Anda di halaman 1dari 26

TUJUAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH : - MUHAMMAD IRFAN SAPUTRA

- NUZLAN

- ICHA PUSPITA SAPUTRI ODE

- SALMIN SYAH

- SUDARYATMO

- NANANG

- RETI ANGGRAYNI

- WAODE SHERIN DWI SEPTI A

KELOMPOK :2

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN

BAUBAU
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang,
dengan ini marilah kita panjatkan Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nyalah kami dapat
menyelesaikan tugas makalah tentang TUJUAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai tujuan dan fungsi pendidikan. Semoga makalah
ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya dapat berguna
bagi kami maupun orang yang membacanya, sebelumnya kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata yang kurang berkenan di hati para pembaca. kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik dan saran
demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Baubau, 24 November 2016

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1


1.2 Rumusan masalah ................................................................................. 1
1.3 Tujuan penulisan .................................................................................. 2
1.4 Manfaat penulisan ................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3


2.1 Tujuan Pendidikan ............................................................................... 3
2.2 Fungsi pendidikan .............................................................................. 19

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 25


3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 25
3.2 Saran ................................................................................................... 25

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan merupakan suatu proses yang panjang dan berlangsung terus
menerus. Pendidikan juga memiliki tujuan sebagai titik tolak dalam
perjalanannya. Sebuah pendidikan akan selalu di arahkan pada sebuah tujuan yang
dapat membawa sebuah fungsi kebermanfaatan. Kaitannya dengan hal ini sebagai
calon pendidik tentulah kita harus mengetahui fungsi dan tujuan pendidikan di
negara ini dengan ke fleksibelan yang memang membawa kita ke taraf kehidupan
globalisasi ini. Seorang calon pendidik hanya dapat melaksanakan tugasnya
dengan baik jika memperoleh jawaban yang jelas dan benar tentang apa yang
dimaksud pendidikan. Jawaban yang benar tentang pendidikan diperoleh melalui
pemahaman terhadap unsur-unsurnya, konsep dasar yang melandasinya, dan
wujud pendidikan sebagai sistem.

Ketika semua unsur pendidikan mengetahui perannya masing- masing,


maka ini akan mempermudah dalam menggapai tujuan dari pendidikan tersebut.
Namun, sekedar mengetahui bukanlah hal yang dianggap cukup. Kesadaran akan
pengaplikasian yang penuh keikhlasan adalah sesuatu yang lebih penting karena
dalam mendidik dibutuhkan seorang pendidik yang tangguh dan penuh kesabaran
dalam menyalurkan segala ilmu yang ia punya.

1.2 Rumusan Masalah


Pada makalah ini ada beberapa rumusan masalah diantaranya adalah:

1. Apa yang dimaksud dengan tujuan pendidikan?


2. Apa yang dimaksud dengan fungsi pendidikan?

1.3 Tujuan penulisan


1. Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar
pendidikan.
2. Untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang tujuan dan fungsi
pendidikan.

1.4 Manfaat penulisan

1. Meningkatkan pemahaman dan wawasan mahasiswa tentang tujuan


pendidikan.
2. Meningkatkan pemahaman dan wawasan mahasiswa tentang fungsi
pendidikan.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Tujuan Pendidikan
Sistem pendidikan nasional merupakan komponen pendidikan yang
saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional
secara menyeluruh.
Seperti dijelaskan diatas tujuan pendidikan perlu dirumuskan untuk
tiba pada suatu titik yang telah ditetapkan sebelumnya. Titik tujuan
pendidikan itu lebih bersifat bersifat imajiner ketimbang nyata.
Pendidikan yang dilaksanakan tanpa tujuan akan berakhir dengan
kegagalan. Secara normatif tujuan pendidikan di Indonesia diamanatkan
dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas. Didalam UU ini
disebutkan bahwa pendidikan bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.

