Anda di halaman 1dari 22

Manajemen Ruang Art Galeri Lawang Wangi, Bandung

DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan

1.3 Sasaran

1.4 Identifikasi Masalah

1.5 Rumusan Masalah

BAB 2. TINJAUAN

2.1 Tinjauan Umum

2.2 Macam Macam Pemeliharaan Bangunan

2.3 Definisi pemeliharaan Beserta Macam nya

2.4 Tinjauan Khusus

BAB 3. DATA

3.1 Data Lokasi Tapak

3.2 Sejarah Lawang Wangi

3.3 Karakteristik Bangunan

3.4 Data Ruang

BAB 4. PEMBAHASAN DAN ANALISA

4.1 Analisa Aspek Pemograman

4.2 Analisa Berdasarkan Aspek

BAB 5. ARAHAN

5.1 Arahan Perbaikan Bangunan

5.2 Kesimpulan dan Saran

BAB 6. DAFTAR PUSTAKA

MATA KULIAH MANAJEMEN BANGUNAN


1
1
Manajemen Ruang Art Galeri Lawang Wangi, Bandung

Abstrak
Studi ini bertujuan untuk menganalisa kenyamanan fungsi ruang.

Analisa yang dimaksud meliputi aspek pemeliharaan, perawatan,

perbaikan dan pengembangan. Pada laporan ini akan menganalisa

Ruang Art Galeri Lawang Wangi, Bandung. Analisa yang akan

dibahas akan mencakup sebatas pemeliharaan dan perawatannya

saja, dikarenakan tidak adanya masalah kerusakan material pada

ruangan Art Galeri Lawang Wangi, Bandung. Analisa ini akan

berpengaruh pada kenyamanan ruang tersebut. Kenyamanan

tersebut akan berdampak positif dan negatif pada pengunjung

Art Galeri Lawang Wangi. Tingkat nyaman yang positif akan

membuat pengunjung merasa puas dengan kondisi ruangan, dan

sebaliknya apabila negatif akan membuat pengunjung risih dan

tidak nyaman. Oleh karena itu diperlukan analisa dari segi

pemeliharaan dan perawatan untuk meningkatkan kenyamanan

ruang.

MATA KULIAH MANAJEMEN BANGUNAN


2
1
Manajemen Ruang Art Galeri Lawang Wangi, Bandung

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Provinsi
Jawa Barat, sekaligus menjadi ibu kota provinsi tersebut. Kota ini
terletak 140 km sebelah tenggara Jakarta, dan merupakan kota
terbesar ketiga diIndonesia setelah Jakarta dan Surabaya menurut
jumlah penduduk. Selain itu, Kota Bandung juga merupakan kota
terbesar di wilayah Pulau Jawa bagian selatan. Sedangkan wilayah
Bandung Raya (Wilayah Metropolitan Bandung) merupakan
metropolitan terbesar ketiga di Indonesia setelah Jabodetabek dan
Gerbangkertosusila. Dengan perkembangan zaman wilayah Bandung
semkin menarik perhatian wisatwan dari berbagai kalangan terutama
kaum muda. Selain sejarahnya yang terkenal kota Bandung juga
memiliki kawasan objek wisata yang menarik dikunjungi wisatawan
dalam negeri maupun luar negeri. Beberapa objek wisata di daerah
Bandung antara lain, Kawah Putih, Tangkuban Perahu, Jalan Braga,
Ciampelas Walk dan masih banyak lagi.
Salah satu objek wisata di kota Bandung adalah Lawang Wangi.
lengkapnya Lawang Wangi Creative Space Bandung. Beralamatkan di
Jalan dago Giri no 99, Dago, Bandung, jelas merupakan salah satu
kawasan surganya caf. Tempat yang baru saja diresmikan pada
pertengahan 2012 ini, merupakan sebuah creative space yang terdiri
atas tiga fungsi yaitu, art gallery, design space dan caf.
Untuk keberlangsungan kenyamanan pada ruangan, maka perlu
adanya time schedule. Time schedule dapat berisi jadwal pemeliharaan
dan perawatan pada ruangan secara rutin. Baik jangka pendek maupun
jangka panjang.
Laporan ini akan dikhususkan untuk menganalisa ruang Art Galeri
Lawang Wangi, Bandung. Analisa yang dimaksud meliputi
pemeliharaan dan perawatan pada ruangan tersebut. Hal hal kecil
seperti debu pada lantai dan kotoran pada langit langit akan
mempengaruhi tingkat kenyamanan pada ruangan tersebut.
Untuk meningkatkan tingkat kenyamanan ruangan tersebut
diperlukan analisa kenyamanan yang meliputi aspek pemeliharaan dan
perawatan yang dilakukan pada ruangan itu. Diperlukan juga jadwal
manajemen yang rutin untuk mempertahankan kenyamanan ruang Art
Galeri Lawang Wangi, Bandung.

