Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
negative yang terjadi ini, telah diamanatkan dalam al Quran yakni surat Ar-Ruum
Artinya: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan
tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).2
Dari ayat diatas dapat disimpulkan bahwa Allah swt telah memberitahukan
kepada manusia dikarenakan kerusakan yang ada di bumi ini. Namun dalam ayat
tersebut dapat juga kita simpulkan bahwa semua kerusakan yang terjadi semata-mata
agar manusia mengingat bahwa Allah swt dan kembali ke jalan yang benar. Maksud
kembali ke jalan yang benar di sini, bisa dengan cara memperbaiki kerusakan yang
telah terjadi. Perubahan penggunaan lahan yang terjadi di Kota Ambon dapat
diperbaiki dengan cara melakukan penataan ulang agar sesuai dengan RTRW yang
ada dan diharapkan nantinya tulisan ini menjadi masukan yang bermanfaat dalam
Kota adalah bukan hanya sesuatu bentuk yang fisikal, formal, dan
suatu tempat yang diharapkan untuk kehidupan. Institusi-institusi ini menyatukan dan
mengakomodasi mereka.4
Kota dan wilayah, tanah pertanian dan hutan menjadi tempat kerja karena
mereka sebuah tempat menyimpan hasil dari kerja tangan kita. Tetapi secara luas
mereka adalah tanah tinggal buatan dan unsur-unsur yang telah dibangun,
lingkungan yang kreatif bagi masyarakat untuk hidup di dalamnya. Dengan menarik,
saya maksud adalah kota yang mempunyai kreativitas yang tinggi dan selanjutnya
Kota adalah tujuan dan kenangan terakhir dari perjuangan dan kemuliaan kita.
Ia adalah di mana kebanggaan dari masa lalu untuk dipamerkan serta harapan masa
kehidupan manusia sebagai penduduk untuk hidup dan berkembang dengan segala
aktivitasnya, antara lain sebagai tempat bermukim dan tempat melaksanakan kegiata
Kota juga merupakan suatu pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang
mempunyai status pemerintahan sendiri dan telah mempunyai batas wilayah yang
6 Lawrence Halprin dalam Bambang Heryanto, Roh Dan Citra Kota (Surabaya:
Brilliant International), h. ix.
7 Kostof dalam Bambang Heryanto, Roh Dan Citra Kota (Surabaya: Brilliant
Interantional), h. 3.
8 Departemen Pekerjaan Umum, Undang-Undang Republik Indonesia No.5 Tahun
1992 Tentang Benda Cagar Budaya (Jakarta: Direktorat Perumahan, Direktorat
Jenderal Cipta Karya, 1992), h. 17.
15
memperlihatkan watak dan ciri kehidupan perkotaan serta belum memiliki batas
administrasi.
tertentu yang biasanya dinyatakan dalam satuan hektar (Ha). Sedangkan pola
penggunaan lahan adalah areal model atau bentuk penggunaan lahan diterapkan,
Lahan berarti tanah yang sudah ada peruntukannya dan umumnya ada
pemiliknya (perorangan atau lembaga). Misalnya dapat dikatakan: Tata guna lahan di
kota. Sebagaimana disebutkan diatas dalam tata guna tanah, termasuk juga samudra
dan laut serta daratan yang tidak dihuni (antartika) yang tidak ada pemilik
Lahan dan manusia merupakan sumberdaya yang paling besar, karena dari
campur tangan manusialah lahan yang ada dapat berubah atau dirubah fungsinya
misalnya dari lahan pertanian menjadi kawasan permukiman atau kawasan industri.
