KANKER PAYUDARA
3. Tis : Kanker in situ, paget dis pada papila tanpa teraba tumor
4. T1 :Tumor <>
a. T1a : Tumor <>
b. T1b :Tumor 0,5 1 cm
c. T1c :Tumor 1 2 cm
5. T2 :Tumor 2 5 cm
6. T3 : Tumor diatas 5 cm
1. Stadium I
Tumor yang berdiameter kurang 2 cm tanpa keterlibatan limfonodus (LN) dan
tanpa penyebaran jauh. Tumor terbatas pada payudara dan tidak terfiksasi pada
kulit dan otot pektoralis.
2. Stadium IIa
Tumor yang berdiameter kurang 2 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) dan
tanpa penyebaran jauh atau tumor yang berdiameter kurang 5 cm tanpa keterlibatan
limfonodus (LN) dan tanpa penyebaran jauh.
3. Stadium IIb
Tumor yang berdiameter kurang 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) dan
tanpa penyebaran jauh atau tumor yang berdiameter lebih 5 cm tanpa keterlibatan
limfonodus (LN) dan tanpa penyebaran jauh.
4. Stadium IIIa
Tumor yang berdiameter lebih 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) tanpa
penyebaran jauh.
5. Stadium IIIb
Tumor yang berdiameter lebih 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) dan
terdapat penyebaran jauh berupa metastasis ke supraklavikula dengan keterlibatan
limfonodus (LN) supraklavikula atau metastasis ke infraklavikula atau
menginfiltrasi / menyebar ke kulit atau dinding toraks atau tumor dengan edema
pada tangan.
Tumor telah menyebar ke dinding dada atau menyebabkan pembengkakan bisa
juga luka bernanah di payudara. Didiagnosis sebagai Inflamatory Breast Cancer.
Bisa sudah atau bisa juga belum menyebar ke pembuluh getah bening di ketiak dan
lengan atas, tapi tidak menyebar ke bagian lain dari organ tubuh
6. Stadium IIIc
Ukuran tumor bisa berapa saja dan terdapat metastasis kelenjar limfe
infraklavikular ipsilateral, atau bukti klinis menunjukkan terdapat metastasis
kelenjar limfe mammaria interna dan metastase kelenjar limfe aksilar, atau
metastasis kelenjar limfe supraklavikular ipsilateral
6. Stadium IV
Tumor yang mengalami metastasis jauh, yaitu : tulang, paru-paru, liver atau tulang
rusuk.
4. 3 : Jelek, tidak dapat berjalan, dapat bangun dan merawat diri sendiri, perlu
tiduran lebih 50% dari waktu sadar.
5. 4 : Jelek sekali, tidak dapat bangun dan tidak dapat merawat diri sendiri,
hanya tiduran saja.
Pemeriksaan Diagnostik
1. Scan (mis, MRI, CT, gallium) dan ultrasound. Dilakukan untuk diagnostik,
identifikasi metastatik dan evaluasi.
2. biopsi : untuk mendiagnosis adanya BRCA1 dan BRCA2
3. Penanda tumor
4. Mammografi
6. sinar X dada
Nutrition Monitoring
BB pasien dalam
batas normal
Monitor adanya
penurunan berat badan
Monitor tipe dan
jumlah aktivitas yang
biasa dilakukan
Monitor interaksi
anak atau orangtua
selama makan
Monitor lingkungan
selama makan
Jadwalkan
pengobatan dan
tindakan tidak selama
jam makan
Monitor kulit kering
dan perubahan
pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan,
rambut kusam, dan
mudah patah
Monitor mual dan
muntah
Monitor kadar
albumin, total protein,
Hb, dan kadar Ht
Monitor makanan
kesukaan
Monitor
pertumbuhan dan
perkembangan
Monitor pucat,
kemerahan, dan
kekeringan jaringan
konjungtiva
Monitor kalori dan
intake nuntrisi
Catat adanya edema,
hiperemik, hipertonik
papila lidah dan cavitas
oral.
