Anda di halaman 1dari 19

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR


BALAI WILAYAH SUNGAIBALIPENIDA
SNVT PELAKSANAAN JARINGAN PEMANFAATAN AIR BALI PENIDA
Jln. Kapten Tjok. Agung Tresna No.9, Telepon ( 0361 ) 227208 Renon, Denpasar ( 80235 )

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) / TERM OF REFERENCE (TOR)


SNVT PELAKSANAAN JARINGAN PEMANFAATAN AIR
BALI - PENIDA

KEGIATAN

SUPERVISI PEMBANGUNAN SISTEM PENGEMBANGAN


AIR BAKU MATA AIR SANIH
DI KAB. BULELENG (LANJUTAN)

TAHUN ANGGARAN 2016

1
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) / TERM OF REFERENCE (TOR)
SUPERVISI PEMBANGUNAN SISTEM PENGEMBANGAN
AIR BAKU MATA AIR SANIH DI KAB. BULELENG (LANJUTAN)

KEMENTERIAN/NEGARA LEMBAGA : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN


RAKYAT
UNIT ESELON I/III : DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
BALAI WILAYAH SUNGAI BALI - PENIDA
PROGRAM : PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
HASIL (OUTCOME) : MENINGKATNYA KINERJA PENGELOLAAN
SUMBER DAYA AIR
KEGIATAN : PENYEDIAAN DAN PENGELOLAAN AIR BAKU
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN : LAPORAN PENGAWASAN SARANA/PRASARANA
PENYEDIAAN AIR BAKU YANG DIBANGUN/
DITINGKATKAN
JENIS KELUARAN (OUTPUT) : SARANA/PRASARANA PENYEDIAAN AIR
BAKU YANG DIBANGUN/DITINGKATKAN
VOLUME KELUARAN (OUTPUT) : 1,00
SATUAN UKUR KELUARAN (OUTPUT) : DOK

A. LATAR BELAKANG
1. DASAR HUKUM
a. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 42 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sumber Daya Air
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 20 Tahun 2006 tentang Irigasi
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai
e. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 12 Tahun 2008 tentang Dewan
Sumber Daya Air
f. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 36 Tahun 2005 tentang
Pengadaan Tanah
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 2/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum Yang Merupakan
Kewenangan Pemerintah Dan Dilaksanakan Sendiri
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 63/PRT/1993 tentang Garis
Sempadan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai dan
Bekas Sungai

2
i. Keputusan Direktur Jenderal Sumber Daya Air Nomor : 153/KPTS/D/2008
tentang Pembentukan Tim Pengelola Sistem Informasi Sumber Daya Air
j. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 104/PMK.02/2010 tentang Petunjuk
Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga Tahun Anggaran 2011

Pelaksana Tugas
a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 1/PRT/M/2008 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Departemen Pekerjaan Umum
b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 11/PRT/M/2008 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Sumber Daya Air
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 11A/PRT/M/2006 tentang Kriteria
dan Penetapan Wilayah Sungai
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 13/PRT/M/2006 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Balai Wilayah Sungai
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 26/PRT/M/2006 tentang Perubahan
atas Permen Nomor : 12/PRT/M/2006 dan Nomor : 13/PRT/M/2006
f. Peraturan menteri Keuangan Nomor : 94/PMK.02/2013 tentang Petujuk
Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga
g. Instruksi menteri Pekerjaan Umum Nomor : 03/IN/M/2013 tentang Penyusunan
dan Penelitian Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga
(RKA-KL) di Kementerian Pekerjaan Umum

