PENDAHULUAN
Kadar air dalam bahan makanan sangat mempengaruhi kualitas dan daya
simpan dari pangan tersebut. Oleh karena itu, penentuan kadar air dari suatu
bahan pangan sangat penting agar dalam proses pengolahan maupun
pendistribusian mendapat penanganan yang tepat. Kandungan air bahan pangan
bervariasi. Ada yang sangat rendah contohnya serealia, atau kacang-kacangan
kering. Serealia banyak jenisnya, salah satunya adalah beras.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut.
a. Mengetahui cara mengukur kadar air pada beras.
b. Mengetahui kandungan kadar air pada beras.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kadar air dalam bahan makanan sangat mempengaruhi kualitas dan daya
simpan dari pangan tersebut. Oleh karena itu, penentuan kadar air dari suatu
bahan pangan sangat penting agar dalam proses pengolahan maupun
pendistribusian mendapat penanganan yang tepat. Kadar air dalam suatu bahan
pangan sangat berpengaruh pada mutu produk pangan tersebut. Semakin banyak
kadar air yang terkandung, umur simpannya semakin sebentar, karena kalau suatu
bahan banyak mengandung kadar air, maka sangat memungkinkan adanya
mikroba yang tumbuh. Oleh karena itu kita harus mengetahui kandungan air
dalam suatu bahan agar dapat memprekdisikan umur simpannya. (Christian,
1980).
Metode ini dilakukan dengan cara pemanasan bahan pangan dalam oven.
Berat sampel yang dihitung setelah dikeluarkan dari oven harus didapatkan berat
konstan, yaitu berat bahan yang tidak akan berkurang atau tetap setelah
dimasukkan dalam oven. Berat sampel setelah konstan dapat diartikan bahwa air
yang terdapat dalam sampel telah menguap dan yang tersisa hanya padatan dan air
yang benar-benar terikat kuat dalam sampel. Setelah itu dapat dilakukan
perhitungan untuk mengetahui persen kadar air dalam bahan (Rossi, 2011).
Secara teknik, metode oven langsung dibagi menjadi dua yaitu, metode
oven temperatur rendah dan metode oven temperatur tinggi. Metode oven
temperatur rendah menggunakan suhu (103 + 2)C dengan periode pemanasan
selama 17 1 jam. Periode pemanasan dimulai pada saat oven menunjukkan
temperatur yang diinginkan. Setelah pemanasan, contoh bahan beserta cawannya
disimpan dalam desikator selama 30-45 menit untuk menyesuaikan suhu media
yang digunakan dengan suhu lingkungan disekitarnya. Setelah itu bahan
ditimbang beserta wadahnya. Selama penimbangan, kelembaban dalam ruang
laboratorium harus kurang dari 70%. Selanjutnya metode oven temperatur tinggi.
Cara kerja metode ini sama dengan metode temperatur tinggi, hanya saja
temperatur yang digunakan pada suhu 133C dan waktu yang digunakan relatif
lebih rendah (Rossi, 2011).
2.3 Beras
Beras adalah bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah dari sekam.
Sekam (Jawa merang) secara anatomi disebut 'palea' (bagian yang ditutupi) dan
'lemma' (bagian yang menutupi). Pada salah satu tahap pemrosesan hasil panen
padi, gabah ditumbuk dengan lesung atau digiling sehingga bagian luarnya (kulit
gabah) terlepas dari isinya. Bagian isi inilah, yang berwarna putih, kemerahan,
ungu, atau bahkan hitam, yang disebut beras.
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kela : Monocotyledoneae,
Ord : Poales
Famil : Graminae
Genus : Oryza Linn
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Praktikum analisa kadar air pada beras ini dilaksanakan pada hari Jumat, 3
Maret 2017, pukul 10.00 14.00 WITA, di Laboratorium Ilmu Pangan, Program
Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas
Pertanian, Universitas Sam Ratulangi, Manado.
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai
berikut.
Beras (5 gr)
Wadah (1)
Oven (1)
Desikator (1)
3.3 Cara Kerja
Adapun cara kerja praktikum analisis kadar air pada beras adalah sebagai
berikut.
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Oven diatur sampai suhunya
mencapai 105oC.
4.1 Hasil
Adapun hasil dari praktikum analisis kadar air pada beras adalah sebagai
berikut.
Diketahui:
w3 0.6
% kadar air (dry basis) = w2 x 100% = 4.4 x 100% = 0.13 x 100% = 13%
w3 0.6
% kadar air (wet basis) = w1 x 100% = 5 x 100% = 0.12 x 100% = 12%
w2 4.4
Total padatan (%) = w1 x 100% = 5 x 100% = 0.88 x 100% = 88%
4.2 Pembahasan
Metode ini dilakukan dengan cara pemanasan bahan pangan dalam oven.
Berat sampel yang dihitung setelah dikeluarkan dari oven harus didapatkan berat
konstan, yaitu berat bahan yang tidak akan berkurang atau tetap setelah
dimasukkan dalam oven. Berat sampel setelah konstan dapat diartikan bahwa air
yang terdapat dalam sampel telah menguap dan yang tersisa hanya padatan dan air
yang benar-benar terikat kuat dalam sampel.
Dari hasil praktikum dapat dilihat bahwa % kadar air (dry basis) dari beras
adalah 13%. % kadar air (wet basis) dari beras adalah 12%. Total padatan beras
adalah 88%.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
https://www.academia.edu/30356951/Analisa_Kadar_Air
http://www.petanihebat.com/2013/09/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-
padi.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Beras
http://digilib.unila.ac.id/16138/13/BAB%20II.pdf
LAMPIRAN GAMBAR