1
produk oligopolist lain. Oligopolist lain dapat bereaksi (menyesuaikan diri) terhadap
keputusan yang diambil suatu perusahaan saingannya. Misalnya bila suatu oligopolist
menurunkan harga, maka oligopolist lain akan merespon dengan juga akan ikut
menurunkan harga atau menerapkan strategi-strategi marketing tertentu agar pangsa
pasarnya tidak menurun. Namun dalam tulisan kali ini, bukan hal tersebut yang akan saya
bahas secara rinci.
Peranan iklan sangatlah penting dalam pasar oligopoli. Kenapa? Dan apa sebenarnya
fungsi iklan dalam pasar oligopoli? Berikut akan dijelaskan.
Dalam pasar oligopoly tidak jarang ada yang berpendapat bahwa iklannya terlampau
banyak. Sebagai contoh, produk wafer coklat ada berbagai jenis dan iklannya tiada henti
membanjir di tv yang dikonsumsi oleh jutaan orang di Indonesia. Sebenarnya fungsi
iklan itu apa sih? Iklan berfungsi mereduksi biaya yang harus dikeluarkan konsumen dalam
rangka memperoleh informasi suatu produk. Bisa dibayangkan misalnya bila tidak ada
iklan, tentu kita akan kebingungan bagaimana cara mengetahui ada tidaknya suatu barang
yang kita butuhkan. Iklan yang saya maksudkan disini adalah segala macam iklan tentang
suatu produk yang ada di berbagai media. Namun sayangnya, informasi yang diberikan
oleh periklanan tidaklah sempurna. Hal ini sengaja dilakukan oleh para oligopolist (para
pelaku pasar oligopoli) karena bila mereka (para oligopolist) memberikan informasi yang
sempurna tentang produk mereka maka akan berpengaruh terhadap perusahaan mereka
sendiri. Contoh: untuk produk makanan ringan. Misalnya dalam produk tersebut terdapat
bahan pengawet buatan yang berbahaya untuk kesehatan bila dikonsumsi berlebihan,
jarang perusahaan yang menyebutkan informasi tersebut dalam produknya. Karena hal
tersebut bisa saja menyebabkan produknya akan jarang dibeli orang atau dengan kata lain
volume penjualan produknya menurun. Terkecuali untuk produk rokok. Sampai hari ini saya
masih belum mengerti mengapa produk rokok yang terang-terangan memberikan informasi
yang nyaris sempurna, justru selalu stabil bahkan meningkat volume penjualannya. Berarti
dalam hal ini, perilaku konsumen juga menjadi titik fokus yang tidak kalah penting.
DAFTAR PUSTAKA
2
http://ww periklanan_54fw.kompasiana.com/dyahrestyani/hubungan-erat-oligopoli-dengan-
duniafc69ea3331132445119f1. Diakses pada tanggal 10 November 2016.