3
2. GAMBARAN UMUM
Perkembangan pembangunan di Kabupaten Buleleng telah memberikan
konsekuensi tersendiri bagi perkembangan sektor sektor lain di daerah tersebut, dan
juga penyediaan sarana dan prasarana penunjangnya. Salah satunya adalah kebutuhan
akan ketersediaan sumber air baku untuk melayani kebutuhan air bersih masyarakat
terutama masyarakat pedesaan dan juga untuk kegiatan pertanian, peternakan,
perikanan, industri, rekreasi dan aktifitas sosial budaya. Pada saat ini mulai dirasakan
daya dukung sumber daya air mulai menurun, sehingga penyediaan air baku untuk
memenuhi kebutuhan pokok sehari hari masyarakat merupakan prioritas utama
diatas semua kebutuhan lainnya. Upaya pemenuhan kebutuhan air baku telah
memunculkan persoalan dalam kaitannya dengan pembangunan prasarana dan sarana
penyediaan air baku yang memadai.
Sebagai salah satu sumber daya alam, air perlu dikembangkan sedemikan rupa
sesuai dengan pemanfaatan untuk kebutuhan dan penggunaannya. Pemanfaatan,
pengaturan, dan pengendalian air dimaksudkan untuk memenuhi berbagai tujuan yang
luas, misalnya : pembangunan listrik, industri, irigasi, air minum, rekreasi, dan
sebagainya, serta kerusakan akibat perilaku air dapat dihindari seminimal mungkin.
Kabupaten Buleleng terletak di belahan utara Pulau Bali memanjang dari barat ke
timur. Kabupaten Buleleng merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Bali yang
memiliki wilayah terluas dari 9 (Sembilan) kabupaten dan Kota di Bali dengan luas
wilayah 1.365,88 Km2 (24,25 % dari luas Pulau Bali). Secara geografis Kabupaten
Buleleng terletak pada 8340 82300LS dan 1142555 1152728 BT.
Mata Air Sanih akan melayani 3 (tiga) Desa dalam wilayah Kecamatan
Kubutambahan (Desa Bulian, Desa Bukti, dan Desa Kubutambahan), 1 (satu) Desa
dalam wilayah Kecamatan Sawan (Desa Bungkulan), 2 (dua) Desa dalam wilayah
Kecamatan Tejakula (Desa Bondalem dan Desa Tejakula). Pemilihan daerah layanan
didasarkan pada pertimbangan tingkat prioritas daerah dalam hal kondisi pelayanan
air baku dengan mengacu pada data yang diperoleh dari pihak yang paling berperan
dalam bidang air baku/minum yakni PDAM Kab. Buleleng.
Kecamatan Kubutambahan memiliki luas wilayah 118,24 km2 dan terdiri dari 13
Desa/kelurahan. Sebagian besar wilayah Kecamatan Kubutambahan berada di
perbukitan dengan ketinggian 300 5000 m dpl. Hanya dua desa yang berada di tepi
pantai yaitu Desa Kubutambahan dan Bukti. Tutupan lahan di Kecamatan ini
didominasi oleh sawah, perkebunan dan hutan. Jumlah penduduk Kecamatan

4
Kubutambahan secara keseluruhan adalah 69.952 jiwa yang tergabung dalam 13.461
KK. (sumber : Kecamatan Kubutambahan dalam Angka 2012)
Kecamatan Sawan memiliki luas wilayah 92,52 km2 dan terdiri dari 14
desa/kelurahan. Sebagian besar wilayah kecamatan Sawan berada di perbukitan
dengan ketinggian 50 950 m dpl. Hanya empat desa yang berada di tepi pantai yaitu
desa Kerobokan, Sangsit, Bungkulan dan Giri Emas. Tutupan lahan di kecamatan ini
didominasi oleh sawah, perkebunan dan hutan. Jumlah penduduk Kecamatan Sawan
secara keseluruhan adalah 69.258 jiwa yang tergabung di dalam 20.904 KK. (sumber :
Kecamatan Sawan dalam Angka 2012)
Kecamatan Tejakula memiliki luas wilayah 97,68 km2. Morfologi terdiri dari
perbukitan berelief sedang, kemiringan lereng antara 10 30% ketinggian tempat
antara 0 1400 meter dpl, perbukitan berelief kasar, kemiringan terjal 30 70% dan
setempat > 70% ketinggian tempat 25 1380 meter dpl, pegunungan berelief sedang
kemiringan lereng 10 30% ketinggian antara 100 1400 meter dpl, pegunungan
berelief kasar, kemiringan lereng antara 30 70% setempat > 70% dengan ketinggian
tempat 100 1400 meter dpl, pegunungan berelief halus, kemiringan antara 0 10%
ketinggian lereng antara 0 2000 meter dpl. (sumber : Kecamatan Tejakula dalam
Angka 2012)
Berdasarkan data dari PDAM Kab. Buleleng per bulan April 2013, cakupan
pelayanan PDAM di seluruh wilayah Kab. Buleleng saat ini baru mencapai 31.63%
dan di kota Singaraja sendiri mencapai 80%. Atau dapat disimpulkan dari total
675.513 penduduk Kab. Buleleng, baru terlayani 349.098 jiwa. Sisanya dilayani oleh
PAM Desa dengan tingkat pelayanan mencapai 43,19% (DPU, 2011).
Pada Tahun Anggaran 2015 dengan dana yang tersedia hanya mampu
menyelesaikan Pekerjaan Intake, Reservoar Utama, Reservoar Bulian, Reservoar
Bukti, Reservoar Tejakula, Reservoar Bondalem, Pengadaan dan Pemasangan Pompa
dan Genset pada Intake, Pengadaan dan Pemasangan Pompa dan Genset pada
Reservoar Utama, serta pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Pipa dari Intake
menuju masing masing Reservoar yang sudah terbangun tersebut, untuk itu dalam
rangka memenuhi kebutuhan penduduk di Desa Kubutambahan Kec. Kubutambahan
dan Desa Bungkulan Kec. Sawan karena dengan keterbatasan dana yang tersedia pada
Tahun Anggaran 2015 sehingga tidak dapat melakukan kegiatan pembangunan
reservoir pada dan termasuk kegiatan pengadaan dan pemasangan pipa. Mengacu
pada kondisi tersebut guna menuntaskan rencana awal pelaksanaan pekerjaan maka

