Anda di halaman 1dari 2

Menanggulangi Kebakaran Hutan secara Inovatif

03.09.2015 |

Negla. M

Keterbatasan akses air di lokasi-lokasi terpencil yang menjadi masalah utama dalam
menangani kebakaran hutan membuat karyawan Asia Pulp & Paper, Negla Martini
melihat bahwa teknik-teknik tradisional berpotensi menjadi solusi mutakhir.

Menghadapi musim kemarau Indonesia yang akan datang, banyak keprihatinan yang
muncul mengenai penanggulangan kebakaran di wilayah hutan Indonesia. Para
pemegang konsesi umumnya membandingkan data cuaca dari Badan Meteorologi,
Klimatologi dan Geofisika terhadap gambaran hotpots termal hasil citra satelit, dan
mengirimkan satuan pemadam kebakaran ke titik-titik yang paling rawan kebakaran.

Di samping pemetaan area-area rawan kebakaran, masih diperlukan adanya tindakan-


tindakan antisipatif untuk memastikan pengendalian yang cepat seketika terjadi
kebakaran. Di provinsi Riau, musim kemarau kadang kala mempersulit akses terhadap
sumber-sumber air. Hal ini mendorong salah satu pemasok kayu pulp kami, AraraAbadi,
untuk melahirkan konsep Portable Water Bank. Inisiatif terssebut dirancang khusus
untuk menangani kebakaran yang terjadi di area-area gambut yang jauh dari sumber
air, dan memungkinkan satuan pemadam kebakaran untuk mendapatkan akses air dari
bawah tanah.

Ide Portable Water Bank ini adalah turunan dari konsep lubang bor (borehole). Di
wilayah-wilayah yang permukaan airnya cukup tinggi dan gambut-gambut menjorok
hingga ke kedalaman 3 meter lebih, sebuah pipa dengan lubang-lubang kecil atau pori-
pori bisa dimasukkan sedalam 1,5 meter ke dalam gambut, dan selang penghisap
digunakan untuk menarik air bersih keluar. Lalu pompa tangan berukuran kecil
menyemburkan air ke titik api.

Soekrisno, Fire Management Head untuk Arara Abadi berkata, Kami sepenuhnya sadar
akan risiko kebakaran ketika air sulit diakses, sehingga tim kami mencari cara-cara baru
untuk mendapatkan akses air di area-area terpencil. HTI sangat bergantung kepada
konsep borehole untuk mendapatkan air ketika berada di lapangan untuk waktu yang
lama, sehingga metode tersebut kami kondisikan ulang agar sesuai dengan kebutuhan
pemadam kebakaran.

Inisiatif Portable Water Bank telah diperkenalkan kepada seluruh satuan pemadam
kebakaran milik perusahaan dan telah beroperasi penuh sejak tahun 2013, terutama di
wilayah Bukit Batu, Siak dan Kampar. Konsep tersebut juga telah ditunjukkan kepada
pemerintah setempat, polisi setempat, tentara, dan masyarakat setempat.

Setiap orang yang telah kami perkenalkan terhadap konsep ini kemudian memberikan
tanggapan yang baik dan mereka mengakui kegunaan ide ini, ujarSoekrisno. Kami
harap metode ekstraksi air ini bisa disebarluaskan, dan mampu memegang peranan
penting dalam menanggulangi kebakaran di area-area gambut yang jauh dari sumber
air.

Anda mungkin juga menyukai