Anda di halaman 1dari 14

Perbedaan epidemiologi pelayanan kebidanan dengan

epidemiologi penyakit infeksi, al:

Pada penyakit infeksi agent merupakan faktor yang


harus dieleminasi, akan tetapi pada epidemiologi
kebidanan agent adalah hasil konsepsi/janin yang
harus dilindungi, yang pada kelanjutannya akan
menimbulkan masalah kesehatan sendiri.

Riwayat alamiah terjadinya penyakit

Dalam proses studi epidemiologi, pada tahap sebelum


munculnya gejala, peneliti bisa mendapatkan data mengenai
etiologi suatu penyakit, disamping melakukan upaya
pencegahan primer. Semenjak ditemukan adanya gejala
sampai muncul outcome (sembuh atau meninggal) bisa
dilakukan riset untuk menentukan prognosis suatu penyakit.

Faktor-faktor Risiko Dalam Pelayanan Kebidanan

Faktor risiko bagi kematian ibu (mortalitas) dapat dibedakan,


al:
- Faktor-faktor reproduksi

Usia, Paritas, Kehamilan tak diinginkan


- Faktor-faktor komplikasi kehamilan
Perdarahan pada abortus spontan/alamiah
Kehamilan ektopik/diluar cavum endometrium
Perdarahan pada trimester III kehamilan
Perdarahan postpartum
Infeksi nifas
Gestosis/keracunan kehamilan
Distosia/kesulitan persalinan
Abortus provokatus
- Faktor-faktor pelayanan kesehatan
Kesukaran untuk memperoleh pelayanan
kesehatan
Asuhan medis yang kurang baik
Kekurangan tenaga terlatih dan obat-obat esensial
- Faktor-faktor sosial budaya
Kemiskinan dan ketidakmampuan membayar
pelayanan yang baik
Ketidaktahuan dan kebodohan
Kesulitan transportasi
Status wanita yang rendah
Pantangan makanan tertentu pada wanita hamil

Untuk menangani angka kematian ibu (AKI) Depkes


bersama dengan WHO, UNICEF dan UNDP sejak tahun
1990-1991 telah melaksanakan program Safe
Motherhood.
Upaya intervensi dalam program tersebut yang
dinamakan sebagai Empat Pilar Safe Motherhood:
KB
Pelayanan ante natal
Persalinan yang aman
Pelayanan kebidanan esensial

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR


Kekebalan Kelompok (Herd Immunity)

Adalah tingkat kemampuan atau daya tahan suatu


kelompok penduduk tertentu terhadap serangan atau
penyebaran unsur penyebab penyakit menular tertentu
berdasarkan tingkat kekebalan sejumlah tertentu
anggota kelompok tersebut.
Herd Immunity merupakan faktor utama dalam proses
kejadian wabah di masyarakat serta kelangsungan
penyakit pada suatu kelompok penduduk tertentu.

Komponen proses penyakit menular

Faktor Penyebab Penyakit Menular


Interaksi Penyebab dengan Pejamu
Mekanisme Patogenesis
Sumber penularan

Gambar sapi-sapi diatas adalah konsep sederhana herd


immunity. Populasi sapi diatas diibaratkan populasi manusia.
Sapi yang warna kaki dan badannya hitam putih adalah sapi
sehat, sapi yang warna kakinya pudar adalah sapi yang
rentan sakit, dan sapi yang badannya bewarna pudar berarti
sapi yang sakit. LIHAT DI SOFT FILE ya guyss
Pada populasi tersebut dilakukan imunisasi pada
sebagian individu (bukan pada semua populasi) ini bisa
melindungi individu yang tidak mendapatkan imunisasi.
Konsep inilah yang disebut dengan kekebalan kelompok
(herd immunity). Kekebalan kelompok bisa terjadi jika
cakupan minimal kelompok telah terpenuhi. Namun, jika
cakupan minimal tersebut tidak terpenuhi maka kekebalan
yang diharapkan tidak akan terbentuk, individu yang rentan
bisa dengan mudah terkena penyakit, bahkan yang sehatpun
juga bisa terdengar penyakit tersebut.

