMBA LIMBAH KODE
JENIS sebelu RANG
SUMB SATUA H TIDAK MANIFEST
NO LIMBAH PERLAKUAN m nya DISERAHK AN
ER N DIHASI DISIMPA DIMANF DI- DI- DIKELO
B3 (SALDO AN PIHAK
LKAN N DI TPS AATKAN OLAH TIMBUN LA
) Jan ... Des Jan ..... Des KETIGA
DIHASILKAN - -
DISIMPAN DI
-
TPS
DIMANFAATKA
-
N
DIOLAH -
DITIMBUN -
DISERAHKAN
KEPIHAK
KETIGA
TIDAK
-
DIKELOLA
Koreksi per
bulan per jenis - -
DIHASILKAN
D. KERUSAKAN LAHAN
Peta berisikan kegiatan Pertriwulan
1 Peta rencana Ada/Tidak Ada Skala
/perlokasi yang dinilai
2 Persetujuan Peta rencana Siapa Nama dan jabatan yang paraf
Rencana dan realisasi
3 Disebutkan jenis kegiatan dan lokasinya
kegiatan sesuai RKTTL
Realisasi
Rencana TW III Realisasi TW III Rencana TW IV Realisasi TW IV Rencana TW I Realisasi TW Rencana
TW II
2012 2012 2012 2012 2013 I 2013 TW II 2013
2013
Menyampaikan Rencana
10 Ada/Tidak ada
RKTTL 2012 dan 2013
Menyampaikan Realisasi
RKTTL 2012, laporan
11 Ada/Tidak ada
triwulan I 2013 dan
triwulan II 2013
Rekomendasi
12 Mengisi data lereng: Realisasi
Geotek
a. Kemiringan
Penambangan 1 Penimbunan 1 Reklamasi 1
jenjang tunggal
Perbandingan
Rekomendasi Rekomendasi Rekomendasi
Rekomendasi Realisasi Realisasi Realisasi
Geotek Geotek Geotek
dengan Realisasi
Geotek
30 derajat 28 derajat
b. Kemiringan
Penambangan Penimbunan Reklamasi
jenjang overall
Rekomendasi Rekomendasi Rekomendasi
Realisasi Realisasi Realisasi
Geotek Geotek Geotek
25 derajat 25 derajat
c. Tinggi jenjang
Penambangan Penimbunan Reklamasi
tunggal
Rekomendasi Rekomendasi Rekomendasi
Realisasi Realisasi Realisasi
Geotek Geotek Geotek
10 m 8m
c. Jumlah Jenjang
Penambangan Penimbunan Reklamasi
over all
Rekomendasi Rekomendasi Rekomendasi
Realisasi Realisasi Realisasi
Geotek Geotek Geotek
8 jenjang 8 jenjang
Dokumen Kajian Batuan
13
Asam
Analisis geokimia
(pengkarakteristik
an batuan limbah)
untuk memastikan
Perlakuan
ada tidaknya Perencanaan dan Pengukuran pH
terhadap batuan Sistem pengumpul
batuan yang pengelolaan air pada
potensi asam leachate/seepage/re Upaya
berpotensi terhadap batuan genangan-
(SOP mbesan dari pengelolaan
menimbulkan yang berpotensi genangan yang
pemberlakuan timbunan (AAT) terhadap AAT dan
pencemaran menimbulkan dijumpai
batuan potensi dan melakukan upaya pengolahan
(potensi asam atau pencemaran (AAT dilapangan, nilai
asam dan tidak pengolahan AAT di AAT. Lampiran:
PAF atau yang atau lainnya); pH 6
potensi asam) IPAL Lampiran: penjelasan
lainnya). Lampiran: Lampiran:
Lampiran: penjelasan
Lampiran : penjelasan penjelasan
penjelasan
dokumen studi
pengkajian batuan
potensi dan tidak
potensi asam
Ada/Tidak ada Ada/Tidak ada Ada/Tidak ada Ada/Tidak ada Ada/Tidak ada Ada/Tidak ada
Ada Ada Ada Ada Ada
Ada
(penjelasan)/Tidak (penjelasan)/Tidak (penjelasan)/Tidak (penjelasan)/Tidak (penjelasan)/Tidak
(kajian)/Tidak ada
ada ada ada ada ada
SOP penanganan batuan
14 Ada/Tidak ada
asam
15 Indikasi Erosi
Pengupasan tanah Penggalian
Penambangan Penimbunan Reklamasi
pucuk Tanah
Penutup
2. Kewajiban Dalam Dokumen Lingkungan Aspek Pengendalian Pencemaran Air, Udara dan PLB3
No Kewajiban Realisasi
BERITA ACARA
PENGAMBILAN FOTO/VIDEO
Pada hari ini, ......... pukul ......... Waktu Indonesia Bagian ..............., tanggal .............. bulan ........... tahun
..............., kami Tim Pengawas Pengendalian Pencemaran Lingkungan Kementerian Negara Lingkungan
Hidup telah mengambil gambar/foto/video di lokasi :
Perusahaan : .....................................................
Alamat : .....................................................
Telp. : .........................
Fax : .........................
Nama : ...................................................
Instansi : ...................................................
Tanda Tangan :
Nama : .................................................
Jabatan : ................................................
Pejabat Pengawas LH - KLH BLH Provinsi .......... BLH Kab./Kota ......... Perusahaan
Kode Jenis
No. Lokasi pH Debit Waktu Keterangan
Sampel Limbah
Demikian Berita Acara Pengambilan Sampel dibuat dengan sebenar-benarnya dan mengingat sumpah
jabatan.
Saksi-Saksi :
Pejabat Pengawas LH - KLH BLH Provinsi .......... BLH Kab./Kota ......... Perusahaan
Cap Perusahaan
Denah Lokasi Pengambilan Sampel Air Limbah
LAMPIRAN III
FORMAT MATRIKS PENAATAN
A. MATRIKS PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
Nama Perusahaan :
PT. AAA
Jenis Industri :
Lokasi kegiatan :
Kab./Kota .. ,Provinsi .
