DISUSUN OLEH:
KELAS : 2 KIMIA B
DOSEN PENGAJAR : HILWATULISAN, S.T.,M.T
A. Tujuan Percobaan
1. Menghasilkan produk berupa air yang bebas ion-ion pengotor.
2. Membandingkan kualitas air sebelum dan setelah dikontakkan ke dalam kolom ion
exchanger.
D. Dasar Teori
Penukar Ion (Ion Exchanger)
Ion adalah atom yang masing-masing terdiri dari spesies yang dibebankan positif
dan negative yang melibatkan pertukaran satu atau lebih komponen ionic. Dalam kolom
resin penukar kation terjadi reaksi pertukaran kation pengotor air dengan H +dari resin
penukar kation,dan dalam kolom resin penukar anion terjadi pertukaran anion pengotor
air dengan ion OH- dari resin penukar anion. Semua penukar ion-ion bernilai dalam
analisis, memiliki beberapa kesamaan sifat, yakni tidak dapat larut dalam air serta ion-
ion lawan atom tertukar secara reversible dengan ion-ion lain.
Resin Penukar Ion
Resin penukar ion adalah senyawa hidrokarbon terpolimerisasi sampai tingkat yang
tinggi yang mengandung ikatan-ikatan hubung silang (crosslinking) serta gangguan
gugusan yang mengandung ion-ion yang dapat dipertukarkan. Berdasarkan gugusan
fungsionalnya, resin penukar ion terbagi menjadi dua, yaitu resin penukar kation dan
resin penukar anion. Resin penukar kation, mengandung kation yang dapat
dipertukarkan sedangkan resin penukar anion, mengandung anion yang dapat
dipertukarkan.
Sifat-sifat penting resin penukar ion adalah sebagai berikut (Hartono : 1995) :
a. Kapasitas Penukar ion
b. Selektivitas
c. Derajat ikat Silang
d. Porositas
e. Kestabilan resin
Syarat-syarat dasar bagi suatu resin yang berguna :
1. Resin itu harus cukup terangkai silang, sehingga kelarutannya dapat diabaikan.
2. Resin itu harus cukup hidrofilik untuk memungkinkan difusi ion-ion melalui
strukturnya dengan laju yang terukur (finite) dan berguna.
3. Resin harus menggunakan cukup banyak gugus penukar ion yang dapat dipakai dan
harus stabil kimiawi.
4. Resin yang sedang mengembang harus lebih besar dari rapatannya pada air.
Oleh karena itu Ca2+ dan Mg2+ harus diambil dan salah satu caranya adalah
dengan resin penukar ion dalam bentuk R-Na :
Air Lunak
Resin
Kation
R-Na
Air Masuk
sebagainya dapat diserap oleh resin penukar ion dalam bentuk R- OH dengan
reaksi :
R-OH + A- R-A + OH- (3)
Dimana A adalah anion. Produk H+ dari reaksi (2) dan OH- dari reaksi
-
Kation Anion
Air Masuk
Aqua OH
Resin Kation
Resin Anion
Air Masuk
c. Sistem Kombinasi
Resin Resin Resin Kation
Kation Anion +
Resin Anion
Aqua OH
E. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat ion Excahanger.
2. Menyiapkan larutan yang akan dihilangkan kandungan-kandungan ion-nya atau
limbah cair buatan yang mengandung Ca2+ dan ion Cl-.
3. Mengatur bukaan valve sesuai dengan arah aliran.
4. Menghidupkan pompa yang digunakan.
5. Mengambil sampel hasil dari pengontakan dengan resin dengan cara membuka
valve produk kolom ion exchanger, untuk kemudian dilakukan analisa.
