Anda di halaman 1dari 11

EVALUASI SEMEN

Noura Thania (0661 15 163), Hanifah Munandar (0661 15 177), Afina Zumarnis
(0661 15 189), Elzza Sri H. (0661 15 199)

Laboratorium Farmasi, Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika Dan Ilmu


Pengetahuan Alam, Universitas Pakuan.

ABSTRAK

Evaluasi semen digunakan untuk menentukan kualitas semen dan tingkat


reproduksi pejantan. Penentuan evaluasi semen di bagi menjadi dua kategori
yaitu evaluasi makroskopis dan evaluasi mikroskopis. Praktikum kali ini
bertujuan untuk menetapkan kualitas semen dengan pemeriksaan makroskopis
meliputi warna, bau, pH, dan viskositas sedangkan untuk menetapkan kualitas
semen dengan pemeriksaan mikroskopis meliputi gerakan massa, motilitas,
prosentase sperma hidup dan kosentrasi sperma. Semen yang normal berwarna
krem atau putih kekuningan dan keruh, tingkat kekeruhannya menunjukan
adanya konsentrasi. Sedangkan volume semen merupakan jumlah semen setiap
ejakulat. Gerakan massa mencerminkan motilitas dan konsentrasi
spermatozoa. Motilitas adalah derajat gerakan sperma secara individu.
Prosentase sprema hidup untuk membedakan spermatozoa yang hidup dan
yang mati .

Evaluation of the cement used to determine semen quality and levels of


reproductive males. Determination of cement evaluation is divided into two
categories, namely the evaluation of macroscopic and microscopic evaluation.
Practicum aims to set the quality of cement with macroscopic examination
include color, odor, pH and viscosity while to set the quality of the cement with
the microscopic examination covering the mass movement, motility, percentage
of live sperm and sperm concentration. Normal semen creamy or yellowish
white and turbid, turbidity levels showed their concentration. While the volume
of cement is the amount of cement per ejaculate. The mass movement reflect
motility and concentration of spermatozoa. Motility is the degree of movement
of individual sperm. The percentage of live sperm spermatozoa to distinguish
the living and the dead.

Kata Kunci : semen, spermatozoa, motilitas


BAB I PENDAHULUAN tergantung pada spesies ternak, sapi
I.1 Tujuan Percobaan dan domba umumnya mempunyai
1.Menetapkan kualitas semen dengan volume ejakulat rendah, sedangkan
pemeriksaan makroskopis meliputi ; semen babi dan kuda mempunyai
warna, bau, pH, volume dan volume ejakulat yang lebih tinggi.
viskositas. Dari jenis ternak tersebut, volume
semen juga dipengaruhi oleh bangsa,
2.Menetapkan kualitas semen dengan
umur, ukuran badan, pakan dan
pemeriksaan mikroskopis meliputi ;
frekwensi penampungan. Volume
gerakan masa, motilitas, prosentase
semen sapi bervariasi antara 1-15 ml,
sperma hidup dan konsentrasi
semen domba antara 0,8 - 1,2 ml,
sperma.
kambing antara 0,5 1,5 ml, babi,
150 200 ml, kuda 60 100 ml dan
I.2 Dasar Teori ayam antara 0,2 0,5 ml.