Secara akademik, pendidikan memiliki beberapa tujuan :


Mengoptimasi potensi kognitif, afektif dan psikomotor yang
dimiliki oleh siswa.
Mewariskan nilai-nilai dari budaya dari generasi ke generasi
untuk menghindari sebisa mungkin anak-anak tercabut dari
akar budaya dan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Mengembangkan daya adaptabilitas siswa untuk menghadapi
situasi masa depan yang terus berubah, baik intensitas maupun
persyaratan yang diperlukan sejalan dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Meningkatkan dan mengembangkan tanggung jawab moral
siswa, berupa kemampuan untuk membedakan mana yang
benar dan mana yang salah, dengan spirit atau keyakinan untuk
memilih dan menegakkannya.
Mendorong dan membantu siswa mengembangkan sikap
bertanggung jawab terhadap kehidupan pribadi dan sosialnya,
serta memberikan kontribusi dalam aneka bentuk secara
seluasnya kepada masyarakat.
Mendorong dan membantu siswa memahami hubungan yang
seimbang antara hukum dan kebebasan pribadi dan sosial.
Mendorong dan mengembangkan rasa harga diri, kemandirian
hidup, kejujuran dalam bekerja, dan integritas.
Mendorong dan mengembangkan kemampuan siswa untuk
melanjutkan studi, termasuk merangsang minat gemar belajar
demi pengembangna pribadi.
Mendorong dan mengembangkan dimensi fisik, mental, dan
disiplin bagi siswa untuk ketetapan waktu.
Mengembangkan proses berpikir secara teratur pada diri siswa.
Mengembangkan kapasitas diri sebagai mahluk tuhan yang
akan menjadi pengembang amanah di muka bumi ini.

Tujuan pendidikan umumnya bersifat universal. Baik tujuan


pendidikan umum maupun tujuan pendidikan kejuruan, biasanya mengikuti
alur tujuan pendidikan pada umumnya. Hanya titik tekannya yang berbeda.
Dalam http://www.uww.edu/ dirumuskan bahwa tujuan pendidikan umum
adalam meningktkan siswa untuk :
Berpikir kritis dan analitis dalam mengintegrasikan dan
mensistesis pengetahuan, dan menarik kesimpulan dari materi
yang kompleks.
Membuat pertimbangan etis da penilaian berdasarkan pada
pengembangan sistem nilai pribadi, pemahaman atas warisan
budaya bersama, da pengetahuan tentang kesuksesan atau
kegagalan masa lalu serta konsekuensi dari peran individu dan
pilihan masyarakat.
Memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa
dan lintas budaya dan negara serta hidup bertanggung jawab
dalam dunia yang saling tergantung.
Mendapatkan dasar ilmu pengetahuan umum dan kapasitas
memperluas basis kehidupan.
Berkomunikasi secara efektif secara tertulis, lisan dan bentuk
simbolik lainnya.
Memahami fenomena alam dan dunia fisik, serta proses
konsep ilmiah yang dikembangkan dan dimodifikasi.
Mengapresiasi seni dan karya budaya.
Mengembangkan keterampilan kuantitatif yang diperlukan
dalam perhitungan matematis, analisis dan pemecahan
masalah.
Memahami prinsipp-prinsip penting untuk kesejahteraan
mental dan fisik secara terus-menerus.

Berbeda dengan tujuan pendidikan umum di atas, dalam


http://www.mcgill.ca/ disebutkan bahwa tujuan pendidikan kejuruan,
khususnya kejuruan pertanian adalah seperti tersaji di bawah ini :

1. Melahirkan lulusan yang kompoten dalam menjalankan


profesi mereka.
Mengembangkan kompetensi profesional yang
diperlukan untuk mengoperasikan dan mengelola sebuah
perusahaan pertanian modern. Hal ini akan dicapai
melalui pengembangan keterampilan yang berkaitan
dengan teknologi baru, perangkat lunak komputer dan
robotika, konservasi tanah dan air, mesin dan peralatan
yang canggih, manajemen keuangan, manajemen resiko,
dan keterampilan pengambilan keputusan.
Mengembangkan keterampilan dan sikap, seperti
perasaan yang tajam dari pengamatan, kesadaran
lingkungan, organisasi dan keterampilan perencanaan,
rasa tanggung jawab, etika profesional dan otonomi yang
lebih besar.
Mengembangkan keterampilan kewirausahaan ,
pertumbuhan pribadi dan kemampuan untuk beradaptasi
dengan perubahan dunia.
Mengembangkan keterampilan intelektual yang akan
memungkinkan lulusan berpartisipasi dalam penilitian
sepanjang menjalani kehidupan profesional dan pribadi
mereka.
Mengembangkan kemampuan untuk melakukan tugas-
tugas dan operasi intrinsik begi profesi manajer produsen
pertanian atau peternakan.
Mendorong pengembangan kepemimpinan untuk
mensejahterakan sektor yang relevan dengan keahlian.