Misalnya adanya kegiatan suatu tempat dapat menimbulkan kebisingan, dan bahan
bangunan lainnya dapat menimbulkan pencemaran dalam bentuk limbah padat, cair,
aktivitas politik, maka pembangunan yang dilaksanakan paling tidak harus dapat
maksudkan tidak lain sebagai alat kontrol untuk mencegah penggunaan lahan salah
2.4.1. Topografi
terdapat standar untuk kelas lereng dan kesesuaian lahan yang dapat dilihat pada
Tabel 1
Kemiringan Lereng Dan Kesesuaian Lahan
Kelas Lereng Karakteristik dan Kesesuaian Lahan
05% Lahan bertopografi datar, sangat sesuai untuk dikembangkan
yang buruk.
15 30 % Lahan bertopografi bergelombang, kurang sesuai untuk areal
17
fasilitas rekreasi.
> 50 % Lahan bertopografi sangat terjal: tempat yang sesuai untuk
rumput yang terbatas, tidak sesuai untuk areal real estate karena
tersebut. Hal ini disebabkan karena ketinggian dari suatu wilayah mempengaruhi
temperatur rata-rata, curah hujan rata-rata, presipitasi, kelembaban, angin dan arah
yang ada di permukaan bumi. Berbagai macam jenis tanah yang seperti laterit
andosol, latosol, alluvial, podsolik adalah jenis-jenis tanah hasil dari pelapukan jenis-
jenis batuan tertentu. Jenis-jenis tanah yang menempati suatu lahan sangat
menentukan terhadap jenis vegetasi yang akan menjadi tutupan lahan. Oleh karena
itu, potensi suatu lahan terhadap penggunaannya sangat ditentukan oleh tanah yang
18
ada di lahan tersebut. Selain itu, daya dukung lahan untuk bangunan ditentukan oleh
sifat-sifat keteknikan dari tanah dan batuan terhadap daya dukung bangunan.
daratan sepanjang tepian yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik
pantai. Lebar sempadan pantai dihitung dari titik pasang tertinggi, bervariasi sesuai
30-75 meter.
50-100 meter.
100-200 meter.
150-250 meter.
200-250 meter.
250-300 meter.
digolongkan menjadi 2 (dua) tipe yaitu kawasan permukiman dan kawasan non
permukiman.
Garis sempadan sungai adalah garis batas luar pengamanan sungai. Daerah
sempadan adalah kawasan sepanjang kiri-kanan sungai termasuk sungai buatan, yang
perlindungan, penggunaan dan pengendalian atas sumber daya yang ada pada sungai
termasuk danau dan waduk dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuannya, yaitu:
1) Agar fungsi sungai termasuk danau dan waduk tidak terganggu oleh aktivitas
2) Agar kegiatan pemanfaatan dan upaya peningkatan nilai manfaat sumber daya
yang ada di sungai dapat memberikan hasil secara optimal sekaligus menjaga
ke fungsi sungai.
3) Agar daya rusak air terhadap sungai dan lingkungannya dapat dibatasi.
Umum No. 63 Tahun 1993 tentang sempadan sungai, daerah manfaat sungai, daerah
penguasaan sungai dan bekas sungai, maka sempadan sungai di kawasan perkotaan
Gambar 1
Potongan Sungai Bertanggul
Sumber: Pedoman Rencana Detail Tata Ruang Kota, Direktorat Jenderal Pentaan Ruang Departemen
Pekerjaan Umum.
Gambar 2
Potongan Sungai Tidak Bertanggul
Sumber: Pedoman Rencana Detail Tata Ruang Kota, Direktorat Jenderal Penataan Ruang
Departemen Pekerjaan Umum.
tata guna lahan sangat meningkat dari hutan menjadi permukiman di sempadan
sungai, maka dapat menyebabkan debit air sungai meningkat 6-20 kali.