Evaluasi semen dilakukan segera 2)Warna


setelah penampunan semen. Tujuan
Warna semen sapi yang normal
dilakukan evaluasi semen adalah
adalah seperti susu atau krem
untuk menentukan kualitas semen
keputih- putihan dan keruh. Derajat
dan tingkat reproduksi pejantan.
kekeruhan tergantung atas
Evaluasi semen meliputi 2 kategori :
konsentrasi spermatozoa yang
1. Evaluasi Makroskopis
dikandung. Adanya ketidak normalan
2. Evaluasi Mikroskopis dari warna semen, yang diakibatkan
karena kandungan bakteri tertentu
A. Evaluasi Makroskopis
seperti Pseudomonas aeruginosa
1)Volume sehingga menyebabkan warna semen
sapi menjadi hijau kekuning-
Dapat dilihat langsung pada skala
kuningan. Selain itu warna
tabung penampung segera setelah
semen ditampung. Volume semen
kecoklatan karena adanya darah yang setelah penampungan semen.
telah mengalami dekomposisi. Penilaian motilitas digunakan
sebagai ukuran kesanggupan
3)Konsistensi
spermatozoa dalam membuahi sel
Konsistensi atau kekentalan atau telur atau ovum.Motilitas
viscositas merupakan salah satu sifat spermatozoa dipengaruhi antara lain
semen yang erat kaitannya dengan oleh penurunan suhu yang mendadak
kepadatan atau konsentrasi sperma di (cold shock ) atau peningkatan suhu
dalamnya. Semakin kental semen yang berlebihan.
maka dapat diartikan semakin tinggi
Untuk memperoleh hasil yang lebih
konsentrasi sperma.
tepat, sebaiknya semen dievaluasi
4)Bau pada suhu antara 37o 40o C dengan
meletakkan gelas objek di atas meja
Semen yang normal umumnya
pemanas (heating table) atau
memiliki bau amis khas disertai bau
menggunakan mikroskop yang
dari hewan itu sendiri. Bau busuk
dilengkapi pemanas elektrik.
bisa terjadi apabila semen
mengandung nanah yang disebabkan 2)Gerakan Masa
oleh adanya infeksi organ atau
Gerakan massa spermatozoa
saluran reproduksi hewan jantan
merupakan petunjuk derajat
5)PH (Derajat keasaman) keaktifan bergerak sperma,dan ini
apat dijadikan sebagai indikator
Keasaman atau pH semen perlu
tingkat atau presentase sperma hidup
diukur untuk memastikan bahwa
danaktif dalam semen. Gerakan masa
cairan semen hasil penampungan
spermatozoa dalam suatu kelompok
memiliki karakteristik yang normal.
dapat dievaluasi dengan
B. Evaluasi Mikroskopis adanyakecenderungan bergerak
bersama-sama ke satu arah dan
1)Motilitas
membentuk gelombanggelombang
Motilitas merupakan daya gerak yang tebal dan tipis, bergerak cepat
spermatozoa yang dinilai segera
atau lamban tergantung dari warna antara sel-sel spermatozoa
konsentrasi sperma hidup yang yang hidup dan yang mati. Zat warna
terkandung di dalamnya. Gerakan yang digunakan adalah eosin atau
masa spermatersebut dapat dilihat eosin-negrosin. Pada waktu semen
dengan bantuan mikroskop dengan segar bercampur dengan zat warna,
pembesaran 10 x 10. Dengan sel-sel spermatozoa yang hidup tidak
meneteskan satu tetes ke atas atau sedikit sekali menghisap warna
permukaan gelas objek dan (berwarna putih), sedangkan sel-sel
selanjutnya dilihat di bawah yang mati akan mengisap warna
mikroskop. (merah) karena permeabilitas dinding
sel meningkat saat mati. Satu tetes
3)Konsentrasi Spermatozoa hidup
zat warna ditempatkan pada gelas
(Motilitas spermatozoa)
objek yang bersih. Kemudian satu
Semen yang berkualitas baik adalah tetes semen segar ditambahkan dan
semen yang memiliki kandungan dicampurkan dengan merata.
sperma hidup dan bergerak maju ke Keringkan beberapa saat dengan