MATA KULIAH MANAJEMEN BANGUNAN


3
1
Manajemen Ruang Art Galeri Lawang Wangi, Bandung

1.2 Tujuan
1. Mengetahui kondisi ruangan Art Galeri Lawang Wangi, Dago-
Bandung.
2. Ruangan yang terpelihara secara teratur akan memiliki daya tahan
yang lebih lama.
3. Pemeliharaan dan perawatan ruangan yang teratur juga akan
meminimalkan tingkat kerusakan pada ruangan tersebut dan isinya.

1.3 Sasaran
1 Pengelola
2 Pengunjung

1.4 Identifikasi masalah


- Terdapat kotoran sarang laba laba pada plafon.

- Terdapat kotoran debu pada lantai marmer

1.5 Rumusan masalah


- Bagaimana langkah perawatan yang dilakukan pada ruangan art
galery?

- Bagaimana langkah pemeliharaan yang dilaukan pad ruangan art


galery?

MATA KULIAH MANAJEMEN BANGUNAN


4
1
Manajemen Ruang Art Galeri Lawang Wangi, Bandung

BAB 2
TINJAUAN
2.1 Tinjauan Umum
Maintenance atau pemeliharaan pada bangunan dimaksudkan
sebagai gabungan dari tindakan teknis dan administrative, yang
dimaksudkan untuk mempertahankan,dan memulihkan fungsi
bangunan sebagaimana yang telah di rencanakan sebelumnya.
Keberhasilan suatu bangunan dinilai dari kemampuan bangunan untuk
ada pada kondisi yang diharapkan, yang dipengaruhi oleh beberapa
persyaratan,antara lain :

1. Persyaratan fungsional
Yang dimaksud persyaratan fungsional adalah persyaratan yang
terkait dengan fungsi bangunan. Setiap bangunan memiliki fungsional
umum dan khusus yang perlu dipenuhi. Persyaratan umum contohnya
adalah bangunan mampu melindungi pemakainya dari lingkungan luar.
Sedangkan persyarat khusus sangat tergantung pada jenis dan fungsi
bangunan tersebut.

2. Persyaratan Performance

Masing masing bangunan memiliki persyaratan performance


bangunan yang sangat spesifik. Performance bangunan mencakup
banyak aspek, mulai dari performance fisik luar bangunan, sampai pada
elemen elemen Mekanikal dan elektrikal ( ME ).
Tindakan pemeliharaan bangunan sangat ditentukan oleh tuntutan
performance yang terkait dengan fungsi bangunan. Namun seringkali
terjadi perbedaan standart performance bangunan menurut USER dan
menurut OWNER, terutama pada bangunan sewa.

3. Persyaratan Menurut Undang undang


Persyaratan menurut undang undang merupakan persyaratn
yang tidak bias diabaikan, karena menyangkut regulasi dan
legalitas.Persyaratan ini diantarnya : Persyaratan ketinggian
maksimum suatu bangunan, dll.

4. Persyaratan Menurut User

MATA KULIAH MANAJEMEN BANGUNAN


5
1
Manajemen Ruang Art Galeri Lawang Wangi, Bandung

Persyaratan menurut user biasanya berkaitan dengan kenyamanan.


