Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2016, populasi
penduduk dunia yang berusia 60 tahun atau lebih, mencapai 900 juta jiwa. Dewasa
ini, terdapat 125 juta jiwa yang berusia 80 tahun atau lebih, pada tahun 2050,
diperkirakan mencapai 2 milliar jiwa di seluruh dunia. Akan ada hampir sebanyak
120 juta jiwa yang tinggal sendiri di Cina, dan 434 juta orang di kelompok usia ini di
seluruh dunia. Di kawasan Asia Tenggara populasi Lansia sebesar 8% atau sekitar
142 juta jiwa. Pada tahun 2000 jumlah Lansia sekitar 5,300,000 (7,4%) dari total
polulasi, sedangkan pada tahun 2010 jumlah Lansia 24,000,000 (9,77%) dari total
populasi, dan tahun 2020 diperkirakan jumlah Lansia mencapai 28,800,000 (11,34%)
dari total populasi.1
Indonesia juga mengalami dampak dari perubahan proporsi kelompok umur
penduduk dunia ini. Sejak tahun 1990, jumlah kelahiran mulai menurun dan jumlah
penduduk tua (usia lanjut) mulai meningkat. Hal ini menunjukkan peningkatan
Angka Harapan Hidup (AHH) dan proporsi penduduk yang lahir untuk hidup sampai
hari tua.2 Badan Pusat Statistik (BPS) 2011 mencatat AHH penduduk Indonesia pada
tahun 2006 sebesar 68,5 tahun meningkat menjadi 68,7 tahun pada tahun 2007.
Angka tersebut kemudian meningkat menjadi 69 tahun pada tahun 2008 dan menjadi
69,21 tahun pada tahun 2009.3
Perbedaan AHH pada tiap-tiap provinsi. Provinsi Aceh memiliki AHH sebesar
69 tahun pada tahun 2007 dan 69,1 tahun pada tahun 2008. Peningkatan angka
tersebut juga terjadi pada tahun berikutnya yaitu 69,2 tahun pada tahun 2009 menjadi
69,3 tahun pada tahun 2010. Dinas Sosial Pemerintah Aceh (2011) menerangkan
bahwa peningkatan jumlah penduduk usia lanjut juga terjadi di Provinsi Aceh
terutama di kabupaten Aceh Besar yang tercatat sebagai kabupaten dengan jumlah
penduduk usia lanjut tertinggi di Provinsi Aceh.4
Salah satu upaya pemerintah dalam menyediakan fasilitas kesehatan dan
penyelenggaraan upaya kesehatan antara lain adalah dengan mengadakan posyandu.5.
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu yang ditujukan untuk merawat
masyarakat usia lanjut pada wilayah-wilayah tertentu, digerakkan oleh masyarakat
sendiri sehingga pelayanan kesehatan dapat mereka dapatkan. Program yang

1
2

beragam dari posyandu lansia tersebut seharusnya dapat memberikan manfaat yang
banyak bagi para lansia, tetapi dilihat dari data yang diperoleh bahwa posyandu
lansia ini tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin, bahkan sekitar 22,6% saja.
Dengan mengikuti kegiatan di posyandu, maka akan sangat bermanfaat bagi lansia
untuk mencegah kepikunan karena sering berinteraksi dengan lansia.6,7
Faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan posyandu lansia antara lain
umur, status, pendidikan, pengetahua, sikap, dukungan sosial, peran kader, peran
tenaga kesehatan dan ketersediaan fasilitas.8 Lansia yang tidak aktif dalam
memanfaatkan pelayanan kesehatan di posyandu lansia, maka kondisi kesehatan
mereka tidak dapat terpantau dengan baik, sehingga apabila mengalami suatu resiko
penyakit akibat penurunan kondisi tubuh dan proses penuaan dikhawatirkan dapat
berakibat fatal dan mengancam jiwa mereka. Penyuluhan dan sosialisasi tentang
manfaat posyandu lansia perlu terus ditingkatkan dan perlu mendapat dukungan
berbagai pihak, baik keluarga, pemeritah maupun masyarakat itu sendiri.9
Berdasarkan data tersebut di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
yang bertujuan mengetahui bagaimana Gambaran Strategi Peningkatan Kunjungan
Posyandu Lansia di Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie Bulan Agustus 2016

1.2. Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah yang dapat
dikembangkan adalah bagaimana strategi peningkatan kunjungan Posyandu lansia di
Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie?

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran strategi peningkatan kunjungan Posyandu lansia
di Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie.
1.3.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan sikap lansia sebelum dan sesudah
intervensi.
2. Untuk mengetahui gambaran sikap lansia sebelum dan sesudah intervensi.
3. Untuk mengetahui gambaran dukungan keluarga sebelum dan sesudah intervensi
4. Untuk mengetahui gambaran peran kader/ petugas kesehatan sebelum dan sesudah
intervensi.

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
3

1. Bagi peneliti
Memberikan pengetahuan baru tentang program posyandu lansia di kecamatan
Indra Jaya serta strategi peningkatan kunjungan posyandu lansia.
2. Bagi Puskesmas
Memberikan suatu acuan dalam membuat program penyuluhan berkelanjutan
berkaitan dengan posyandu lansia.
3. Bagi Masyarakat
Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan masyarakat khususnya mengenai
program-program posyandu lansia sehingga dapat memahami pentingnya
kunjungan ke posyandu lansia secra rutin bagi para lansia.

Anda mungkin juga menyukai