Periode Evaluasi :
1 Juli 2010 - 30 Juni 2011
Keterangan:
1. Row Jumlah Outlet Air Limbah berisi jumlah seluruh outlet pembuangan air limbah yang dimiliki perusahaan.
2. Row Jumlah Outlet yang dipantau berisi jumlah outlet pembuangan air limbah yang dipantau oleh perusahaan.
3. Row Tingkat Ketaatan merupakan prosentase hasil pembagian jumlah outlet yang dipantau dibagi dengan jumlah outlet air limbah yang dimiliki perusahaan.
Jumlah
Jumlah
data yang
Parameter Jumlah data Jumlah data
tidak
No. yang Jumlah pemantauan Jumlah yang tidak
Nama Outlet (titik Tingkat Tingkat memenuhi Tingkat
dipantau Paramater sesuai data yang Parameter memenuhi Ket.
penaatan) Ketaatan Ketaatan baku Ketaatan
sesuai Pemantauan peraturan / dilaporkan baku mutu (
mutu (100
peraturan izin x > 500%)
%<x<=
/ izin
500%)
A. KOLOM PARAMETER
1. Kolom Nama Outlet berisi tentang nama atau kode outlet pembuangan air limbah.
2. Kolom Jumlah Parameter yang dipantau sesuai peraturan / izin berisi jumlah parameter yang sesuai dengan peraturan / izin.
3. Kolom Jumlah Paramater Pemantauan berisi jumlah parameter yang dipantau oleh perusahaan.
4. Kolom Tingkat Ketaatan merupakan prosentase hasil pembagian jumlah parameter yang dipantau oleh perusahaan dibagi dengan jumlah
parameter yang dipantau sesuai peraturan / izin.
5. Row Tingkat Ketaatan (warna hijau bawah) menampilkan prosentase tingkat ketaatan terendah.
B. KOLOM PELAPORAN
1. Kolom Jumlah data pemantauan sesuai peraturan / izin berisi jumlah data pemantauan yang dipersyaratkan dalam peraturan / izin dan sesuai
dengan periode penilaian PROPER.
2. Kolom Jumlah data yang dilaporkan berisi tentang jumlah data yang dilaporkan oleh perusahaan sesuai dengan periode penilaian PROPER.
3. Kolom Tingkat Ketaatan merupakan prosentase hasil pembagian jumlah data yang dilaporkan oleh perusahaan sesuai dengan periode
penilaian PROPER dibagi dengan jumlah data pemantauan yang dipersyaratkan dalam peraturan / izin dan sesuai dengan periode penilaian
PROPER.
4. Row Tingkat Ketaatan (warna hijau bawah) menampilkan prosentase tingkat ketaatan terendah.
130
TINGKAT KETAATAN
Ketaatan Terhadap Pemantauan 100%
Ketaatan Terhadap Pelaporan 100%
Ketaatan Terhadap Pemenuhan Baku Mutu 50%
KETERANGAN:
1. Row Ketaatan Terhadap Pemantauan menampilkan prosentase tingkat ketaatan pemantauan terendah.
2. Row Ketaatan Terhadap Pelaporan menampilkan prosentase tingkat ketaatan pelaporan terendah.
3. Row Ketaatan Terhadap Pemenuhan Baku Mutu menampilkan prosentase tingkat ketaatan pemenuhan baku mutu terendah.
KETERANGAN:
Beri tanda sesuai dengan ketaatan hasil verifikasi lapangan dan ketaatan peraturan.
131
IV. Hasil Pemantauan KLH/BLH
PEMANTAUAN I PEMANTAUAN II
Nama Outlet (titik Jumlah data yang tidak Jumlah data yang Jumlah data yang tidak Jumlah data yang
No. Parameter
penaatan) memenuhi baku mutu tidak memenuhi baku memenuhi baku mutu tidak memenuhi baku
(100 % < x < = 500%) mutu ( x > 500%) (100 % < x < = 500%) mutu ( x > 500%)
Jumlah
KETERANGAN:
Matriks ini digunakan apabila pihak KLH/BLH melakukan pengambilan sampel air limbah:
1. Kolom Nama Outlet berisi tentang nama atau kode outlet pembuangan air limbah (cantumkan data parameter air limbah yang melebihi baku mutu
paling tinggi untuk tiap outlet).
2. Kolom Parameter berisi parameter air limbah yang melebihi baku mutu.
3. Kolom Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu (100 % < x < 500%) merupakan jumlah data parameter air limbah yang melebihi baku mutu
antara 100 % < x < 500% untuk pemantauan I.
4. Kolom Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu ( x > 500%) merupakan jumlah data parameter air limbah yang melebihi baku mutu lebih dari
500% untuk pemantauan I.
5. Kolom Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu (100 % < x < 500%) merupakan jumlah data parameter air limbah yang melebihi baku mutu
antara 100 % < x < 500% untuk pemantauan II.
6. Kolom Jumlah data yang tidak memenuhi baku mutu ( x > 500%) merupakan jumlah data parameter air limbah yang melebihi baku mutu lebih dari
500% untuk pemantauan II.
132
B. MATRIKS PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA
Nama Perusahaan :
PT. AAA
Jenis Industri :
.
Lokasi kegiatan :
Kab./Kota ..., Provinsi ..
Periode Evaluasi :
133
II. Tingkat Ketaatan Terhadap Parameter, Pelaporan dan Pemenuhan Baku Mutu
PARAMETER
PELAPORAN PEMEHUHAN BAKU MUTU
NAMA
No. TIPE EMISI
CEROBONG
JUMLAH PARAMETER PERATURAN PELAPORAN
TINGKAT TINGKAT TINGKAT TINGKAT
TINGKAT Opa Opa TINGKAT KETAATAN KETAATAN KETAATAN KETAATAN
PERATURAN PELAPORAN KETAATAN SOx NOx sitas SOx NOx sitas KETAATAN SOx NOx CO
1 Genset 2 2 100% 2 2 2 2 100% 100% 100% 100%
Engine/Genset 8 8 100% %
Proses 2 2 100%
KETERANGAN:
A. KOLOM PARAMETER
1. Kolom Tipe Emisi berisi tentang Tipe Emisi (mesin pembakaran dalam/proses produksi).
2. Kolom Nama Cerobong yang dipantau berisi nama/kode cerobong yang dipantau.
3. Kolom Jumlah Paramater Pemantauan berisi jumlah parameter yang dipantau oleh perusahaan berdasarkan peraturan dan data yang
dilaporkan.