Kenyamanan user merupakan ukuran keberhasilan suatu bangunan.
Biasanya bangunan yang memiliki persyaratan user adalah bangunan
bangunan sewa dan bangunan bangunan umum.
Idealnya, pada tahap desain,perencana telah memiliki kriteria
kriteria untuk menghasilkan suatu performansi tertentu sehingga
aktifitas pemeliharaan yang dilakukan selama masa operasi gedung
akan lebih efektif. Namun seringkali kriteria kriteria semacam itu tidak
dibuat sehingga menimbulkan kesulitan dalam menentukan program
pemeliharaan sampai tahap pelaksanaannya.
Kegiatan pemeliharaan bangunan meliputi berbagai aspek yang bisa
dikategorikan dalam 4 kegiatan, yaitu :
Pemeliharaan rutin harian
Rectification ( perbaikan bangunan yang baru saja selesai )
Replacement ( penggantian bagian yang berharga dari suatu
bangunan )
Retrofitting ( melengkapi bangunan sesuai kemajuan teknologi )

2.2 Macam Macam Pemeliharaan Bangunan


Secara sederhana, Pemeliharaan bangunan dapat diklarifikasikan
menjadi 2 macam yaitu : Pemeliharaan rutin dan Pemeliharaan remedial
/ perbaikan.

a. Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan rutin adalah pemeliharaan yang dilaksanakan dengan
interval waktu tertentu untuk mempertahankan gedung pada kondisi
yang diinginkan / sesuai. Contohnya pengecatan dinding luar gedung 2
tahunan, pengecatan interior 3 tahunan, pembersihan dinding luar, dll.
Namun jenis pekerjaan pemeliharaan rutin juga bias berupa perbaikan
atau penggantian komponen yang rusak. Kerusakan kerusakan
tersebut bias diakibatkan oleh proses secara alami ( contoh :
Kerapuhan, kusam ) atau proses pemakaian ( contohnya :
goresan,pecah dll ).
Pada pemeliharaan rutin sangat penting untuk menentukan siklus
pemeliharaan. Siklus pemeliharaan bias ditentukan berdasarkan data
fisik gedung dan equipment yang cukup dalam bentuk dokumentasi,
manual pemeliharaan ataupun catatan pengalaman dalam pekerjaan
pemeliharaan sebelumnya.
Dalam suati rencana program pemeliharaan, jika siklus kegiatannya
sudah ditentukan, maka jenis pekerjaan dan anggaran dapat segera
dibuat.

MATA KULIAH MANAJEMEN BANGUNAN


6
1
Manajemen Ruang Art Galeri Lawang Wangi, Bandung

Kendala kendala yang sering terjadi dalam pemeliharaan


rutin adalah :
o Pemilik / Owner
Seringkali para pemilik gedung tidak melaksanakan
program pemeliharaan yang sudah dibuat,bahkan cenderung
memperpanjang interval pemeliharan dengan tujuan mengurangi
beban biaya pemeliharaan agar keuntungan yang di dapat lebih
besar. Padahal dengan tertundanya jadwal pemeliharaan rutin
akan mengakibatkan bertumpuknya kualitas kerusakan
( Multipier effect ) yang akhirnya akan membutuhkan biaya
perbaikan yang jauh lebih besar.
o Kurangnya data dan pengetahuan
Seringkali pemeliharaan rutin tidak dapat dilakukan akibat
kurangnya data baik manual,sejarah pemeliharaan ataupun
dokumentasi. Disamping itu juga kekurangan pengetahuan dari
personil pengelola gedung baik tingkat manajerial maupun
pelaksana mengakibatkan program pemeliharaan dan
pelaksanaanya kurang optimal.

b. Pemeliharaan Remedial
Pemeliharaan remedial adalah pemeliharaan perbaikan yang dapat
diakibatkan oleh :

Kegagalan teknis / manajemen


Kegagalan teknis / manajemen bisa terjadi pada tahap kontruksi
maupun pada tahap pengoperasian bangunan. Pada tahap kontruksi
contohnya adalah kecerobohan dalam pemasangan suatu komponen
bangunan. Pada tahap pengoperasian bangunan, kesalahan dalam
merencanakan jadwal pemeliharaan bias terjadi dan ini dapat berakibat
pada kerusakan alat atau bahan bahan bangunan.

