PEMBAHASAN
Pada praktikum isolasi protein, organ yang digunakan adalah insang dari
ikan mas (Cyprinus carpio). Pada isolasi protein dikenal adanya dua prinsip yaitu
homogenisasi dan fraksinasi. Homogenisasi merupakan pengeluaran protein dari
organ serta pencampuran reagen dengan organ target. Fraksinasi dilakukan
melalui sentrifugasi, yaitu pemisahan protein dari membran dan organel lain
berdasarkan berat molekulnya. Menurut Fatchiyah, dkk (2012), untuk
menganalisa protein yang ada di dalam sel diperlukan prosedur fraksinasi sel yaitu
(1) memisahkan sel dari jaringannya, (2) menghancurkan membran sel untuk
mengambil kandungan sitoplasma dan organelnya serta (3) memisahkan organel-
organel dan molekul penyusunnya. Prosedur (1) dan (2) dinamakan homogenasi
dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang paling sederhana seperti
homogeniser atau mortal sampai alat yang paling mutakhir seperti pemakaian
vibrasi dan sonikasi tergantung pada bahan yang akan dihomogenasi. Prosedur (3)
dilakukan dengan menggunakan sentrifus dengan kecepatan dan lama sentrifugasi
tertentu. Sebagian besar protein merupakan molekul yang mudah rusak bila tidak
berada pada kondisi fisiologisnya. Karena itu, untuk mempertahankan struktur
dan fungsi protein, fraksinasi dilakukan pada suhu rendah (0-4C) dalam buffer
dan pH tertentu (tergantung dari jenis protein yang akan dianalisa).
Pada tahapan isolasi protein, organ insang ikan mas (Cyprinus carpio)
ditimbang sebanyak 0,5 gram dengan menggunakan neraca analitik dan dicuci tiga
kali dengan PBS (Phosphat Buffer Saline). Menurut Michael, et al (2016), fungsi
PBS (Phosphat Buffer Saline) ialah untuk pengenceran, mencuci suspensi sel,
pembilasan, serta bahan aditif untuk media kultur sel. 1 liter PBS mengandung
NaCl, Na2H2PO4, NaH2PO4, dan aquades (Mohan, 2003). PBS ini juga digunakan
untuk membantu penghalusan sampel, sebagai ringer, buffer, dan mencegah sel-
sel pecah akibat tekanan osmosis (Martin, et al, 2006). Hal yang perlu
diperhatikan dalam proses penghalusan sampel adalah penghalusan sampel tidak
boleh terlalu lama agar protein tidak rusak. Selanjutnya dilakukan penambahan
PBS Tween PMSF. Tween merupakan bahan yang bersifat seperti detergen. PBS
Tween dicampur dengan PMSF (Phenyl Methyl Sulfonyl Flouride) dengan
perbandingan 9:1. PMSF terbuat dari Tris Base, EDTA, NaCl, PMSF dan NP 40.
PMSF bekerja sebagai inhibitor protease, dalam hal ini PMSF menghambat kerja
enzim protease agar tidak melisiskan protein (Yulianti, 2006). Sampel kemudian
dipipet dan dimasukkan ke tabung Eppendorf 1,5 ml agar lebih mudah dalam
pengukuran. Setelah itu, sampel disonifikasi dengan sonikator selama 10 menit.
Sonifikasi merupakan proses pemecahan membran dengan bantuan gelombang
ultrasonik (Mohan, 2003), dan sonifikasi ini dilakukan dengan alat sonikator.
SIMPULAN
1. Pada isolasi protein dikenal adanya dua prinsip yaitu homogenisasi dan
fraksinasi. Homogenisasi merupakan pengeluaran protein dari organ serta
pencampuran reagen dengan organ target. Fraksinasi dilakukan melalui
sentrifugasi, yaitu pemisahan protein dari membran dan organel lain
berdasarkan berat molekulnya.
2. Elektroforesis adalah teknik pemisahan molekul bermuatan berdasarkan
perbedaan tingkat migrasinya dalam sebuah medan listrik, atau bisa
diartikan sebagai suatu metode untuk memisahkan molekul (Protein atau
DNA berdasarkan berat molekulnya menggunakan medium listrik. Protein
nantinya bergerak dari muatan negatif ke positif. Elektroforesis SDS-
PAGE hanya melihat pita protein untuk selanjutnya diketahui berat
molekulnya.
3. Berat molekul protein dari sampel usus ikan mas (Cyprinus carpio),
adalah sebesar 138,32 kDa, 116,36 kDa, 97,88 kDa, 92,40 kDa, 77,73
kDa, 61,73 kDa, 58,27 kDa, 51,92 kDa, 43,69 kDa, 34,69 kDa, 32,75 kDa,
26 kDa,18,40 kDa, 14,62 kDa, 13,02 kDa, dan 8,7 kDa dari total 16 pita
protein yang terbentuk.
Daftar Rujukan
Fatchiyah, Sri, W., Estri, L.A. & Sofi, P. 2012. Buku Analisis Teknik Analisis
Biologi Molekuler. Malang: Jurusan Biologi Universitas Brawijaya.
Gunanti, M., Ulia, F., Sri, D. 2010. Karakterisasi protein Larnea cyprinacea
dengan metode elektroforesis SDS PAGE. Jurnal Ilmiah Perikanan dan
Kelautan, 2(1), 61-66.
Martin, N.C., Pirie, A.A., Ford, L.V., Callaghan, C.L., McTurk, K., Lucy, D &
Scrimger, D.G. 2006. The use of phosphate buffered saline for the recovery
of cells and spermatozoa from swabs. Science & Justice, (Online),
46(3);179:184, (www.scienceandjusticejournal.com), diakses 10 Desember
2016.
Mohan, Chandra. 20303. Buffers : A Guide For The Preparation And Use
Ofbuffers In Biological Systems. Germany: Calbiochem.
Rawat, S., Geeta, J., Annapurna, D., Arunkumar, A.N. & Karaba, N. 2016.
Standardization of DNA Extraction Method from Mature Dried Leaves and
ISSR-PCR Conditions for Melia dubia Cav. A Fast Growing
Multipurpose Tree Species. American Journal of Plant Sciences, (Online),
7: 437-445, (http://file.scirp.org), diakses 10 Desember 2016.
Lampiran
Hasil Analisis Nanodrop