Peningkatan debit air sungai ini sangat tergantung dari jenis hutan dan
permukiman yang ada di daerah sempadan sungai. Untuk lebih jelasnya pada gambar
tentang ilustrasi sederhana tentang perubahan tata guna lahan yang berdampak
Gambar 3
Ilustrasi Sederhana Peningkatan Debit Air Akibat
Perubahan Tata Guna Lahan
Kawasan hutan apabila diubah menjadi permukiman maka yang akan terjadi adalah
bahwa hutan bisa menahan run-off cukup besar diganti menjadi permukiman yang
memiliki resitensi run-off yang kecil. Akibatnya ada peningkatan aliran permukaan
tanah yang menuju sungai dan hal ini berakibat adanya peningkatan debit sungai
10 Kodoatie, Robert J dan Sjarief, Roestam (2010). Tata Ruang Air (Penerbit: Andi)
h.154.
23
yang besar. Apabila kondisi tanahnya relatif tetap, air yang meresap ke dalam tanah
Oleh karena itu, faktor penutup lahan cukup signifikan dalam pengurangan
penutup lahan yang tinggi sehingga apabila hujan turun ke wilayah hutan tersebut,
faktor penutup lahan ini akan memperlambat kecepatan aliran permukaan. Namun,
ketika suatu kawasan hutan berubah menjadi permukiman, maka penutup lahan
kawasan ini akan berubah menjadi penutup lahan yang tidak mempunyai resistensi
untuk menahan aliran yang terjadi ketika hujan turun, kecepatan air akan meningkat
dengan sangat tajam diatas lahan ini, namun resapan air yang masuk ke dalam tanah
relatif tetap kecuali jika lahannya berubah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar tentang sistem resapan air terkait dengan perubahan tata guna lahan yang
terjadi.
Gambar 4
Pengaruh Penggunaan Lahan Terhadap Sistem Resapan Air
24
tidak memiliki tanggul pada bagian bantaran sungai, sedangkan untuk kawasan hilir
yang berjarak 500 meter dari garis pantai telah memiliki tanggul. Selain itu telah
terjadi perubahan fungsi tata guna lahan di sepanjang sempadan sungai dimana
11 Kodoatie, Robert J dan Sjarief, Roestam (2010). Tata Ruang Air (Penerbit: Andi)
h.155
25
Kawasan Lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi
erosi, mencegah intrusi air laut dan memelihara kesuburan tanah. Berdasarkan
lahan dengan tanpa pengolahan tanah (zero tillage) dan dilarang melakukan
penyangga ini merupakan batas antara kawasan lindung dan kawasan budidaya.
untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam, sumberdaya
hutan lindung, kawasan penyangga yang menjadi wilayah perkebunan dan kawasan
Tidak ada yang kekal di muka bumi ini, kecuali perubahan. Pernah
mendengar pepatah seperti itu? Ya, perubahan akan selalu ada di muka bumi ini.
26
Mulai dari hal kecil yang simple sampai hal-hal besar yang menyangkut hajat hidup
orang banyak pasti akan selalu megalami perubahan. Sehingga bisa dibilang bahwa
sebuah perubahan adalah kekal adanya.12 Berikut ini adalah pengertian dan definisi
perubahan:
dalam berbagai kehidupan itu berbeda-beda dan tidak bisa disamakan, walaupun
2. Brian Clegg
Perubahan merupakan suatu kekuatan yang sangat hebat, yang dapat memotivasi atau
mendemotivasi.
3. A.B Susanto
Perubahan adalah keniscayaan yang menyertai kehidupan, dapat terjadi dimana saja,
4. Vincent Gaspers
5. Jane Flagello
peningkatan potensi.
6. Cateora (MGH)
12 Dikutip melalui internet pada hari Senin, 28 Mei 2012 jam 20.43.
http://carapedia.com/pengertian_definisi_perubahan_info2189.html.
27
Perubahan adalah hasil suatu masyarakat yang mencari cara memecahkan masalah
7. Russel Swanburg
Perubahan merupakan kunci inovasi dan kunci yang akan datang, yang dasarnya
8. Ramlan S
bahkan ditentukan oleh posisi sosial atau kondisi materiil elit yang terlibat.
9. Barack Obama
Perubahan fungsi lahan atau pergeseran fungsi lahan adalah lahan yang
peternakan) yang disebabkan oleh perubahan pola penggunaan lahan, faktor lain
lahan.
