Anda di halaman 1dari 8

[MAKALAH] Badan Legislatif dan Peranannya - Pengantar Ilmu Politik - Fakultas Ilmu Komunikasi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami limpahkan atas kehadiran Tuhan semesta alam, Allah Subhanahu Wa
Taala, yang telah melimpahkan segala karunia rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga, pembuatan
makalah yang merupakan tugas kelompok ini dapat kami selesaikan dengan sebaik-baiknya.
Shalawat serta salam pun selalu tercurah kepada junjungan kita, baginda Rasulullah Muhammad
shalallahu alaihi wassalam, yang dengan kehadirannya Islam dapat sampai kepada kita hari ini

Proses pembuatan makalah dengan tema Badan Legislatif ini pun dapat berjalan dengan
baik dan lancar berkat bantuan dari berbagai pihak, yang tak bisa kami sebutkan satu persatu
namanya disini. Maka dari itu, kami menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak tersebut.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu, kami
menyampaikan maaf jika ada beberapa kesalahan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
kita semua. Yang sempurna datang dari Allah, sementara manusia hanyalah tempat salah.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.. 1

DAFTAR ISI. 2

BAB I PENDAHULUAN. 3

1.1 LATAR BELAKANG. 3

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN.. 4

BAB II BADAN LEGISLATIF..... 5

2.1 PENGERTIAN BADAN LEGISLATIF 5

2.2 STRUKTUR BADAN LEGISLATIF.... 6

2.3 FUNGSI BADAN LEGISLATIF.... 9

2.4 HAK BADAN LEGISLATIF. 10

BAB III KESIMPULAN 11

DAFTAR PUSTAKA 12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam tatanan kenegaraan modern, praktik penyelenggaraan demokrasi dilakukan melalui sistem
perwakilan. Amat janggal apabila seluruh warga negara berkumpul di suatu tempat, kemudian
secara bersama-sama menggunakan haknya sebagai pemegang kedaulatan sejati untuk
menyelenggarakan negara secara langsung. Indonesia yang memiliki luas yang besar ini bukanlah
negara kota yang pernah melaksanakan demokrasi langsung. Lembaga perwakilan rakyat
merupakan institusi final perwujudan kedaulatan rakyat tersebut.

Oleh karena itu, kita perlu memahami kedudukan lembaga legislatif dalam sistem politik
Indonesia. Sejarah panjang lembaga legislatif di Indonesia berkali-kali memakai konstitusi yang
berbeda-beda menurut selera elite politik yang berkuasa. Tidak jarang ditemukan lembaga
legislatif yang sejajar dengan lembaga-lembaga politik negara yang ada. Tetapi pada suatu masa
pernah terjadi lembaga legislatif berada di bawah satu lembaga politik negara.

Untuk itu perlu juga dipelajari bagaimana kedudukan lembaga legislatif di Indonesia dikaitkan
dengan kedudukan lembaga-lembaga politik yang lain, seperti presiden (eksekutif) dan MA
(yudikatif). Hal ini menarik karena akan ditemui posisi kedudukan parlemen yang berbeda pada
masa Demokrasi Parlementer dan Demokrasi Terpimpin berhadapan dengan lembaga-lembaga
politik negara ketika itu. Bahkan juga hubungan parlemen Indonesia dengan para menteri.

Pembahasan lembaga legislatif di atas yang bersifat mikro, tetapi terperinci juga dapat
mengetahui beberapa lembaga legislatif yang hidup pada masa tersebut. Selain itu mengetahui
sebab-sebab pembubaran lembaga legislatif, masalah-masalah yang terjadi di sekitar lembaga
legislatif dan faktor-faktor yang mempengaruhi peranan lembaga legislatif di Indonesia pada
masa-masa tersebut.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan yang hendak dicapai dari pembuatan makalah ini adalah untuk
memperkenalkan badan legislatif, fungsi badan legislatif, dll. kepada pembaca. Agar pembaca
mengetahui dan memahami suatu lembaga yang dinamakan badan legislatif.
BAB II

BADAN LEGISLATIF

2.1. Pengertian Badan Legislatif

Lembaga legislatif adalah sebuah lembaga yang mewakili seluruh rakyat dalam menyusun
undang-undang serta ikut mengawasi atas implementasi undang-undang yang ada oleh badan
eksekutif yang mana setiap anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.