4. Kolom Tingkat Ketaatan merupakan prosentase hasil pembagian Jumlah Paramater Pemantauan berisi jumlah parameter yang dipantau oleh
perusahaan dibagi dengan Kolom Jumlah Parameter yang dipantau sesuai peraturan / izin.
B. KOLOM PELAPORAN
1. Kolom peraturan berisi jumlah data parameter pemantauan yang dilaporkan berdasarkan peraturan dan sesuai dengan periode penilaian
PROPER.
2. Kolom pelaporan berisi tentang jumlah data parameter yang dilaporkan oleh perusahaan sesuai dengan periode penilaian PROPER.
134
3. Kolom Tingkat Ketaatan merupakan prosentase hasil pembagian jumlah data yang dilaporkan oleh perusahaan sesuai dengan periode
penilaian PROPER dibagi dengan jumlah data pemantauan yang dipersyaratkan dalam peraturan / izin dan sesuai dengan periode penilaian
PROPER.
4. Row Tingkat Ketaatan menampilkan prosentase tingkat ketaatan.
2 Proses Boiler 0 0 0 0 0 0 0
Glycol Dehydrator 0 0 0 0 0 0 0
Engine 0 0 100%
Proses 0 0 0 0 0 0 100%
KETERANGAN:
Isi kolom data parameter yang tidak memenuhi baku mutu apakah melebihi 100 % < x < 500% atau lebih dari 500%.
135
IV. Tingkat Ketaatan Terhadap Ketentuan Teknis
No. Pengelolaan Emisi Udara Sudah Taat Belum Taat Keterangan
1.
Mempunyai cerobong emisi
2. Cerobong dilengkapi dengan lubang sampel sesuai
Kepdal No. 205/1996
3.
Cerobong dilengkapi dengan pagar pengaman
4.
Cerobong dilengkapi dengan lantai kerja
5.
Cerobong dilengkapi dengan tangga
6. -
Cerobong emisi dilengkapi dengan peralatan CEMS Tidak diwajibkan
-
7. Peralatan CEM berfungsi dengan baik Tidak diwajibkan
KETERANGAN:
Beri tanda sesuai dengan ketaatan hasil verifikasi lapangan dan ketaatan peraturan.
136
LAMPIRAN IV.
BA PENOLAKAN PENGAWASAN PROPER
BERITA ACARA
PENOLAKAN PELAKSANAAN PENGAWASAN LINGKUNGAN HIDUP
Pada hari ini, .......... tanggal .... Bulan ..... tahun ......., pukul ......, di Kab/kota..... Provinsi ......., kami yang
bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ...........................................................................................................................................
Jabatan : ...........................................................................................................................................
Alamat : ...........................................................................................................................................
Bertindak untuk dan atas nama,
Nama perusahaan : ...........................................................................................................................................
Alamat perusahaan : ...........................................................................................................................................
Jenis industri : ...........................................................................................................................................
Menyatakan bahwa kami menolak kedatangan Tim Pengawas Lingkungan Hidup dan/atau menentang
pelaksanaan pengawasan lingkungan hidup oleh Tim Pengawas Lingkungan Hidup dalam rangka
Program Penilaian Kinerja Perusahaan (PROPER), yang terdiri dari :
130
Cap perusahaan
Contoh Lampiran Hasil Analisis Laboratorium yang Terakreditasi:
131
2. Analisis Kualitas Udara Emisi.
132
LAMPIRAN V
FORMAT RINGKASAN KETAATAN PERUSAHAAN
Sub Kandidat
No Perusahaan Sektor Kab./Kota Provinsi Peringkat
Sektor Dok HASIL AMDAL Ket PPA Ket PPU Ket PLB3 Ket PKL Ket Hijau
Sementara
133
LAMPIRAN VI
FORMAT RAPOR SEMENTARA
Peringkat :
Sementara
134
A. Lampiran V a. Format Raport Industri NON TAMBANG
135
B. Perhitungan Beban Pencemaran Air (Ton/bulan)
No Parameter Beban Inlet Beban Outlet
1. Perusahaan wajib segera menutup saluran bypass dari saluran sebelum masuk ke kolam IPAL
2. Perusahaan wajib segera mengajukan izin pembuangan air limbah kepada Bupati Kabupaten
Lombok Timur
3. Perusahaan wajib menjaga Kualitas air limbah melalui optimalisasi kinerja IPAL agar memenuhi
BMAL yang ditetapkan dan memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan
Menteri LH No 04 Tahun 2010 tentang baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan
industri minyak goreng
4. Perusahaan wajib melakukan pengujian air limbah setiap bulan untuk setiap parameter yang
dipersyaratkan dalam baku mutu air limbah Industri minyak goerng CPO ,dan
memeriksakannya kepada laboratorium terakreditasi.
5. Perusahaan wajib memasang alat ukur debit dan melakukan pencatatan debit, /kuantitas
limbah harian, pH harian, serta produksi senyatanya bulanan.
6. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pH harian, debit/kuantitas air limbah harian,
kadar parameter mutu limbah cair dan produksi harian senyatanya, sekurang-kurangnya tiga bulan
sekali kepada BLH Kabupaten Lombok Timur, BLH Provinsi Nusa Tenggara Barat dan
Kementerian Lingkungan Hidup.
136
B. Perhitungan Beban Pencemaran Udara (Ton/periode)
No Parameter Beban Outlet
1. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi Boiler, Heather yang aktif dengan parameter dan
frekuensi minimal 6 bulan sekali sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 07 tahun 2007.
2. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi genset dan dryer yang aktif dengan parameter
dan frekuensi sesuai peraturan yang berlaku.
3. Perusahaan wajib menjaga kualitas emisinya sehingga memenuhi Baku Mutu sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
4. Perusahaan wajib tetap melakukan pengukuran kualitas udara ambien sekurang-kurangnya 6 bulan
sekali sesuai dengan PP Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
5. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pengujian emisi udara dari semua sumber emisi dan
pengujian kualitas udara ambien sekurang-kurangnya enam bulan sekali kepada BLH Kabupaten Lombok
Timur, BLH Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kementerian Lingkungan Hidup.
