PENDAHULUAN
2.6 Prinsip Kerja Sistem Pemanas Air Pada Mesin Pendingin Ruangan
Alat pemanas air yang dipasangkan secara seri terhadap kondesor pendingin
ruangan terlihat pada gambar dibawah, maka memungkinkan sistem tersebut dapat
bekerja secara bersamaan sebagai mesin pendingin ruangan dan memanfaatkan
panasnya untuk memanaskan air. Adapun prinsip kerja dari istem ini adalah sebagai
berikut :
Gambar 2.4 Prinsip Kerja Pemanas Air Pada Mesin AC
a. Pertama proses kompresi dimana uap refrigeran dikompresikan dari tekanan
ketekanan tinggi sehingga refrigeran mempunyai tepmperatur yang cukup tinggi.
b. Kedua proses kondensasi dimana uap refrigeran yang cukup panas dialirkan
kedalam alat pemanas air, sehingga terjadi proses pelepasan panas dari refrigeran ke
air yang ada didalam tangki.
c. Keriga, refrigeran yang sudah mengalami penurunan temperatur kemudian
dikondensasikan melalui kondensor. Disini peran kondensor pada awal pemanasan
tidak begitu besar karena panas dari refrigeran banyak diserap oleh air selama
melewati tangki air, kemudian setelah temperatur didalam tangki sudah mulai
meningkat maka kondensor sudah mulai berfungsi.
d. Keempat, proses ekspansi dimana refrigeran yang sudah terkondensasikan
diekspansikan melaui pipa kapiler sehinngga mengalami penurunan tekanan dan fasa
dari refrigeran mulai berubah menjadi campuran.
e. Terakhir, proses evaporasi dimana campuran refrigeran menerima panas dari
ruangan yang didinginkan sehingga berubah fasa menjadi uap dan udara yang
melepas panas mengalami penurunan temperatur menyebabkan temperatur udara di
ruangan menjadi sejuk.
BAB III
METODE PERCOBAAN
LAMPIRAN
TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan prinsip dan cara kerja mesin refrigerasi kompresi uap!
Jawab :
Mesin refrigerasi adalah mesin yang bekerja menyerap kalor dari lingkungan
bersuhu rendah kemudian dipindahkan ke lingkungan bersuhu tinggi . Pada gambar
dibawah ini merupakan cara kerja mesin tersebut :
a. Refrigerator atau mesin pendingin bekerja dengan menyerap kalor pada suhu
rendah ( di dalam ruangan) kemudian dibuang ke suhu yang lebih tinggi ( di luar
ruangan).
b. Untuk refrigerator, kalor harus dibuang ke lingkungan.
Siklus refrigerasi kompresi mengambil keuntungan dari kenyataan bahwa fluida
yang bertekanan tinggi pada suhu tertentu cenderung menjadi lebih dingin jika
dibiarkan mengembang. Jika perubahan tekanan cukup tinggi, maka gas yang ditekan
akan menjadi lebih panas daripada sumber dingin diluar (contoh udara luar) dan gas
yang mengembang akan menjadi lebih dingin daripada suhu dingin yang dikehendaki.
Dalam kasus ini, fluida digunakan untuk mendinginkan lingkungan bersuhu rendah
dan membuang panas ke lingkungan yang bersuhu tinggi.
Siklus refrigerasi kompresi uap memiliki dua keuntungan. Pertama, sejumlah
besar energi panas diperlukan untuk merubah cairan menjadi uap, dan oleh karena itu
banyak panas yang dapat dibuang dari ruang yang disejukkan. Kedua, sifat-sifat
isothermal penguapan membolehkan pengambilan panas tanpa menaikan suhu fluida
kerja ke suhu berapapun didinginkan. Hal ini berarti bahwa laju perpindahan panas
menjadi tinggi, sebab semakin dekat suhu fluida kerja mendekati suhu sekitarnya
akan semakin rendah laju perpindahan panasnya.
Proses 1-2 ; refrigeran meninggalkan evaporator dalam wujud uap jenuh dengan
temperatur dan tekanan rendah, kemudian oleh kompresor uap tersebut dinaikkan
tekanannya menjadi uap super panas dengan temperatur yang tinggi, lebih tinggi dari
temperature lengkungan sehingga pembuangan panas bisa berlangsung.
Proses 2-3 ; setelah mengalami proses kompresi, refrigeran berada dalam fase panas
lanjut dengan tekanan dan temperatur tinggi. Untuk merubah wujudnya menjadi cair
(kondensasi), kalor harus dilepaskan ke lingkungan melalui alat yang disebut dengan
kondensor. Refrigeran mengalir melalui kondensor pada sisi lain dialirkan fluida
pendingin (udara atau air) dengan temperatur lebih rendah dari pada temperatur
refrigeran. Oleh karena itu kalor akan berpindah dari refrigeran ke fluida pendingin
dan refrigeran akan mengalami penurunan temperatur dari kondisi uap panas lanjut
menuju kondisi uap jenuh, selanjutnya mengalami proses pengembunan menjadi
refrigeran cair. Refrigeran keluar kondensor sudah berupa refrigeran cair. Proses
kondensasi berlangsung pada temperature dan tekanan yang konstan.
Proses 3-4 ; refrigeran dalam keadaan wujud cair jenuh (tingkat keadaan 3) kemudian
mengalir melalui alat ekspansi. Refrigeran mengalami ekspansi pada entalpi konstan
dan berlangsung secara tak reversibel sehingga tekanan refrigeran menjadi rendah
(tekanan evaporator). Refrigeran keluar alat ekspansi berwujud campuran uap-cair
pada tekanan dan temperatur rendah.
Proses 4-1 ; Refrigeran dalam fase campuran uap-cair, mengalir melalui evaporator.
Di dalam evaporator refrigeran mengalami proses penguapan sebagai akibat dari
panas yang diserap dari sekeliling evaporator. Dengan adanya penyerapan panas ini,
maka disekeliling evaporator (ruangan yang dikondisikan) menjadi dingin atau
temperaturnya turun. Selanjutnya refrigeran yang meninggalkan evaporator dalam
fase uap jenuh. Proses penguapan tersebut berlangsung pada temperatur dan tekanan
yang konstan.
3. Jelaskan energi termal pada siklus mesin refrigerasi kompresi uap!
Jawab :
Terdapat energi termal yang keluar dari kondensor sebesar Qc. Terdapat
energi termal yang masuk ke evaporator sebesar Qe, energi termal ini digunakan
untuk menguapkan refrigeran (mengubah fasanya dari fasa liquid ke fasa uap).
4.
1.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Drs. Sumanto, MA. 1990. Dasar-dasar Mesin Pendingin. Yogyakarta: ANDI.
http://acdaikin.com/prinsip-kerja-air-conditioner-ac-ruangan.htm
(Diakses pada tanggal 9 Maret 2017 pukul 15.00 WIB)
[2] No Name. Bab II: Prinsip dan Cara Kerja Mesin Pendingin.
http://eprints.undip.ac.id/41112/3/BAB_II.pdf ( Diakses pada 9 Maret
2017 pukul 15.00 WIB)