Anda di halaman 1dari 2

ALDO ROSSI

An Analogical Architecture
Di tahun 1980-an rossi mendapat posisi sebagai tokoh budaya internasional, Sebagian
besar dalam pembakitan gambar-gambar dan karya-karya seperti Kota Arsitektur
( 1996 ) dan Autobiografi Ilmiah ( 1971 ). Kebingungan terhadap Modernisme dan
sejarah kota juga karakteristik dari karya orang-orang sebelumnya adalah
diteruskannya karangan ini. Dalam kutipan Walter Benjamin, ia menyatakan Aku
mengubah hubungan dengan segala sesuatu yang mengelilingiku.
Meskipun di dalam arsitektur saya berbagai hal dilihat secara pasti, saya menyadari
bahwa dalam proyek proyek belakangan ini beberapa karakteristik, memori, dan
diatas itu asosiasi telah bertumbuh pesat atau menjadi lebih jelas, seringkali
menghasilkan yang tak terduga...
Masing-masing dari desain desain ini jadi telah semakin memadai dengan konsep
'analogical city (kota analogikal)' tentang yang saya tulis beberapa waktu yang lalu.
Menulis tentang subjek tersebut, saya menyatakan bahwa kebanyakan itu hanya
masalah cara kerja logis-formal yang bisa diartikan sebagai metode desain.
Dalam rangka mengilustrasikan konsep ini, saya kutip contoh pemandangan di Venice
dari Canaletto yang ada di Parma Museum, tentang konsep Palladio untuk Rialto
Bridge. Lukisan Basilica dan Palazzo telah diatur dan digambarkan seolah si pelukis
telah mereproduksi tata-kota sungguhan. Monumen monumen, yang mana salah
satunya hanya sebuah proyek, membentuk sebuah anolog dari komposa Venice
tentang elemen elemen pasti yang berhubungan dengan sejarah kota dan tentang kota
itu sendiri. Transposisi geografis dari kedua monumen yang ada kepada site dari
jembatan yang dimaksudkan membentuk sebuah kota yang dikenal sebagai tempat
dengan nilai arsitektonis murni.
Konsep dari kota analogis ini telah ditekuni lebih lanjut dalam semangat
analogi/kesesuaian kearah analogis arsitektur yang berkonsep.
Dalam korespondensi antara Freud dan Jung, Jung mendefinisikan konsep analogi
lewat cara berikut:
Saya telah menjelaskan bahwa pikiran 'Logis' adalah apa yang diekspresikan lewat
kata-kata yang diarahkan kepada dunia luar dalam bentuk percakapan. Pemikiran
'Analogis' masuk akal namun tidak nyata, terbayang tapi tak tersuarakan; bukan
percakapan tapi lebih ke renungan atas tema-tema masa lalu dan monolog interior.
Pemikiran logis adalah 'berpikir dalam kata-kata'. Pemikiran analogis itu kuno, tak
terekpresikan, dan tak dapat diungkapkan lewat kata-kata. Saya percaya saya telah
temukan di dalam definisi ini sebuah perbedaan tekanan sejarah mengandung tak
hanya fakta saja, tapi lebih sebagai rangkaian dari berbagai macam hal akan objek
afektif untuk digunakan oleh ingatan atau di dalam desain...
Perkataan dari Walter Benjamin: "saya tak diragukan lagi tercacati(terdeformasi)
lewat hubungan-hubungan dengan segala sesuatu disekitar saya," bisa dikatakan
mengandung pemikiran yang mendasarkan essay ini. Parkataan itu juga menyertai
arsitektur saya hari ini.
Masih ada lanjutan dengan ini, walaupun dalam proyek proyek terkini kerenggangan
umum dan personal bersatu dengan kejelasan yang lebih besar, dan dalam berbagai
gambar kegelisahan dari bagian bagian dan elemen elemen berbeda dapat dirasakan
sudah melapiskan susunan dan komposisi geometris
Deformasi dari hubungan-hubungan antara elemen-elemen sekitar tersebut, karena
merupakan tema utama menarik saya kearah penjernihan yang meningkat dari
bagian-bagian yang mendukung akan tema yang lebih kompleks. Deformasi ini
mempengaruhi material sendiri dan menghancurkan citra mereka yang statis.
Menekankan sebagai ganti elemen-elemen dan lapisan, dengan pertanyaan tentang
berbagai macam hal, apakah sebagai komposisi atau komponen gambar, bangunan,
model, atau deskripsi terlihat bagi saya semakin sugestif dan meyakinkan. Tapi ini
tidak untuk dienterpretasikan dalam pengertian verse une architecture ataupun
sebagai arsitektur baru. Saya merujuk lebih ke objek familiar, yang bentuk dan
posisinya sudah tetap, tetapi makna-nya bisa diubah. Lumbung, kandang, bengkel,
etc. objek archetypal(berpola dasar) yang daya tarik emosional-nya yang lazim
mengungkapkan kekhawatiran tak berbatas waktu.
Objek - objek tersebut terletak diantara persediaan dan ingatan. mencakup pertanyaan
tentang ingatan, arsitektur juga ditransfomasikan menjadi pengalaman autobiografis.
Tempat dan hal-hal berubah dengan lapisan artian-artian baru. Rasionalitas
diturunkan menjadi hampir seperti logika objektif. Pembuatan dari proses yang
reduktif yang seiring waktu menghasilkan fitur berkarakter(khas).

Anda mungkin juga menyukai