Anda di halaman 1dari 4

PENGERTIAN GLAUKOMA

Glaukoma adalah jenis gangguan penglihatan yang ditandai dengan


terjadinya kerusakan pada saraf optik yang biasanya diakibatkan oleh adanya
tekanan di dalam mata. Gejala-gejala glaukoma dapat berupa:
Nyeri pada mata

Sakit kepala
Melihat bayangan lingkaran di sekeliling cahaya

Mata memerah

Mual atau muntah


Mata berkabut (khususnya pada bayi)

Penglihatan yang makin menyempit hingga pada akhirnya


tidak dapat melihat obyek sama sekali
Menurut Badan Kesehatan Dunia atau WHO, glaukoma merupakan
penyebab kebutaan kedua terbesar di seluruh dunia setelah katarak.
Di Indonesia sendiri, berdasarkan data yang didapat oleh
Kementrian Kesehatan (kemenkes), prevalensi penderita glaukoma
pada tahun 2007 mencapai 4,6 per 1000 penduduk.

Penyebab glaukoma
Penyebab glaukoma adalah meningkatnya tekanan di dalam mata
(tekanan intraokular), baik akibat produksi cairan mata yang
berlebihan, maupun akibat terhalangnya saluran pembuangan
cairan tersebut. Tekanan ini dapat merusak serabut saraf retina atau
jaringan saraf yang melapisi bagian belakang mata dan saraf optik
yang menghubungkan mata ke otak juga. Hingga kini, belum jelas
kenapa produksi cairan mata bisa berlebihan atau kenapa saluran
pembuangannya bisa tersumbat.

Jenis glaukoma
Dua jenis glaukoma yang paling umum adalah glaukoma sudut
tertutup dan glaukoma sudut terbuka.
Kasus glaukoma sudut tertutup lebih banyak ditemukan di negara-
negara asia. Pada kondisi ini, tekanan yang terjadi di dalam mata
disebabkan oleh drainase yang buruk akibat kanal pembuangan
terblokir oleh sempitnya sudut antara kornea dan iris.

Sedangkan pada kasus glaukoma sudut terbuka, struktur mata


tampak normal namun ada masalah di dalam saluran mata yang
disebut trabecular meshwork. Masalah ini menyebabkan cairan
mata tidak bisa mengalir dengan baik.
Selain dua jenis glaukoma di atas, ada lagi jenis glaukoma lainnya
yaitu glaukoma sekunder dan glaukoma kongenital. Glaukoma
sekunder disebabkan oleh peradangan pada lapisan tengah mata
(uveitis) atau cedera pada mata. Sedangkan glaukoma kongenital
disebabkan oleh kelainan pada mata (kondisi bawaan). Glaukoma
kongenital diidap oleh anak-anak.
Diagnosis glaukoma
Karena glaukoma menyebabkan saraf optik terganggu,
maka diagnosis akan difokuskan pada hal tersebut. Dokter mata
akan memeriksa daya penglihatan pasien melalui pupil yang
melebar (dilatasi). Sebuah prosedur untuk memeriksa tekanan mata
juga akan dilakukan. Prosedur ini disebut tonometri. Dokter juga
akan melakukan tes lapang pandang untuk memeriksa apakah
penglihatan tepi pasien telah berkurang.

Pengobatan glaukoma
Sangat penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika Anda
mengalami penurunan daya lihat yang mungkin saja disebabkan
oleh glaukoma. Kerusakan mata yang ditimbulkan oleh glaukoma
tidak dapat diobati atau diperbaiki kembali. Namun
tujuan pengobatan kondisi ini adalah untuk mengurangi tekanan
intraokular pada mata dan mencegah meluasnya kerusakan pada
mata. Secara umum, glaukoma bisa ditangani dengan obat tetes
mata, obat-obatan yang diminum, terapi laser, serta operasi.

GEJALA GLAUKOMA

Gejala glaukoma bisa terjadi secara cepat (akut) atau bisa juga
secara perlahan-lahan (kronis).

Pada kasus glaukoma sudut tertutup, sering kali gejala berkembang


dengan cepat atau akut. Orang yang terkena kondisi ini akan
mengalami gejala nyeri dan merah pada mata, penglihatan menjadi
buram, sakit kepala, mual dan muntah, seperti melihat lingkaran
cahaya di sekitar lampu. Gejala glaukoma sudut tertutup akut bisa
muncul-hilang selama satu atau dua jam. Meskipun tidak konstan,
namun kondisi mata makin rusak tiap kali gejala muncul.

Berbeda dengan glaukoma sudut tertutup, gejala pada kasus-kasus


glaukoma sudut terbuka sering kali berkembang secara perlahan-
lahan atau kronis. Penderita kondisi ini hampir tidak menyadari
kerusakan yang terjadi pada mata mereka. Ciri-ciri utama glaukoma
sudut terbuka kronis adalah menurunnya penglihatan tepi pada
kedua mata secara perlahan-lahan, sebelum akhirnya menjadi
sangat sempit atau tunnel vision.

Kasus glaukoma yang jarang terjadi


Dua jenis glaukoma yang lainnya adalah glaukoma sekunder dan
kongenital. Pada kasus glaukoma sekunder, gejala glaukoma akan
disertai oleh gejala dari kondisi yang mendasari. Contohnya adalah
glaukoma yang disebabkan oleh uveitis. Disamping penglihatan
menjadi buram atau seperti melihat lingkaran cahaya di sekitar
lampu, penderita juga akan merasakan nyeri pada mata dan
kepalanya yang juga merupakan gejala dari uveitis.
Sedangkan pada kasus glaukoma kongenital atau bawaan, gejala
yang bisa muncul pada anak-anak di antaranya:

Mata tampak berair dan berkabut

Mata menjadi sensitif terhadap cahaya

Mata terlihat membesar (akibat tekanan yang terjadi di dalam


mata)

Mata terlihat juling


Segera bawa anak Anda ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan jika
mereka memiliki tanda-tanda glaukoma kongenital.

Anda mungkin juga menyukai