5
pada tahun 2016 diperlukan lanjutan kegiatan Pembangunan Sistem Pengembangan
Air Baku Mata Air Sanih di Kab. Buleleng.

a. Keterkaitan Program dengan Kegiatan


Terkait dengan program Pengelolaan Sumber Daya Air, maka oleh SNVT
Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Bali-Penida melalui PPK Penyediaan Air
Baku, melakukan kegiatan Supervisi Pembangunan Sistem Pengembangan Air
Baku Mata Air Sanih di Kab. Buleleng (Lanjutan).

b. Kegiatan Yang Dilaksanakan


Uraian Kegiatan
Kegiatan utama adalah melakukan pengawasan dan pengendalian secara teknis
pelaksanaan Pembangunan Sistem Pengembangan Air Baku Mata Air Sanih di
Kab. Buleleng (Lanjutan) yang dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana dengan
diawasi oleh konsultan supervisi, serta jika dianggap perlu maka konsultan
supervisi juga ditugaskan untuk melakukan perbaikan desain sesuai dengan
kondisi lapangan sehingga konsultan supervisi harus melakukan kajian
terhadap data yang berhubungan dengan pekerjaan terkait.
Adapun kegiatan yang akan dilakukan meliputi :
1. Persiapan dan Orientasi Lapangan Awal.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada tahap awal pelaksanaan
pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
- Melaksanakan orientasi lapangan awal terhadap rencana kegiatan yang
akan dilaksanakan.
- Melaksanakan kajian terhadap hasil perencanaan setelah dilakukan
peninjauan awal lapangan.
- Melaksanakan sosialisasi
2. Pembuatan dan Perbaikan Desain
Konsultan supervisi dalam pelaksanaannya melihat situasi kondisi lapangan
perlu mengadakan pembuatan/perbaikan desain dan penggambaran secara
detail konstruksi apabila terjadi penambahan ataupun perubahan konstruksi
yang signifikan dari rencana yang ada dalam Dokumen Kontrak konstruksi.

6
3. Supervisi Konstruksi
Konsultan supervisi akan melaksanakan tugas-tugas pengawasan konstruksi
secara keseluruhan dan memberikan bantuan teknis maupun non teknis
dalam pelaksanaannya, yaitu :
a. Sebelum Pelaksanaan Proyek (Pre-Construction) dengan kegiatan
meliputi mobilisasi tim konsultan, evaluasi organisasi pelaksanaan di
lapangan dan koordinasi dengan pihak terkait.
b. Saat Awal Proyek (At-Project Starting) meliputi koordinasi awal
dengan pihak proyek dan kontraktor, pengecekan bersama terkait
dengan item-item pekerjaan dan jadwal pelaksanaan konstruksi, sistem
kerja dll.
c. Pelaksanaan Proyek (Project Construction) dengan kegiatan meliputi
pengendalian teknis pelaksanaan pekerjaan, pengukuran/pemeriksaan
hasil pekerjaan dan pembayarannya (Sertifikat Bulanan), monitoring
dan pelaporan pelaksanaan pekerjaan, pengendalian kualitas dan
pengetesan hasil pekerjaan dan semua kegiatan tersebut
didokumentasikan.
d. Saat Proyek Selesai (Project Completion) dengan kegiatan meliputi
masa pemeliharaan, pemeriksaan bersama, serah terima pekerjaan,
pembayaran akhir dan evaluasi dan penilaian pekerjaan yang telah
selesai dilaksanakan.
Indikator Kinerja
Sesuai dengan beban tugas Konsultan Supervisi adalah task concept, maka
indikator kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
- Mendapatkan gambaran aktifitas kegiatan fisik, administrasi dan
keuangan.
- Menghasilkan rekomendasi terhadap evaluasi kegiatan fisik, administrasi
dan biaya selama kontrak fisik berlangsung.
- Memberikan arahan-arahan pelaksanaan.
- Memberikan saran-saran perbaikan terhadap pengelolaan konstruksi fisik,
administrasi dan biaya.
- Memberikan rekomendasi / usulan pemecahan masalah yang ditemui
dalam pelaksanaan pekerjaan.

