Anda di halaman 1dari 3

TUMBUHAN MENIRAN (Phyllanthus niruri L)

Tanaman berkhasiat obat telah digunakan masyarakat Indonesia sejak dahulu dan
diwariskan secara turun-temurun. Salah satu tanaman berkhasiat sebagai obat adalah meniran.
Meniran (Phyllanthus niruri L) tumbuh liar di tempat yang lembab dan berbatu, seperti di
sepanjang saluran air, semak-semak, dan tanah di
antara rerumputan. Tumbuhan ini bisa tumbuh di
daerah sampai ketinggian 1.000 m dpl. Meniran
(Phillanthus niruri L) merupakan tanaman dari
famili Euphorbiaceae yang tumbuh liar di sekitar
kita. Tanaman meniran merupakan tanaman yang
tumbuh tegak, tinggi 30-50 cm, dan bercabang-
cabang. Batang berwarna hijau pucat, helaian daun berbentuk bulat telur sampai bundar
memanjang, ujung daun tumpul, pangkal membulat, permukaan bawah berbintik dan tepi daun
rata. Buah terdapat di bawah daun dan letaknya berjajar sepanjang tangkai utama daun (Julianus,
dkk. 2011).

Klasifikasi Tanaman :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Phyllanthus
Spesies : Phyllanthus niruri L.
(Sulaksana dan Jayusman, 2004)
Kandungan senyawa
Tumbuhan meniran, Phyllanthus niruri L., secara kimia dicirikan antara lain oleh kandungan
utama senyawa kimia niruri, niruritenin, rutin pada seluruh batang lignin seperti filantin,
hipofilantin pada seluruh tanaman (Gupta et al, 1984) triterpen seperti lupeol asetat dan
betasitosterol (Sinh,et al., 1989).

Kegunaan
Tanaman meniran sebagai obat tradisional adalah untuk mengobati berbagai macam penyakit
dan telah banyak digunakan dikalangan mayarakat, seperti mengobati penyakit: demam, sakit
kuning, batu ginjal, disentri, luka bakar, malaria, haid berlebihan, batuk, jerawat, luka koreng,
sakit gigi dan sariawan. (Kardianan A, Kusuma FR. 2004). Dan juga berhasiat untuk penyakit
hepatitis, anti inflamasi, demam (antipiretik), melancarkan kencing (diuretic), ekspektoran,
melancarkan haid, menerangkan penglihatan, menambah nafsu makan (Dalimarta, 2002).

Prosedur Kerja
1) Pengambilan Sampel
Sampel diambil dari batang, daun, bunga, buah atau seluruh bagian atas tanah dicuci bersih,
dirajang dan dikering anginkan hingga kering.
2) Penyiapan Sampel
Sampel dipisahkan dari pengotor baik benda asing maupun bagian tanaman yang telah rusak
kemudian dilakukan pencucian dengan menggunakan air mengalir yang bersih. Pencucian
dilakukan untuk menghilangkan tanah dan benda asing lainnya yang ada pada simplisia.
Herba meniran kemudian dikeringkan di tempat yang terlindung dari cahaya matahari
langsung hingga kadar air < 10%. Lakukan sortasi kering dengan memisahkan pengotoran
yang masih terdapat pada sampel kering. Sampel kering kemudian disimpan dalam kantung
kedap udara. Setelah kering kemudian digiling dengan menggunakan blender untuk
mendapatkan serbuk kering sebanyak 200 gr.
3) Metoda pembuatan ekstrak meniran (Pyllanthus niruri.L)
Serbuk kering ditimbang sebanyak 200 g, dimasukkan ke dalam labu 4 L. Kemudian
dimasukkan etanol 95% sebanyak 2 liter sampai menggenangi seluruh serbuk. Selanjutnya
serbuk direndam selama 6 jam sambil sesekali diaduk kemudian di refluk selama 3 jam.
Hasil refluk disaring dipindahkan ke labu lain, ampas di refluk dengan cara yang sama. Hasil
refluk dipekatkan dengan menggunakan rotary evaporator hingga diperoleh ekstrak kental
rendemen yang diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA

Jansen Ivana, Wuisan Jane, Awaloei Henoch. Uji Efek Antipiretik Ekstrak Meniran (Phyllantus
Niruri L.) Pada Tikus Wistar (Rattus Norvegicus) Jantan Yang Diinduksi Vaksin Dpt-
Hb. Jurnal E-Biomedik (Ebm), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015.
Julianus, K., Arini,D.I.D., Halawane,J., Nurani, L., Halida, Kafiar,Y., dan Karundeng, M.C.,
2011. Tumbuhan Obat Tradisional di Sulawesi Utara. Manado: Balai Penelitian
Kehutanan Manado.
Masruroh Eli, Tukiran, Suyatno, Dan Nurul Hidayati. Analisis Awal Fitokimia Pada Tanaman
Meniran (Phillanthus Niruri L). Jurusan Kimia Fmipa Universitas Negeri Surabaya, 20
September 2014.
Rival, Harrizul, Septika,Refilia, Boestari Agustri. Karakterisasi Ekstrak Herba Meniran
(Phyllanthus Niruri Linn) Dengan Analisa Fluoresensi. Jurnal Farmasi Higea, Vol. 5, No.
2, 2013. Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (Stifarm) Padang.
Sulaksana J. dan Jayusman D.I. 2004. Meniran, Budidaya dan Pemanfaatan Untuk Obat. Jakarta
: Penebar Swadaya.

Anda mungkin juga menyukai