2. Membantu siswa berbaur ke dalam kehidupan profesional.


Siswa menjadi lebih baik menyadari konteks di mana
produksi pertanian berlangsung dan untuk menghargai
sudut pandang konsumen, tetangga dan pengguna lainnya.
Membina pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu
pertanian dan memungkinkan lulusan membuat
keputusan penting berkaitan dengan kebijakan pertanian,
asosiasi petani, lembaga pemasaran dan papan
pemasaran.
Membina dan mengembangkan kualitas manusia yang
diharapkan menjadi warga negara yang otonom dan
bertanggung jawab serta pemimpin masyarakat pedesaan.
Mendorong pengembangan keterampilan komunikasi
dalam konteks dwibahasa.
Membantu lulusan memahami kerumitan dunia di mana
mereka harus beroperasi.

3. Mendorong mobilitas profersional.


Mendorong perkembangan sikap positif terhadap
perubahan teknologi dan kebiasaan konsumen. Beberapa
atribut yang diperlukan adalah otonomi, kreativitas,
ketahanan, penilaian yang baik, pikiran yang terbuka,
perasaan yang tajam akan bertanggung jawab dan
pemahaman tentang diri sendiri dan orang lain.
Menyediakan lulusan dengan kemampuan untuk
menyesuaikan pendidikan pilihan sesuai dengan selera
pribadi dan keterampilan mereka.

4. Menumbuhkan kebutuhan pembangunan pengetahuan


profesional berkelanjutan.
Mengembangkan kemampuan lulusan untuk belajar
secara mandiri dan berkelanjutan.
Mengembangkan pemahaman tentang prinsip-prinsip
dasar profesi produsen pertanian atau manajemen
pertanian.
Mengembangkan sebuah penghargaan atas kualitas kerja,
kualitas hidup dan penghargaan terhadap lingkungan
hidup.

Dapat dikatakan juga bahwa pendidikan mempunyai fungsi untuk


memanusiakan manusia.

Dengan adanya tujuan pendidikan maka akan timbul dalam diri


seseoranguntuk berlomba-lomba dan memotivasi diri kita untuk lebih baik
dalam segala aspek kehidupan . pendidikan merupakan syarat untuk lebih
memajukan pemerintah ini, maka usahakan pendidikan mulai dari tingkat
dasar hingga tingkat universitas.
Pada intinya pendidikan itu bertujuan untuk membentuk karakter
seseorang yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Akan tetapi di sini pendidikan hanya menekankan pada intelektual saja,
dengan bukti bahwa adanya UN sebagai tolak ukurkeberhasilan
pendidikan tanpa melihat proses pembentukan karakter dan budi pekerti
anak.

.
Tujuan pendidikan juga merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh
kegiatan pendidikan, antara lain :

a. Tujuan pendidikan menurut jenisnya, terbagi dalam beberapa


jenis yaitu :

Tujuan Nasionalis
Tujuan Nasional adalah tujuan pendidikan yang
ingin dicapai oleh suatu bangsa dalam UU sistem
Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 tujuan nasional
yakni berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.

Tujuan Institusional
Tujuan Institusional adalah tujuan yang harus
dicapai oleh setiap lembaga pendidikan. Dengan kata lain,
tujuan ini dapat didefinisikan sebagai kualifikasi yang harus
dimiliki oleh setiap siswa setelah mereka menempuh atau
dapat menyelesaikan program di suatu lembaga pendidikan
tertentu. Tujuan institusional merupakan tujuan antara
untukmencapai tujuan umum yang dirumuskan dalam
bentuk kompetensi lulusan setiap jenjang pendidikan,
seperti misalnya standar kompetensi pendidikan dasar,
menengah, kejuruan dan jenjang perguruan tinggi.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005


tentang Standar Nasional Pendidikan Bab V Psal 26
dijelaskan standar kompetensi lulusan pada jenjang
pendidikan dasar bertujuan untuk meletakkan dasar
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.

Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan


tinggi bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik
menjadi anggota masyarakat yang berakhlak mulia,
memiliki pengetahuan, keterampilan, kemandirian dan
sikap untuk menemukan, mengembangkan, serta
menerapkan ilmu, teknologi dan seni yang bermanfaat bagi
kemanusiaan

Tujuan Kurikuler
Tujuan kurikuler adalah tujuan yang harus dicapai oleh
setiap bidang studi atau mata pelajaran. Oleh sebab itu,
tujuan kurikuler dapat didefinisikan sebagai kualifikasi
yang harus dimiliki anak didik setelah mereka
menyelesaikan suatu bidang studi tertentu dalam suatu
lembaga pendidikan. Tujuan kurikuler juga pada dasarnya
merupakan tujuan antara untuk mencapai lembaga
pendidikan. Dengan demikian, setiap tujuan kurikuler
harus dapat mendukung dan diarahkan untuk mencapa
tujuan institusional.

Tujuan Instruksional
Tujuan pembelajaran; dalam klasifikasi tujuan
pendidikan, tujuan pembelajaran atau yang disebut juga
dengan tujuan intruksional, merupakan tujuan yang paling
khusus. Tujuan pembelajaran merupakan merupakan
bagian dari tujuan kurikuler, dapat didefinisikan sebagai
kemampuan yang harus dimiliki oleh anak didik setelah
mereka mempelajari bahasan tertentu dalam bidang studi
tertentu dalam satu kali pertemuan. Karena hanya guru
yang memahami kondisi lapangan, termasuk memahami
karakteristik siswa yang akan melakukan pembelajaran di
suatu sekolah, maka menjabakan tujuan pembelajaran ini
adalah tugas guru. Sebelum guru melakukan proses
belajar-mengajar, guru perlu memutuskan tujuan
pembelajaran yang harus dikuasai oleh anak didik setelah
mereka selesai mengikuti pelajaran.

b. Tujuan Pendidikan Menurut Beberapa Ahli

Menurut Danim(2010:40) tujuan pendidikan dapat dilihat


dua aspek, pertama tujuan secara tradisional yakni transmisi
pengetahuan atau proses membangun manusia menjadi
berpendidikan. Kedua, tujuan utama yakni menanamkan
keyakinan dan memfasilitasi proses belajar siswa. Hasilnya
adalah perolehan belajar pengembangan pikiran dan
memperlengkapi dia untuk menghadapi realitas.

Sedangkan menurut Bloom tujuan pendidikan harus lebih


diarahkan kepada pencapaian dan pengoptimalan
penguasaan tiga ranah belajar yaitu, pertama ranah
Kognitif(pengetahuan, pemahaman, Penarapan, analisis,
sintesis). Kedua ranah Afektif(Menerima, Menanggapi,
Menilai, Mengelola, Menghayat). Dan ketiga ranah
psikomotorik(menitukan memanipulasi pengalamiahan,
artikulasi)

c. Tujuan pendidikan Nasional dalam UU No. 20 tahun 2003


pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan utuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.

d. Tujuan pendidikan Nasional dalam UUD 1945 (versi


Amandemen)
1. Pasal 31, ayat 3 menyebutkan :
pemerintahmengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan
serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
yang diatur dengan undang-undang.
2. Pasal 31, ayat 5 menyebutkan :
pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
menunjung tinggi nilai agama dan persatuan bangsa untuk
kemajua peradaban serta kesejahteraan umat manusia.

e. Tujuan Pendidikan menurut UNESCO


Dalam upaya meningkatkan kualitas suatu bangsa, tidak ada
cara lain kecuali melalui peningkatan mutu pendidikan. Berangkat
dari pemikiran itu , perserikatan bangsa-bangsa(PBB) melalui
lembaga UNESCO(United Nation, Educational, Scientific and
cultural organization) mencanangkan empat pilar pendidikan baik
untuk masa sekarang maupun masa depan yakni :
Learning to know
Learning to do
Learning to be
Learningto live together.

Dimana keempat pilar pendidikan di atas menggabungkan IQ, EQ


dan SQ.

f. Tujuan pendidikan secara umum


Tujuan pendidikan secara umum Adalah tujuan yang
akan dicapai di akhir proses pendidikan, yaitu
tercapainya kedewasaan jasmani dan rohani anak didik.
Maksud kedewasaan jasmani adalah jika pertumbuhan
jasmani sudah mencapai batas pertumbuhan maksimal,
maka pertumbuhan jasmani tidak akan berlangsung
lagi. Kedewasaan rohani yang dimaksud yaitu peserta
didik sudah mampu menolong dirinya sendiri mampu
berdiri sendiri, dan mampu bertanggung jawab atas
semua perbuatan nya.