Kegagalan kontruksi dan desain


Dalam hal ini faktor desain dan kontruksi berhubungan erat. Contoh
dari segi desain adalah kesalahan dalam pemilihan bahan bangunan,
sehingga usia pemakaiannya pendek dan tidak bertahan lama.
Sedangkan dari segi kontruksi kesalahan dalam pelaksanaan finishing
dapat menyebabkan usia pemakaiannyapun tidak bertahan lama.

Kegagalan dalam pemeliharaan


Faktor lain yang menyebabkan kegiatan pemeliharaan perbaikan
selama periode pemakaian bangunan adalah akibat kegagalan
pemeliharaan yang disebabkan oleh :
- Program pemeliharaan rutin yang dibuat tidak memadai

MATA KULIAH MANAJEMEN BANGUNAN


7
1
Manajemen Ruang Art Galeri Lawang Wangi, Bandung

- Program perbaikan yang tidak efektif


- Inspeksi inspeksi yang tidak dilaksanakan dengan baik
- Data - data pendukung pemeliharaan yang tidak mencukupi

Secara lebih luas, ditinjau dari direncanakan atau tidak, kegiatan


pemeliharaan dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Pemeliharaan terencana / planned.
2. Pemeliharaan tidak terencana / unplanned

2.3 Definisi pemeliharaan Beserta Macam nya


1. Planned Maintenance : Pemeliharaan yang diorganisasikan dan
dilaksanakan dengan perencanaan, control dan penggunaan
laporan laporan untuk suatu rencana yang ditentukan
sebelumnya.

2. Unplanned Maintenance : Pemeliharaan yang dilaksanakan untuk


rencana yang yang tidak ditentukan sebelumnya.

3. Preventive Maintenance : Pemeliharaan yang dilaksanakan pada


interval yang ditentukan sebelumnya atau yang sesuai untuk
kriteria yang ditentukan dan ditujukan untuk mengurangi
kemungkinan kegagalan atau degradasi performansi suatu
bangunan.

4. Corrective Maintenance : Pemeliharaan yang dilakukan setelah


suatu kegagalan terjadi dan ditujukan untuk memperbaiki suatu
item untuk suatu keadaan yang item tersebut dapat melakukan
fungsinyayang diperlukan.

5. Emergency Maintenance : Pemeliharaan yang diperlukan dengan


segera untuk menghindari akibat akibat yang serius.

6. Condition Based Maintenance : Preventive maintenance yang di


mulai dari suatu hasil pengetahuan kondisi suatu hal dari
pemantauan rutin.

7. Scheduled Maintenance : Preventive maintenance yang


dilaksanakan untuk suatu interval waktu yang telah ditentukan
sebelumnya.

MATA KULIAH MANAJEMEN BANGUNAN


8
1
Manajemen Ruang Art Galeri Lawang Wangi, Bandung

Pada dasarnya,tindakan pemeliharaan dilakukan berdasarkan atas


laporan hasil pemeriksaan / survey terhadap kondisi bangunan. Untuk
itu pemeriksaan yang dilakukan harus teliti dan menyeluruh,sehingga
dapat ditentukan bentuk tindakan pemeliharaan yang tepat terhadap
kegagalan tertentu.

2.4. Tinjauan Khusus

A. Plafon Gypsum
Plafond gypsum kian digemari. Pengerjaan yang tepat dan sesuai
dengan petunjuk akan menghasilkan permukaan plafon yang halus dan
rapi serta dapat menyamarkan nat dengan baik. Bobot gypsum yang
terbilang ringan membuatnya digandrungi para kontraktor dan pemilik
rumah. Materialnya pun fleksibel karena dapat dipasangkan dengan
jenis rangka apa saja. Namun, keterbatasannya terletak pada air
sehingga Anda harus pastikan tidak ada titik kebocoran pada atap.
Namun, kekurangan ini adalah sebagai kelebihan, karena pemilik
rumah dapat langsung mendeteksi titik kebocoran pada rumah
mereka.