depan dalam jumlah yang banyak. bantuan nyala api bunsen. Kemudian
Perbandingan spermatozoa hidup dan dilihat di bawah mikroskop.
bergerak ke depan (motil progresif)
I.3 Hipotesis
dengan konsentrasi spermatozoa total
Semakin baik sperma, semakin
dalam suatu contoh semen dikenal
keruh (putih susu/bening), pH yang
dengan istilah motilitas spermatozoa.
bagus buat sperma itu 7 (netral),
Adapun cara penentuan motilitas
biasanya sperma semen itik terdapat
spermatozoa dalam suatu contoh
lebih dari 100 berdasarkan warna
semen dapat dilakukan dengan
kepala sperma, gerakan sperma yang
cara : Pewarnaan Diferensial.
bagus biasanya sangat baik dan
Penilaan ini bertujuan untuk motilitas bagus bagi sperma bersifat
menghitung jumlah spermatozoa progesif.
yang hidup dan mati, didasarkan
pada prinsip perbedaan afinitas zat
BAB II METODE KERJA
2.1 Alat dan Bahan adanya kontaminasi dengan
Alat nanah dan kuman.
2. Volume
1. Hemositometer Volume semen yaitu jumlah
2. Cover glass semen setiap ejakulat.
3. Mikroskopik
4. Objek glass Volume ejakulat berbeda
5. Pipet tetes beda menurut bangsa, umur,
6. Termos es
ukuran badan, nutrisi dan
nutrisi dan frekuensi
ejakulasi.
Bahan
1. NaCl fisiologis 3.pH
2. Semen kelinci/itik
Daya tahan hidup
2.2 Metode Kerja
spermatozoa dipengaruhi oleh
2.2.1 Pemeriksaan makroskopik
derajat keasaman atau pH
1. Warna dan bau semen tersebut. Pemerikasaan
Semen yang normal berwarna
pH secara sederhana
krem atau putih kekuningan
dilakukan dengan
dan keruh. Tingkat
menggunakan kertas lakmus.
kekeruhannya menunjukan
adanya konsentrasi 2.2.2. Pemeriksaan Mikroskopis
tergantung pada
1. Gerakan massa
konsentrasinya. Warna ini
disebabkan adanya pigmen Gerakan massa mencerminkan
riboflavin. Warna kemerahan motilititas atau daya gerak dan
menunjukan adanya darah konsentrasi spermatozoa.
segar dan warna kecoklatan Pemeriksaan dan penilaian gerakan
menunjukan adanya darah massa dilakukan sebagai berikut :
yang sudah mengalami
a.Diambil satu tetes semen dengan
dekomposisi, warna hijau
menggunakan pipet pada objek glass
kekuningan menunjukan
yang sudah dibersihkan dengan
alcohol.
b.Diamati dibawah mikroskop, maka a.Sediakan dua buah objek glass
akan timbul gelombang massa yang tipis, bersihkan dengan alcohol,
spermatozoa. teteskan zat warna eosin pada ujung
salah satu objek glass.
2. Motilitas
b.Diambil sedikit semen 2% dari
Motilitas adalah dejarat gerakan
volume zat warna, kemudian aduk
sperma secara individu. Cara
dengan merata. Ditempelkan ujung
penentuannya sebagai berikut :
objek glass yang lain sehingga
a.Diteteskan setetes NaCl fisiologis tetesan semen dan zat warna menjadi
diatas sebuah objek glass. Dengan seperti garis. Didorong objek glass
batang pengaduk yang telah yang kedua dengan membentuk
dicelupkan kedalam tabung semen sudut 45 dengan cepat untuk
yang homogen, aduklah secara mendapatkan preparat ulas yang baik
merata. dan tipis. Segera panaskan dan
keringkan. Pekerjaan ini harus
b.Ditutup dengan gelas penutup
dikerjakan dengan cepat tidak lebih
(cover glass) untuk menipiskan
dari 15 detik.
preparat agar mudah diamati dan
mengurangi kecepatan penguapan c.Diamati dibawah mikroskop, mula
sehingga tidak cepat kering mula dengan perbesaran 10x10,
kemudian 45x10.
c.Diperiksa dibawah mikroskop
dengan pembesaran 45 x 10 dan d.Dihitung jumlah sperma hidup dan
lakukan penilaian. mati dan tentukan prosentasenya.