g. Tujuan pendidikan secara khusus


Tujuan khusus yaitu tujuan tertentu yang hendak
dicapai berdasar usia, jenis kelamin, sifat, bakat,
intelegensi, lingkungan sosial budaya, tahap tahap
perkembangan, tuntunan syarat pekerjaan.

h. Tujuan pendidikan tidak lengkap


Tujuan tidak lengkap yaitu tujuan yang menyangkut
sebagian aspek manusia. Jadi tujuan tidak lengkap ini
bagian dari tujuan umum yang melengkapi
perkembangan seluruh aspek kepribadian

i. Tujuan pendidikan sementara


Proses untuk mencapai tujuan umum yang tidak
dapat dicapai sekaligus.karena perlu ditempuh setingkat
demi setingkat. Tingkatan demi tingkatan inilah yang
disebut tujuan sementara.

j. Tujuan pendidikan intermedier


Yaitu tujuan perantara bagi tujuan lain nya yang
pokok. Misalnya anak dibiasakan anak dibiasakan
menyapu halaman maksudnya supaya kelak ia memiliki
rasa tanggung jawab.

k. Tujuan pendidikan Insidental


Yaitu tujuan yang dicapai pada saat saat tertentu,
yang sifat nya seketika dan spontan. Misal nya orang
tua menegur anak nya agar berbicara sopan.

Dari beberapa pendapat di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa


tujuan pendidikan lebih diarahkan kepada Pencapaian Tujuan Akademik.
Pertama, anak didik diharapkan tidak hanya ingin mendapatkan ijazah atau
tamat sekolah akan tetapi lebih utama adalah menggali potensi anak didik
berupa potensi kognitif, afektif dan psikomotorik melalui proses belajar
dalam lingkungan belajar. Kedua: agar anak didik memiliki keterampilan
sehingga menjadikan peserta didik menjadi kreatif dan mandiri. Pencapain
Tujuan Diri, yakini mendorong anak didik menjadi generasi yang
bertanggung jawab, demokratis dan ikslas menerima sehingga ia lebih
memiliki jati diri.

Pencapaian Tujuan Sosial ; yakni pertama, mampu beradaptasi,


berkomunikasi dan bekerja sama dalam lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat. Kedua dapat memberikan konstribusi bagi pengembangan
daerah untuk mencapai fungsi dan tujuan di atas, pendidikan nasional harus
dilaksanakan dengan prinsip-prinsip, (1)Pendidikan diselenggarakan secara
demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminasi dengan menjunjung
tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural dan menjemukan
bangsa. (2) pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang
sistematik dengan sistem terbuka dan multimakna. (3) pendidikan
diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. (4) pendidikan
diselenggarakan dengan memberi keteladana, membangun kemauan dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran. (5)
pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca,
menulis dan berhitung bagi segenap warga masyarakat. (6) pendidikan
diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat
melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu
pelayanan pendidikan.

Tujuan pendidikan Nasional juga harus sesuai dengan Tap MPRS


No. XXVIMPRS/1966 tentang Agama, pendidikan dan kebudayaan,
sehingga dirumuskan bahwa tujuan dsri pendidikan adalah membentuk
manusia Pancasila sejati berdasarkan pembukaan UUD 1945. Dalam UU
No.2 tahun 1989juga ditegaskan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa serta mengembangkan manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki budi pukerti
luhur, memiliki ketermapilan dan pengetahuan, kesehatan jasmani dan
rohani, memiliki pribadi yang lebih baik, dan memiliki rasa tanggung jawab
kemasyarakatan, kebangsaan.

Kesimpulan fungsi pendidikan bertujuan untuk menghasilkan segala


sumber penderitaan rakyat yaitu kebodohan dan ketertinggalan. Menurut
UUSPN No.20 tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa.

