Anda di halaman 1dari 9

1

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian

Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan di dalam wilayah Kecamatan

Sirimau Kota Ambon. Alasan dipilihanya lokasi Kota Ambon karena Ambon

merupakan kota yang memiliki tingkat perubahan penggunaan lahan yang relatif

cepat sebagai akibat adanya pergeseran fungsi penggunaan lahan oleh berbagai

kegiatan yang bervariasi. Secara khusus, kawasan studi dibatasi pada wilayah

Kecamatan Sirimau, hal ini dikarenakan sebagian besar wilayah pusat kota Ambon

terdapat dalam wilayah Kecamatan ini.

Kota Ambon juga merupakan kota yang proses perkembangannya cukup

intensif baik dari segi penyiapan prasarana dan sarananya. Kondisi tersebut sangat

dipengaruhi dengan kenaikan angka pertumbuhan penduduk tiap tahun, yang

kemudian berimplikasi terhadap perubahan penggunaan lahan.

3.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian berlangsung dari bulan Agustus 2012 sampai dengan bulan

Oktober 2012 selama kurang lebih 2 (dua) bulan.


2

3.3. Jenis dan Sumber Data

3.3.1. Jenis Data

Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam studi ini dibutuhkan data dan

informasi yang relevan dan lengkap. Adapun jenis data yang diperlukan terdiri atas

dua macam, yaitu :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh melalui pengamatan langsung di

lapangan atau lokasi penelitian. Data-data yang akan dikumpulkan berupa

jenis penggunaan lahan, kondisi jaringan jalan, kondisi hidrologi, kondisi

vegetasi, kondisi transportasi dan opini masyarakat dan pemerintah tentang

perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Sirimau Kota Ambon.

2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari instansi pemerintah yang

terkait dengan objek penelitian ini, berupa laporan Rencana Tata Ruang

Wilayah Kota Ambon, jenis penggunaan lahan, jenis tanah, kemiringan

lereng, topografi & geologi, hidrologi, klimatologi dan data kependudukan

Kecamatan Sirimau Kota Ambon.

3.3.2. Sumber Data

Data yang diperoleh kaitannya dengan penelitian ini adalah berupa data

primer dan data sekunder yang diperoleh dari instansi-instansi yang terkait sebagai

berikut, yaitu:
3

1. Data penggunaan lahan, kondisi jaringan jalan, kondisi hidrologi, kondisi

vegetasi dan kondisi transportasi Kecamatan Sirimau yang diperoleh melalui

pengamatan langsung (Survey Lapangan)

2. Data jenis penggunaan lahan, jenis tanah, kemiringan lereng, topografi &

geologi, hidrologi, klimatologi dan data kependudukan Kecamatan Sirimau

Kota Ambon diperoleh dari BAPPEKOT Ambon, Badan Pusat Statistik

Kota Ambon dan Dinas Tata Ruang Kota Ambon.

3. Opini masyarakat dan pemerintah tentang perubahan penggunaan lahan di

Kecamatan Sirimau Kota Ambon di peroleh melalui wawancara langsung.

3.4. Metode Penentuan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ditetapkan dengan menggunakan metode Purposive

Random Sampling, yaitu penentuan lokasi penelitian berdasarkan pertimbangan dari

peneliti sendiri. Pertimbangannya adalah bahwa wilayah Kecamatan Sirimau

merupakan suatu wilayah yang mecakup sebagian besar wilayah pusat kota Ambon.

Pada wilayah inilah yang pada umumnya banyak sekali terjadi perubahan

penggunaan lahan. Atas dasar pertimbangan tersebut sehingga ditetapkanlah lokasi

studi pada wilayah Kecamatan Sirimau Kota Ambon.

3.5. Metode Pengumpulan Data

Dalam upaya untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam studi ini, maka

dilakukan pengumpulan data dengan cara sebagai :


4

1. Survey lapangan, yaitu teknik pengumpulan data melalui observasi atau

pengamatan langsung kepada obyek yang menjadi sasaran penelitian untuk

memahami kondisi dan karakteristik wilayah penelitian.

2. Pendataan instansi yaitu metode pengumpulan data dan melalui instansi terkait

guna mengetahui data kuantitatif dan data kualitatif baik dalam bentuk data

statistik maupun dalam bentuk peta yang dikumpulkan dari berbagai dinas

dan instansi, seperti: Badan Pertanahan Nasional, Badan Pusat Statistik,

Badan Perencanaan Pembangunan Kota (BAPPEKOT) Ambon dan Dinas

Tata Ruang.