F. Data Pengamatan (untuk Kation dan Anion)
1. Penukar Kation (Ca2+)
Tabel 1. Sebelum dilakukan Penukaran ion
No. Volume Sampel Volume Larutan EDTA Perubahan Warna Pada saat
(ml) (ml) dititrasi
Larutan CaCO3 mula-mula
1. 25 4,3
memiliki warna bening,
kemudian ditambahkan
buffer + HCl + Eriocrome
Black-T maka CaCO3
2. 25 4,5
(larutan) berubah menjadi
warna ungu, setelah titrasi
dilakukan warna larutan
Volume Rata-rata 4,4 berubah dari ungu menjadi
biru
No. Volume Sampel Volume Larutan EDTA Perubahan Warna Pada saat
(ml) (ml) dititrasi
Larutan CaCO3 mula-mula
1. 25 1,5
memiliki warna bening,
kemudian ditambahkan
buffer + HCl + Eriocrome
Black-T maka CaCO3
2. 25 1,5
(larutan) berubah menjadi
warna ungu, setelah titrasi
dilakukan warna larutan
Volume Rata-rata 1,5 berubah dari ungu menjadi
biru
Motor
Fluida
Output
Input
Resin Anion
Output
Penyelesaian :
= 16,67 ml/s
= 30,76 ml/s
Langkah Kerja dan Gambar Titrasi Larutan CaCO3
G. Perhitungan
Pertukaran Kation (Ca2+)
Standarisasi Larutan EDTA
Mg CaCO3/ BE CaCO3 = Volume EDTA x N.EDTA
25/200 x 0,15 x 1000 = 21,13 ml x N.EDTA
100,09/1
N.EDTA = 0,009 N
Menghitung jumlah CaCO3 yang dilarutkan dalam air jika ppm yang diinginkan 500
ppm.
mg CaCO3 = 1500 mg
= 1,3512 mg
= 54,0486 ppm
=89,1902 %
Menghitung jumlah NaCl yang dilarutkan dalam air jika ppm yang diinginkan 500
ppm.
mg CaCO3 = 1500 mg
= 0,936 mg
= 37,44 ppm
= 92,512 %
H. Tugas 1
Liquid
Resin
Tank Kation
1. Gambarkan dan uraikan sistem buka katup valve unit ion exchanger ?
Liquid
Resin
Tank Anion
1 3
Uraian sistem buka katup valve unit ion exchanger :
Globe valve adalah jenis valve yang digunakan untuk mengatur laju aliran fluida
dalam pipa. Prinsip dasar dari globe valve adalah gerakan tegak lurus disk dari
dudukannya , hal ini memastikan bahwa ruang berbentuk cincin antara disk dan cincin
kursi bertahap sedekat valve ditutup.
Resin Resin
Anion Kation
NaOH
AirMentah
J. Analisa Percobaan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa pengolahan limbah
cair dapat dilakukan dengan ion exchanger yaitu suatu metode penukaran ion-ion yang
terkandung dalam air yang pada umumnya tidak diperlukan karena dapat menyebabkan
kerugian bagi pengguna air tersebut, dengan cara melewatkan air yang mengandungion
positif (kation) pada resin positif dan melewatkan air yang mengandung ion negative
(anion) pada resin negative, didalam kolom resin keduanya akan mengelami kontak
sehingga terjadilah pertukaran ion.
Pada percobaan kali ini , sampel artificial yang digunakan adalah CaCO 3 untuk
kation, dengan jumlah ppm inlet sebesar 500 ppm dan setelah dialirkan pada alat ion
exchanger (ion exchanger) didapat jumlah ppm sebesar 54,0486 ppm, besar efisiensi
alat (resin kation) pada percobaan kali ini adalah sebesar 89,1902 %. Ca 2+ yang
terkandung didalam larutan CaCO3 akan tertahan didalam kolom resin, sehingga larutan
yang akan keluar nantinya adalah L-CO3 , dimana L adalah gugusan ion positif dari
matriks resin. Larutan yang dimasukkan ke dalam unit ion exchanger akan bebas
mineral (mengurangi) karena pada dasarnya air yang mengandung mineral 2+
merupakan tergollong kedalam air sadah, air sadah tersebutlah yang dapat merugikan
.oleh sebab itu dilakukanlah prroses pengolahan air untuk menghilangkan ion 2+ dalam
air, sehingga kerugian yang disebabkannya dapat diminimalisir. Proses titrasi dilakukan
dengan larutan EDTA dengan menggunakan indicator Eriocrome Black-T,
didapatvolume awalpada saat air memiliki kesadahan 500 ppm yaitu sebesar 4,4 ml.