B. Fungsi Pendidikan

Pendidikan membawa misi mulia sebagai proses kemanusiaan dan


pemanusiaan, baik alami maupun buatan. Di Indonesia pendidikan
nasional dikonsepsikan sebagai berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini secara nyata tertuang
dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas dan produk hukum
lainnya.
Di dalam literatur akademik, kajian mengenal fungsi pendidikan
memunculkan pertanyaan yang banyak dan mendalam. Jiddu
Krishnamurti(1895-1986) misalnya, membuat sejumlah pertanyaan yang
berkaitan dengan upaya menelaah fungsi pendidikan. Perhatian
pertanyaan-pertanyaannya berikut ini. mengapa siswa pergi ke sekolah,
belajar berbagai mata pelajaran, berusaha lulus ujian dan bersaing satu
sama lain untuk mencapai nilai yang lebih baik ? apakah ini yang disebut
pendidikan? Mengapa siswa belajar keras selama pendidikan di Sekolah ?
Apakah ini hanya untuk lulus ujian dan mendapatkan untuk hidup ?
Apakah fungsi pendidikan untuk mempersiapkan siswa sementara mereka
masih terlalu muda untuk memahami keseluruhan proses? Apakah
memiliki pekerjaan dan memperoleh penghasilan dari pekerjaan itu
merupakan produk pendidikan? Apakah siswa yang dididik hanya untuk
itu ?
Hidup tidak identik dengan pekerjaan. Hidup adalah sesuatu yang luar
biasa luas dan mendalam. Hidup adalah misteri besar, sebuah wilayah luas
di mana kita berfungsi sebagai manusia. Jika kata hanya memporsikan diri
untuk memperoleh penghasilan, kita akan kehilangan titik pada
keseluruhan alur kehidupan. Begi siswa, memahami hidup mestinya jauh
lebih penting daripada hanya sekadar mempersiapkan diri untuk ujian dan
menjadi sangat mahir dalam matematika, fisika atau mata pelajaran
lainnya.
Tentunya pendidikan tidak memiliki makna kecuali ini membantu
siswa untuk memahami kehidupan yang luas dengan segala seluk
beluknya, keindahan yang luar biasa, serta mengalami perderitaan dan dan
kegembiraan yang silih berganti. Pendidikan berfungsi mengoptimasi
kapasitas atau potensi dasar siswa. Siswa pun harus didorong untuk
berpikir bebas tanpa rasa takut, tanpa melulu dijejali rumus-rumus
sehingga ia menemukan sendiri apa yang nyata dan apa yang benar. Jika
takut siswa tidak akan pernah menjadi cerdas. Siswa harus sampai pada
keyakinan bahwa sejak usia muda sangat penting untuk hidup dalam
lingkungan di mana tidak ada rasa takut yang berlebihan. Ketika sudah
beranjak tua pun, dia tidak menjadi serba takut. Takut hidup, takut
kehilangan pekerjaan, takut tradisi, takut kepada tetangga, takut mati dan
lain-lain.
Merujuk pada uraian di atas, fungsi pendidikan sesungguhnya adalah
membangun menusia yang beriman, cerdas, kompetitif dan bermartabat.
Beriman, mengandung makna bahwa manusia mengakui adanya eksistensi
Tuhan dan mengikuti ajaran dan menjauhi larangan-Nya. Kecerdasan
spiritual yang dimiliki siswa tercermin dari keimanan, ketakwaan, akhlak
mulia, budi pekerti luhur, altruis(semangat membantu secara cuma-cuma),
motivasi tinggi, optimis dan kepribadian unggul. Kecerdasan emosional
dan spiritual tercermin dari sensitivitas dan apresiasi akan kehalusan dan
keindahan seni budaya; beraktualisasi diri melalui interaksi sosial yang
membina dan memupuk hubungan timbal balik, demokratis, empatik,
simpatik, menjunjung tinggi HAM, ceria dan percaya diri, menghargai
kebhinekaan, berwawasan kebangsaan, serta kesadaran akan hak dan
kewajiban. Kecerdasan intelektual tercermin dari kompetensi dan
kemandirian dalam bidang IPTEKS, serta insan intelektual yang kritis,
kreatif dan imajinatif. Cerdas secara kinestetik berkaitan dengan sosok
pribadi sebagai insan yang sehat, bugar, berdaya-tahan, sigap, terampil dan
trengginas atau cekatan, serta insan adiraga.
Kemampuan berkompetisi tercermin dari kepribadian unggul dan
gandrung keunggulan, bersemangat juang tinggi, mandiri dan pantang
menyerah, pembangun dan pembina jejaring, bersahabat dengan
perubahan, inovatif dan menjadi agen perubahan, produktif dan sadar
mutu,berorientasi global dan pembelajar sepanjang hayat. Bermartabat
mengandung makna memiliki harga diri dan integritas sebagai bangsa.
Untuk mencapai tujuan dan fungsi di atas, pendidikan nasional kita harus
dilaksanakan dengan prinsip-prinsip tertentu, yaitu :
1. Demokratis dengan berkeadilan serta tidak diskriminasi dengan
menjunjung tinggi HAM , nilai keagamaan, nilai kultural dan
kemajemukan bangsa.
2. Sebagai kesatuan yang sistematik dengan sistem terbuka dan
multimakna.
3. Sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta
didik yang berlangsung sepanjang hayat.
4. Memberi teladan, mambangun kemauan dan mengembangkan
kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran.
5. Mengembangkan budaya membaca, menulis dan berhitung bagi
segenap masyarakat dan memberdayakan semua komponen
masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan
pengendalian mutu layanan pendidikan. Hal ini penting untuk
mewujudkan kinerja pendidikan yang sesungguhnya yaitu
mengoptimasi peserta didik agar tumbuh dan berkembang menjadi
manusia seutuhnya.