7
- Termonitornya pelaksanaan kegiatan fisik, sehingga dihasilkan pekerjaan
sesuai RKS dan speksifikasi teknis yang direncanakan.
- Memeriksa serta menyetujui terhadap administrasi kegiatan kontraktor
merupakan tanggung jawab konsultan supervisi mengingat tugas dan
tanggung jawab yang dibebankan adalah task concept.
Batasan Kegiatan
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Sistem Pengembangan Air Baku Mata Air
Sanih di Kab. Buleleng (Lanjutan) ini meliputi :
- Upaya pengendalian pelaksanaan pembangunan sistem penyediaan air baku
agar tepat waktu, mutu, dan biaya yang sesuai dengan Dokumen Kontrak.
- Agar prasarana penyediaan air baku ini nantinya dapat berfungsi secara
optimal untuk mengatasi permasalahan penyediaan air bersih di Kabupaten
Buleleng.

3. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud
Maksud dari pekerjaan ini adalah tersusunnya suatu organisasi pengawasan proyek
dengan beban tugas pengawasan pelaksanaan Pembangunan Sistem Pengembangan
Air Baku Mata Air Sanih di Kab. Buleleng (Lanjutan). Serta secara periodik
memberikan masukan kepada PPK Penyediaan Air Baku SNVT Pelaksanaan
Jaringan Pemanfaatan air Bali-Penida, baik yang bersifat rutin dan teknis maupun
usulan-usulan yang sifatnya menunjang pelaksanaan fisik.
b. Tujuan
Tujuan pelaksanaan pekerjaan adalah untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan
sehingga dicapai hasil kerja yang sesuai dengan Dokumen Kontrak baik dari segi
kualitas, kuantitas serta dapat diselesaikan dalam waktu dan dengan biaya yang
telah ditentukan.

4. OUTPUT / KELUARAN
a. Indikator Keluaran
Keluaran dari pekerjaan ini adalah Pembangunan Sistem Pengembangan Air
Baku Mata Air Sanih di Kab. Buleleng (Lanjutan) dengan tepat waktu, tepat mutu
dan tepat biaya, sehingga hasil pelaksanaan jaringan transmisi tersebut dapat

8
melayani kebutuhan pokok air bersih bagi masyarakat yang memenuhi syarat
kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Dimana indikator keluarannya berupa
tersedianya dokumen Supervisi Pembangunan Sistem Pengembangan Air Baku
Mata Air Sanih di Kab. Buleleng (Lanjutan).
b. Volume dan Satuan
Keluaran dari pekerjaan ini dituangkan dalam bentuk laporan, meliputi :

1. Laporan Pendahuluan (Inception Report)


Laporan ini berisi antara lain : interpretasi dan apresiasi konsultan dalam
menangani pekerjaan, metodologi dan pendekatan yang akan dilaksanakan,
rencana kerja penyedia jasa (konsultan) secara menyeluruh, jadwal
pelaksanaan pekerjaaan, rencana mobilisasi tenaga ahli dan tenaga
pendukung (termasuk struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan dan
komposisi dan jumlah tenaga ahli yang dipakai), hasil pengumpulan data
sementara (study literatur dan data lapangan), hasil koordinasi dengan
instansi terkait dan data pendukung lainnya. Laporan ini diserahkan
selambat-lambatnya 14 ( empat belas) hari kalender sejak SPMK diterbitkan,
sebanyak 7 (tujuh) jilid.

2. Laporan Bulanan
Laporan ini berisi antara lain : uraian pokok tentang proyek, kegiatan
konsultan, kegiatan kontraktor, evaluasi program dan progres, catatan
kejadian penting dan kendala di lapangan, kegiatan masing-masing anggota
tim, laporan harian dalam bulan tersebut, dan rencana pelaksanaan pekerjaan
pada periode berikutnya. Laporan ini harus disampaikan pada setiap akhir
bulan dan dibuat dalam bahasa Indonesia 7 (tujuh) jilid setiap bulannya.

3. Laporan Akhir Supervisi


Laporan Akhir berisikan tentang hasil kegiatan supervisi secara menyeluruh
dan detail termasuk pelaksanaan pembuatan desain yang dilakukan selama
pelaksanaan konstruksi. Laporan ini dibuat sebanyak 7 (tujuh) jilid dan
diserahkan paling lambat akhir bulan ke 7 (tujuh).

9
4. Laporan Pengawasan Lingkungan
Laporan ini berisi tentang kajian-kajian mengenai seberapa jauh dampak
lingkungan yang dapat terjadi akibat pelaksanaan kegiatan. Laporan ini
dibuat dalam 7 (tujuh) jilid dan diserahkan paling lambat akhir bulan ke 7
(tujuh).

5. Laporan Manual Operasi dan Pemeliharaan


Laporan ini berisi tentang sistem operasional secara keseluruhan mulai dari
Intake sampai Reservoar Transmisi dan Reservoar Distribusi beserta tahapan
operasionalnya sehingga sistem dapat bekerja sesuai dengan yang
direncanakan, adapun sistem operasi seperti pompa, genset, penentuan jam
operasi, sistem pemeliharaan jaringan pipa termasuk sistem operasi
accessories pipa (gate valve, check valve, dan lain lain) dan Rincian
Anggaran Biaya untuk kebutuhan biaya O & P serta informasi detail setiap
accessories yang terdapat dalam sistem (seperti identitas Gate Valve, data
teknis, dan lain-lain) merupakan bagian di dalam laporan ini. Laporan ini
dibuat dalam 8 (delapan) jilid dan diserahkan paling lambat akhir bulan ke 7
(tujuh).