Dalam hal perbaikan, pada dasarnya kerusakan pada plafon


dapat dibenahi hanya dengan membuang bagian yang rusak dan
menggantinya dengan yang baru. Namun, permasalahannya
terletak pada keterampilan tukang dan produk plafon itu sendiri,
karena bila salah sedikit tak jarang pemilik bangunan harus
mengganti keseluruhan plafon. Nah, berikut adalah cara
pemeliharaan dan perawatan yang baik pada material gypsum :

Masalah : Kotoran Sarang Laba - Laba

Solusi : Dilakukan perawatan dan pemeliharaan dengan cara


membersihkan langit langit secara rutin dan dibuat jadwal
maintenance secara berkala.

MATA KULIAH MANAJEMEN BANGUNAN


9
1
Manajemen Ruang Art Galeri Lawang Wangi, Bandung

B. Lantai Marmer

Marmer adalah batuan kristalin kasar yang berasal dari Batu


kapur atau dolomit. Marmer yang murni berwarna putih dan terutama disusun
oleh mineral kalsit. Kegunaan Batu Marmer dapat digunakan di rumah untuk
perabotan, komponen komponen bangunan seperti lantai, meja, kamar
mandi, jendela. Selain itu Marmer juga dapat digunakan untuk bahan baku
pembuatan Piala , Patung, prasasti , papan nama ,vandel dll.

Nah, berikut adalah cara pemeliharaan dan perawatan yang


baik pada material gypsum :

Masalah : Kotoran Debu pada Lantai Marmer

Solusi : Dilakukan perawatan dan pemeliharaan dengan cara


membersihkan lantai marmer secara rutin dan dibuat jadwal
maintenance secara berkala.

MATA KULIAH MANAJEMEN BANGUNAN


10
1
Manajemen Ruang Art Galeri Lawang Wangi, Bandung

BAB 3
DATA
3.1 Data Lokasi Tapak
Lebar Jalan 4m, Jalanan
Lokasi
menanjak dan berlubang.
berada di
Jalan tidak dilewati

Lawangwangi Creative Space berada di Jl. Dago Giri 99 Warung


Caringin Mekarwangi Bandung, Jawa Barat. Luas lahan 6000 m2
dengan bangunan 2 lantai seluas 2000 m2. Jarak yang di tempuh
untuk menuju lawangwangi 2 km dari jalan utama Jl. Ir. H. Juanda.

MATA KULIAH MANAJEMEN BANGUNAN


11
1
Manajemen Ruang Art Galeri Lawang Wangi, Bandung

3.2 Sejarah lawangwangi

MATA KULIAH MANAJEMEN BANGUNAN


12
1
Manajemen Ruang Art Galeri Lawang Wangi, Bandung

Lawangwangi Creative Space didirikan pada tahun 2007 oleh


Andonowati seorang pemerhati dan pencinta karya seni Indonesia dan
juga seorang ahli di bidang matematika, yang di rancang oleh Arsitek
Baskoro Tedjo yang mengacu pada konsep Satu Kampung Seni dan
Ilmu Pengetahuan dengan gaya Arsitektur Retro Modern. Nuansa retro
dihadirkan melalui desain bangunan kolonial tahun 50-an yang
dianggapnya paling pas dan bersifat abadi. Didirikan pada lahan
berkontur seluas 6000 m2 dengan luas bangunan 2000 m 2.
Sebelumnya bernama Art and Science Estate, sebelum akhirnya
diganti menjadi Lawangwangi Creative Space dan dibuka kembali
sebagai salah satu galeri seni di Bandung di bawah managemen Art
Sociates pada tahun 2010. Lawangwangi mempunyai visi untuk
berkontribusi dalam mempromosikan seniman berbakat di tingkat
Internasional. Dengan mempertahankan salah satu ruang abadinya
sebagai ruang para seniman untuk berekspresi. Lawangwangi Art
Gallery saat ini mempunyai jadwal aktif rutin mengadakan sejumlah
pameran karya seni kontemporer di setiap bulannya dengan skala
nasional maupun internasional. Dengan model bangunan modern
minimalis dan futristik yang sarat dengan unsur estetika,
eksotismenya semakin bertambah karena bangunan Lawangwangi
Creative Space dikelilingi dengan hamparan pemandangan indah
berupa areal perbukitan dan Lembah khas Dago atas Bandung Utara.
Ruangan di bagian dalamnya dibuat seperti layaknya ruang galeri seni

