Acara IV Garam
Acara IV Garam
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Unsur mineral adalah unsur kimia selain karbon, hidrogen, oksigen dan
terdapat dalam bentuk ion-ion dan cairan disekeliling sel tubuh hal ini penting
Kandungan garam dalam bahan hasil olahan merupakan salah satu jenis
merupakan salah satu sumber sodium dan klorida dimana kedua unsur tersebut
metode untuk menentukan kadar garam tergantung pada jenis dan ketepatan
hasil yang diinginkan. Oleh karena itu, perlu dilakukannya praktikum penentuan
kadar garam.
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui prinsip kerja
(Refraktrometer).
TINJAUAN PUSTAKA
Garam adalah senyawa yang terbentuk dari reaksi asam dan basa.
Terdapat beberapa contoh garam, antara lain NaCl, CaCl2, ZnSO4 dan NaNO2.
Garam yang paling terkenal adalah garam dapur atau NaCl. Garam dapur
terdapat didalam air laut dengan jumlah yang cukup banyak sehingga garam
dapur dapat diperoleh dengan menguapkan air laut. Garam bersifat netral
kurang dari 2,4 gram per hari). Tetapi garam juga bermanfaat bagi tubuh karena
impuls saraf, tingkat air dan banyak hal lainnya. Setiap sel dalamtubuh
memerlukannya dan lidah memiliki reseptor yang memberitahu otak saat garam
didapat dalam plasma darah dan dalam cairan di luar sel (ekstraseluler),
beberapa diantaranya juga terdapat dalam tulang. Dalam badan seperti halnya
meja, yaitu natrium klorida. Sebagai bagian terbesar dari cairan ekstraseluler,
2004).
bromida dalam suasana netral dengan larutan standar AgNO 3 dan penambahan
K2CHO4 sebagai indikator. Titrasi dengan cara ini harus dilakukan dalam suasana
netral atau dengan sedikit alkalis, pH 6,5 9,0. Dalam suasana asam, perak
kromat larut karena terbentuk dikromat dan dalam suasana basa akan terbentuk
dikenal dengan metode analisa kimia dan metode analisa elektronika. Pada
metode analisa kimia, zat kimia yang digunakan adalah kIor (CI). Ion kIor ini
mengandung Brom, Iod dan Flor. Salinitas dihitung menggunakan Chlorinity yang
dengan total kandungan ion. [18J Dari alat pengukuran yang ada dapat
proses pengendapan garam. Cara ini sulit dilakukan untuk menghasilkan garam
berkualitas baik. Sehingga kristal garam hasil endapan biasanya diolah lagi d i
Ikan asin adalah bahan makanan yang terbuat dari daging ikan yang
ini daging ikan yang biasanya membusuk dalam waktu singkat dapat disimpan di
ditutup rapat.Selain itu daging ikan yang diasinkan akan bertahan lebih lama dan
terhindar dari kerusakan fisik akibat infestasi serangga, ulat lalat dan beberapa
a. Alat-alat Praktikum
Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah spatula,
krus porselin, timbangan analitik, tanur pengabuan, labu ukur dan refraktometer.
b. Bahan-bahan Praktikum
asin pasar, ikan asin toko, aquades, larutan K2CrO4 dan larutan AgNO3 0,1 N.
Prosedur Kerja
beratnya
pertama
T x M x 5,84
Kadar Nacl (%) =
x 100%
w
M = Molaritas AgNO3
Garam merujuk pada suatu senyawa kimia dengan nama Sodium Klorida
atau Natrium Klorida (NaCl). Garam merupakan salah satu kebutuhan pelengkap
untuk pangan dan sumber elektrolit bagi tubuh manusia. Garam merupakan satu
berbagai industri. Penggunaan garam selama ini terkonsentrasi pada tiga bidang,
yaitu bahan pangan, industri (sebagai bahan baku maupun bahan bantu) dan
ketepatan yang diinginkan. Ada dua metode yang paling umum digunakan, yaitu
metode Mohr dan Volkhard. Metode Mohr yang merupakan metode titrasi
langsung, biasanya digunakan untuk tujuan pengendalian mutu secara rutin dan
menetapkan kadar klorida dan bromida dalam suasana netral dengan larutan
standar AgNO3 dan penambahan K2CHO4 sebagai indikator. Titrasi dengan cara
ini harus dilakukan dalam suasana netral atau dengan sedikit alkalis, pH 6,5-9,0.