3. Telaah pustaka, yaitu cara pengumpulan data dan informasi melalui literatur

atau referensi yang terkait dengan studi yang akan dilakukan.

4. Dokumentasi, yaitu pengambilan data atau gambar yang diperoleh dengan

menggunakan kamera.

5. Wawancara, yakni tanya jawab yang dilakukan baik secara langsung maupun

tidak langsung dengan seseorang yang mengetahui dan memahami wilayah

penelitian, terutama berkaitan dengan tipe penggunaan lahan, perubahan

penggunanan lahan dan karakteristik lahan lainnya selama periode waktu

tertentu.

6. Questioner (daftar pertanyaan) sebagai instrumen dalam upaya mengkaji

faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan dan dampak

perubahan penggunaan lahan di Kecamtan Sirimau Kota Ambon.


5

3.6. Metode Analisis

Untuk menjawab permasalahan dan mencapai tujuan penelitian, maka

dilalukan analisis data dengan menggunakan berbagai metode sebagai berikut:

1. Analisis kualitatif yang dilakukan dalam bentuk uraian deskriptif yang

dimaksudkan untuk menjelaskan berbagai faktor-faktor yang menyebabkan

terjadinya perubahan penggunaan lahan dan menganalisis besarnya perubahan

penggunaan lahan yang terjadi.

2. Metode analisis time series yaitu metode analisis yang digunakan untuk

melihat perbandingan selisih antara tahun lampau dan tahun saat ini selama

periode waktu tertentu (minimal 10 tahun series) yang dapat memperlihatkan

perbedaan luas pengguanaan lahan yang mengalami perubahan. Metode ini

dilakukan dengan membandingkan dan menghitung selisih luas penggunaan

lahan antara tahun 20022011.

3. Analisis Superimpose (Overlay), analisis ini digunakan untuk melihat

perubahan penggunaan lahan yang terjadi pada tahun 2002 di overlay dengan

peta penggunaan lahan pada tahun 2011. Analsis ini menggunakan

pendekatan GIS/SIG dengan menggunakan program ARCGIS (Mapinfo).

Analisis ini untuk menghasilkan peta perubahan penggunaan lahan yang akan

digunakan untuk melihat besarnya perubahan penggunaan lahan yang terjadi

dalam 10 tahun terakhir.20

20 Sujarto. D, 1985, Beberapa Pengertian Perencanaan Fisik (Jakarta: Bharatara Karya Aksara, 1985).
h. 79.
6

3.7. Definisi Operasional

Berikut ini diuraikan defenisi atau terminologi dari istilah-istilah yang banyak

digunakan dalam penulisan ini antara lain:

1. Lahan adalah tanah terbuka, tanah garapan, tanah yang dapat dihubungkan

dengan fungsi sosial ekonominya bagi masyarakat dapat berupa tanah

terbuka ataupun tanah yang belum diolah.

2. Penggunaan Lahan adalah segala macam campur tangan manusia, baik

sementara maupun terus menerus terhadap lingkungannya untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya.

3. Pola penggunaan lahan adalah suatu model atau bentuk penggunaan lahan

yang diterapkan, seperti halnya persawahan, hutan/penghijauan, perkebunan

dan lain-lain.

4. Perubahan penggunaan lahan adalah lahan-lahan yang mengalami alih fungsi

penggunaan lahan, baik dari pertanian ke non pertanian.

5. Nilai lahan adalah suatu penilaian atas lahan yang didasarkan pada

kemampuan lahan secara ekonomis dalam hubungannya dengan

produktifitas dan strategi ekonomi (kualitas lahan).

6. Harga lahan adalah penilaian atas lahan yang diukur berdasarkan pada harga

nominal dalam satuan uang, untuk satuan luas dalam pasaran lahan dinilai

dengan NJOP.
7

7. Ruang adalah yang meliputi ruang daratan, laut dan ruang udara sebagai satu

kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lainnya hidup dan

melakukan aktifitas dan memelihara kelangsungan hidup.

8. Tata Ruang adalah wujud struktural dan pola penggunaaan ruang, baik

direncanakan maupun yang tidak direncanakan.


8

3.8. Kerangka Pikir


9

Anda mungkin juga menyukai