Sedangkan fungsi pendidikan dalam kacamata barat yaitu melahirkan


individu-individu yang pragmatis yang bekerja untuk memperoleh
kejayaan material dan profesional sosial yang memberi kesejahteraan
kepada diri, industri dan negara. Diupayakan pendidikan berawal dari
manusiaapa adanya atau aktualisasi dengan mempertimbangkan segala
kemungkinan yang apa adanya atau potensialitas dan manusia tersebut
diarahkan menuju terwujudnya pribadi yang dicita-citakan atau idealitas.
Juga sebagai :

Pendidikan sebagai Penegak nilai


Pendidikan merupakan penegak nilai dalam masyarakat
dengan artian memelihara serta menjaga tetap lestarinya nilai-
nilai tersebut dalam masyarakat.untuk memelihara dan
melestarikan nilai-nilai ini dengan sendirinya dunia pendidikan
harus selektif agar tidak menimbulkan gejolak-gejolak dalam
masyarakat.
Macam-macam nilai menurut Eduar Stranger :
Nilai Politik
Nilai Ekonomi
Nilai Sosial
Nilai Ilmu Pengetahuan
Nilai Etika
Nilai Seni

Pendidikan Sebagai Sarana pengembang Masyarakat


Proses pendidikan selalu terjadi dalam lingkungan masyarakat,
dan pendidikan bertujuan unruk mengembangkan masyarakat
itu sendiri. Proses tersebut akan berlangsung terus-menerus
selama masyarakat itu masih ada. Orang-orang dewasa dalam
suatu masyarakat tertentu akan menjadi pendidik dalam
llingkungan keluarganya masing-masing.

Pendidikan sebagai Upaya Pengembangan Potensi Manusia


Dalam mengembangkan nilai-nilai yang hidup ditengah-tengah
masyarakat ini secara langsung ataupun tidak langsung akan
terkait dengan pengembangan kemampuanmasyarakat, dan
sangat erat hubungannya dengan pembentukan anggota
masyarakat yang luwes yang bisa berperan sebagai anggota
masyarakat yang baik dan bisa berperan sebagaimana
mestinya.

Fuad Hasan(1995: 11) menjelaskan bahwa fungsi pendidikan


dalam arti micro(sempit) ialah membantu (secara sadar)
perkembangan jasmani dan rohani peserta didik. Fungsi
pendidikan secara macro(luas) ialah sebagai alat :
a. Perkembangan Pribadi
b. Perkembangan Warga Negara
c. Perkembangan Kebudayaan
d. Perkembangan Bangsa
Sementara itu menurut Tirtarahaja dan La Sula(1998:165)
secara umum fungsi pendidikan membantu peserta didik dalam
berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya(fisik,
sosial dan budaya), utamanya berbagai sumber daya
pendidikan yang tersedia , agar dapat dicapai tujuan
pendidikan yang optimal.