137
B. Kinerja Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(Neraca Limbah B3 Periode 1 Juli 2012 sampai dengan 30 Juni 2013)
Limbah
Limbah Limbah
Jenis Limbah Satuan Belum Perlakuan
Dihasilkan Dikelola
Dikelola
A. Sumber Dari Proses Produksi
Sludge IPAL Ton 7,790.78 7,530.34 0 Dimanfaatkan sebagai bahan bakar
Multi Fuel Boiler
179.00 Dimanfaatkan untuk composting
sampai bulan September 2011
81.44 Disimpan di TPS LB3
Grits & dregs Ton 26,994.76 4,023.41 0 Dimanfaatkan untuk stabilized bed
22,971.35 Ditimbun di landfill
B. Sumber Dari Luar Proses Produksi
Oli bekas + solar Ton 19.40 19.00 0 - Pengangkut : PT. Shali Riau Lestari
bekas Kode manifest: AAO
- Pengumpul & Pemanfaat :
PT. Andhika Makmur Persada
0.40 Disimpan di TPS LB3
Slag batubara Ton 1,574.80 267.82 0 Dimanfaatkan sesuai izin
1,306.98 Ditimbun di landfill
Fly ash boiler Ton 1,497.37 1,093.00 0 Dimanfaatkan untuk stabilized bed
404.37 Disimpan di TPS LB3
Aki bekas/ Ton 1.4995 1.4995 0 - Pengangkut : PT. Indostar Cargo
baterai bekas Kode manifest: OL
- Pengumpul & Pemanfaat:
PT. Andhika Makmur Persada
Limbah lab (vial Ton 0.084 0.076 0 - Pengangkut: PT. Shali Riau Lestari
COD) Kode manifest: AAO
- Pengolah: PT. Wastec International
0.008 Disimpan di TPS LB3
Lampu merkuri Ton 0.0124 0.0124 0 Disimpan di TPS LB3
bekas
Filter oli bekas Ton 1.80 1.80 0 - Pengangkut: PT. Shali Riau Lestari
Kode manifest: AAO
- Pengumpul & Pemanfaat:
PT. Andhika Makmur Persada
Limbak klinis Ton 0 0 0 Tidak dihasilkan dalam periode
penilaian
Majun Ton 0.95 0.90 0 - Pengangkut: PT. Shali Riau Lestari
terkontaminasi Kode manifest: AAO
- Pengumpul & Pemanfaat:
PT. Andhika Makmur Persada
0.05 Disimpan di TPS LB3
Toner bekas Ton 0.028 0.017 0 - Pengangkut : PT. Indostar Cargo
Kode manifest: OL
- Pengolah: PT. Wastec International
0.011 Disimpan di TPS LB3
Selang hidrolik Ton 0.15 0.15 0 - Pengangkut: PT. Indostar Cargo
terkontaminasi Kode manifest: OL
oli - Pengumpul & Pemanfaat:
PT. Andhika Makmur Persada
138
Serbuk gergaji Ton 2.80 2.80 0 - Pengangkut: PT. Shali Riau Lestari
(saw dust) Kode manifest: AAO
terkontaminasi - Pengolah: PT. Wastec International
minyak kotor
Grease bekas Ton 0.20 0.20 0 Pengangkut: PT. Shali Riau Lestari
Kode manifest: AAO
Bekas kemasan Ton 0.20 0.20 0 - Pengangkut: PT. Shali Riau Lestari
bahan kimia Kode manifest: AAO
- Pengolah: PT. Wastec International
TOTAL Ton 37,898.33 37,898.33 0
Persentase % 100 0
Ket : 34.29% limbah B3 telah dimanfaatkan sesuai izin, 64.06% limbah B3 ditimbun di landfill yang
berizin, 0.11% limbah B3 telah diserahkan ke pihak ketiga, dan 1.54% limbah masih tersimpan di
TPS. Secara umum 100% limbah B3 sudah dikelola sesuai dengan peraturan yang berlaku dan
persyaratan dalam izin.
139
- Pelaporan dilakukan rutin 3 bulan sekali.
Pemanfaatan 100 - Telah memenuhi seluruh ketentuan dalam izin
dan peraturan pengelolaan limbah B3
Penimbunan 100 - Telah memenuhi seluruh ketentuan dalam izin
dan peraturan pengelolaan limbah B3
Penaatan terhadap izin
100
pengelolaan limbah B3
Ket: Penilaian penaatan terhadap izin pengelolaan limbah B3 dilakukan berdasarkan % penaatan
terendah pelaksanaan ketentuan Pengelolaan Limbah B3.
F. Resume Penaatan
No. Aspek Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Taat Belum Taat Keterangan
1. a. Pendataan jenis dan volume limbah yang dihasilkan -
b. Pelaporan -
2. Status perizinan pengelolaan limbah B3 -
3. Pelaksanaan ketentuan dalam Izin 100% taat
e. Pemenuhan Ketentuan Teknis -
f. Pemenuhan Baku Mutu Emisi -
g. Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah -
h. Pemenuhan Pemanfaatan -
4. Penanganan open dumping, pengelolaan tumpahan,
- -
dan penanganan media terkontaminasi LB3
e. Rencana pengelolaan - -
f. Pelaksanaan pengelolaan - -
g. Jumlah tanah terkontaminasi yang dikelola - -
5. Jumlah limbah B3 yang dikelola sesuai dengan
- 100% taat
peraturan
6. Pengelolaan limbah B3 oleh pihak ke-3 dan
-
pengangkutan limbah B3
7. Pengelolaan limbah B3 dengan cara tertentu (antara
- -
lain : Dumping, Re-injeksi, dll)
Kesimpulan Penaatan Pengelolaan Limbah Bahan
-
Berbahaya dan Beracun
G. Kesimpulan
Perusahaan telah melakukan penaatan pengelolaan limbah B3 sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan persyaratan dalam izin.
