1
2
c. Lesi lanjut atau komplikata terjadi bila suatu plak fibrosa rentan
mengalami gangguan akibat kalsifikasi, nekrosis sel,
perdarahan,trombosis, atau ulserasi dan dapat menyebabkan infark
miokardium.
Faktor Intrinsik Faktor Ekstrinsik
Penumpukkan lemak pada dinding pembuluh darah
Merokok
Diabetes Melitus Kurang Olahraga
Dengan tetap
meluruskan siku
angkat lengan
keatas kepala.
Dan turunkan kembali
lengan kesamping
badan.
5 Latihan lengan Berdiri dengan tegak, 10 x 1x 4 1:1
gerak melingkar posisi kaki repeti /hari Minggu
membuka selebar si
bahu. 1 set
Luruskan lengan
disamping tubuh
setinggi bahu.
Lakukan gerakan
memutar
kebelakang.
Setelah gerakan
memutar ke
belakang, lalu
lanjutkan gerakan
sebaliknya dengan
melingkar
memutarkan bahu
kearah depan.
6 Latihan jalan Berdiri dengan kaki 10 x 1x 4 1:1
ditempat membuka selebar repeti /hari Minggu
( Hal ini dapat bahu dengan si
dilakukan setelah lengan ditekuk 1 set
hari ke 5 ) kearah depan.
Angkat satu kaki
dengan menekuk
lutut seperti saat
berbaris.
Ayunkan lengan untuk
membantu menjaga
keseimbangan.
7 Latihan gerak aktif Berdiri dengan kaki 10 x 1x 4 1:1
memutar pinggang. membuka selebar repeti /hari Minggu
bahu, tekuk lengan si
dan tempatkan 1 set
tangan pada
pinggang.
Putar tubuh kebagian
6
5. Fase Pemeliharaan
12
6. KESIMPULAN
Rehabilitasi pada penderita gangguan jantung merupakan kegiatan
multi tahap yang melibatkan kegiatan fisik, diet dan perubahan perilaku
yang pada intinya menurunkan resiko gangguan jantung, ulangan. Pada
dasarnya, program fisioterapi pada penderita gangguan jantung bertujuan
untuk mengoptimalkan kapasitas fisik tubuh, memberi penyuluhan pada
pasien dan keluarga dalam mencegah perburukan dan membantu pasien
untuk kembali dapat beraktivitas fisik seperti sebelum mengalami
gangguan jantung. Secara tradisional, aktivitas fisik yang dilaksanakan
meliputi tahap inpatient, outpatient dan pemeliharaan yang dilaksanakan
dengan batas waktu tertentu. Dewasa ini peralihan tahap latihan fisik,
dilaksanakan berdasarkan respon individual terhadap latihan dan tingkat
resiko. Latihan pada tahap inpatient dapat dilakukan sejak 48 jam
pertama. Kegiatan out patient dapat dilakukan secara termonitor maupun
secara mandiri di rumah. Latihan pada fase pemeliharaan identik dengan
latihan pada individu normal dengan catatan dilakukan secara aerobik
dengan pemeriksaan fisik berkala.