Bartlef and Burton(2007) juga mengungkapkan bahwa ada 4


fungsi utama pendidikan. Pertama, Development of Basic
Academic Skill(Pengembangan Keahlian Dasar Akademik).
Menurutnya di zaman sosial modern pengembangan
pendidikan dan keahlian bagi siapapun sangatlah penting
untuk memperkuat dasar keilmuan. Kedua,
Socialisation(sosialisasi), pendidikan berbagai cara untuk
membuat diri kita menjadi manusia dan mampu bersosialisasi
dengan beragam lingkungan. Atau sebagai proses untuk lebih
mudah memperkenalkan nilai-nilai, norma dan budaya
kedalam masyarakat. Ketiga, Social Control and
MaintainingSocial Order(Kontrol Sosial dan pemeliharaan
pesan sosial). Ini dimaknai pendidikan sebagai modal dasar
bagi individu untuk dapat melakukan kontrol sosial serta
dengan pendidikan dapat membantu lebih masif, terarah dan
bernilai dalam menjaga dan menyampaikan pesan-pesan
sosial. Keempat, Preparing for Worth, pendidikan menyiapkan
diri setiap individu lebih siap dalam menghadapi persoalan
atau aktivitas baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat
serta pergaulan dalam lingkungan sendiri sehingga hal ini
membawa diri kita lebih berharga atau dihargai.

Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan


dengan fungsi yang nyata(manifes) berikut :
Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari
nafkah
Mengembangkan bakat perseorangandemi kepuasan
pribadidan keperntingan masyarakat
Melestarikan kebudayaan
Menanamkan keterampilan yang perlu bagi pertisipasi
dalm demokrasi

Menurut David Popenoe, ada 4(empat) macam fungsi


pendidikan yakni sebagai berikut :
Transmisi(pemindahan) kebudayaan
Memilih dan mengajarkan peranan sosial
Menjamin integrasi sosial
Sekolah mengajarkan corak kepribadian
Sumber inovasi sosial

Beberapa pendapat diatas diperkuat dengan fungsi pendidikan yang


berakar dari budaya bangsa Indonesia dan telah tertuang dalam Undang-
Undang Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
beradaban bengsa yang bertabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa.

Dari pengambaran di atas, maka pendidikan memiliki fungsi dan


potensi untuk melakukan persiapan-persiapan menghadapi perubahan dalam
masyarakat sesuai dengan tuntutan era globalisasi sehingga diperlukan
pendidikan untuk menciptakan manusia-manusia yang kreatif, mandiri,
inovatif dan demokratif sehingga dapat menopang pengembangan
kepribadian, kebudayaan sehingga terbentuk watak yang berkarakter sesuai
dengan cita-cita bangsa.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Tujuan pendidikan antara satu negara dengan negara yang lain, antara satu
masyarakat dengan masyarakat yang lain dapat berbeda karena adanya latar
belakang, potensi, dan falsafah bangsa dan negara yang berbeda. Bahkan, tujuan
dan fungsi pendidikan juga berbeda di antara bangsa dan negara yang berbeda.
Namun demikian, secara umum tujuan pendidikan adalah untuk mengembangkan
potensi bawaan manusia agar dapat melakukan usaha secara optimal dan mampu
melakukan tugas dan kewajiban sebagai khalifah di bumi secara lebih sepesifik
sebagai subjek pembangunan guna mencapai kebahagiaan hidup sekarang dan
masa yang akan datang. Dan Fungsi pendidikan adalah sebagai istrumen penting
yang diperlukan untuk membantu proses menumbuh-kembangkan
potensi,bakat,dan minat peserta didik secara efektif, demi membangun manusia
yang beriman, cerdas, kompetitif dan bermartabat guna mencapai tujuan pendidikan
yang diharapkan.
Saran

Setelah kita mengetahui tentang tujuan dan fungsi pendidikan, kita sebagai
mahasiswa perlu menyadari bahwa pendidikan sangat penting dalam menambah
wawasan ilmu pengetahuan kita. Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama
memanfaatkan ilmu pengetahuan kita dengan baik dan menjaga sarana prasarana
pendidikan demi kepentingan bersama agar kita tidak menjadi manusia yang
miskin ilmu pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA

Kadir Abdul,dkk. 2009. Dasar dasar Pendidikan. Surabaya : IAIN Sunan


Ampel Press

http:// suara terbaru.com/fungsi pendidikan-di-indonesia di unduh tanggal 12


Februari 2013 pukul 16:35

Diki Dwi. Kebijakan di Indonesia .www.mudjiarahardjo.com 2009. Hlm 2


Diakses pada tanggal 19 Januari 2013

http://www.slideshare.net/ChionkPemimpin/tujuan-pendidikan tanggal 12
Februari 2013 pukul 16:28

www.wikipedia.org.com diunduh tanggal 12 Februari 2012 pukul 16:12

Anda mungkin juga menyukai