Perubahan fungsi lahan adalah lahan yang mengalami alih fungsi, baik dari
untuk perumahan, sekolah, rumah-rumah ibadah, tanah lapang untuk rekreasi dan
yang paling sesuai terhadap daya dukung lahan agar produktifitasnya tinggi (optimal)
pola penggunaan lahan suatu daerah, langkah pertama yang harus ditempuh ialah
beraneka ragam itu dengan membuat klasifikasi penggunaan lahan secara sistematis.
Istilah klasifikasi lahan telah digunakan secara luas dalam berbagai bidang
studi. Oleh karena itu istilah tersebut mempunyai beberapa perbedaan dalam
dengan cara digital (overlay GIS). Dikatakan bahwa dalam pola penggunaan lahan
seperti halnya mendeteksi perubahan penggunaan lahan, dua metode ini dapat
digunakan. Pada metode interprestasi manual dan digital, tekanan diberikan pada
diandalkan.
30
penggunaan optimal, pola penggunaan lahan yang seimbang, manfaat lestari dimana
telah termasuk prioritas kepada jenis-jenis penggunaan lahan yang biasa dialih
Indonesia sekarang ini pada hakekatnya adalah merupakan lukisan dalam ruang dari
perencana mengumpulkan data lahan selengkap mungkin baik dari segi fisik maupun
hukum, tahap kedua mengalokasikan lahan untuk berbagai lahan sesuai dengan
membandingkan potret udara atau citra satelit dari berbagai tahun, dari
Ruang kota sangat berkaitan dengan 3 sistem yaitu: sistem kegiatan, sistem
pengembangan lahan, dan sistem lingkungan (alam). Ketiga sistem tersebut adalah:
dan hewan serta proses-proses dasar yang berkaitan dengan air, udara dan
material.
lahan dan penjelasan terbentuknya penggunaan lahan. Sedangkan faktor yang penting
perencanaan dan panduan sebagai cara untuk menata peranan pemerintah dalam
Lahan
penggunaan lahan selalu dimulai dari wilayah yang lingkungan fisiknya paling baik.
marginal.
faktor ekonomi dan faktor kependudukan. Penggunaan lahan juga ditentukan pula
oleh keadaan topografi, kemampuan dan kesesuaian lahan serta tekanan penduduk.
Tanah yang subur lebih banyak digunakan untuk pertanian, biasanya berpenduduk
jumlah penduduk.
Perubahan penggunaan lahan dapat mengacu pada dua hal yang berbeda
yaitu: perubahan terhadap penggunaan lahan sebelumnya dan terhadap rencana tata
aturan rencana penggunaan. Untuk perubahan yang mengacu pada rencana tata rung
33
yaitu penggunaan baru atas tanah atau lahan yang tidak sesuai dengan yang
tanah (lahan) yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah yang telah
ditentukan. Dalam pengertian ini, hal yang menjadi acuan dalam mendefinisikan
rencana semula, selain faktor fisik seperti disebutkan diatas, persoalan hukum
sebagai kerangka peraturan penataan ruang yang bersifat kontrol juga sangat
Penataan ruang nomor 26 tahun 2007 (UUPR) tentang penataan ruang sebagai dasar
adalah16:
1. Fisik Kota
Keadaan geografis, berpengaruh terhadap fungsi dan bentuk kota. Kota sebagai
16 Dikutip melalui internet pada hari Senin, 3 Desember 2012 jam 10.58.
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=teori%20penyebab%20perubahan
%20penggunaan%20lahan%20karena%20tumbuhnya%20pusat-pusat
%20kegiatan&source=web&cd=2&cad=rja&ved=0CC4QFjAB&url=http%3A%2F
%2Feprints.undip.ac.id
%2F16655%2F1%2FAULIA_YUSRAN.pdf&ei=RBK8UMjhA9CqrAeI44DABA&u
sg=AFQjCNGTBQfQOn3_v98cH6jnbSGP_BlNnA
34
transportasi regional atau dekat pelabuhan laut. Kota pantai misalnya akan cenderung
kondisi fisik ini tidak dapat berkembang kecuali dalam keadaan labil. Meskipun
demikian usaha yang dilakukan manusia untuk mengubah topografi atau mengatasi
menguruk tanah, reklamasi laut/rawa dapat mengurangi hambatan. Kota yang berada
pada daratan yang rata akan mudah berkembang ke segala arah dibandingkan dengan
Fungsi Kota, kota yang memiliki aktivitas dan fungsi yang beragam biasanya secara
ekonomi akan lebih kuat dan berkembang pesat dibanding dengan kota yang
Sejarah dan kebudayaan, penduduk kota memiliki komitmen untuk menjaga dan
lahan yang tidak sesuai. Meskipun lokasinya berada di tengah kota, bangunan atau
Unsur-unsur umum seperti jaringan jalan, penyediaan air bersih dan jaringan
Fungsi primer dan sekunder kota yang tidak terlepas dan keterkaitan dengan daerah
lain apakah daerah itu dipandang secara makro (nasional dan internasional) maupun
35
secara mikro (regional). Keterkaitan ini menimbulkan arus pergerakan yang tinggi
Fungsi kota yang sedemikian rupa merupakan daya tarik bagi wilayah sekitarnya
terkonsentrasinya kegiatan.
Sarana dan prasarana transportasi yang lancar, semakin baik sarana transportasi
ke kota maka semakin berkembang kota tersebut, baik transportasi udara, laut dan
luas pasar.17
3. Faktor Sosial
Ada dua faktor sosial yang berpengaruh dan menentukan dalam perkembangan kota,
yaitu:
industri .
4. Faktor Ekonomi
perkembangan kota dapat dikemukakan tiga hal pokok yaitu: kegiatan usaha; politik
ekonomi; dan faktor lahan yang terdiri dari pola penggunaan lahan serta harga lahan.
Terbukanya kesempatan kegiatan usaha pada pusat-pusat atau kota-kota yang baru
Politik Ekonomi, dengan kebijakan politik ekonomi yang tepat maka akan terjadi
dan tumbuhnya kegiatan usaha. Tiga jenis pembangunan kota yang dikembangkan
Faktor Lahan, dalam Pola penggunaan lahan perkembangan, kota merupakan suatu
proyek pembangunan permukiman berskala besar yang akan memerlukan lahan yang
luas.
lahan, dan terjadi proses ekstensifikasi ruang merembet hingga daerah perdesaan.
bagi perubahan sosial ekonomi di wilayah pertanian. Kedatangan para petani yang
Harga Lahan, kenaikan nilai dan harga lahan umumnya merupakan suatu
konsekwensi dari suatu perubahan penggunaan dan penggunaan lahan yang dinilai
guna lahan sebagian besar disebabkan oleh adanya daya sentrifugal (centrifugal
force) dan daya sentripetal (centripetal force) pada suatu kota. Daya Sentrifugal
adalah daya yang mendorong gerak keluar dari penduduk dan berbagai usahanya.
Sedangkan daya sentripetal adalah gerak ke dalam dari penduduk dan berbagai
1. Spatial Force, adanya gangguan yang berulang kali seperti kemacetan lalu lintas,
kurangnya ruang terbuka dan gangguan bunyi yang membuat penduduk tidak
2. Site Force, sebagai akibat wilayah yang tidak menguntungkan bagi industri
modern di kota lalu pindah ke wilayah pinggiran yang belum padat penduduknya,
3. Force of Social Evaluation, dikarenakan harga tanah yang mahal, pajak yang
yang pada umumnya serba sempit dan tidak sehat, sebaliknya rumah-rumah yang
dapat dibangun diluar kota dapat menjadi lebih luas, nyaman dan sehat.