sedangkan setelah dilakukan penukaran ion, ppm dalam air beruabah menjadi 54,0486
ppm. Dari hasil analisa dapat ditarik kesimpulan bahwa kolom resin kation pada unit
ion exchanger bekerja dengan sangat baik karena mineral Ca2+ yang tidak diinginkan
dapat ditukar dengan logam pengganti.
Sedangakan untuk pertukaran ion (-) atau yang biasa disebut dengan anion,
sampel yang digunakan adalah NaCl dengan jumlah ppm inlet sebesar 500 ppmdan
setelah dialirkan ada alat ion exchanger didapat jumlah ppm sebesar 37,44 ppm, besar
efisiensi alat (resin anion) pada percobaan kali ini adalah sebesar 92,512 %. Cl - yang
terkandung didalam larutan NaCl akan tertahan didalam kolom resin, sehingga larutan
yang akan keluar nantinya adalah Na-R, dimana R adalah gugus ion negative dari
matriks resin. Larutan yang dimasukkan akan terbebas dari ion negative. Pada saat
titrasi larutan, AgNO3 bertindak sebagai titran sedangkan kalium kromat bertindak
sebagai indicator. Sampel yang dilewatkan ke dalam alat ion exchanger akan dititrasi,
sehingga didapat ppm sebesar yang tersebut diatas. ppm awal adalah 500 ppm.
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa kolom resin
anion pada unit ion exchanger bekerja dengan sangat baik.
K. Kesimpulan
Dari percobaan pengolahan limbah cair dengan menggunakan ion exchanger (penukar
ion) dapat disimpulkan bahwa :
1. Ion exchanger merupakan alat penukar ion yang digunakan untuk menghasilkan air
yang bebas dari ion-ion pengganggu dengan cara kontak antara larutan dan resin
didalam kolom.
2. Ada 2 jenis resin yaitu resin kation dan resin anion.
3. Pada percobaan kali ini, ion exchanger digunakan untuk menghilangkan kation
(Ca2+) dan anion (Cl-) sehingga didapat air yang bebas mineral dan ion negative.
4. Laju alir air dalam ion exchanger didapat sebesar 30,76 ml/s, 16,67 ml/s , didapat
dari setiap 100 ml air yang mengalirdi catat waktu yang dibutuhkan sebesar 3,25
detik dan 6 detik.
5. Dari percobaan didapat nilai ppm (kation) :
Ppm sebelum : 500 ppm
Ppm sesudah : 54,0486 ppm
Esisiensi alat : 89,1902 %
Dari percobaan didapat nilai ppm (anion) :
Ppm sebelum : 500 ppm
Ppm sesudah : 37,44 ppm
Efisiensi alat : 92,512 %
6. Aplikasi pada industry :
a. Banyak digunakan pada industry air bersih.
b. Industry yang membutuhkan air bebas mineral.
c. Pencegah terjadinya penyumbatan pada laju alir pipa.
d. Menghilangkan ion penggangu pad laju alir pipa.
DAFTAR PUSTAKA
http://Scribd,com/
Jobsheet.Penuntun Teknik Pengolahan Limbah. Politeknik Negeri
Sriwijaya.2016:Palembang
http://blogspot.com
Modul Teknik Pengolahan Limbah.2016.Politeknik Negeri Sriwijaya :Palembang
http://Penentuan_kejenuhan_ion_exchanger.com
www.resin_penukar_ion.com