MULTIPLE CAUSATION OF DISEASE (Konsep Penyebab


Ganda Penyakit)

- Teori Hippocratic and Miasmatic (Theory of Disease


Causation)

1. Hippocrates Epidemiologis

Mengamati penyebab dan penyebaran penyakit


Menggunakan pendekatan rasional
Mengamati pengaruh faktor lingkungan dan penjamu
pada penyakit

2. Galen Teori Miasmatic

malaria = udara yang buruk


- Penelitian Epidemiologis Klasik
Pengamatan pada penyakit menular dan defisiensi zat
gizi
- Contagion and Germ Theory of Disease
Fracastorius : disease spread by contagion
Edward Jenner : smallpox vaccine
John Snow : father of epidemiology
Louis Pasteur : vaccination for rabies & anthrax
Robert Koch : identify Bacillus anthracus
- Postulat Koch
Suatu agen :
Harus dijumpai pada setiap kasus penyakit
Dapat diisolasi dan ditanam dalam media
Menyebabkan penyakit pada orang sehat
Dapat diisolasi dan ditanam lagi
Tidak dijumpai pada penyakit lain
- Defisiensi Zat Gizi
James Lind (mid 1700) : citrus protect from scurvy
(vitamin C deficiency)
Casal (1762) pellagra (niacin deficiency)
Joseph Goldberger (1920) pellagra induced and cured
by diet

KONSEP PENYEBAB GANDA (MULTIPLE CAUSATION)


PENYAKIT PADA MANUSIA

- Proses terjadinya penyakit pada manusia terjadi pada


sistem ekologi manusia.
- Penyakit tidak disebabkan oleh faktor tunggal.
- Penyakit pada manusia terjadi sebagai akibat interaksi
berbagai faktor.
- Faktor-faktor yang berperan dalam proses terjadinya
penyakit :
1. Faktor penyebab penyakit (agent);
2. Faktor inang atau penjamu (host); dan
3. Faktor lingkungan (environment).

MODEL EKOLOGI

1. Model Segitiga Epidemiologi


- FAKTOR PENJAMU (HOST)
Keturunan atau genetic
Umur
Jenis kelamin
Ras/Etnis
Ukuran keluarga
Agama
Status perkawinan
Pekerjaan
Status gizi dan konstitusi tubuh
Perilaku hidup
Daya tahan tubuh
- PENYEBAB PENYAKIT (AGENT)
Penyebab penyakit adalah suatu faktor yang
harus ada (a sine qua non) pada proses
terjadinya penyakit.
Agent merupakan benda hidup atau benda mati
(unsur, zat, atau kekuatan) yang oleh karena
adanya kontak yang efektif dengan penjamu
yang rentan (suspectible) pada kondisi
lingkungan yang tepat akan berlaku sebagai
rangsang (stimulus) proses terjadinya penyakit.

KLASIFIKASI PENYEBAB PENYAKIT :

1. Penyebab biologis : virus, ricketsia, bakteri,


jamur(fungi), protozoa (mis. cacing,
plasmodium).
2. Penyebab nutrisi : dapat karena kelebihan,
mis. hiperkolesterolemia, atau karena
kekurangan, mis. Kekurangan yodium, zat besi.
3. Penyebab kimiawi : merupakan bahan kimia
yang bersifat racun (gas, uap, larutan).
4. Penyebab fisik : merupakan zat fisik yang
dapat menimbukan gangguan pada manusia,
mis. tekanan atmosfir, kelembaban, bising,
vibrasi, panas, cahaya dan radiasi.
5. Penyebab mekanik : merupakan kekuatan
yang dapat menimbulkan sobekan, tembus,
kehancuran dan dislokasi.
- FAKTOR LINGKUNGAN
Lingkungan : keseluruhan kondisi luar yang
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan
organisme penyebab penyakit dan penyebab penyakit
yang lain.
Komponen lingkungan terdiri atas :
1. Lingkungan fisik terdiri atas semua benda mati
dan semua sifat yang dimiliki.
2. Lingkungan biologis tersusun atas benda-benda
hidup atau organisme, yaitu :
a. Flora : sebagai sumber makanan dan
penyebab penyakit.
b. Fauna : sebagai sumber makanan,
penampung (reservoir) dan perantara
(vektor) penyebab penyakit.
3. Lingkungan sosial-ekonomi
a. Wilayah pemukiman
b. Pembangunan ekonomi
c. Gangguan social
2. Model Roda

Model roda ini menjelaskan faktor-faktor penyakit yang

diturunkan atau penyakit yang tidak menular atau


penyakit kongenital. Faktor yang paling utama adalah
faktor genetik yang ada dalam diri setiap manusia. Selama
dia hidup, dia akan berinteraksi dengan lingkungan, ada
lingkungan biologis, sosial dan fisik. Jadi jika dia memiliki
resiko penyakit tetapi tidak didukung oleh lingkungannya,
misalnya lingkungan sehat dan gaya hidupnya sehat, maka
dia akan tetap sehat dan begitupun sebaliknya.

3. Model jaring-jaring

Terjadinya penularan penyakit karena manusia kontak


dengan penyebab sakit, diantara penyebab sakitpun
berinteraksi untuk memperkuat/melemahkan terjadinya
sakit. Model jaring-jaring ini biasanya menjelaskan
mengenai penyakit yang tidak menular dengan berbagai
komplikasinya. Misalnya seseorang yang mengalami
Diabetes Millitus, memiliki banyak komplikasi ke sistem
organ lainnya, seperti nefropati diabetikum, retinopati
diabetikum dan lain-lain. Munculnya komplikasi ini karena
adanya gaya hidup yang tidak sehat dan menyebabkan
memperparahnya DM ini.