140
H. Tindak Lanjut yang Harus Dilakukan
1. Tetap menjaga pemenuhan teknis TPS Limbah B3 sesuai dengan Kep-01/BAPEDAL/09/1995.
2. Tetap memastikan pengelolaan limbah B3 ke pihak ketiga yang memiliki izin dan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
3. Memprioritaskan upaya 3R (reuse, recycle, recovery) dalam pengelolaan limbah B3.
4. Tetap melakukan pencatatan (log book dan neraca) terhadap seluruh limbah B3 yang
dihasilkan.
5. Tetap melakukan pengelolaan lanjut limbah B3 yang dihasilkan sesuai dengan ketentuan
peraturan dalam pengelolaan limbah B3 dan persyaratan dalam izin.
6. Tetap melaporkan/menembuskan kegiatan pengelolaan limbah B3 sesuai dengan ketentuan
pengelolaan limbah B3 atau izin-izin yang dimiliki. Pelaporan atau tembusan laporan meliputi
data log book, neraca limbah B3, dan manifest salinan #2 yang disampaikan secara periodik
kepada Deputi IV MENLH Bidang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun, Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun dan Sampah; d/a. : Gd. C Lt. 2, Jln. D.I. Panjaitan Kav. 24,
Kebon Nanas, Jakarta Timur- 13410, dengan tembusan ke BLH Provinsi XXX dan BLH
Kabupaten XXX.
141
B. LAMPIRAN V b. Format Raport Industri TAMBANG
142
D. Perhitungan Beban Pencemaran Air (Ton/bulan)
No Parameter Beban Inlet Beban Outlet
1. Perusahaan wajib segera menutup saluran bypass dari saluran sebelum masuk ke kolam IPAL
2. Perusahaan wajib segera mengurus izin pembuangan air limbah kepada Bupati Kabupaten
Kutai Kartanegara
3. Perusahaan wajib menjaga Kualitas air limbah melalui optimalisasi kinerja IPAL agar memenuhi
BMAL yang ditetapkan dan memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur dalam Keputusan
Menteri LH No 113 Tahun 2003 tentang baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan
Pertambangan Batubara
4. Perusahaan wajib melakukan pengujian air limbah setiap bulan untuk setiap parameter yang
dipersyaratkan dalam baku mutu air limbah kegiatan pertambangan batubara ,dan
memeriksakannya kepada laboratorium terakreditasi.
5. Perusahaan wajib memasang alat ukur debit dan melakukan pencatatan debit /kuantitas
limbah harian, pH harian, serta produksi senyatanya bulanan.
6. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pH harian, debit/kuantitas air limbah harian,
kadar parameter mutu limbah cair dan produksi harian senyatanya, sekurang-kurangnya tiga bulan
sekali kepada BLH Kabupaten Kutai Kartanegara, BLH Provinsi Kalimantan Timur dan
Kementerian Lingkungan Hidup.
143
C. Perhitungan Beban Pencemaran Udara (Ton/periode)
No Parameter Beban Outlet
1. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi Boiler, Heather yang aktif dengan parameter
dan frekuensi minimal 6 bulan sekali sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 07 tahun 2007.
2. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi genset dan dryer yang aktif dengan parameter
dan frekuensi sesuai peraturan yang berlaku.
3. Perusahaan wajib tetap menjaga kualitas emisinya sehingga memenuhi Baku Mutu sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
4. Perusahaan wajib tetap melakukan pengukuran kualitas udara ambien sekurang-kurangnya 6 bulan
sekali sesuai dengan PP Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
5. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pengujian emisi udara dari semua sumber emisi dan
pengujian kualitas udara ambien sekurang-kurangnya enam bulan sekali kepada BLH Kabupaten Kutai
Kartanegara, BLH Provinsi Kalimantan Timur dan Kementerian Lingkungan Hidup.
144
coblock dan stabilisasi slab
Penimbunan/ SK MENLH No. 88 tahun 5 (lima) Penimbunan limbah dreg, grit dan
landfill 2012 tahun slag pada landfill kelas II
145
terkontaminasi Kode manifest: OL
oli - Pengumpul & Pemanfaat:
PT. Andhika Makmur Persada
Serbuk gergaji Ton 2.80 2.80 0 - Pengangkut: PT. Shali Riau Lestari
(saw dust) Kode manifest: AAO
terkontaminasi - Pengolah: PT. Wastec International
minyak kotor
Grease bekas Ton 0.20 0.20 0 Pengangkut: PT. Shali Riau Lestari
Kode manifest: AAO
Bekas kemasan Ton 0.20 0.20 0 - Pengangkut: PT. Shali Riau Lestari
bahan kimia Kode manifest: AAO
- Pengolah: PT. Wastec International
TOTAL Ton 37,898.33 37,898.33 0
Persentase % 100 0
Ket : 34.29% limbah B3 telah dimanfaatkan sesuai izin, 64.06% limbah B3 ditimbun di landfill yang
berizin, 0.11% limbah B3 telah diserahkan ke pihak ketiga, dan 1.54% limbah masih tersimpan di
TPS. Secara umum 100% limbah B3 sudah dikelola sesuai dengan peraturan yang berlaku dan
persyaratan dalam izin.
146
ketentuan;
- Semua limbah B3 teridentifikasi dan memiliki
tujuan akhir pengelolaan;
- Pelaporan dilakukan rutin 3 bulan sekali.
Pemanfaatan 100 - Telah memenuhi seluruh ketentuan dalam izin
dan peraturan pengelolaan limbah B3
P nimbunan 100 - Telah memenuhi seluruh ketentuan dalam izin
dan peraturan pengelolaan limbah B3
Penaatan terhadap izin
100
pengelolaan limbah B3
Ket: Penilaian penaatan terhadap izin pengelolaan limbah B3 dilakukan berdasarkan % penaatan
terendah pelaksanaan ketentuan Pengelolaan Limbah B3.
