Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Kesehatan
1. UU nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dan badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis
2. Menurut WHO
Kesehatan ialah keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya
ketiadaan penyakit atau kelemahan. Sedangkan dalam Piagam Ottawa dikatakan bahwa
kesehatan merupakan sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan hidup.
Kesehatan ialah konsep positif yang menekankan pada sumber daya pribadi,sosial dan
kemampuan fisik.
3. Perkins
Menyatakan bahwa kesehatan merupakan suatu keadaan yang seimbang dan dinamis
antara bentuk & fungsi tubuh juga berbagai faktor yang mempengaruhinya.

B. Kebudayaan dan pengobatan tradisional


WHO menyatakan bahwa pengobatan tradisional atau pengobatan alternatif adalah ilmu dan
seni pengobatan berdasarkan himpunan dari pengetahuan dan pengalaman praktek, baik yang
dapat diterangkan secara ilmiah ataupun tidak, dalam melakukan diagnosis, prevensi, dan
pengobatan terhadap ketidakseimbangan fisik, mental, ataupun sosial (dalam Agusmarni,
2012).
Pengobatan alternatif atau tradisional menurut Depkes RI secara formal sudah memberikan
perhatian yang seksama terhadap muncul dan berkembangnya pengobatan alternatif atau
tradisional (battra). Pemerintah membagi beberapa jenis battra di Indonesia antara lain:
Battra pijat/urut
Dukun bayi tertatih
Tukang jamu gendong
Battra dengan ajaran agama
Paranormal
Patah tulang
Sunat
Pangur gigi
Tabib
Tenaga dalam
Shinse
akupuntur Menurut Foster dan Anderson terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
masyarakat memilih pengobatan tradisional
1. Faktor Sosial

Dimana faktor ini melibatkan interaksi sosial yang kemudian diberikan sugesti-
sugesti atau suatu pandangan atau pengaruh oleh seseorang sehingga masyarakat
tersebut mengikuti pandangan/pengaruh tersebut tanpa harus berpikir lama.

2. Faktor ekonomi

Faktor ini sangat berperan besar dalam penerimaan atau penolakan suatu
pengobatan karna faktor ini sebagai pemerkuat presepsi masyarakat bahwa
pengobatan tradisional membutuhkan sedikit tenaga, biaya, dan waktu.

3. Faktor budaya

Budaya merupakan suatu pikiran, adat-istidadat, kepercayaan, yang menjadi


kebiasaan masyarakat.). Nilai-nilai budaya ini mempengaruhi pembentukan
suatu individu. Semua kebudayaan memiliki cara-cara pengobatan sesuai dengan
kepercayaan pada suku bangsanya dalam hal ini suku bangsa sangat
mendominasi pertimbangan untuk menolak atau menerima yang didasari pada
kecocokan suku bangsa yang di anut. Beberapa kebudayaan melibatkan metode
ilmiah atau melibatkan kekuatan supranatural dan supernatural tergantung
bagaimana kepercayaan dari suku bangsa sang pasien.

4. Faktor psikologis

Peranan sakit merupakan suatu kondisi yang tidak menyenangkan, karena itu
berbagai cara akan dijalani oleh pasien dalam rangka mencari kesembuhan
maupun meringankan beban sakitnya, termasuk datang kepelayanan pengobatan
alternatif

5. Faktor kejenuhan terhadap pelayanan


Faktor ini disebabkan akan kejenuhan sang penderita dalam proses pengobatan
membuat sang penderita memilih jalur alternatif pengobatan lain yang dapat
mempercepat proses penyembuhannya.

6. Faktor manfaat dan keberhasilan

Keberhasilan dan efektifitas dari pengobatan alternatif menjadi alasan yang


sangat berpengaruh terhadap pemilihan pengobatan alternatif.

7. Faktor pengetahuan

Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui alat indera atau pikiran
yang merupakan hal yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang
pengetahuan didapatkan secara formal dan informal.

C. Konsep Sehat dan Sakit menurut masyarakat

Sakit w didefinisikan sebagai seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun
(kronis), atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerja/kegiatannya terganggu.
Walaupun seseorang sakit (istilah sehari -hari) seperti masuk angin, pilek, tetapi bila ia tidak
terganggu untuk melaksanakan kegiatannya, maka ia di anggap tidak sakit.
Masalah kesehatan merupakan masalah kompleks yang merupakan resultante dari berbagai
masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun masalah buatan manusia, social budaya,
perilaku, populasi penduduk, genetika, dan sebagainya. Derajat kesehatan masyarakat yang
disebut sebagai psycho socio somatic health well being , merupakan resultante dari 4 faktor
yaitu:
1. Environment atau lingkungan.
2. Behaviour atau perilaku, Antara yang pertama dan kedua dihubungkan dengan ecological
balance.
3. Heredity atau keturunan yang dipengaruhi oleh populasi, distribusi penduduk, dan sebagainya.
4. Health care service berupa program kesehatan yang bersifat preventif, promotif, kuratif, dan
rehabilitatif.
Dari empat faktor tersebut di atas, lingkungan dan perilaku merupakan faktor yang paling besar
pengaruhnya (dominan) terhadap tinggi rendahnya derajat kesehatan masyarakat.
Tingkah laku sakit, peranan sakit dan peranan pasien sangat dipengaruhi oleh faktor -faktor
seperti kelas social,perbedaan suku bangsa dan budaya. Maka ancaman kesehatan yang sama
(yang ditentukan secara klinis), bergantung dari variable-variabel tersebut dapat menimbulkan
reaksi yang berbeda di kalangan pasien.
Istilah sehat mengandung banyak muatan kultural, social dan pengertian profesional yang
beragam. Dulu dari sudut pandangan kedokteran, sehat sangat erat kaitannya dengan kesakitan
dan penyakit. Dalam kenyataannya tidaklah sesederhana itu, sehat harus dilihat dari berbagai
aspek. WHO melihat sehat dari berbagai aspek.
WHO mendefinisikan pengertian sehat sebagai suatu keadaan sempurna baik jasmani, rohani,
maupun kesejahteraan social seseorang. Sebatas mana seseorang dapat dianggap sempurna
jasmaninya?
Oleh para ahli kesehatan, antropologi kesehatan di pandang sebagai disiplin biobudaya yang
memberi perhatian pada aspek-aspek biologis dan sosial budaya dari tingkah laku manusia,
terutama tentang cara-cara interaksi antara keduanya sepanjang sejarah kehidupan manusia yang
mempengaruhi kesehatan dan penyakit. Penyakit sendiri ditentukan oleh budaya: hal ini karena
penyakit merupakan pengakuan sosial bahwa seseorang tidak dapat menjalankan peran
normalnya secara wajar.
Seorang pengobat tradisional yang juga menerima pandangan kedokteran modern, mempunyai
pengetahuan yang menarik mengenai masalah sakit-sehat. Baginya, arti sakit adalah sebagai
berikut: sakit badaniah berarti ada tanda-tanda penyakit di badannya seperti panas tinggi,
penglihatan lemah, tidak kuat bekerja, sulit makan, tidur terganggu, dan badan lemah atau sakit,
maunya tiduran atau istirahat saja.
Persepsi masyarakat mengenai terjadinya penyakit berbeda antara daerah yang satu dengan
daerah yang lain, karena tergantung dari kebudayaan yang ada dan berkembang dalam
masyarakat tersebut. Persepsi kejadian penyakit yang berlainan dengan ilmu kesehatan sampai
saat ini masih ada di masyarakat; dapat turun dari satu generasi ke generasi berikutnya dan
bahkan dapat berkembang luas.

Anda mungkin juga menyukai