Anda di halaman 1dari 7

1.

MANTRA : merupakan puisi tua, keberadaannya dalam masyarakat Melayu pada mulanya bukan
sebagai karya sastra kalimat-kalimat atau susunan kata-kata yang mengandung makna atau kekuatan
gaib, diucapkan pada waktu dan tempat tertentu dengan maksud untuk menambah atau menimbulkan
kekuatan kepada orang yang mengucapkan serta berkaitan dengan adat dan kepercayaan
Ciri ciri mantra :
1. Berirama akhir abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde.
2. Bersifat lisan, sakti atau magis
3. Adanya perulangan
4. Metafora merupakan unsur penting
5. Bersifat esoferik (bahasa khusus antara pembicara dan lawan bicara) dan misterius
6. Lebih bebas dibanding puisi rakyat lainnya dalam hal suku kata, baris dan persajakan.
Contoh :
Assalammualaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu

2. GURINDAM : sajak dua seutai yang berasal dari Tamil (India)


Ciri ciri gurindam :
1. Sajak akhir berirama a a ; b b; c c dst.
2. Berasal dari Tamil (India)
3. Isinya merupakan nasihat yang cukup jelas yakni menjelaskan atau menampilkan suatui sebab akibat.
Contoh :
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b )
Jika suami tiada berhati lurus ( c )
Istri pun kelak menjadi kurus ( c )

3.SYAIR : suatu ungkapan penulis yang berasal dari Arab.


Ciri ciri syair :
1. Setiap bait terdiri dari 4 baris
2. Setiap baris terdiri dari 8 12 suku kata
3. Bersajak a a a a
4. Isi semua tidak ada sampiran
5. Berasal dari Arab
Contoh :
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
Negeri bernama Pasir Luhur (a)
Tanahnya luas lagi subur (a)
Rakyat teratur hidupnya makmur (a)
Rukun raharja tiada terukur (a)
Raja bernama Darmalaksana (a)
Tampan rupawan elok parasnya (a)
Adil dan jujur penuh wibawa (a)
Gagah perkasa tiada tandingnya (a)

4.TALIBUN : pantun yang jumlah baris dalam setiap baitnya lebih dari empat baris.
Ciri-ciri talibun :
1. Jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.
2. Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.
3. Jika satu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.
4. Apabila enam baris sajaknya a b c a b c.
5. Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a b c d a b c d
Contoh :
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu

5.GHAZAL : adalah jenis puisi lama yang mengandung unsur yang diulang-ulang.
Ciri-ciri ghazal :
1. Terdiri dari 8 baris
2. Setiap baris berisi perihal asmara
3. Tiap baris berakhir dengan kata yang sama
Contoh ghazal :
Maka kusalinlah garis-garis hujan
Ke dalam baris syair, ghazal hujan
Engkau yang riang menyanyikan dingin
mengulang refrain, hingga tinggal hujan
Engkau yang muram mengurung murung
merintih nafas, lalu suara sengal hujan
Diujung setiap gerimis, siulan angin
siapa hati kanak tak mengigal hujan
Buah buah jatuh, lebah kupu meneduh
dalam genang kenang, sepenggal hujan
Jiwaku, ada yang tak pernah basah padamu
sejak berjejal tak terurai dalam sesal hujan

6.NAZAM : adalah jenis puisi lama yang sudah ada sejak 100 tahun yang lalu.
Ciri-ciri nazam:
1. Terdiri dari 2 baris dalam 1 bait
2. Setiap baris terdiri dari 12 suku kata
3. Bersifat keagamaan, seperti memuji kebesaran tuhan
Contoh nazam :
Aku mula nazam ini dengan nama
Allah yang memberi fahaman agama