6. Laporan Pengawasan Mutu


Merupakan laporan yang berisi proses quality control selama pelaksanaan
konstruksi. Laporan Pengawasan Mutu dibuat dalam buku tersendiri, dibuat
sebanyak 7 (tujuh) jilid, dan diserahkan selambat-lambatnya akhir bulan ke 7
(tujuh).

7. Laporan Perencanaan Catu Daya


Laporan ini berisi tentang perencanaan pemasangan Catu Daya sebagai
alternatif penggati sistem Generator Set dengan tetap mempertimbangkan
biaya operasi dan pemeliharaan antara kedua sistem tersebut. Sehingga
apabila pengelola sistem memiliki rencana untuk mengganti sistem Generator
Set yang ada saat ini menjadi sistem Catu Daya maka pihak Balai Wilayah
Sungai Bali Penida melalui PPK Penyediaan Air Baku SNVT Pelaksanaan
Jaringan Pemanfaatan Air Bali Penida memiliki perencanaan baik
keuntungan maupun kerugian kedua sistem tersebut termasuk perencanaan
pemasangan Catu Daya apabila ternyata sistem Catu Daya memiliki banyak
keuntungan bila dibandingkan dengan sistem Generator Set. Apabila Catu

10
Daya menjadi pilihan maka Generator Set yang ada dipergunakan sebagai
cadangan manakala Catu Daya mengalami gangguan pada saat
pengoperasian. Laporan ini berisi Rincian Anggaran Biaya pemasangan Catu
Daya, Spesifikasi Teknis terhadap pemasangan Catu Daya, dan informasi
terkait lainnya yang dibuat dalam 7 (tujuh) jilid dan diserahkan paling lambat
akhir bulan ke 7 (tujuh).
8. Gambar Review Desain
Berisikan gambar hasil review disain terhadap rencana yang tertuang dalam
Dokumen Kontrak dibuat dalam ukuran A3 dibuat sebanyak 4 (empat) jilid
dan diserahkan paling lambat akhir bulan ke 7 (tujuh).

9. Gambar Perencanaan Catu Daya


Berisikan gambar perencanaan Catu Daya yang dituangkan dan dicetak
dalam ukuran A3 dibuat sebanyak 4 (empat) jilid dan diserahkan paling
lambat akhir bulan ke 7 (tujuh).
10. Soft copy dalam External Hardisk
Konsultan juga menyerahkan file-file laporan, dokumentasi foto dan video
dalam bentuk External Hardisk. Selama pelaksanaan kegiatan diperlukan
dokumentasi terutama pada peristiwa penting yang terjadi. Dokumentasi
bukan hanya meliputi foto-foto pelaksanaan pekerjaan tapi termasuk juga life
documentation (video) tentang alur keseluruhan pekerjaan dalam External
Hardisk ini dibuat sebanyak 1 (satu) set dan diserahkan paling lambat akhir
bulan ke 7 (tujuh) kepada pemilik pekerjaan.

11. Banner dan Bingkai


Konsultan membuat Banner ukuran 1.0 x 1.0 m dengan bahan vinyl atau
flexy yang memuat informasi kegiatan secara keseluruhan sistem mulai dari
Intake sampai Reservoar Transmisi baik skema jaringan secara keseluruhan,
dokumentasi output pekerjaan secara keseluruhan, dokumentasi selama
pelaksanaan pekerjaan dan membuat Bingkai dengan ukuran (panjang x
lebar) adalah 1.0 x 1.0 m dengan bahan aluminium yang berfungsi sebagai
Bingkai Banner. Banner dan Bingkai Banner ini dibuat sebanyak 10
(sepuluh) buah dan diserahkan paling lambat akhir bulan ke 7 (tujuh) kepada
pemilik pekerjaan.