N. Resume Penaatan
N. Aspek Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Taat Belum Taat Keterangan
1. a. Pendataan jenis dan volume limbah yang dihasilkan -
b. Pelaporan -
2. Status perizinan pengelolaan limbah B3 -
3. Pelaksanaan ketentuan dalam Izin 100% taat
i. Pemenuhan Ketentuan Teknis -
j. Pemenuhan Baku Mutu Emisi -
k. Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah -
l. Pemenuhan Pemanfaatan -
4. Penanganan open dumping, pengelolaan tumpahan,
- -
dan penanganan media terkontaminasi LB3
h. Rencana pengelolaan - -
i. Pelaksanaan pengelolaan - -
j. Jumlah tanah terkontaminasi yang dikelola - -
5. Jumlah limbah B3 yang dikelola sesuai dengan
- 100% taat
peraturan
6. Pengelolaan limbah B3 oleh pihak ke-3 dan
-
pengangkutan limbah B3
7. Pengelolaan limbah B3 dengan cara tertentu (antara
- -
lain : Dumping, Re-injeksi, dll)
Kesimpulan Penaatan Pengelolaan Limbah Bahan
-
Berbahaya dan Beracun
147
O. Kesimpulan
Perusahaan telah melakukan penaatan pengelolaan limbah B3 sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan persyaratan dalam izin.
148
13. Pembersihan Lokasi 3 100 1 Taat
Lahan
14. Pengupasan Lokasi 3 100 1 Taat
Tanah Pucuk
15. Penggalian Lokasi 3 81 1 Taat
Tanah Penutup
16. Penambangan Lokasi 3 73 1 Taat
a) Kriteria K3 (Potensi Longsor) terlihat longsoran batuan pada dinding yang ditinggal
b) Kriteria K4 (Potensi Pencemaran AAT) tidak mendapatkan nilai karena belum dilakukan upaya penanganan
batuan yang berpotensi membentuk air asam tambang.
c) Kriteria K5 (Erosi): terdapat indikasi adanya erosi didinding lereng penggalian tanah penutup
d) Kriteria K6 (Kebencanan); jauh dari pemukiman penduduk dan sarana vital lain/memiliki sistem tanggap
darurat (sarana, personil, SOP, dll
149
c. Tindaklanjut yang harus dilakukan
150
LAMPIRAN 7
FORMAT RAPORT FINAL
Peringkat :
151
A. Lampiran V a. Format Raport Industri NON TAMBANG
152
G. Perhitungan Beban Pencemaran Air (Ton/bulan)
No Parameter Beban Inlet Beban Outlet
Berdasarkan hasil evaluasi pengendalian pencemaran air, perusahaan tidak taat terhadap izin,
pelaporan, pemenuhan bakumutu limbah dan ketentuan teknis, namun perusahaan taat terhadap titik
penaatan dan parameter baku mutu sesuai dengan peraturan perundangan lingkungan yang berlaku.
1. Perusahaan wajib segera menutup saluran bypass dari saluran sebelum masuk ke kolam IPAL
2. Perusahaan wajib segera mengajukan izin pembuangan air limbah kepada Bupati Kabupaten
Lombok Timur
3. Perusahaan wajib menjaga Kualitas air limbah melalui optimalisasi kinerja IPAL agar memenuhi
BMAL yang ditetapkan dan memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan
Menteri LH No 04 Tahun 2010 tentang baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan
industri minyak goreng
4. Perusahaan wajib melakukan pengujian air limbah setiap bulan untuk setiap parameter yang
dipersyaratkan dalam baku mutu air limbah Industri minyak goerng CPO ,dan
memeriksakannya kepada laboratorium terakreditasi.
5. Perusahaan wajib memasang alat ukur debit dan melakukan pencatatan debit, /kuantitas
limbah harian, pH harian, serta produksi senyatanya bulanan.
6. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pH harian, debit/kuantitas air limbah harian,
kadar parameter mutu limbah cair dan produksi harian senyatanya, sekurang-kurangnya tiga bulan
sekali kepada BLH Kabupaten Lombok Timur, BLH Provinsi Nusa Tenggara Barat dan
Kementerian Lingkungan Hidup.
153
B. Perhitungan Beban Pencemaran Udara (Ton/periode)
No Parameter Beban Outlet
1. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi Boiler, Heather yang aktif dengan parameter
dan frekuensi minimal 6 bulan sekali sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 07 tahun 2007.
2. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi genset dan dryer yang aktif dengan parameter
dan frekuensi sesuai peraturan yang berlaku.
3. Perusahaan wajib menjaga kualitas emisinya sehingga memenuhi Baku Mutu sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
4. Perusahaan wajib tetap melakukan pengukuran kualitas udara ambien sekurang-kurangnya 6 bulan
sekali sesuai dengan PP Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
5. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pengujian emisi udara dari semua sumber emisi dan
pengujian kualitas udara ambien sekurang-kurangnya enam bulan sekali kepada BLH Kabupaten
Lombok Timur, BLH Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kementerian Lingkungan Hidup.