Puji ini bagi Allah yang mulia


Lagi kekal ia lagi yang sedia

7.BIDAL : jenis puisi lama yang menggunakan bahasa kiasan untuk menggambarkan perasaan secara
tidak langsung, sehingga orang lain yang mendengarkan harus mendalami dan meresapi arti serta
maksudnya.
Ciri-ciri bidal :
1. Bahasa berkiasan
2. Sebagai lambang suatu perbuatan
3. Kiasan yang berima atau bersajak
Contoh bidal :
1. Peribahasa Merupakan bahasa kiasan atau figuratif yang bisa berupa kalimat ataupun kelompok
kata yang tetap susunannya. Contoh:
1. Bagai api dengan asap artinya utuh dan tidak bisa bercerai lagi/selalu bersama-sama.
2. Bagai kerbau dicocok hidungnya artinya tidak ada pendirian/selalu mengekor kepada orang lain.
3. Bagai mencincang air artinya melakukan perbuatan yang sia-sia.
4. Bahasa menunjukkan bangsa artinya tabiat seseorang dapat dari cara mereka bertutur kata.
5. Bagai padi makin berisi makin merunduk artinya semakin tinggi ilmunya semakin rendah hatinya.
6. Bagai air titik ke batu artinya sukar sekali memberikan wejangan/nasihat kepada orang jahat.

1. Pantunadalah puisi lama yang terdiri dari empat larik bersajak a-b-a-b, a-b-b-a, a-a-b-
b. Dua baris pertama merupakan sampiran, yang umumnya tentang alam (flora dan
fauna); dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut. 1
baris terdiri dari 4-5 kata, 8-12 suku kata.
Ciri-ciri pantun:
1. Setiap bait terdiri 4 baris
2. Baris 1 dan 2 sebagai sampiran
3. Baris 3 dan 4 merupakan isi
4. Bersajak a b a b
5. Setiap baris terdiri dari 8 12 suku kata
6. Berasal dari Melayu (Indonesia)
Contoh Pantun:
Tumbuh merata pohon tebu
Pergi ke pasar membeli daging
Banyak harta miski ilmu
Bagai rumah tak berdinding

Anak ayam turun sembilan


Mati satu tinggal delapan
Ilmu boleh sedikit ketinggalan
Tapi jangan sampai putus harapan

Jika ingin mendulang cadas


Jangan lupa pula baja
Jika murid tambah cerdas
Gurupun ikut bahagia

2. Karmina
adalah puisi lama yang terdiri atas dua larik. Karmina juga disebut pantun kilat. Baris
pertama merupakan sampiran dan baris kedua adalah isi. Memiliki pola sajak lurus (a-
a). Biasanya digunakan untuk menyampaikan sindiran ataupun ungkapan secara
langsung.
Contoh karmina:

Sudah gaharu cendana pula


Sudah tahu masih bertanya pula

Gendang gendut tali kecapi


Kenyang perut senanglah hati

Lain dulang lain kakinya


Lain orang lain hatinya

3. Pantun Berkilat
adalah pantun yang selalu berkait dari baik yang satu ke bait yang lain.
Contoh pantun berkait:

Terus tersenyum bunga tiada malu


Karna memang di dunia itu tugasnya
Kotor hati jadi langsung mengguru
Beta jadi bingung mau jalan kemana

Harumnya bikin elus beta punya hati


Seakan takkan pernah tutup matanya
Cinta tak kunjunglah jua beta rasai
Hancur batin ditumbuk nestapa

Siap kalau ada rasa orang mau berbagi


Bunga memang dikau itu pelipur lara
Mampus beta punya hati dikoyak sepi
Teguk sempitnya hari beta kawan derita

Karna memang di dunia itu tugasnya


Siap kalau ada rasa orang mau berbagi
Beta jadi bingung mau jalan kemana
Mampus beta punya hati dikoyak sepi
Kalau tuan pergi ke Tanjung
Belikan saya pisau lipat
Kalau tuan menjadi burung
Saya menjadi benang pengikat

Kalau tuan pergi ke Kelang


Saya hantar sampai ke Linggi
Kalau tuan menjadi helang
Saya menjadi kayu tinggi

Jikalau tuan mencari buah


Saya pun mencari pandan
Jikalau tuan menjadi nyawa
Saya pun menjadi badan

4. Talibun
adalah puisi lama yang terdiri atas empat larik atau lebih asalkan genap. Berirama abc-
abc, abcd-abcd, abcde-abcde, dstnya.
Ciri-ciri Talibun adalah seperti berikut:

Ia merupakan sejenis puisi bebas


Terdapat beberapa baris dalam rangkap untuk menjelaskan pemerian
Isinya berdasarkan sesuatu perkara diceritakan secara terperinci
Tiada pembayang. Setiap rangkap dapat menjelaskan satu keseluruhan cerita
Menggunakan puisi lain (pantun/syair) dalam pembentukannya
Gaya bahasa yang luas dan lumrah (memberi penekanan kepada bahasa yang
berirama seperti pengulangan dll)
Berfungsi untuk menjelaskan sesuatu perkara
Merupakan bahan penting dalam pengkaryaan cerita penglipur lara
Contoh Talibun:

Tengah malam sudah terlampau


Dini hari belum lagi nampak
Budak-budak dua kali jaga
Orang muda pulang bertandang
Orang tua berkalih tidur
Embun jantan rintik-rintik
Berbunyi kuang jauh ke tengah
Sering lanting riang di rimba
Melenguh lembu di padang
Sambut menguak kerbau di kandang
Berkokok mendung, Merak mengigal
Fajar sidik menyinsing naik
Kicak-kicau bunyi Murai
Taktibau melambung tinggi
Berkuku balam dihujung bendul
Terdengar puyuh panjang bunyi
Puntung sejengkal tinggal sejari
Itulah alamat hari nak siang
(Hikayat Malim Deman)

5. Seloka
merupakan puisi lama yang berasal dari India. Seloka mi rip dengan pantun karena
terdapat sampiran dan isi. Biasanya ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau
syair, terkadang dapat juga ditemui seloka yang ditulis lebih dari empat baris.
Ciri-ciri seloka:
a. Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan
ketiga bait kedua.
b. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga
bait ketiga
c. Dan seterusnya
a. Contoh seloka 4 baris:
anak pak dolah makan lepat,
makan lepat sambil melompat,
nak hantar kad raya dah tak sempat,
pakai sms pun ok wat ?
b. Contoh seloka lebih dari 4 baris:
Baik budi emak si Randang
Dagang lalu ditanakkan
Tiada berkayu rumah diruntuhkan
Anak pulang kelaparan
Anak dipangku diletakkan
Kera dihutan disusui

6. Gurindam
adalah puisi lama yang terdiri atas dua larik dan bersajak a-a. Baris pertama berisikan
semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawabannya atau
akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi. Ciri-ciri gurindam:
a. Sajak akhir berirama a a ; b b; c c dst.
b. Berasal dari Tamil (India)
c. Isinya merupakan nasihat yang cukup jelas yakni menjelaskan atau menampilkan
suatui sebab akibat.
Contoh Gurindam :
Pabila banyak mencela orang
Itulah tanda dirinya kurang
Dengan ibu hendaknya hormat
Supaya badan dapat selamat

7. Syair
adalah puisi lama yang terdiri atas empatbbaris yang berupa isi, berirama aaaa,
keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair (pada pantun, 2 baris
terakhir yang mengandung maksud). Syair berasal dari Arab. Ciri-ciri syair:
a. Setiap bait terdiri dari 4 baris
b. Setiap baris terdiri dari 8 12 suku kata
c. Bersajak a a a a
d. Isi semua tidak ada sampiran
e. Berasal dari Arab
Contoh syair:

Syair Abdul Muluk


-Berhentilah kisah raja Hindustan Tersebutlah pula suatu perkataan
Abdul Hamid Syah Paduka Sultan
Duduklah Baginda bersuka-sukaan

Abdul Muluk putera Baginda


Besarlah sudah bangsa muda
Cantik menjelis usulnya syahda
Tiga belas tahun umurnya ada

Parasnya elok amat sempurna


Petak majelis bijak laksana
Memberi hati bimbang gulana
Kasih kepadanya mulia dan hina

-Pada zaman dahulu kala (a)


Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)

Negeri bernama Pasir Luhur (a)


Tanahnya luas lagi subur (a)
Rakyat teratur hidupnya makmur (a)
Rukun raharja tiada terukur (a)

Raja bernama Darmalaksana (a)


Tampan rupawan elok parasnya (a)
Adil dan jujur penuh wibawa (a)
Gagah perkasa tiada tandingnya (a)

8. Mantra
adalah puisi lama yang diucapkan orang untuk memohon sesuatu.
Contoh mantra:

Assalammualaikum putri satulung besar


Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu

Anda mungkin juga menyukai