MATA KULIAH MANAJEMEN BANGUNAN


13
1
Manajemen Ruang Art Galeri Lawang Wangi, Bandung

dimaksudkan untuk memberi inspirasi kepada setiap pengunjung,


bahwa dengan seni hidup bisa menjadi lebih hidup.

Dengan hadirnya Lawangwangi Creative Space ini, maka sesuai


dengan tujuan dididirikannya adalah mengangkat dan
mempromosikan seniman-seniman lokal seperti bandung dan nasional
yang sangat potensial, salah satunya dengan diberikannya ruang atau
kesempatan lewat berbagai kegiatan pameran seni serta adanya acara
tahunan ajang Bandung Contemporary Art Award.

3.3 Karakteristik Bangunan


3.3.1 Ciri dari bangunan

a. Massa bangunan yang simetris antara sayap kanan dan sayap


kiri, juga antara desain massa bangunan lantai dasar dan
lantai atas
b. konstruksi bangunan yang sesuai dengan iklim tropis melalui
aplikasi atap bentuk perisai
c. permainan irama yang seimbang antara garis-garis dengan
bidang vertical maupun horizontal seperti pada fasad
d. dominasi warna putih yang bersih (clean look) dengan
kombinasi hitam dan abu-abu.

3.3.2 Usia Bangunan

Usia bangunan di wilayah studi 8 Tahun

3.3.3 Fungsi Bangunan

Bangunan bersejarah di wilayah studi memiliki fungsi sebagai Art


Gallery dan Caffe

MATA KULIAH MANAJEMEN BANGUNAN


14
1
Manajemen Ruang Art Galeri Lawang Wangi, Bandung

3.3.4 Jam Operasional

a. Selasa-Jumat, pk. 10:00-17:00

b. Sabtu-Minggu, pk.11:00-17:00

c. Tutup pada hari Senin dan hari liburnasional

3.4 Data Bahan Material Ruang Gallery


Lantai Dinding Kusen Plafon
Marme Bata Merah Alumunium Gypsum
r dengan
finishing cat
warna putih

MATA KULIAH MANAJEMEN BANGUNAN


15
1
Manajemen Ruang Art Galeri Lawang Wangi, Bandung

3.5 Data Exhisting Ruang Art Gallery

Plafond Gypsum

Terdapat kotoran sarang Dinding


laba laba yang membuat
Perawatan yang rutin
kesan Estetika ruangan
membuat material dinding
menjadi kurang bagus.
cukup baik dan sejumlah
karya pada dinding
membuat dinding semakin
bagus.

Kusen Lantai Marmer

Kusen pintu pada ruang


Terdapat kotoran Debu
art galery menggunakan
pada lantai sehingga
Alumnium. membuat kesan tidak
MATA KULIAH MANAJEMEN BANGUNAN
nyaman pada ruangan. 16
1
Manajemen Ruang Art Galeri Lawang Wangi, Bandung

3.6 Data Ruang

MATA KULIAH MANAJEMEN BANGUNAN


17
1
Manajemen Ruang Art Galeri Lawang Wangi, Bandung

BAB 4
PEMBAHASAN DAN ANALISA

4.1 Analisa Aspek Pemrograman

Identifikasi Kelompok OPSI


Aspek Elemen Lokasi PENYELESAIAN
Masalah Program

Terdapat
Melakukan
kotoran Interior
Ruang Art pembersihan
sarang laba Banguna PERBAIKAN
Galeri pada
laba pada n (Atap)
plafond.
plafond.

FISIK

Terdapat
Interior Melakukan
kotoran debu Ruang Art
Banguna PERBAIKAN pembersihan
pada lantai Galeri
n (Lantai) pada lantai.
marmer.

