Bab 1

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bandar Lampung merupakan kotamadya di Provinsi Lampung yang padat


akan penduduknya baik pribumi maupun pendatang. Data statistik
menunjukkan ada sekitar 960.695 jiwa (Badan Pust Statistik Provinsi
Lampung, 2014) penduduk yang berdomisili di kota tapis berhelau ini.
Timbulan sampah yang tidak terurus akan menyebabkan terjadinya lingkungan
yang kumuh dan menjadi tempat berkembangbiaknya sumber-sumber
penyakit. Pengelolaan sampah padat memerlukan sistem pengelolaan yang
efektif, efesien dan ekonomis dalam pendayagunaan biaya, tenaga dan sarana.
Namun sistem pengelolaan sampah padat juga tergantung pada peran serta
masyarakat.
Permasalahan lingkungan hidup termasuk tentang sampah masih belum
ditemukan solusinya secara global. Penanganan sampah yang ada selama ini
selalu bertumpu pada pendekatan akhir (end of pipe), yakni memindahkan
sampah dari satu tempat ke tempat yang lain (TPS/TPA). Penanganan sampah
seperti ini sama halnya dengan memindahkan masalah dari satu tempat ke
tempat yang lain. Bila hal ini terus menerus dilakukan maka dalam beberapa
dekade ke depan bumi ini akan penuh dengan timbunan sampah.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka didapatkan rumusan
masalah, yaitu: Apakah faktor lingkungan dan umur pada masyarakat yang
terpapar polusi udara pembuangan sampah akhir Kecamatan Teluk Betung
Barat desa Bakung Bandar Lampung dibandingkan dengan masyarakat yang
bebas polusi udara pembuangan sampah akhir Kecamatan Jati Agung desa
Karang Anyar Lampung Selatan berpengaruh terhadap gangguan fungsi
penghidu (olfactory disorder) ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum


Mengetahui pengaruh faktor lingkungan dan umur pada
masyarakat yang terpapar polusi udara pembuangan sampah akhir
Kecamatan Teluk Betung Barat desa Bakung Bandar Lampung
dibandingkan dengan masyarakat yang bebas polusi udara
pembuangan sampah akhir Kecamatan Jati Agung desa Karang
Anyar Lampung Selatan terhadap gangguan fungsi penghidu
(olfactory disorder)

1.3.2 Tujuan Khusus


a. Mengetahui karakteristik (Lingkungan dan umur) pada masyarakat
yang terpapar polusi udara pembuangan sampah akhir.
b. Mengetahui karakteristik (Lingkungan dan umur) pada masyarakat
yang bebas paparan polusi udara pembuangan sampah akhir.
c. Mengetahui perbedaan kejadian gangguan fungsi penghidu
(olfactory disorder) pada masyarakat yang terpapar polusi udara
pembuangan sampah akhir dan masyarakat yang bebas dari paparan
polusi udara sampah akhir.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi Masyarakat


Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
masyarakat mengenai bahaya paparan polusi udara sampah akhir
yang dapat menyebabkan gangguan fungsi penghidu (olfactory
disorder) jika terpapar terlalu lama.

1.4.2. Bagi Peneliti


Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
mengenai gambaran bahaya paparan polusi udara sampah akhir
dan menyediakan data bagi penelitian
lanjutan mengenai efek paparan polusi udara sampah akhir
terhadap gangguan fungsi penghidu (olfactory disorder) pada
masyarakat.

1.4.3. Bagi Peneliti Selanjutnya


Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu
sumber informasi untuk pengembangan penelitian selanjutnya,
terutama mengenai bahaya paparan polusi udara sampah akhir
terhadap gangguan fungsi penghidu (olfactory disorder).
.

1.4.4. Bagi Ilmu Pengetahuan Kesehatan


Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memperluas informasi
kesehatan mengenai bahaya paparan polusi udara sampah akhir
terhadap gangguan fungsi penghidu (olfactory disorder).

Anda mungkin juga menyukai