11
12. Brosur/Leaflet
Konsultan membuat Brosur/Leaflet dengan spesifikasi jenis kertas art paper
120 gsm, ukuran A4 (29.7 x 21 cm), full color 2 sisi, lipat 3 (tiga), laminating
doff yang memuat informasi kegiatan secara keseluruhan sistem mulai dari
Intake sampai Reservoar Transmisi. Brosur/Leaflet ini dibuat sebanyak 200
(dua ratus) lembar dan diserahkan paling lambat akhir bulan ke 7 (tujuh)
kepada pemilik pekerjaan.
13. Booklet
Konsultan membuat Booklet dengan spesifikasi jenis kertas art paper 150
gsm, ukuran 14.5 x 14.5 cm, bahan cover art karton 230 gsm dengan
laminating doff 1 sisi, cetak full color, jumlah halaman 30 halaman termasuk
cover, finishing perfect bending (Lem Panas) yang memuat informasi
kegiatan secara keseluruhan sistem mulai dari Intake sampai Reservoar
Transmisi. Booklet ini dibuat sebanyak 200 (dua ratus) jilid dan diserahkan
paling lambat akhir bulan ke 7 (tujuh) kepada pemilik pekerjaan.
14. Panel
Konsultan membuat Panel dengan ukuran (panjang x lebar x tinggi) adalah
1.1 x 0.4 x 2.5 m dengan bahan aluminium yang berfungsi sebagai tempat
atau penyangga Banner. Panel ini dibuat sebanyak 5 (lima) unit dan
diserahkan paling lambat akhir bulan ke 7 (tujuh) kepada pemilik pekerjaan.

B. PENERIMA MANFAAT
Sasaran yang akan menerima manfaat dari kegiatan ini adalah Pemerintah Provinsi Bali,
Pemerintah Kabupaten Buleleng serta masyarakat setempat di Kec. Sawan dan
Kubutambahan, Kabupaten Buleleng.

C. STRATEGI PENCAPAIAN KEGIATAN


1. METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan berupa kegiatan Kontraktual :
Penyedia jasa harus membuat metode pelaksanaan yang terinci, terarah dan terpadu
serta mempunyai target pencapaian yang jelas. Didalam setiap tahapan pelaksanaan
pekerjaan, konsultan wajib berkonsultasi kepada pemberi tugas dan / atau Instansi

12
terkait.
Langkah-langkah yang diterapkan untuk pelaksanaan pekerjaan adalah sebagai
berikut:
1. Pendekatan Operasional
Konsultan diharapkan mampu memberikan jasa-jasa teknis secara efesien dan
efektif dalam pelaksanaan pekerjaan pengawasan ini, dan beberapa langkah yang
dilakukan meliputi :
Organisasi dan Staffing yaitu konsultan wajib mengajukan tim yang
merupakan tenaga ahli yang berkualitas sesuai spesialisasi yang diperlukan.
Modulus Kerja yaitu semua pekerjaan pengawasan akan ditangani oleh
konsultan dan secara proaktif melakukan konsultasi dan koordinasi dengan
direksi pekerjaan dan instansi terkait untuk memberikan hasil yang
maksimal.
Sistem Komunikasi yaitu Team Leader bertanggung jawab terhadap aktivitas
pengawasan dan hasil pekerjaan secara keseluruhan serta dalam
melaksanakan tugas tetap mengacu pada standar kerja jasa konsultasi.
2. Pendekatan Teknis
Dalam pendekatan teknis ini beberapa langkah yang harus dilakukan oleh
konsultan supervisi yaitu :
1. Standar yang Digunakan
Dalam pengawasan pekerjaan dan pengujian material yang digunakan untuk
semua jenis pekerjaan mengacu pada standar antara lain Standar ASTM,
Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBBI 1971), SNI, dan Peraturan lain
terkait.
2. Sistem Manajemen Proyek
Konsultan harus melaksanakan suatu sistem manajemen proyek yang
diperlukan dalam rangka pelaksanaan proyek yang meliputi pengendalian
jadwal, kualitas dan biaya pelaksanaan konstruksi.
3. Engineering Desain Selama Masa Konstruksi
Dalam pelaksanaan kegiatannya konsultan konsultan melakukan perubahan
atau pembuatan desain apabila terjadi perubahan desain sesuai dengan
kondisi lapangan setelah melalui suatu kajian teknis, memberikan

