20:09:07
Kontrak Perkuliahan
Fisika I
(3 SKS kuliah 1 SKS Tutorial)
Dosen Pengampu
Sahrul Hidayat
KOMPETENSI
Mahasiswa mendapatkan pemahaman yang kokoh
tentang konsep-
konsep-konsep dasar fisika,
fisika, membiasakan
berpikir serta bertindak ilmiah,
ilmiah, dan menerapkannya
pada kehidupan sehari
sehari--hari dan profesinya
Memahami hukum-
hukum-hukum fisika sebagai
dasar untuk pengembangan sain dan
teknologi
Fisika I
20:09:07
METODE PERKULIAHAN
Sistem pembelajaran dilakukan dengan metode
ceramah dengan menggunakan fasilitas multimedia
(LCD projector, papan tulis)
tulis) oleh dosen
Latihan penyelesaian soal atau kasus dengan
metode diskusi dan tanya jawab
Pengayaan materi dilakukan
dengan memberikan tugas dan
tutorial oleh Dosen
(1 SKS tutorial)
tutorial)
Fisika I
20:09:07
METODE EVALUASI
Metode evaluasi dilakukan dengan Ujian Tengah
Semester dan Ujian Akhir Semester.
Semester. Selain itu
ditambah dengan komponen penunjang dari kuis
/tugas
tugas..
Penilaian
Kuis : 15 %
Tugas : 15 %
UTS : 35 %
UAS : 35 %
Fisika I
20:09:07
MATERI KULIAH
1. Pendahuluan,
Pendahuluan, Vektor
2. Kinematika (Gerak dalam 1D dan 2D)
3. Dinamika Partikel (Hukum-
(Hukum-hukum Gerak)
4. Kerja dan Energi
5. Momentum Linier
6. Dinamika Rotasi
7. Gerak Osilasi
8. Fenomena Gelombang
9. Gelombang Bunyi
10. Interferensi
11. Difraksi
Fisika I
20:09:07
REFERENSI
Halliday Resnick,
Resnick, Fundamentals of Physics (Ada
terjemahnya,, penerbit Erlangga)
terjemahnya Erlangga)
Paul A. Tipler
Tipler,, Physics for Scientists and Engineers,
(Ada terjemahnya,
terjemahnya, penerbit Erlangga)
Erlangga)
Definisi Vektor
Besaran vektor adalah besaran yang terdiri dari dua variabel,
yaitu besar dan arah. Contoh dari besaran vektor adalah
perpindahan.
perpindahan
Sebuah besaran vektor dapat dinyatakan oleh huruf di cetak r
tebal (misal A) atau diberi tanda panah di atas huruf (misal A)
Dalam handout ini sebuah besaran vektor dinyatakan oleh
huruf yang dicetak tebal.
vektor R R
a
Fisika I
VEKTOR 20:09:07
S
R
T=R+S
T c
a
Fisika I
VEKTOR 20:09:07
T = R 2 + S 2 2RS cos
S
R
T=R+S
PENGURANGAN VEKTOR
Untuk pengurangan vektor, misal A B dapat dinyatakan
sebagai penjumlahan dari A + (-B
B). Vektor -B
B atau negatif dari
vektor B adalah sebuah vektor yang besarnya sama dengan
vektor B tetapi arahnya berlawanan.
D=AB
D
-B
B
A
Fisika I
VEKTOR 20:09:07
CONTOH
Sebuah mobil bergerak ke Utara sejauh 20 km
kemudian bergerak ke Barat sejauh 40 km
Selanjutnya bergerak ke Selatan sejauh 10 km.
Besaran perpindahan mobil tersebut adalah:
B 40 km U
10 km
N
20 km
E S
Fisika I
VEKTOR 20:09:07
CONTOH B 40 km
10 km
C A
20 km
10 km
40 km
Jika perpindahan pertama dinyatakan vektor A, perpindahan
kedua dinyatakan vektor B, dan perpindahan ketiga
dinyatakan vektor C, maka perpindahan total dinyatakan
vektor D.
Dari gambar di atas dapat diketahui panjang vektor D adalah :
402 + 102 = 10 17 m
Fisika I
VEKTOR 20:09:07
VEKTOR SATUAN
R
Vektor satuan didefenisikan sebagai : r =
R
Vektor satuan r tidak mempunyai dimensi dan besarnya
adalah satu satuan. Dari persamaan di atas, sebuah besaran
vektor dapat dinyatakan sebagai besar vektor tersebut dikali
vektor satuan. Vektor satuan r menyatakan arah dari vektor R.