3. Prosentase sperma hidup 4. Konsentrasi spermatozoa

Untuk membedakan spermatozoa Konsentrasi spermatozoa adalah


yang hidup dan yang mati dilakukan jumlah total spermatozoa dalam
pembuatan preparat apus semen dan satuan volume semen (individu/mL).
pewarnaan eosin-negrosin.
a.Dihisap semen dengan pipet
sampai skala 0,5.
b.Diencerkan dengan menghisap menghindari kesalahan. Masing
secara berkesinambungan NaCl masing kotak dibagi lagi menjadi 16
fisiologis sampai skala 101. Dikocok kotak kecil, jadi keseluruhan
perlahan agar homogen dengan dihitung dalam 5x16 = 80 kotak.
membentuk angka delapan.
g.Konsentrasi sperma diperoleh
Disimpan sementara saudara
dengan cara mengalikan jumlah
menyiapkan bilik hitung.
sperma terhitung dengan 10^6
c.Dibersihkan bilik hitung dengan
BAB III HASIL DAN
menempelkan kapas beralkohol
PEMBAHASAN
dengan hati hati, tutuplah dengan
3.1 Data Pengamatan
kaca penutup (cover glass). Dilihat
Data pengamatan terlampir
dibawah mikroskop dan pastikan
3.2 Pembahasan
bilik hitung yang akan dipakai sudah
Pada percobaan pertama yaitu
benar. Dibawah mikroskop, bilik
melakukan pemeriksaan secara
hitung akan tampak seperti gambar
makroskopis yaitu dengan
dibawah ini.
mengindetifikasi warna, bau,
d.Dimasukan semen yang sudah volume, dan pH. Didapatkan hasil
diencerkan kedalam bilik hitung sperma kelinci berwarna putih ,
(dengan cara mengocoknya terlebih berbau amis, dengan pH 8, volume
dahulu agar homogeny kembali) ejakulat yaitu 0,05 ml.Menurut
dengan menempelkan ujung pipet literature dalam keaadan normal
dan perbatasan bilik hitung dan kaca volume ejakulat kelinci dewasa
penutup. antara 0,4 1,5 mL dengan
konsentrasi rata rata 150 juta per
e.Dibiarkan spermatozoa mengisi
mL. Warna putih susu menunjukan
seluruh bilik hitung, bila sudah tidak
sperma kelinci yang baik. Warna ini
ada aliran, maka mulailah
disebabkan adanya pigmen
menghitungnya.
riboflavin. Jika warna kemerahan
f.Spermatozoa dihitung dalam lima menunjukan adanya darah segar dan
kotak yang tidak berbatasan untuk warna kecoklatan menunjukan
adanya darah yang sudah mengalami peningkatan suhu yang berlebihan.
dekomposisi, warna hijau Didapat motilitas bersifat progesif.
kekuningan menunjukan adanya Gerakan massa spermatozoa
kontaminasi dengan nanah dan merupakan petunjuk derajat
kuman. Pada percobaan kedua adalah keaktifan bergerak sperma,dan ini
mengevaluasi semen dengan cara dapat dijadikan sebagai indikator
mikroskopis dengan memeriksa tingkat atau presentase sperma hidup
prosentase sperma hidup, gerakan dan aktif dalam semen. Di dapatkan
sperma, motilitas, dan konsentrasi hasil gerakan massa sangat bagus
sperma. Semen yang berkualitas baik karena padat, gelombang yang
adalah semen yang memiliki terbentuk besar besar dan bergerak
kandungan sperma hidup dan sangat cepat tidak tampak sperma
bergerak maju ke depan dalam secara individual dan mengandung
jumlah yang banyak. Perbandingan sperma hidup.
spermatozoa hidup dan bergerak ke
KESIMPULAN
depan (motil progresif) dengan
konsentrasi spermatozoa total.Dalam Dilakukan evaluasi semen adalah
suatu contoh semen dikenal dengan untuk menentukan kualitas semen
istilah motilitas spermatozoa. dan tingkat reproduksi pejantan.
Didapatkan bawah sperma yang Semakin baik sperma, semakin
hidup sebanyak 81%. Motilitas keruh (putih susu/bening), pH yang
merupakan daya gerak spermatozoa bagus untuk sperma itu 7 (netral)
yang dinilai segera setelah dengan gerakan sperma sangat baik
penampungan semen. Penilaian dan motilitas sperma bersifat
motilitas digunakan sebagai ukuran progesif.
kesanggupan spermatozoa dalam
DAFTAR PUSTAKA
membuahi sel telur atau ovum.
[1] Campbell, N. A., Jane, B.R.,
Motilitas spermatozoa dipengaruhi
Urry, L.A., Mitchell, L.C. Steven,
antara lain oleh penurunan suhu
A.W., Peter, V.M., Robert, B.J. 2010.
yang mendadak (cold shock ) atau
Biology. Jakarta: Erlangga.
[2]Effendi, Mulyati. 2015. Penuntun [8] Solihati, N., Idi, R., Setiawan,
Praktikum Anatomi Fisiologi R., Asmara, I.Y. dan Sujana, B. I.,
Manusia.Bogor:UNPAK 2006. Pengaruh Lama Penyimpanan
Semen Cair A yam Buras pada Suhu
[3] Ganong, William F. 1995. Buku
5 C Terhadap Periode Fertil dan
Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi
Fertilitas Sperma.dalam Jurnal Ilmu
14,Jakarta : EGC.
Ternak . 6 (1) : 7-11.
[4] Guyton, Arthur C. 1995. Buku
[9] Syaifuddin. 2006. Anatomi
Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9.
Fisiologi untuk Mahasiswa
Jakarta: EGC.
Keperawatan.Jakarta: EGC.
[5] Irianto, K., 2004.Struktur dan
[10] Toelihere, M. R., 2008.
Fungsi Tubuh Manusia untuk
Inseminasi Buatan pada Ternak.
Paramedis. Yrama Widya: Bandung.
Bandung :Penerbit Angkasa
[6] Ramsiyati, D.W, Sriyana, dan
Bambang Sudarmadi. 2004.
Evaluasi Kualitas Semen Sapi
Potong Pada Berbagai Umur di
Peternakan Rakyat.dalam Prosiding
Temu Teknis Nasional Tenaga
Fungsional Pertanian
2004.Pasuruan : Pusat Penelitian dan
Pengembangan Peternakan.