154
B. Kinerja Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(Neraca Limbah B3 Periode 1 Juli 2012 sampai dengan 30 Juni 2013)
Limbah
Limbah Limbah
Jenis Limbah Satuan Belum Perlakuan
Dihasilkan Dikelola
Dikelola
A. Sumber Dari Proses Produksi
Sludge IPAL Ton 7,790.78 7,530.34 0 Dimanfaatkan sebagai bahan bakar
Multi Fuel Boiler
179.00 Dimanfaatkan untuk composting
sampai bulan September 2011
81.44 Disimpan di TPS LB3
Grits & dregs Ton 26,994.76 4,023.41 0 Dimanfaatkan untuk stabilized bed
22,971.35 Ditimbun di landfill
B. Sumber Dari Luar Proses Produksi
Oli bekas + solar Ton 19.40 19.00 0 - Pengangkut : PT. Shali Riau Lestari
bekas Kode manifest: AAO
- Pengumpul & Pemanfaat :
PT. Andhika Makmur Persada
0.40 Disimpan di TPS LB3
Slag batubara Ton 1,574.80 267.82 0 Dimanfaatkan sesuai izin
1,306.98 Ditimbun di landfill
Fly ash boiler Ton 1,497.37 1,093.00 0 Dimanfaatkan untuk stabilized bed
404.37 Disimpan di TPS LB3
Aki bekas/ Ton 1.4995 1.4995 0 - Pengangkut : PT. Indostar Cargo
baterai bekas Kode manifest: OL
- Pengumpul & Pemanfaat:
PT. Andhika Makmur Persada
Limbah lab (vial Ton 0.084 0.076 0 - Pengangkut: PT. Shali Riau Lestari
COD) Kode manifest: AAO
- Pengolah: PT. Wastec International
0.008 Disimpan di TPS LB3
Lampu merkuri Ton 0.0124 0.0124 0 Disimpan di TPS LB3
bekas
Filter oli bekas Ton 1.80 1.80 0 - Pengangkut: PT. Shali Riau Lestari
Kode manifest: AAO
- Pengumpul & Pemanfaat:
PT. Andhika Makmur Persada
Limbak klinis Ton 0 0 0 Tidak dihasilkan dalam periode
penilaian
Majun Ton 0.95 0.90 0 - Pengangkut: PT. Shali Riau Lestari
terkontaminasi Kode manifest: AAO
- Pengumpul & Pemanfaat:
PT. Andhika Makmur Persada
0.05 Disimpan di TPS LB3
Toner bekas Ton 0.028 0.017 0 - Pengangkut : PT. Indostar Cargo
Kode manifest: OL
- Pengolah: PT. Wastec International
0.011 Disimpan di TPS LB3
Selang hidrolik Ton 0.15 0.15 0 - Pengangkut: PT. Indostar Cargo
terkontaminasi Kode manifest: OL
oli - Pengumpul & Pemanfaat:
PT. Andhika Makmur Persada
155
Serbuk gergaji Ton 2.80 2.80 0 - Pengangkut: PT. Shali Riau Lestari
(saw dust) Kode manifest: AAO
terkontaminasi - Pengolah: PT. Wastec International
minyak kotor
Grease bekas Ton 0.20 0.20 0 Pengangkut: PT. Shali Riau Lestari
Kode manifest: AAO
Bekas kemasan Ton 0.20 0.20 0 - Pengangkut: PT. Shali Riau Lestari
bahan kimia Kode manifest: AAO
- Pengolah: PT. Wastec International
TOTAL Ton 37,898.33 37,898.33 0
Persentase % 100 0
Ket : 34.29% limbah B3 telah dimanfaatkan sesuai izin, 64.06% limbah B3 ditimbun di landfill yang
berizin, 0.11% limbah B3 telah diserahkan ke pihak ketiga, dan 1.54% limbah masih tersimpan di
TPS. Secara umum 100% limbah B3 sudah dikelola sesuai dengan peraturan yang berlaku dan
persyaratan dalam izin.
156
- Pelaporan dilakukan rutin 3 bulan sekali.
Pemanfaatan 100 - Telah memenuhi seluruh ketentuan dalam izin
dan peraturan pengelolaan limbah B3
Penimbunan 100 - Telah memenuhi seluruh ketentuan dalam izin
dan peraturan pengelolaan limbah B3
Penaatan terhadap izin
100
pengelolaan limbah B3
Ket: Penilaian penaatan terhadap izin pengelolaan limbah B3 dilakukan berdasarkan % penaatan
terendah pelaksanaan ketentuan Pengelolaan Limbah B3.
F. Resume Penaatan
No. Aspek Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Taat Belum Taat Keterangan
1. a. Pendataan jenis dan volume limbah yang dihasilkan -
b. Pelaporan -
2. Status perizinan pengelolaan limbah B3 -
3. Pelaksanaan ketentuan dalam Izin 100% taat
m. Pemenuhan Ketentuan Teknis -
n. Pemenuhan Baku Mutu Emisi -
o. Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah -
p. Pemenuhan Pemanfaatan -
4. Penanganan open dumping, pengelolaan tumpahan,
- -
dan penanganan media terkontaminasi LB3
k. Rencana pengelolaan - -
l. Pelaksanaan pengelolaan - -
m. Jumlah tanah terkontaminasi yang dikelola - -
5. Jumlah limbah B3 yang dikelola sesuai dengan
- 100% taat
peraturan
6. Pengelolaan limbah B3 oleh pihak ke-3 dan
-
pengangkutan limbah B3
7. Pengelolaan limbah B3 dengan cara tertentu (antara
- -
lain : Dumping, Re-injeksi, dll)
Kesimpulan Penaatan Pengelolaan Limbah Bahan
-
Berbahaya dan Beracun
G. Kesimpulan
Perusahaan telah melakukan penaatan pengelolaan limbah B3 sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan persyaratan dalam izin.
157
H. Tindak Lanjut yang Harus Dilakukan
1. Tetap menjaga pemenuhan teknis TPS Limbah B3 sesuai dengan Kep-01/BAPEDAL/09/1995.
2. Tetap memastikan pengelolaan limbah B3 ke pihak ketiga yang memiliki izin dan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
3. Memprioritaskan upaya 3R (reuse, recycle, recovery) dalam pengelolaan limbah B3.
4. Tetap melakukan pencatatan (log book dan neraca) terhadap seluruh limbah B3 yang dihasilkan.
5. Tetap melakukan pengelolaan lanjut limbah B3 yang dihasilkan sesuai dengan ketentuan
peraturan dalam pengelolaan limbah B3 dan persyaratan dalam izin.
6. Tetap melaporkan/menembuskan kegiatan pengelolaan limbah B3 sesuai dengan ketentuan
pengelolaan limbah B3 atau izin-izin yang dimiliki. Pelaporan atau tembusan laporan meliputi data
log book, neraca limbah B3, dan manifest salinan #2 yang disampaikan secara periodik kepada
Deputi IV MENLH Bidang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun, Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun dan Sampah; d/a. : Gd. C Lt. 2, Jln. D.I. Panjaitan Kav. 24, Kebon
Nanas, Jakarta Timur- 13410, dengan tembusan ke BLH Provinsi XXX dan BLH Kabupaten
XXX.
158
B. LAMPIRAN V b. Format Raport Industri TAMBANG
159
B. Perhitungan Beban Pencemaran Air (Ton/bulan)
No Parameter Beban Inlet Beban Outlet
1. Perusahaan wajib segera menutup saluran bypass dari saluran sebelum masuk ke kolam IPAL
2. Perusahaan wajib segera mengurus izin pembuangan air limbah kepada Bupati Kabupaten
Kutai Kartanegara
3. Perusahaan wajib menjaga Kualitas air limbah melalui optimalisasi kinerja IPAL agar memenuhi
BMAL yang ditetapkan dan memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur dalam Keputusan
Menteri LH No 113 Tahun 2003 tentang baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan
Pertambangan Batubara
4. Perusahaan wajib melakukan pengujian air limbah setiap bulan untuk setiap parameter yang
dipersyaratkan dalam baku mutu air limbah kegiatan pertambangan batubara ,dan
memeriksakannya kepada laboratorium terakreditasi.