13
persetujuan terhadap gambar konstruksi (Shop Drawing) yang diajukan
kontraktor.
4. Inspeksi dan Pengujian Selama Pabrikasi dan Instalasi
Konsultan melakukan monitoring pelaksanaan pabrikasi, pengujian dan
pengiriman barang untuk menjamin tepat waktu melalui inspeksi secara
periodik, melakukan kajian dan persetujuan atas prosedur pengujian yang
dibuat kontraktor.
5. Supervisi Konstruksi
Konsultan dalam melaksanakan pengawasan konstruksi dilakukan melalui
kegiatan sebagai berikut :
Pengawasan pengujian material yang akan digunakan di lokasi pekerjaan
Pengawasan terhadap mutu pekerjaan
Melakukan kontrol terhadap kemajuan pelaksanaan pekerjaan.
Melakukan kontrol terhadap kualitas pekerjaan
Pengawasan keamanan dan keselamatan kerja
Melakukan pengecekan dan memberikan persetujuan terhadap Gambar
Kerja (Shop Drawing), Sertifikat dan As-Built Drawing.
Inspeksi dan pekerjaan commissioning.
3. Tenaga yang diperlukan terdiri atas:
Tenaga Ahli/Profesional Staff
1. Satu (1) orang Team Leader dengan latar belakang pendidikan Sarjana
Teknik Sipil/Pengairan dengan pengalaman minimum 6 (enam) tahun
sebagai Team Leader dalam bidang sumber daya air untuk menangani
pekerjaan sejenis dan memiliki Sertifikat Ahli Sumber Daya Air minimal
Ahli Muda. Adapun tugas dan tanggung jawabnya yaitu melakukan kajian
dan review desain, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pekerjaan
terhadap kualitas, kuantitas dan tepat waktu secara menyeluruh yang
mencakup aspek teknis, administrasi dan logistik sehingga tercapainya
kuantitas, kualitas dan selesai tepat waktu sesuai dengan yang ditentukan
dalam Surat Perjanjian/Kontrak. Perkiraan penugasan selama 7 (tujuh)
bulan;
2. Satu (1) orang Ahli Desain/Struktur/Hidrolika dengan latar belakang
pendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil/Pengairan dengan pengalaman

14
minimum 4 (empat) tahun sebagai Ahli Desain/Struktur/Hidrolika dalam
bidang sumber daya air untuk menangani pekerjaan sejenis dan memiliki
Sertifikat Ahli Sumber Daya Air. Tugas dan tanggung jawab yaitu
melakukan kajian dan review desain, pengawasan/pengendalian mutu dan
teknis pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan hidraulika dan mampu
mengoperasikan software yang berkaitan dengan sistem pengaliran air
tertutup (ex. waternet, watercad, dll). Perkiraan penugasan selama 4
(empat) bulan;
3. Satu (1) orang Ahli Mekanikal dan Elektrikal dengan latar belakang
pendidikan minimal Sarjana Teknik Mesin/Elektro dengan pengalaman
minimum 4 (empat) tahun sebagai Ahli Mekanikal dan Elektrikal dalam
menangani pekerjaan perencanaan dan pemasangan pompa, kelistrikan
(PLN/Catu Daya), jaringan pipa dan accessories. Memahami metode
pemasangan dan pengoperasian genset dan memiliki Sertifikat Ahli
Teknik Plumbing dan Pompa Mekanik. Adapun tugas dan tanggung
jawabnya yaitu melakukan kajian dan review desain, mengevaluasi
material yang dipakai, mengawasi kualitas pekerjaan mekanikal dan
elektrikal, pekerjaan perpipaan, melakukan pengujian hasil pekerjaan, dan
pengecekan manual operasi dan pemeliharaan secara detail dan praktis
seluruh komponen mekanikal dan elektrikal. Perkiraan penugasan selama
7 (tujuh) bulan;
4. Satu (1) orang Ahli Quantity dan Quality dengan latar belakang
pendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil/Pengairan dengan pengalaman
minimum 4 (empat) tahun sebagai Ahli Quantity dan Quality dibidang
pengawasan kuantitas dan mutu pekerjaan sejenis dan memiliki Sertifikat
Ahli Sumber Daya Air minimal Ahli Pratama. Adapun tugas dan tanggung
jawabnya yaitu melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap
pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapainya kuantitas dan kualitas sesuai
dengan yang ditentukan dalam Surat Perjanjian/Kontrak. Dengan
perkiraan penugasan selama 7 (tujuh) bulan;
5. Satu (1) orang Ahli Lingkungan dengan latar belakang pendidikan
minimal Sarjana (S1) Teknik Lingkungan dengan pengalaman minimal 4
(empat) tahun sebagai Ahli Lingkungan dalam menangani pekerjaan
sejenis dan memiliki Sertifikat Ahli Teknik Lingkungan. Adapun tugas

15
dan tanggung jawabnya yaitu melakukan pengumpulan data,
mengidentifikasi, memprediksi akibat yang timbul akibat kegiatan proyek
serta merumuskan dan menyusun laporan mengenai lingkungan hidup.
Dengan perkiraan penugasan selama 4 (empat) bulan.
Sub Profesional Staff
1. Satu (1) orang Pengawas Struktur dengan latar belakang pendidikan
minimal Sarjana Teknik Sipil (S1) dengan pengalaman minimum 4
(empat) tahun sebagai Pengawas Struktur dalam
pengawasan/pengendalian pekerjaan struktur dan bangunan sipil.
Perkiraan penugasan selama 7 (tujuh) bulan.
2. Dua (2) orang Pengawas Perpipaan Air Bersih dengan latar belakang
pendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil/Pengairan dengan pengalaman
minimum 4 (empat) tahun sebagai Pengawas Perpipaan Air Bersih dalam
pengawasan/pengendalian pekerjaan jaringan pipa berserta accessories.
Perkiraan penugasan selama 7 (tujuh) bulan.
Tenaga Pendukung/Supporting Staff
Selain beberapa kebutuhan tenaga diatas, pelaksanaan pekerjaan akan
didukung beberapa tenaga penunjang seperti : Draftman Auto Cad dengan
penugasan selama 7 bulan, Administrasi dan Keuangan dengan penugasan
selama 7 bulan.
Biaya Langsung Non Personil ( Fasilitas Kantor dan Transportasi )