MATA KULIAH MANAJEMEN BANGUNAN


18
1
Manajemen Ruang Art Galeri Lawang Wangi, Bandung

Tidak
Menyediakan
tersedianya Kompone
tempat
tempat n Ruang Art
KEBERSIHAN PENGEMBANGAN sampah
sampah Penunjan Galeri
pada
pada setiap g Ruang
ruangan.
ruang

4.2 Analisa Berdasarkan Aspek

4.2.1 FISIK
4.2.1.1. Terdapat kotoran sarang laba pada plafond

Dari hasi lanalisa pada bangunan lawang wangi, dago terlihat bahwa pada plafon
bangunan yang berlokasi di Ruang Art Galeri Lantai 1 terdapat kotoran sarang
laba laba yang membuat kesan estetika ruangan menjadi kurang baik.

Untuk itu di perlukan maintenance Perawatan dan Pemeliharaan pada kotoran plafond bangunan

4.2.1.2. Terdapat kotoran debu pada lantai

MATA KULIAH MANAJEMEN BANGUNAN


19
1
Manajemen Ruang Art Galeri Lawang Wangi, Bandung

Dari hasil analisa pada


bangunan lawang wangi,
dago terlihat bahwa pada lantai marmer terdapat kotoran debu yang
mengganggu kenyamanan ruang.

Pemeliharaan pada ruang art galery.

4.2.2 KEBERSIHAN

4.2.2.1 Tidak tersedianya tempat sampah pada ruang art


galery
Dari hasil analisa pada ruangan art galery lawang wangi, dago
terlihat bahwa pada ruangan tidak terdapat nya tempat sampah yang
menyebabkan pengunjung bingung untuk membuang sampah yang dapat

menyebakan potensi sampah berserakan.

Untuk itu di perlukan pengembangan dengan menyediakan tempat sampah pada ruang art galery

4.2.3 KENYAMANAN

4.2.3.1 Pengudaraan yang kurang memadai


Dari hasil analisa pada ruangan art galery lawang wangi, dago
terdapat permasalahan pada sistem kenyamanan pengudaraan ruang art

MATA KULIAH MANAJEMEN BANGUNAN


20
1
Manajemen Ruang Art Galeri Lawang Wangi, Bandung

galery yang hanya menggunakan exhaust fan dalam pengudaraan menuju


dalam dalam ruang yang membuat ruang terasa sedikit panas dan kurang
untuk pengkondisian termal / suhu yang diinginkan pada ruang pameran.

PosisiExhaust Fan

Untuk itu di perlukan pengembangan dengan membuat bukaan pada ruang art galery

BAB 5
KESIMPULAN

Setelah dilakukan pembahasan mengenai ruang


Art Galery Lawang Wangi Bandung dapat
diketahui bahwa ruangan tersebut sudah
memenuhi kriteria kriteria manajemen yang baik.
Namun beberapa hal kecil yang perlu
diperhatikan untuk memenuhi fungsi
kenyamanan ruangan seperti kotoran pada langit
langit dan debu pada lantai harus dilakukan
perawatan dan pemeliharaan rutin. Dengan
dilakukan perawatan dan pemeliharaan yang
rutin akan membuat manajemen ruangan Art
MATA KULIAH MANAJEMEN BANGUNAN
21
1
Manajemen Ruang Art Galeri Lawang Wangi, Bandung

Galery menjadi lebih baik. Tingkat kenyamanan


ruangan pun akan semakin nyaman. Pentingnya
maintanance dari pihak pengelola juga menjadi
peran penting dalam mengelola ruangan Art
Galery Lawang Wangi, Bandung.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.co.id

http://polesmarmerjakarta.co.id/pengertian-marmer/

https://id.wikipedia.org/wiki/Marmer

http://medangypsum.blogspot.co.id/2011/09/pengertian-dan-manfaat-
plafon.html

http://cahayamanunggalgypsum.blogspot.co.id/2013/03/plafond-
gypsum.html

MATA KULIAH MANAJEMEN BANGUNAN


22
1

Anda mungkin juga menyukai