Lembaga legislatif dikenal dengan sebutan berbagai macam nama seperti parlemen,
kongres atau asembli nasional.
2.2. Struktur Badan Legislatif

Lembaga legislatif di Indonesia mempunyai struktur yang di dalamnya terdiri dari Majelis
Permusyawaratan Rakyat, kemudian Dewan Perwakilan Rakyat Tingkat I dan Tingkat II, lalu
Dewan Perwakilan Rakyat, dan yang terakhir adalah Dewan Perwakilan Daerah.

Negara Indonesia merupakan penganut demokrasi sehingga pemerintah menerapkan Trias


Politika dan presidensial merupakan sistem pemerintahan Indonesia. Trias Politika sendiri di
dalamnya mengatur pembagian kekuasaan pemerintah melalui 3 lembaga yang berdiri sejajar,
salah satunya adalah lembaga legislatif yang tugasnya adalah membuat undang-undang.

Berikut adalah penjelasan beberapa struktur yang terdapat dalam lembaga legislatif :

- Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

Saat undang-undang 1945 belum diamandemen, Majelis Permusyawaratan Rakyat merupakan


lembaga tertinggi yang ada di Indonesia. Tapi setelah undang-undang diamandemen, Majelis
Permusyawaran Rakyat bukan merupakan lembaga tertinggi di Indonesia lagi karena kedudukan
tersebut telah dihapuskan dan yang ada hanyalah kedudukan sebagai lembaga negara Indonesia.
Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri dari anggota DPR dan DPD yang telah terpilih pada saat
pemilu dan akan menempati jabatan tersebut dalam jangka waktu 5 tahun.
Dalam menjalankan tugas sebagai salah satu struktur lembaga legislatif yang ada di Indonesia
tentunya Majelis Permusyawaratan Rakyat mempunyai beberapa tugas yang harus dilakukan,
yaitu :

Mengubah dan menetapkan undang-undang dasar

Melantik presiden serta wakil presiden

Memberhentikan presiden serta wakil presiden mengikuti peraturan masa jabatan yang
telah diatur dalam undang-undang dasar.

- Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai kedudukan di tingkat pusat, untuk Dewan Perwakilan
Rakyat yang berada di tingkat provinsi maka akan disebut dengan DPRD Provinsi sedangkan yang
letaknya di tingkat Kabupaten sudah tentu akan disebut DPRD Kabupaten. Sesuai dengan
Undang Undang Pemilu NO 10 Tahun 2008 sudah ditetapkan bahwa anggota DPR berjumlah
560 orang. Kemudian jumlah anggota DPRD Provinsi minimal sebanyak 35 orang dan maksimal
100 orang, sedangkan DPRD Kabupaten minimal harus mempunyai anggota sebanyak 20 orang
dan maksimal sebanyak 50 orang.

Dalam hal ini Dewan Perwakilan Rakyat menjalankan fungsinya sebagai salah satu struktur
lembaga legislatif dengan menjalankan tugas DPR sebagai berikut :

Meminta keterangan kepada pemerintah terkait mengenai kebijakan pemerintah yang


penting dan akan mempunyai dampak yang sangat besar bagi seluruh masyarakat Indonesia

Melakukan penyelidikan akan suatu kebijakan pemerintah yang dicurigai bertentangan


dengan undang-undang

Memberi pendapat mengenai kebijakan dalam negeri yang menimbulkan kejadian luar
biasa dan ikut menyumbang solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Selain menjalankan tugasnya, sebagai salah satu lembaga legislatif mereka pun mempunyai hak-
hak DPR dan kewajibannya.

- Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

Dewan Perwakilan Daerah merupakan salah satu struktur lembaga legislatif di Indonesia yang
terdiri dari wakil-wakil dari provinsi yang telah dipilih saat Pemilihan Umum. Banyaknya anggota
DPD adalah 1/3 dari jumlah anggota DPR, dan keanggotaaan DPD akan diresmikan oleh
presiden.

Tugas DPD telah diatur dalam UUD 1945 pasal 22 D yang mempunyai kaitan dengan hal-hal
otonomi daerah, hubungan daerah tersebut dengan pusat, Sumber Daya Alam yang ada di
daerah tersebut serta Sumber Daya Ekonomi. Hal tersebut diwujudkan dengan kegiatan sebagai
berikut :

Ikut serta dalam merancang Undang-Undang yang mempunyai kaitan dengan otonomi
daerah, hubungan daerah dengan pusat, dsb.

Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang yang berkaitan dengan


otonomi daerah.

- Anggota Lembaga Legislatif

Untuk menjadi anggota legislatif, seseorang harus melalui tahapan menjadi calon legislatif
terlebih dahulu yang mana nanti apakah dia akan benar atau tidaknya menjadi anggota legislatif
ditentukan oleh pemilihan umum. Banyaknya anggota legislatif di negara Indonesia yang sudah
tersandung dengan masalah korupsi membuat masyarakat semakin berhati-hati dalam memilih
saat pemilihan umum karena mereka tidak dapat menjalankan fungsi negara secara utuh.

Tentunya masyarakat Indonesia berharap di pemilu mendatang calon legislatif yang ada bukan
hanya bermodalkan uang kampanye besar-besaran sehingga dapat membeli hak pilih seseorang
melainkan memiliki kesungguhan untuk menjadi anggota dewan sehingga bisa menepati janji
atau amanah yang telah diberikan masyarakat kepadanya. Selain itu diperlukan juga seseorang
yang mempunyai visi dan misi yang sejalan dengan masyarakat, yaitu memajukan negara kita
dengan mensejahterakan masyarakat.

2.3. Fungsi Badan Legislatif

- Menentukan kebijakan (policy) dan membuat undang-undang. Untuk itu badan legislatif
diberi hak inisiatif, hak untuk mengadakan amandemen terhadap rancangan undang-undang
yang disusun oleh pemerintah dan terutama di bidang budget atau anggaran.

- Mengontrol badan eksekutif, dalam arti menjaga agar semua tindakan badan eksekutif
sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan. Untuk menyelenggarakan tugas ini,
badan eksekutif perwakilan rakyat diberi hak-hak kontrol khusus, seperti hak bertanya, interpelasi
dsb.

2.4 Hak Badan Legislatif

1. Anggota badan legislatif berhak untuk mengajukan pertanyaan kepada pemerintah


mengenai sesuatu masalah dan mengorek informasi mengenai kebijakan pemerintah. Kegiatan
ini banyak menarik perhatian media massa.

2. Interpelasi, yaitu hak untuk meminta keterangan kepada pemerintah mengenai kebijakan di
suatu bidang. Badan eksekutif wajib memberi penjelasan dalam sidang pleno, yang mana
dibahas oleh anggota-anggota dan diakhiri dengan pemungutan suara mengenai apakah
keterangan pemeritah memuaskan atau tidak. Dalam hal terjadi perselisihan antara badan
legislatif dan badan eksekutif, interpelasi dapat dijadikan batu loncatan untuk diajukan mosi tidak
percaya.

3. Angket (Enquete), adalah hak anggota badan legislatif untuk mengadakan penyelidikan
sendiri.

4. Mosi, merupakan hak kontrol yang paling ampuh. Jika badan legislatif menerima suatu
mosi tidak percaya, maka dalam sistem parlementar kebinet harus mengundurkan diri dan terjadi
suatu krisis kabinet. Pada masa reformasi, anggota DPR (1994-2004) menggunakan hak mosi
ketika melakukan pemakzulan Presiden Abdurrahman Wahid sebagai presiden tahun 2001.

BAB III

KESIMPULAN

Lembaga legislatif adalah sebuah lembaga yang mewakili seluruh rakyat dalam menyusun
undang-undang serta ikut mengawasi atas implementasi undang-undang yang ada oleh badan
eksekutif yang mana setiap anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.

Lembaga legislatif di Indonesia mempunyai struktur yang di dalamnya terdiri dari Majelis
Permusyawaratan Rakyat, kemudian Dewan Perwakilan Rakyat Tingkat I dan Tingkat II, lalu
Dewan Perwakilan Rakyat, dan yang terakhir adalah Dewan Perwakilan Daerah.

Negara Indonesia merupakan penganut demokrasi sehingga pemerintah menerapkan Trias


Politika dan presidensial merupakan sistem pemerintahan Indonesia. Trias Politika sendiri di
dalamnya mengatur pembagian kekuasaan pemerintah melalui 3 lembaga yang berdiri sejajar,
salah satunya adalah lembaga legislatif yang tugasnya adalah membuat undang-undang.

Anda mungkin juga menyukai