Bandar Lampung merupakan kotamadya di Provinsi Lampung yang padat
akan penduduknya baik pribumi maupun pendatang. Data statistik menunjukkan ada sekitar 960.695 jiwa (Badan Pust Statistik Provinsi Lampung, 2014) penduduk yang berdomisili di kota tapis berhelau ini. Timbulan sampah yang tidak terurus akan menyebabkan terjadinya lingkungan yang kumuh dan menjadi tempat berkembangbiaknya sumber-sumber penyakit. Pengelolaan sampah padat memerlukan sistem pengelolaan yang efektif, efesien dan ekonomis dalam pendayagunaan biaya, tenaga dan sarana. Namun sistem pengelolaan sampah padat juga tergantung pada peran serta masyarakat. Permasalahan lingkungan hidup termasuk tentang sampah masih belum ditemukan solusinya secara global. Penanganan sampah yang ada selama ini selalu bertumpu pada pendekatan akhir (end of pipe), yakni memindahkan sampah dari satu tempat ke tempat yang lain (TPS/TPA). Penanganan sampah seperti ini sama halnya dengan memindahkan masalah dari satu tempat ke tempat yang lain. Bila hal ini terus menerus dilakukan maka dalam beberapa dekade ke depan bumi ini akan penuh dengan timbunan sampah.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka didapatkan rumusan masalah, yaitu: Apakah faktor lingkungan dan umur pada masyarakat yang terpapar polusi udara pembuangan sampah akhir Kecamatan Teluk Betung Barat desa Bakung Bandar Lampung dibandingkan dengan masyarakat yang bebas polusi udara pembuangan sampah akhir Kecamatan Jati Agung desa Karang Anyar Lampung Selatan berpengaruh terhadap gangguan fungsi penghidu (olfactory disorder) ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh faktor lingkungan dan umur pada masyarakat yang terpapar polusi udara pembuangan sampah akhir Kecamatan Teluk Betung Barat desa Bakung Bandar Lampung dibandingkan dengan masyarakat yang bebas polusi udara pembuangan sampah akhir Kecamatan Jati Agung desa Karang Anyar Lampung Selatan terhadap gangguan fungsi penghidu (olfactory disorder)
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik (Lingkungan dan umur) pada masyarakat yang terpapar polusi udara pembuangan sampah akhir. b. Mengetahui karakteristik (Lingkungan dan umur) pada masyarakat yang bebas paparan polusi udara pembuangan sampah akhir. c. Mengetahui perbedaan kejadian gangguan fungsi penghidu (olfactory disorder) pada masyarakat yang terpapar polusi udara pembuangan sampah akhir dan masyarakat yang bebas dari paparan polusi udara sampah akhir.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Masyarakat
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat mengenai bahaya paparan polusi udara sampah akhir yang dapat menyebabkan gangguan fungsi penghidu (olfactory disorder) jika terpapar terlalu lama.
1.4.2. Bagi Peneliti
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai gambaran bahaya paparan polusi udara sampah akhir dan menyediakan data bagi penelitian lanjutan mengenai efek paparan polusi udara sampah akhir terhadap gangguan fungsi penghidu (olfactory disorder) pada masyarakat.
1.4.3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu sumber informasi untuk pengembangan penelitian selanjutnya, terutama mengenai bahaya paparan polusi udara sampah akhir terhadap gangguan fungsi penghidu (olfactory disorder). .
1.4.4. Bagi Ilmu Pengetahuan Kesehatan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memperluas informasi kesehatan mengenai bahaya paparan polusi udara sampah akhir terhadap gangguan fungsi penghidu (olfactory disorder).