Anda di halaman 1dari 1

Cinta yang hilang

Bagaimana bila terjadi bulan tak terang lagi, bagaimana bila matahari tenggelam dan
tak pernah terbit kembali, bagaimana hujan reda dan tak pernah turun lagi, bagaimana bila
malam dan siang tak pernah ada lagi di penglihatan, dan bagaimana sesuatu yang kau lempar
ke atas tak pernah turun kembali.
Cinta, bagaimana cinta yang telah lama kau genggam tiba-tiba hilang lepas dari
genggam. Kemana mencari bila hilang dari hadapan. Kemana mengadu bila sedang rindu.
Rasa yang tak pernah akan hilang bila jasad sang cinta melayang. Rasa yang tak kan pernah
terhapus bila jasad tersayang melebur dalam angin.
Adalah hati, rasa dan cinta merasuk dalam diri, membaur, mencapur dalam tulang dan
darah daging. Waktu adalah memori, yang hilang terniang kembali. Walau sebatas gambaran
yang sangat manis di waktunya. Jangan mengharap kembali bila tak terbitkan matahari di pagi
hari, jangan mengharap kembali bila tak terangkan bulan di malam hari, jagan kembali bila
tak mampu teteskan hujan di musim kemarau, jangan mengharap kembali bila tak mampu
hadirkan malam dan lagi.
Biarkanlah cinta hilang pergi menjauh mengitari bumi dan biarkanlah hatimu mencari
ganti dari yang hilang, mebekukan dari apa yang telah mencair, biarkanlah dirimu
menyalakan mentari dengan hari dan lembaran baru.
Yang hilang jangan dilupakan yang baru jangan acuhkan. Yang lama bagian dari
goresan dan yang baru adalah lukisan, lukisan dirimu dengan kesalahan yang membuatmu
sempurna. Jalani hari dengan lembaran baru tanpa merobek lembaran lama. Yang hilang
memang sebuah suratan yang datang adalah harapan.
Hilang bukan berarti tak kembali, hilang bukan tak menemukan lagi, hilang bukan
berarti harus besedih hati, hilang bukan untuk berhenti berharap kembali, hilang bukan berarti
buta untuk menatap ke depan, hilang bukan menjadikanmu lemah dengan esok harimu.

Cinta yang hilang adalah awal dari dari kehidupanmu di dunia yang sesungguhnya.

Anda mungkin juga menyukai