Gambar 6
Pola Kekuatan Sentrifugal dan Sentripetal
1. Site Attraction, adanya penarik terhadap site dekat dengan pusat kota atau dekat
Johann Heinrich Von Thunen seorang ekonom dan tuan tanah di Jerman menulis
buku berjudul Der Isolierte Staat in Beziehung auf Land Wirtschaft pada tahun 1826.
Ia mengupas tentang perbedaan lokasi dari berbagai kegiatan pertanian atas dasar
bahasa Inggris menjadi The Isolated State in Relation to Agriculture oleh Peter Hall
yang diterbitkan pada tahun 1966 di London. Dalam modelnya tersebut, Von Thunen
tanah dengan jarak ke pasar. Maksudnya di sini ialah sewa tanah adalah paling mahal
di pusat pasar dan makin rendah apabila makin jauh dari pasar.
Perkembangan dari teori Von Thunen selain harga tanah yang tinggi di pusat
kota dan makin menurun bila makin menjauh dari pusat kota, juga adalah harga tanah
40
tinggi pada jalan-jalan utama (akses ke luar kota) dan makin rendah bila menjauh
menganalisis informasi geografis. Dapat pula berupa sistem yang dibuat untuk
analisis data spasial, yaitu gambar lokasi geografis dan data atribut yaitu informasi
Sampai saat ini sudah banyak sekali dikembangkan dan diterapkan oleh
berbagai bidang ilmu dan bidang aplikasi, seperti halnya survei pemetaan, pertanian,
teknik sipil, planologi, geografi, geologi, kehutanan dan transportasi. Hal ini dapat
1. Data dan informasi yang dihasilkan dapat diandalkan dari segi kuantitas dan
kualitasnya.
2. GIS seolah-olah menjadi konsultan elektronis yang bersifat expert serta loyal
dan berdedikasi.
geografis. Dalam proses instalasinya, secara otomatis akan dibuat satu icon dalam
Jika diperhatikan lebih dalam, maka suatu gambar peta yang dicetak di atas
kertas seperti contohnya yang diproduksi oleh bakosurtanal; maka gambar peta
tersebut berdasarkan fisik yang terlihat (sebutlah kategorinya) dapat dibagi menjadi
mempunyai atribut, misalnya gambar suatu garis pantai yang membentuk sebuah
pulau, maka garis pantai tersebut mempunyai atribut minimal nama sungai.
masing menjadi suatu file data digital dengan berbagai cara, misalnya dengan
menggunakan alat digitizer ataupun dengan alat scanner, maka file data digital
tersebut dikela sebagai peta digital. Dalam hal ini Mapinfo mempunyai fasilitas
untuk mejalankan perangkat digitizer dan scanner sebagai salah satu perangkat
merumuskan usaha penggunaan ruang secara optimal dan efisien serta lestari bagi
42
Penyusunan tata ruang merupakan tugas besar dan melibatkan berbagai pihak
yang dalam menjalankan tugas tidak terlepas dari data spasial. Data spasial yang
ruang jangka panjang adalah bervariasi mulai dari data yang bersifat umum hingga
detail. Bentuk data spasial untuk kegiataan penataan ruang umumnya berupa peta
digital dan peta analog yang masing-masing mempunyai karakteristik dan spesifikasi
yang berbeda, dimana jenis dan ruang lingkup serta kedetailan rencana tata ruang
sangat menentukan
Berkaitan dengan kesiapan data spasial untuk mendukung tata ruang, ada
beberapa titik kritis yang perlu mendapatkan perhatian kaitannya dengan prosedur
1) Belum adanya format data dan skala peta dasar yang baku untuk penyusunan
tata ruang dalam berbagai tingkat. Ada perbedaan format baku peta dengan
format operasional, demikian juga skala peta dikaitkan dengan jenis data yang
pentingnya penyediaan data spasial yang akurat dari kalangan pengguna. Data
spasial yang akurat tidak dilihat sebagai komoditas yang strategis untuk
untuk tata ruang detail dilakukan dengan anggapan peta sudah tersedia dan
koordinat.