Terdapat vektor satuan standar dalam koordinat Kartesian di
mana arah-arah dari masing-masing sumbu dinyatakan dalam
vektor satuan.
Vektor satuan i menyatakan arah sumbu X positif
Vektor satuan j menyatakan arah sumbu Y positif
Vektor satuan k menyatakan arah sumbu Z positif
Fisika I
Penulisan Vektor Secara Analitis 20:09:07
Rz
Ry
Rx
Ry
(2,2)
pangkal
x
Rx
a. Vektor perpindahan :
R = (xujung xpangkal)i + (yujung ypangkal)j
R = (-2 2)i + (5 2)j = -4i + 3j
Fisika I
VEKTOR 20:09:07
CONTOH
y
(-2,5)
ujung
Ry
(2,2)
pangkal
Rx
c. 2 2
Besar vektor R = R x + R y = 3 2 + 4 2 = 5 satuan
Fisika I
VEKTOR 20:09:07
Penjumlahan Vektor Cara Analitis
Jika diketahui sebuah vektor A = xAi + yAj dan vektor B = xBi + yBj,
maka penjumlahan vektor A + B = (xA + xB)i + (yA + yB)j. Atau secara
umum jika menjumlahkan n buah vektor berlaku :
R = (x0 + +xi + +xn)i + (y0 + +yi + +yn)j
yA + y B
yB
B
yA B
A
xB xA
A
xA + x B
Fisika I
VEKTOR 20:09:07
CONTOH
Diketahui dua buah vektor.
A = 3i + 2j
B = 2i 4j
Tentukan : -B
a. A + B dan A + B AB
b. A B dan A B
A
Jawab : B
a. A + B = 3i + 2j + 2i 4j
= 5i 2j
A + B =
5 2 + ( 2)2 = 29
b. A B = 3i + 2j (2i 4j) = i + 6j
A B = 2 2
1 + 6 = 37
Fisika I
VEKTOR 20:09:08
SOAL LATIHAN
1. Nyatakan sebuah vektor yang mempunyai besar 4 satuan dan arahnya
60o dari sumbu X positif secara analitis dan tentukan vektor
satuannya!
2. Sebuah benda bergerak dari titik (1,2)m ke titik (5,0)m. Tentukan :
a. Vektor perpindahan benda tersebut
b. Jarak perpindahan
c. Arah dari vektor perpindahan benda tersebut dinyatakan oleh
vektor satuannya
3. Diketahui A = 3i + 4j. Tentukan konstanta skalar c sehingga berlaku cA
= 10 satuan !
4. Diketahui A = 2i + 4j, B = -7i, dan C = 8j. Tentukan :
a. A + B - C
b. A + B + C
Fisika I
PERKALIAN VEKTOR 20:09:08
Perkalian Skalar
Perkalian skalar atau juga sering disebut perkalian titik dari dua buah
vektor menghasilkan besaran skalar di mana berlaku :
A . B = AB cos
Besar vektor A = 32 + 42 = 5
Besar vektor B = 4 2 + ( 2)2 = 20
A.B 4 4 2
cos = = = = Dengan demikian = 79,7o
AB 5 20 10 5 125
Fisika I
VEKTOR 20:09:08
Perkalian Vektor
Perkalian vektor atau perkalian silang dari dua buah vektor
menghasilkan besaran vektor lain di mana berlaku :
AB=C
Besar vektor C adalah :
C = AB sin
Arah vektor C selalu tegak lurus dengan bidang yang dibentuk oleh
vektor A dan vektor B. Hasil A B tidak sama dengan B A. Walaupun
besar vektor hasil perkalian silang itu sama, tetapi arahnya saling
berlawanan.
C=AB B
Perlu diingat dalam perkalian
silang::
silang
B
C = -C A ii=jj=kk=0
i j = k ; j k = i; k i = j
A C = B A
j i = -k ; k j = -i; i k = -j
Fisika I
VEKTOR 20:09:08
CONTOH
Diketahui dua buah vektor.
A = 3i + 4j B = 4i 2j + k
Tentukan : a. A B
b. Buktikan A B = -B A
Jawab :
a. A B = (3i + 4j) (4i 2j + k) = 3.4(ii) + 3.(-2)(ij) + 3.1(ik) +
4.4(ji) + 4.(-2)(jj) + 4.1(jk) = 12.0 6k + 3(-j) + 16(-k) 8.0 + 4i =
4i 3j 22k