Dalam suasana asam, perak kromat larut karena terbentuk dikromat dan dalam
bagian, yaitu cara basah dan cara kering. Cara kering menggunakan garam
Cara basah menggunakan larutan garam sebagai media untuk merendam ceker.
semakin banyak larutan garam yang berdifusi ke dalam bahan pangan. Hal ini
osmosis dalam cairan sehingga cairan bahan keluar dan larutan garam masuk ke
Penentuan kadar garam dalam praktikum kali ini dilakukan pada sampel
ikan asin pasar dan ikan asin toko dengan masing-masing dua ikan asin pasar
dan ikan asin toko dengan perlakuan yang berbeda tetapi M AgNO3 yang sama
yaitu sebesar 0,1. Pada ikan asin pasar kelompok 10 berat sampel 3009,6 mg,
volume titrasi 9,1 ml dan M AgNO3 0,1 N menghasilkan kadar NaCl sebanyak
0,176 %. Pada ikan asin pasar kelompok 16 berat sampel 2006,7 mg, volume
titrasinya sebanyak 13 ml dan M AgNO3 0,1 N serta kadar NaCl yang didapat
sebanyak 0,378 %. Pada ikan asin toko kelompok 11 berat sampelnya 2010,5
mg, volume titrasinya sebanyak 7,8 ml dan M AgNO 3 0,1 N serta didapat hasil
kadar NaClnya sebesar 0,227%. Pada ikan asin toko kelompok 17 berat
sampelnya 2002 mg, volume titrasinya 15,1 ml dan M AgNO3nya 0,1 N serta
kadar NaCl yang didapat sebesar 0,440%. Semua sampel ikan sampel sama
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa sampel ikan asin yang
memiliki kadar garam tertinggi adalah kadar garam pada sampel ikan asin Toko
pada sampel ikan asin pasar kelompok 10 yaitu sebesar 0,176%. Sedangkan
sampel ikan asin toko kelompok kelompok 11 memiliki kadar garam sebesar
0,227 % dan ikan pasar kelompok 16 memilki kadar garam sebesar 0,378%. Hal
ini sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa perbedaan kadar garam
pada ikan dipengaruhi oleh jenis habitatnya, umur ikan dan cara pengolahannya.
meningkatkan kadar garam pada ikan. Bila dibandingkan dengan produk olahan
(SNI) 01 22708 1992 yaitu maksimal kadar garam pada ikan asin sebesar
15%. Berdasarkan hal ini sampel ikan asin tersebut layak di konsumsi.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi kadar garam suatu bahan pangan
yaitu volume titrasi. Apabila volume titrasi tinggi, maka kadar garam pada bahan
tinggi. Hal ini disebabkan karena larutan penitrat yaitu AgNO 3 0,1 N akan
bereaksi dengan molekul NaCl yang ada pada bahan, sehingga apabila bahan
dibutuhkan untuk merubah warna filtrat relatif tinggi dan begitu juga sebaliknya.
bahwa molekul NaCl mengikat larutan AgNO 3 0,1 N yang ditambahkan pada
bahan.
KESIMPULAN
diinginkan.
untuk tujuan pengendalian mutu secara rutin dan memberikan hasil yang
memuaskan.
3. Nilai kadar garam ikan toko kelompok 17 lebih tinggi dibandingkan dengan
nilai kadar garam ikan toko kelompok 11 dan ikan asin pasar kelompok 10 dan
4. Warna yang diperoleh semua sampel ikan asin sama-sama berwarna orange.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar garam adalah volume titrasi. Apabila
Liberty. Yogyakarta.
Ira, 2008. Kajian Pengaruh Berbagai Kadar Garam Terhadap Kandungan Asam
Winarno, F.G., 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.