KAUSALITAS

Kausalitas adalah sesuatu yang konstan, unik dan


memiliki kemampuan menduga secara sempurna.
Contoh : Dalam sistem yang stabil sepenuhnya, XY,
memanipulasi atau merubah X akan menimbulkan akibat
perubahan Y.

a. Sifat hubungan kausal


- Hubungan: Kekuatan hubungan dinyatakan
dengan Odss Ratio (OR) >1 dan Relative Risk (RR)
- Urutan waktu: Rancangan penelitian yang sesuai
- Arah hubungan
Asimetris
Perubahan sebagai konsekuensi

Gambar diatas menunjukkan 4 dimensi yang terarah dalam


penelitian bidang kesehatan. Keempat dimensi tersebut
antara lain:

a. Discovery and Basic Research


b. Biology and Individual
c. Aplications, Action and Mission Oriented Research
d. Sosial System and Population

Keempat dimensi ini harus didukung juga dengan


penguasaan dibidang ilmu dasar dan biomedis, aplikasi
dalam klinis, kesehatan masyarakat, budaya dan populasi,
dan sistem serta pelayanan kesehatan.

Desain Penelitian
Seperti pada bagan di atas, studi epidemiologi itu ada
2 bagian utama sesuai dengan cara studinya, yaitu
epidemiologi deskriptif dan studi analitik. Epidemiologi
deskriptif mempelajari pada populasi dan individunya
langsung dan tidak melakukan perbandingan antar kelompok,
tentunya cara studinya akan berbeda dengan studi analitik
yang melakukan studi dengan metode membandingkan.

Epidemiologi deskriptif dengan subjek suatu populasi,


dapat menggunakan penelitian dengan studi korelasi untuk
melihat hubungan dan keeratannya. Sementara pada subjek
penelitian individu, dapat menggunakan desain penelitian
case report, case series, dan cross-sectional. Pada studi
analitik, melakukan penelitian dengan membandingkan dan
bahkan perlakuan pada subyek penelitian, ada 2 macam yaitu
studi observasional dan eksperimental.

Untuk studi observasional, desain penelitiannya sama


dengan individu ditambah dengan desain penelitian case
control dan cohort. Sementara pada penelitian eksperimental
bisa menggunakan desain penelitian RCT (Randomized
Clinical Trial) sebagai level penelitian tertinggi dan
eksperimental semu.

Nah algortima disamping sesuai yang udah editor


jelasin tadi, kita lihat apakah peneliti memberikan perlakuan
untuk subjeknya ? ada paparan nggak ? kalo ada berarti
menggunakan penelitian eksperimental yang nanti subjeknya
harus dibagikan dalam kelompok yang dipilih secara random
(acak), jika tidak maka penelitian tersebut adalah penelitian
deskriptif, dan jika ya, maka inilah yang dinamakan RCT, tapi
kalau tidak secara random pembagiannya, maka
penelitiannya eksperimental non RCT. Terus kalau
penelitiannya tidak diberikan perlakuan, maka masuk
didalam penelitian observasional yang membandingkan antar
kelompok. Jika ya, maka termasuk kedalam penelitian analitik
yang desain penelitiannya bisa dipilih antara cohort, case-
control atau cross sectional sesuai dengan waktu yang
dibutuhkan.

Gambar diatas adalah membedakan cohort, case-


control dan cross sectional. Penelitian diatas dapat dibedakan
dari waktunya. Pada penelitian cohort membutuhkan waktu
penelitian yang lama, dimulai dari paparan sampai
munculnya dampak dan sebaliknya pada case-control
penelitian dimulai saat sudah ada outcome kemudian dilacak
exposurenya. Sementara pada cross sectional penelitian
dilakukan dalam satu waktu, sehingga jika ingin mengetahui
dampak (outcome) maka pemberian paparan dan dinilai
dampaknya pun dalam satu waktu.
Rasio -> pembilang (numerator) tidak termasuk dalam
penyebut (denominator), contohnya perhitungan AKI ? Angka
kematian ibu ( jumlah ibu meninggal akibat melahirkan/
jumlah ibu melahirkan dengan selamat)

Proporsi -> pembilang termasuk dalam penyebut, tetapi


waktu tidak termasuk, contohnya perhitungan prevalensi
(Jumlah seluruh kasus baik baru maupun lama/ Jumlah
populasi berisiko)

Rate -> pembilang termasuk dalam penyebut, dan waktu juga


termasuk, contohnya perhitungan insidensi (Jumlah kasus
baru/ Jumlah populasi beresiko)

Anda mungkin juga menyukai