Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Industri pertambangan merupakan salah satu industri yang beresiko

tinggi dan juga padat modal, teknologi, waktu dan sumberdaya. Hal ini

mengakibatkan industri pertambangan sangat unik dan membutuhkan usaha

yang lebih untuk dapat menghasilkan sesuatu yang menguntungkan.

Banyaknya disiplin ilmu dan teknologi yang terlibat dalam industri ini mulai

dari geologi, eksplorasi, pertambangan, metalurgi, mekanik dan elektrik,

lingkungan, ekonomi, manajemen, dan keuangan sehingga menjadikan

industri ini sangat kompleks.

Dalam usaha untuk mengetahui potensi sumberdaya mineral yang ada

serta mengidentifikasi kendala alami maupun kendala lingkungan yang

mungkin ada, maka perlu dilakukan eksplorasi terlebih dahulu. Jadi Kegiatan

eksplorasi merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting yang harus

dilakukan sebelum suatu usaha pertambangan dilaksanakan. Data-data yang

di dapatkan dari hasil kegiatan eksplorasi harus dapat memberikan informasi

yang lengkap dan akurat mengenai sumberdaya mineral maupun kondisi-

kondisi geologi yang ada agar study kelayakan (Feasibility study) untuk

1.1
pembukaan usaha pertambangan yang dimaksud dapat dilakukan dengan

teliti dan benar (akurat).

Daerah Moronopo untuk Blok P4/P5 dengan luas blok yang terdiri dari

beberapa sub blok yaitu blok BIIIb1, BIIb10, BIIIc1, BIIIc2, dan BIIId1 terletak

di sebelah barat Tanjung Buli di Pulau Halmahera mempunyai cadangan bijih

nikel yang cukup potensial, untuk sub blok BIIId1 dan BIIIb2 (75% luas

merupakan laut) tidak untuk dieksplorasi lanjut dan ditambang karena

kemungkinan risiko yang besar akibat adanya dampak lingkungan terhadap

pantai sekitarnya dan jalan umum. Sedangkan dalam penelitian ini

difokuskan pada sub blok BIIIc2 sebagai perbandingan kadar antara hasil

eksplorasi dengan realisasi penambangan.

PT. Dian Nikel Mining adalah salah satu perusahaan Sub Kontraktor dari

PT. Minerina Bhakti yang bergerak di bidang pertambangan nikel yang

berlokasi di Moronopo, Kecamatan Maba Kabupaten Halmahera Timur

Propinsi Maluku Utara .

Endapan bijih nikel yang terdapat di daerah Moronopo termasuk endapan

bijih nikel laterit yang terbentuk dari hasil pelapukan (laterisasi) dari batuan

induk peridotit yang mengakibatkan kadar Ca dan Fe menurun sedangkan

kadar Ni, Mg, Co dan Si naik. Sistem penambangan yang diterapkan oleh PT.

Dian Nikel Mining adalah tambang terbuka (Surface Mining) yaitu

menambang dari punggung bukit kebawah (Open Cut) dengan membuat

Bench (jenjang) sehingga terbentuk bukaan-bukaan.

1.2
1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Dalam menghitung persentase perbedaan kadar bijih nikel antara hasil

eksplorasi dengan realisasi penambangan, terlebih dahulu diidentifikasi

pokok-pokok permasalahan antara lain :

1. Kadar bijih per titik bor.

2. Ketebalan bijih yang tidak beraturan.

3. Penyebaran kadar yang tidak merata.

4. Keadaan geologi.

5. Topografi.

6. Perencanaan penambangan.

1.2.2 Permasalahan

Adapun permasalahan yang menjadi perhatian penulis dalam penelitian

ini adalah :

1. Berapa besar perbedaan kadar antara data eksplorasi dengan

realisasi penambangan.

2. Faktor-faktor yang menjadi penyebab perbedaan kadar tersebut.

3. Bagaimana penyelesaian masalah tersebut untuk perbaikan

kegiatan operasi penambangan kedepan.

1.2.3 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini hanya dibatasi pada perhitungan perbandingan

antara kadar hasil eksplorasi dengan kadar hasil penambangan dengan

1.3
menggunakan metode luas daerah pengaruh didaerah sub blok BIIIc2 pada

penambangan nikel Moronopo serta faktor-faktor yang menyebabkan

terjadinya perbedaan nilai kadar tersebut.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya perbedaan kadar Ni

antara data eksplorasi dengan realisasi penambangan serta melakukan

analisis terhadap kemungkinan yang menjadi penyebab perbedaan kadar

tersebut.

1.4 Metode Penelitian Dan Penyelesaian Masalah

Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

a. Teknik pengambilan data

Data yang diambil berupa data primer dan data sekunder. Data-data

primer yang dimaksud adalah kadar eksplorasi, kadar hasil produksi dan

data kontrol kemajuan tambang. Sedangkan data sekunder adalah

semua data yang dianggap perlu dalam penyususnan laporan.

b. Teknik pengolahan data

Dalam penelitian ini data-data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah

secara statistik dan analisis. Pengolahan secara statistik untuk

mendapatkan nilai rata-rata dari suatu data dan selanjutnya dilakukan

perhitungan untuk mengetahui prosentase penyimpangan yang terjadi.

c. Pendekatan dan analisa data

1.4
Pendekatan yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah

pendekatan komparative yaitu membandingkan antara data kadar Ni

hasil eksplorasi dengan data kadar Ni realisasi penambangan. Data

yang dibutuhkan seperti data penyebaran bijih yang sedang ditambang,

data pengukuran pada setiap kemajuan tambang, data jumlah cadangan

eksplorasi dan data tonase penambangan.

Selain itu penulis juga melakukan pengamatan terhadap setiap tahapan

penambangan dan menjalin informasi dan diskusi dengan pengawas,

pembimbing serta sumber lainnya, selanjutnya melalui data itu dan informasi

yang telah dihimpun, kemudian dilakukan perhitungan dan analisa data

secara statistik untuk mengambil kesimpulan sebagai hasil penelitian.

1.5 Hasil Penelitian

Dari penelitian ini dapat diketahui prosentase perbedaan kadar

eksplorasi dengan kadar hasil penambangan serta faktor-faktor yang menjadi

penyebab perbedaan kadar tersebut.

1.5

Anda mungkin juga menyukai