Anda di halaman 1dari 12

Hazard, Principle, Classification and Disaster

Management

dr. Bella Dona

What is disaster? Apa sih sebenarnya disaster atau


bencana? Apa yang kalian bayangkan ketika
mendengar kata disaster? Lari, panik, massive, korban,
musibah, dan sebagainya. Definisi disaster masing-masing
agensi memiliki definisi sendiri-sendiri.

What cause of disaster in Indonesia? Mengapa di


Indonesia terjadi disaster? Setiap provinsi atau wilayah
di Indonesia selalu ada bencana. Di Aceh ada Tsunami,
Jogja ada Gempa, Kalimantan ada kebakaran dan banjir.
Salah satu masalah Indonesia adalah perbedaan suku
agama yang dapat menimbulkan bencana sosial. Selain
karena sosial, penyebab bencana di Indonesia juga karena
alam, yaitu:

1. Indonesia terletak di antara 4 lempeng tektonik


(lempeng Eurasia, Philipina, Pasifik, IndoAustralia)
yang berpotensi menimbulkan 5 gempa bumi setiap
harinya dan berkekuatan lebih dari 5 SR.

4 moving tectonic plate


2. Indonesia terletak di lingkaran api pasifik (ring of
fire) dengan jumlah lebih dari 100 gunung api aktif.

Ring of fire

Setelah mengetahui penyebab bencana di


Indonesia, kita memahami bahwa setiap wilayah
Indonesia pasti akan terjadi bencana. Bagaimana yang
harus kita lakukan? Yaudah pasrah aja, kita pergi
kemanapun tetep bakal menemukan bencana. Jadi
yang kita lakukan satu-satunya cara adalah persiapan.
Hal-hal yang dibutuhkan dalam bencana, yaitu:
1) HAZARD (bahaya) = fenomena alam yang dapat
berpotensi menyebabkan korban jiwa atau kerusakan
benda / lingkungan.
Contoh: gunung sebagai hazard karena dapat
membahayakan binatang tersebut

2) EVENT = Suatu kejadian yang memiliki potensi untuk


mempengaruhi makhluk hidup atau lingkungan mereka.
Merupakan aktualisasi dari bahaya. Contoh: gempa bumi
di Jogja.
Terdapat dua macam event:
Event primer kita langsung merasakan dampaknya
Contoh: letusan gunung Merapi
Event sekunder walaupun daerah kejadian jau, tapi
kita tetap merasakan dampaknya.
Contoh: letusan gunung Kelud, di Jogja terkena
dampak hujan abu.

Mengapa kita perlu mempelajari berbagai macam


event yang terjadi ?
Yang perlu dipahami adalah jenis-jenis
bencana dan akibatnya. Misal apabila terjadi
bencana gempa bumi, karena kita kedokteran kita
harus tahu penyakit apa aja yang bakal terjadi. Jadi
suatu saat bila kita diminta sebagai tim bencana, kita
harus mengetahui seberapa besar bencananya,
bencananya apa, dan kita bisa memperkirakan
penyakit yang terjadi kira-kira apa, sehingga kita bisa
paham perlengkapan apa yang harus dibawa.
Di UGM ada praktikum logistik atau bencana,
mahasiswa diberi tugas membuat perencanaan bila
pergi ke daerah bencana, tujuannya agar mengetahui
apa saja yang harus dibawa. Setiap jenis bencana
memiliki jenis penyakit yang berbeda. Berikut
contohnya:
o BENCANA GEMPA BUMI
Jumlah korban: cenderung banyak, khususnya dekat
episenter atau wilayah dengan tingkat populasi tinggi,
atau bangunan yang rapuh.
Masalah yang sering muncul: Persediaan air:
masalah yang sering muncul biasanya karena rusaknya
sistem air, polusi sumur yang terbuka, dan perubahan
air.
Dampak yang khas Korban: kasus luka / fraktur
merupakan permasalahan utama. Ancaman lainnya
biasanya terkait dengan persediaan air bersih atau
rusaknya sistem sanitasi.
o BENCANA LETUSAN GUNUNG BERAPI
Karakteristik umum : Hujan abu, arus pyroclastic,
aliran lumpur atau puing. Lahar, gas, dan tsunami
Dampak yang khas Korban: luka bakar, asfiksia,
keracunan gas, conjuntivitis, air terkontaminasi bahan
kimia

