Anda di halaman 1dari 3

Veruka Vulgaris

No. ICPC II: S03 Warts


No. ICD X: B07 Viral warts

Tingkat Kemampuan

Dokter umum mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan penatalaksanaan penyakit
tersebut secara mandiri dan tuntas.

Terapi dalam tulisan ini tidak dianjurkan untuk digunakan oleh kalangan nonmedis. Informasi
yang terdapat dalam tulisan ini dikumpulkan dari berbagai sumber dan tidak dimaksudkan
sebagai pengganti nasihat, saran, konsultasi ataupun kunjungan kepada dokter. Bila memiliki
masalah kesehatan, hubungi dokter.

Masalah Kesehatan
Veruka vulgaris merupakan hiperplasia epidermis yang disebabkan oleh Human papilloma virus
(HPV). Penularan melalui kontak langsung dengan agen penyebab. Veruka ini sering dijumpai
pada anak-anak dan remaja.

Hasil Anamnesis (Subjective)

Keluhan
Adanya kutil pada kulit dan mukosa.

Faktor Risiko
1. Biasanya terjadi pada anak-anak dan orang dewasa sehat.
2. Pekerjaan yang berhubungan dengan daging mentah.
3. Imunodefisiensi.

Hasil Pemeriksaan Fisik dan penunjang sederhana (Objective)

Pemeriksaan Fisik
Tanda Patognomonis
Papul berwarna kulit sampai keabuan dengan permukaan verukosa. Papul ini dapat dijumpai
pada kulit, mukosa dan kuku. Apabila permukaannya rata, disebut dengan veruka plana. Dengan
goresan dapat timbul autoinokulasi sepanjang goresan (fenomena Koebner).

Gambar 23. Veruka vulgaris


Sumber: http://www.orlandoskindoc.com/verruca_vulgaris.htm

Penegakan Diagnosis (Assessment)

Diagnosis Klinis
Diagnosis klinis dapat ditambahkan sesuai dengan bentuk klinis atau lokasi, yaitu:
1. Veruka vulgaris
2. Veruka plana
3. Veruka plantaris

Diagnosis Banding
1. Kalus
2. Komedo
3. Liken planus
4. Kondiloma akuminatum
5. Karsinoma sel skuamosa

Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)

Tatalaksana
Pasien harus menjaga kebersihan kulit.
Pengobatan topikal dilakukan dengan pemberian bahan kaustik, misalnya dengan asam salisilat
20% - 40%, larutan AgNO3 25%.

Komplikasi
Efek samping dari penggunaan bahan kaustik dapat menyebabkan ulkus.

Konseling & Edukasi


Edukasi pasien bahwa penyakit ini seringkali residif walaupun diberi pengobatan yang adekuat.

Kriteria Rujukan
Rujukan sebaiknya dilakukan apabila:
Diagnosis belum dapat ditegakkan.
Tindakan memerlukan anestesi / sedasi.

Sarana Prasarana

Lup

Prognosis

Pada 90% kasus sembuh spontan dalam 5 tahun sehingga prognosis umumnya bonam.

Referensi
1. Djuanda, A. Hamzah, M. Aisah, S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, 5th Ed. Balai
Penerbit FKUI. Jakarta. 2007.
2. James, W.D. Berger, T.G. Elston, D.M. Andrews Diseases of the Skin: Clinical Dermatology.
10th Ed. Saunders Elsevier. Canada. 2000.
3. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin. Pedoman Pelayanan Medik. 2011.
4. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. 2013.

Anda mungkin juga menyukai