5. Perusahaan wajib memasang alat ukur debit dan melakukan pencatatan debit /kuantitas
limbah harian, pH harian, serta produksi senyatanya bulanan.
6. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pH harian, debit/kuantitas air limbah harian,
kadar parameter mutu limbah cair dan produksi harian senyatanya, sekurang-kurangnya tiga bulan
sekali kepada BLH Kabupaten Kutai Kartanegara, BLH Provinsi Kalimantan Timur dan
Kementerian Lingkungan Hidup.
160
B. Perhitungan Beban Pencemaran Udara (Ton/periode)
No Parameter Beban Outlet
1. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi Boiler, Heather yang aktif dengan parameter dan
frekuensi minimal 6 bulan sekali sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 07 tahun 2007.
2. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi genset dan dryer yang aktif dengan parameter
dan frekuensi sesuai peraturan yang berlaku.
3. Perusahaan wajib tetap menjaga kualitas emisinya sehingga memenuhi Baku Mutu sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
4. Perusahaan wajib tetap melakukan pengukuran kualitas udara ambien sekurang-kurangnya 6 bulan
sekali sesuai dengan PP Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
5. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pengujian emisi udara dari semua sumber emisi dan
pengujian kualitas udara ambien sekurang-kurangnya enam bulan sekali kepada BLH Kabupaten Kutai
Kartanegara, BLH Provinsi Kalimantan Timur dan Kementerian Lingkungan Hidup.
161
coblock dan stabilisasi slab
Penimbunan/ SK MENLH No. 88 tahun 5 (lima) Penimbunan limbah dreg, grit dan
landfill 2012 tahun slag pada landfill kelas II
162
terkontaminasi Kode manifest: OL
oli - Pengumpul & Pemanfaat:
PT. Andhika Makmur Persada
Serbuk gergaji Ton 2.80 2.80 0 - Pengangkut: PT. Shali Riau Lestari
(saw dust) Kode manifest: AAO
terkontaminasi - Pengolah: PT. Wastec International
minyak kotor
Grease bekas Ton 0.20 0.20 0 Pengangkut: PT. Shali Riau Lestari
Kode manifest: AAO
Bekas kemasan Ton 0.20 0.20 0 - Pengangkut: PT. Shali Riau Lestari
bahan kimia Kode manifest: AAO
- Pengolah: PT. Wastec International
TOTAL Ton 37,898.33 37,898.33 0
Persentase % 100 0
Ket : 34.29% limbah B3 telah dimanfaatkan sesuai izin, 64.06% limbah B3 ditimbun di landfill yang
berizin, 0.11% limbah B3 telah diserahkan ke pihak ketiga, dan 1.54% limbah masih tersimpan di
TPS. Secara umum 100% limbah B3 sudah dikelola sesuai dengan peraturan yang berlaku dan
persyaratan dalam izin.
163
ketentuan;
- Semua limbah B3 teridentifikasi dan memiliki
tujuan akhir pengelolaan;
- Pelaporan dilakukan rutin 3 bulan sekali.
Pemanfaatan 100 Telah memenuhi seluruh ketentuan dalam izin
dan peraturan pengelolaan limbah B3
Penimbunan 100 - Telah memenuhi seluruh ketentuan dalam izin
dan peraturan pengelolaan limbah B3
Penaatan terhadap izin
100
pengelolaan limbah B3
Ket: Penilaian penaatan terhadap izin pengelolaan limbah B3 dilakukan berdasarkan % penaatan
terendah pelaksanaan ketentuan Pengelolaan Limbah B3.
F. Resume Penaatan
No. Aspek Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Taat Belum Taat Keterangan
1. a. Pendataan jenis dan volume limbah yang dihasilkan -
b. Pelaporan -
2. Status perizinan pengelolaan limbah B3 -
3. Pelaksanaan ketentuan dalam Izin 100% taat
q. Pemenuhan Ketentuan Teknis -
r. Pemenuhan Baku Mutu Emisi -
s. Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah -
t. Pemenuhan Pemanfaatan -
4. Penanganan open dumping, pengelolaan tumpahan,
- -
dan penanganan media terkontaminasi LB3
n. Rencana pengelolaan - -
o. Pelaksanaan pengelolaan - -
p. Jumlah tanah terkontaminasi yang dikelola - -
5. Jumlah limbah B3 yang dikelola sesuai dengan
- 100% taat
peraturan
6. Pengelolaan limbah B3 oleh pihak ke-3 dan
-
pengangkutan limbah B3
7. Pengelolaan limbah B3 dengan cara tertentu (antara
- -
lain : Dumping, Re-injeksi, dll)
Kesimpulan Penaatan Pengelolaan Limbah Bahan
-
Berbahaya dan Beracun
164
G. Kesimpulan
Perusahaan telah melakukan penaatan pengelolaan limbah B3 sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan persyaratan dalam izin.
165
13. Pembersihan Lokasi 3 100 1 Taat
Lahan
14. Pengupasan Lokasi 3 100 1 Taat
Tanah Pucuk
15. Penggalian Lokasi 3 81 1 Taat
Tanah Penutup
16. Penambangan Lokasi 3 73 1 Taat
a) Kriteria K3 (Potensi Longsor) terlihat longsoran batuan pada dinding yang ditinggal
b) Kriteria K4 (Potensi Pencemaran AAT) tidak mendapatkan nilai karena belum dilakukan upaya penanganan
batuan yang berpotensi membentuk air asam tambang.
c) Kriteria K5 (Erosi): terdapat indikasi adanya erosi didinding lereng penggalian tanah penutup
d) Kriteria K6 (Kebencanan); jauh dari pemukiman penduduk dan sarana vital lain/memiliki sistem tanggap
darurat (sarana, personil, SOP, dll
166
c. Tindaklanjut yang harus dilakukan
167