o BENCANA LONGSOR
Dampak yang khas Kerusakan fisik: semua yang
berada diatas atau sekitar jalur longsor akan
mengalami kerusakan. Pecahan batu akan
menghalangi jalan, jalur komunikasi atau aliran air.
Dampak tidak langsung yang muncul mungkin
rusaknya hasil pertanian, hutan, banjir, dan
berkurangnya nilai property.
Korban: kefatalan terjadi karena longsornya
lereng, runtuhan puing atau banjir lumpur dapat
menyebabkan ribuan korban meninggal

o TSUNAMI
Dampak yang khas
Kerusakan fisik: rusak atau hancurnya struktur
dan infrastruktur, kebakaran, rusaknya bendungan,
tanah longsor, dan banjir mungkin saja terjadi.
Persediaan air: masalah yang sering muncul
biasanya karena rusaknya sistem air, polusi sumur
yang terbuka, dan perubahan air.
Jumlah korban: cenderung banyak, khususnya
dekat episenter atau wilayah dengan tingkat
populasi tinggi, atau bangunan yang rapuh.
Korban: meninggal, wabah penyakit menular,
penyakit akibat persediaan air bersih atau rusaknya
sistem sanitasi, penyakit yang berhubungan dengan
banyaknya mayat, penyakit
yang berhubungan dengan paparan dengan insekta,
kesehatan jiwa.
o BENCANA BANJIR
Dampak yang khas
Kerusakan fisik Struktur menjadi rusak atau
hanyut, hancur. Tanah longsor karena tanah
menjadi basah. Kerusakan dilembah lebih besar
daripada di wilayah terbuka
Korban meninggal karena tenggelam, atau luka
serius
Persediaan air air tanah dan air sumur yang
terkontaminasi. Air bersih mungkin tidak tersedia
Kesehatan penyakit yang ditemukan
berhubungan dengan lingkungan yang terganggu,
seperti diare, leptospirosis, malaria, DBD.

3) KERUSAKAN STRUKTURAL = kerusakan fisik oleh


struktur yang dihasilkan dari energi yang dilepaskan
selama peristiwa, seperti oleh manusia, bangunan,
lingkungan.
Gambar puting beliung ini akan menyebabkan
kerusakan structural, berupa rumah-rumah pada
hancur

4) KERUSAKAN FUNGSIONAL = hilangnya fungsi


makhluk hidup dan system penting untuk fungsi sosial.
Contoh:
Jembatan yana rusak menyebabkan gangguan pd
alat transportasi
Rumah sakit collapsed menyebabkan
terganggunya pelayanan
Terkontaminasinya sumur menyebabkan
kerusakan air minum
5) NEEDS.
Dalam satu kejadian pasti ada kebutuhan. Kerusakan
srtuktural memerlukan kebutuhan untuk pembangunan
kembali. Fungsional damage memerlukan kebutuhan
untuk mengembalikan fungsinya lagi. Sebelum
mengirimkan bantuan ke lokasi dilakukan assessment
terlebih dahulu untuk mengetahui apa saja kebutuhannya
dan sumber daya apa saja yang sudah tersedia, sehingga
bisa efektif dan efisien. Adanya NEEDS ini akan
menimbulkan LOCALRESPONSE.
Ada perbedaan antara kebutuhan dan sumber daya
yang tersedia, sebagai akibat dari kerusakan fungsional.
Oleh karena itu, Rumah Sakit sebelum terjadi funsional
damage harus siap dulu, artinya pembangunan, sistem
dan petugasnya harus siap.
dr. Belladonna sedang melakukan penelitian di salah
satu RS Indonesia, beliau berencana membuat Hospital
Disaster Plan, yaitu berharap kalau terjadi bencana tiba-
tiba, pintu RS harus bisa mengeluarkan tempat tidur.
Namun di Kobe Jepang, RS untuk disabilitas pintunya
biasa saja, tidak lebar, tapi memiliki petugas yang siap,
jadi bila terjadi bencana, petugas mengangkat
pasien keluar, atau setiap pasien memiliki kursi roda lalu
dibawa keluar. Di lantai dua pun tidak perlu berlarian
turun ke bawah, cukup tenang sampai gempa berhenti
baru turun keluar.
Perbedaan dengan Indonesia, Jepang memiliki
bangunan yang siap. Bangunan RS dan sekolah sudah
dijamin semenjak bencana besar 1995 di Kobe, setelah itu
gedung-gedung yang hancur diganti baru dengan
bangunan tahan gempa. Jadi mereka berpikirnya bila
terjadi bencana, tidak perlu berlarian keluar karena
bangunannya dijamin aman.

6) RESPON LOKAL = wilayah setempat segera melakukan


respon terhadap peristiwa yang terjadi. Ini dia contoh dari
respon local:

Anda mungkin juga menyukai