- Sewa Komputer dan Printer

- Sewa Komputer dan Printer

- ATK + Bahan habis pakai

- Bahan bahan computer

- Telekomunikasi

- Dokumentasi live

- Dokumentasi

- Sewa kantor lapangan

- Kendaraan Roda 4.1, termasuk O dan M

- Kendaraan Roda 2.1, termasuk O dan M

16
- Kendaraan Roda 2.2, termasuk O dan M

- Kendaraan Roda 2.3, termasuk O dan M

2. TAHAPAN DAN WAKTU PELAKSANAAN


Pelaksanaan proyek dapat dibagi dalam beberapa tahapan :
1. Tahap I : Sebelum Pelaksanaan Proyek (Pre-Construction)
Penentuan dan penetapan anggota tim konsultan di lapangan
Mempelajari dokumen kontrak
Penetapan organisasi proyek
Pengadaan material pendahuluan/peralatan pendukung
Koordinasi dengan pihak-pihak berwenang (direksi pekerjaan dan instansi
terkait)
Sosialisasi kepada instansi terkait dan Dinas Pekerjaan Umum mengenai
pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan. Sosialisasi ini meliputi
lingkup, metode dan dampak yang akan timbul dilapangan akibat
pelaksanaan pekerjaan
2. Tahap II : Saat Awal Proyek (At Project Starting)
Rapat dengan pihak kontraktor mengenai organisasi proyek, dokumen
kontrak, program kerja, sub kontraktor (apabila ada), material dan
pengaturan lain yang diperlukan.
Pengecekan bersama sebelum pekerjaan dimulai.
Penetapan item-item pekerjaan.
Rapat periodik yang terdiri dari rapat mingguan (weekly meeting) dan atau
rapat koordinasi bulanan (monthly meting) sesuai kesepakatan dalam pre
bid meeting.
Pengecekan peralatan keselamatan kerja (safety life) di lapangan.
Pengaturan khusus antara lain alur koordinasi lapangan dan pengamanan
terhadap sistem kerja.
3. Tahap III : Pelaksanaan Proyek (Project Construction)
Pengaturan pengecekan yang dibuat kontraktor untuk tahap sebelumnya
didalamnya terdapat revisi schedule.
Pengujian material dan spesifikasi bahan yang digunakan di lapangan.

17
Pengendalian kualitas untuk pelaksanaan pekerjaan utama
Pekerjaan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan
Kemungkinan perubahan desain selama masa pelaksanaan
Kaji ulang desain rinci (review of detailed design) dan persetujuan gambar
kerja (shop drawing)
Pengukuran tahap pelaksanaan pekerjaan dan pembayarannya
Monitoring dan pelaporan pelaksanaan pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan yang sistematis dan praktis sehingga mudah
diterima
Pelaksanaan test akhir pada pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan
Dokumentasi dan lain-lain
4. Tahap IV : Saat Project Selesai (Project Completion)
Masa pemeliharaan (Maintenance Period)
Melakukan pengecekan bersama volume pekerjaan total (final quatity) yang
menjadi dasar kontraktor melakukan klaim akhir pembayaran
Pemeriksaan bersama setelah pekerjaan selesai (final request for joint
inspection) dengan kontraktor, direksi dan konsultan
Serah terima pekerjaan yang telah selesai
Commisioning pekerjaan yang telah selesai
Pembayaran akhir dan pengembalian uang jaminan
Evaluasi dan cara penilaian pekerjaan yang telah dilaksanakan
Penyusunan laporan penyelesain akhir proyek (Project Completion Report)

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Rangkaian kegiatan ini akan dilaksanakan dalam waktu 7 (tujuh) bulan yaitu dari bulan
Februari 2016 sampai dengan Agustus 2016 termasuk mobilisasi terhitung sejak
dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

18
E. BIAYA YANG DIPERLUKAN
Biaya Pelaksanaan Supervisi Pembangunan Sistem Pengembangan Air Baku Mata Air
Sanih di Kab. Buleleng (Lanjutan) dari DIPA SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan
Air Bali Penida Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp. 800.000.000,00 (Delapan ratus juta
rupiah) termasuk PPN 10%. Serta sesuai dengan Rincian Anggaran Belanja (RAB)
terlampir.

Denpasar, Desember 2015

19

Anda mungkin juga menyukai