berpengaruh pada hasil atau keluarannya. Tanpa adanya data spasial yang memadai
dalam arti kualitas planimetris dan informasi kualitatif, maka proses pengambilan
yang rumit, tidak teratur dan dimensi yang heterogen. Kenampakan wilayah
perkotaan jauh lebih rumit dari pada kenampakan daerah pedesaan. Hal ini
disebabkan persil lahan kota pada umumnya sempit, bangunannya padat, dan fungsi
bangunannya beraneka. Oleh karena itu SIG yang diperlukan untuk penyusunan tata
Untuk keperluan perencanan tata ruang detail, maka resolusi spasial yang
tinggi akan mampu menyajikan data spasial secara rinci. Data satelit seperti Landsat
44
TM dan SPOT dapat pula digunakan untuk keperluan penyusunan tata ruang hingga
tingkat kerincian tertentu, misalnya membedakan kota dan bukan kota, perumahan,
industri, perdagangan, dsb, perumahan teratur dan tidak teratur, sampai dengan
untuk inventarisasi data keruangan yang berkaitan dengan sumber daya alam. Juga
pembuatan rencana dan kebijakan dalam pembangunan. Berikut ini akan dibahas
mengenai manfaat SIG secara lebih terperinci dalam pandangan berbagai bidang
data sumber daya alam, yang mungkin dapat dikembangkan. Data aneka sumber daya
alam hasil penelitian dijadikan modal sebagai bahan baku untuk perencanaan
pembangunan. Secara sederhana manfaat SIG dalam data kekayaan sumber daya
19. Dikutip melalui internet pada hari Senin, 28 Mei 2012 jam 21.00.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_geografis. Diakses 28 Mei 2012
45
SIG tidak hanya penting bagi pakar geografi, tetapi juga bagi pakar perencana
pembangunan dan perencana penataan ruang. Perencana atau penata ruang dengan
berpola SIG tidak hanya melihat dari sudut lingkungan fisik saja, tetapi juga
terencana lebih awal dan tidak tumbuh semrawut (tidak teratur) serta tetap
kecocokan fisik saja, tetapi juga faktor-faktor sosial ekonomi penduduk di sekitar
46
yang sebelumnya serba darat akan berubah menjadi pola kehidupan darat dan air.
terapung).
3. cara dan teknik membuat alat-alat penunjang sumber kehidupan dan teknik
Peta lokasi dan situasi proyek Saguling hasil keluaran SIG menjadi sarana
hidup di sekitarnya.
dapat dihindari. Pemekaran kota di Jawa, terutama akibat arus urbanisasi dan
perpindahan penduduk dari luar Jawa ke Jawa. Salah satu kota yang mengalami
Wilayah Kotamadya Bandung dengan luas 8.098 hektar, tidak mampu lagi
menampung penduduk sejumlah 1,5 juta jiwa. Sementara arus urbanisasi dari daerah
semakin meluas dan kemacetan lalu-lintas menambah kesemrawutan kota, karena itu
usaha pemekaran kota tidak dapat dihindari. Bertambahnya luas Kota Bandung dari
47
8.098 hektar menjadi sekitar 17.000 hektar tentu disertai dengan perencanaan tata
ruang. Penataan ruang tentu berkaitan dengan pembangunan sarana dan fasilitas fisik,
Peta hasil keluaran SIG menjadi sarana kunci bagi pakar perencana dan
penata ruang tersebut. Sehingga tercipta tata ruang yang dinamis dan tetap
pembangunan, SIG juga dapat dimanfaatkan dalam bidang sosial. Dalam bidang
drainasenya.
c) Untuk pendataan dan pengembangan jaringan transportasi.
d) Untuk pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan
pembangunan.
e) Untuk pendataan dan pengembangan permukiman penduduk, kawasan