Catat jika lidah
berwarna magenta,
scarlet
Analgesic
Administration
Tentukan lokasi,
karakteristik, kualitas,
dan derajat nyeri
sebelum pemberian
obat
Cek instruksi dokter
tentang jenis obat,
dosis, dan frekuensi
Cek riwayat alergi
Pilih analgesik yang
diperlukan atau
kombinasi dari
analgesik ketika
pemberian lebih dari
satu
Tentukan pilihan
analgesik tergantung
tipe dan beratnya nyeri
Tentukan analgesik
pilihan, rute
pemberian, dan dosis
optimal
Pilih rute pemberian
secara IV, IM untuk
pengobatan nyeri
secara teratur
Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesik
pertama kali
Berikan analgesik
tepat waktu terutama
saat nyeri hebat
Evaluasi efektivitas
analgesik, tanda dan
gejala (efek samping)
Kerusakan integritas NOC : Tissue Integrity NIC : Pressure
kulit berhubungan : Skin and Mucous Management
dengan pengangkatan Membranes Anjurkan pasien untuk
bedah jaringan Kriteria Hasil : menggunakan pakaian
v Integritas kulit yang yang longgar
baik bisa Hindari kerutan padaa
dipertahankan (sensasi, tempat tidur
elastisitas, temperatur, Jaga kebersihan kulit
hidrasi, pigmentasi) agar tetap bersih dan
v Tidak ada luka/lesi kering
pada kulit Mobilisasi pasien (ubah
v Perfusi jaringan baik posisi pasien) setiap
v Menunjukkan dua jam sekali
pemahaman dalam Monitor kulit akan
proses perbaikan kulit adanya kemerahan
dan mencegah Oleskan lotion atau
terjadinya sedera minyak/baby oil pada
berulang derah yang tertekan
v Mampu melindungi Monitor aktivitas dan
kulit dan mobilisasi pasien
mempertahankan Monitor status nutrisi
kelembaban kulit dan pasien
perawatan alami
Ansietas berhubungan NOC : NIC :
dengan diagnosa, v Anxiety control Anxiety Reduction
pengobatan, dan v Coping (penurunan
prognosanya . Kriteria Hasil : kecemasan)
v Klien mampu Gunakan
mengidentifikasi dan pendekatan yang
mengungkapkan gejala menenangkan
cemas Nyatakan dengan
v Mengidentifikasi, jelas harapan terhadap
mengungkapkan dan pelaku pasien
menunjukkan tehnik Jelaskan semua
untuk mengontol prosedur dan apa yang
cemas dirasakan selama
v Vital sign dalam prosedur
batas normal Temani pasien
v Postur tubuh, untuk memberikan
ekspresi wajah, bahasa keamanan dan
tubuh dan tingkat mengurangi takut
aktivitas menunjukkan Berikan
berkurangnya informasi faktual
kecemasan mengenai diagnosis,
tindakan prognosis
Dorong keluarga
untuk menemani anak
Lakukan back /
neck rub
Dengarkan
dengan penuh
perhatian
Identifikasi
tingkat kecemasan
Bantu pasien
mengenal situasi yang
menimbulkan
kecemasan
Dorong pasien
untuk mengungkapkan
perasaan, ketakutan,
persepsi
Instruksikan
pasien menggunakan
teknik relaksasi
Barikan obat
untuk mengurangi
kecemasan
Kurang pengetahuan NOC : Teaching : Dissease
tentang penyakit, v Kowlwdge : disease Process
perawatan,pengobatan process - Kaji tingkat
kurang paparan v Kowledge : health pengetahuan klien dan
terhadap informasi Behavior keluarga tentang proses
Kriteria Hasil : penyakit
v Pasien dan keluarga-Jelaskan tentang
menyatakan patofisiologi penyakit,
pemahaman tentang tanda dan gejala serta
penyakit, kondisi, penyebabnya
prognosis dan program-Sediakan informasi
pengobatan tentang kondisi klien
v Pasien dan keluarga-Berikan informasi
mampu melaksanakan tentang perkembangan
prosedur yang klien
dijelaskan secara benar-Diskusikan perubahan
v Pasien dan keluarga gaya hidup yang
mampu menjelaskan mungkin diperlukan
kembali apa yang untuk mencegah
dijelaskan perawat/tim komplikasi di masa
kesehatan lainnya yang akan datang dan
atau kontrol proses
penyakit
-Jelaskan alasan
dilaksanakannya
tindakan atau terapi
-Gambarkan komplikasi
yang mungkin terjadi
-Anjurkan klien untuk
mencegah efek
samping dari penyakit
-Gali sumber-sumber atau
dukungan yang ada
-Anjurkan klien untuk
melaporkan tanda dan
gejala yang muncul
pada petugas kesehatan
Gangguan body image 1) Klien tidak malu Diskusikan dengan
berhubungan dengan dengan keadaan klien atau orang
kehilangan bagian dan dirinya. terdekat respon klien
fungsi tubuh 2) Klien dapat terhadap penyakitnya.
menerima efek Rasional : membantu
pembedahan. dalam memastikan
masalah untuk
memulai proses
pemecahan masalah
Tinjau ulang efek
pembedahan
Rasional : bimbingan
antisipasi dapat
membantu pasien
memulai proses
adaptasi.
Berikan dukungan
emosi klien.
Rasional : klien bisa
menerima keadaan
dirinya.
Anjurkan keluarga
klien untuk selalu
mendampingi klien.
Rasional : klien dapat
merasa masih ada
orang yang
memperhatikannya.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah vol 2. Jakarta : EGC
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta : Media Aesculapius
Marilyan, Doenges E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan (Pedoman untuk perencanaan
dan pendokumentasian perawatyan px) Jakarta : EGC
Closkey ,Joane C. Mc, Gloria M. Bulechek.(1996). Nursing Interventions Classification
(NIC). St. Louis :Mosby Year-Book.
Johnson,Marion, dkk. (2000). Nursing Outcome Classifications (NOC). St. Louis :Mosby
Year-Book
Juall,Lynda,Carpenito Moyet. (2003).Buku Saku Diagnosis Keperawatan edisi
10.Jakarta:EGC
Price Sylvia, A (1994), Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jilid 2 . Edisi
4. Jakarta. EGC
Sjamsulhidayat, R. dan Wim de Jong. 1998. Buku Ajar Imu Bedah, Edisi revisi. EGC :
Jakarta.
Smeltzer, Suzanne C. and Brenda G. Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah :
Brunner Suddarth, Vol. 2. EGC : Jakarta.
Sjamsuhidajat. R (1997), Buku ajar Ilmu Bedah, EGC, Jakarta
Wiley dan Blacwell. (2009). Nursing Diagnoses: Definition & Classification 2009-2011,
NANDA.Singapura:Markono print Media Pte Ltd