LEADERSHIP
Teori Organisasi dan Manajemen
Disusun Oleh :
Sumiati 041524253001
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016
12.1 Membedakan kepemimpinan dengan manajemen
Teori Sifat
Kegagalan dari studi-studi sifat pada masa awal mengarahkan para peneliti
pada akhir tahun 1940 hingga 1960 untuk bertanya-tanya apakah terdapat sesuatu
yang unik dalam cara berperilaku dari pemimpin yang efektif. Riset mengenai sifat
memberikan suatu dasar untuk memilih orang-orang yang tepat untuk
kepemimpinan. Sebaliknya, teori perilaku kepemimpinan (behavioral teories of
leadership) menyiratkan bahwa kita dapat melatih orang-orang untuk menjadi para
pemimpin.
Teori yang sangan komprehensif dihasilkan dari studi Ohio State (Ohio State
Studies) pada akhir tahun 1940, yang mana berupaya untuk mengidentifikasi
dimensi yang independen dari perilaku pemimpin. Dimulai dengan lebih dari ribuan
dimensi, stusi-studi mempersempit daftar menjadi dua yang pada dasarnya sangat
diperhitungkan sebagai perilaku kepemimpinan oleh para karyawan, mempreakarsai
struktur dan keramahan.
Teori Kontingensi
Situasi I, II, III, VII, VIII, para pemimpin yang berorientasi pada tugas dapat
bekerja dengan lebih baik. Para pemimpin yang berorientasi pada hubungan, dapat
bekerja dengan lebih baik dengan kategori situasi IV, V , VI yang secara moderat
menguntungkan.
Kepemimpinan karismatik
Martin Luther King Jr., Ronald Reagan, mary kay Ash (pemilik dari Mary
kay Cosmetics), dan Steve Jobs (salah satu pemilik dari Appel Computer) sering
kali disebut sebagai para pemimpin yang karismatik. Apakah yang menjadi
persamaan dari mereka?
Kepemimpinan Transformasional
Studi yang dilakukan oleh Ohio State, model Fiedler dan teori jalur-tujuan
menggambarkan para pemimpin yang transaksional, yang membimbing para
pengikut mereka menuju tujuan yang ditetapkan dengan menjelaskan peran dan
tugas yang dibutuhkan. Para pemimpin yang transformasional menginspirasi para
pengikut untuk melampaui kepentingan diri sendiri mereka demi keuntungan
organisasi. Para pemimpin yang transformasional dapat memiliki pengaruh yang
luar biasa terhadap para penigkutnya.
Kepemimpinan yang beretika dapat dilihat dari sudut pandang baru yaitu
kepemimimpinan yang melayani dimana para pemimpin yang melayani akan
melampaui kepentingan diri mereka sendiri dan menitikberatkan para kesempatan
untuk membantu para pengikutnya agar bertumbuh dan berkembang. Mereka tidak
menggunakan kekuasaan untuk mencapai titik akhir tapi menggunakan bujukan.
Karakteristik perilaku meliputi mendengarkan, berempati, membujuk, menerima
pelayanan dan secara efektif mengembangkan potensi dari para pengikutnya.
Waktu adalah bahan akhir dalam resep untuk kepercayaan. Kita dapat
mempercayai orang berdasarkan mengamati perilaku mereka pada periode waktu.
Pemimpin harus menunjukkan mereka memiliki integritas, kebajikan dan
kemampuan dalam situasi dimana kepercayaan adalah penting.
Apabila pemimpin telah melanggar suatu kepercayaan, kepercayaan dapat
dikembalikan bila kita mengamati pola yang konsisten dari perilaku yang dapat
dipercaya oleh pelanggar. Namun, jika pelanggar melakukan penipuan, kepercayaan
tidak sepenuhnya kembali, bahkan setelah permintaan maaf, janji atau pola yang
konsisten dari tindakan yang dapat dipercaya.
MENTORING
1. FUNGSI KARIER
Melobi agar anak didik menjadi lebih tertangan dengan penugasan.
Melatih anak didik untuk membantu dalam mengembangkan keahlian dan
mencapai sasaran dari pekerjaan.
Menyediakan pemaparan terhadap para individu yang berpengaruh di dalam
organisasi.
Melindungi anak didik dari kemungkinan risiko terhadap reputasinya.
Mengikutkan anak didik dengan menominasikannya untuk kenaikan jabatan
berdasarkan potensinya.
Bertindak sebagai dewan pembicara bagi gagasan-gagasan anak didik,
dimana anak didik ragu untuk berbagi dengan atasan secara langsung.
2. FUNGSI PSIKOLOGIS
Memberikan nasihat untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka.
Berbagi pengalaman pribadi dengan anak didik.
Menciptakan suasana pertemanan dan penerimaan yang baik terhadap anak
didik.
Bertindak sebagai panutan.
Seleksi
Seluruh proses yang organisasi melalui untuk mengisi posisi manajemen pada
dasarnya adalah latihan dalam mencoba untuk mengidentifikasi orang-orang yang
akan menjadi pemimpin yang efektif. Salah satu caranya adalah dengan tes
kepribadian, dimana tes kepribadian dapat mengidentifikasi sifat-sifat yang terkait
kepemimpinan, sifat teliti dan keterbukaan dalam pengalaman-pengalaman.
Pelatihan
Banyak dana dihabiskan untuk pelatihan kepemimpinan dan pengembangan setiap
tahun. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan manajemen untuk
mendapatkan efek maksimal dari anggaran pelatihan kepemimpinan mereka:
1. Pelatihan kepemimpinan mungkin akan lebih sukses dari pengawasan diri sendiri
yang tinggi.
2. Organisasi dapat mengajarkan keahlian implementasi.
3. Dapat mengajarkan keterampilan seperti membangun kepercayaan, mentoring, dan
keterampilan situasional-analisis.
4. Pelatihan perilaku melalui latihan pemodelan dapat meningkatkan kemampuan
individu untuk menunjukkan kualitas kepemimpinan karismatik.
RINGKASAN