[7] Salisbury, G.W dan N.L Van


Demark, 1985. Fisiologi
Reproduksi dan Inseminasi buatan
pada sapi. Yogyakarta : Gadjah
Mada University Press,
(Diterjemahkan oleh R. Djanuar).
Data pengamatan

K Makroskopis Mikroskopis
el Warna Bau Volume p PSH Gerak Motilit Kons
o H an as entra
m Masa si
po
k
1 Putih Amis 0,05 ml 8 61,5% +++ Progres 2.00
ip 0.00
0
2 Putih Amis 0,05 ml 8 92,5 % +++ Progres 6.65
ip 0.00
0.00
0
3 Putih Amis 0,05 ml 8 81% ++ Progres 2.10
ip 0.00
0.00
0
4 Putih Amis 0,05 ml 8 93% ++ Progres 2.75
ip 0.00
0.00
0
5 Putih Amis 0,05 ml 8 94% +++ Progres 2.02
ip 0.00
0.00
0
6 Putih Amis 0,05 ml 8 91,5% +++ Progres 2.00
ip 0.00
0.00
0
7 Putih Amis 0,05 ml 8 96% ++ Meling 2.78
kar 0.00
0.00
0
8 Putih Amis 0,05 ml 8 93,5% ++ Progres -
ip

Sperma pada perbesaran 100 x


Sperma pada perbesaran 400 x

Anda mungkin juga menyukai