Bahan Kuliah Ekosistem Perairan PDF
Bahan Kuliah Ekosistem Perairan PDF
Bahan Kuliah Ekosistem Perairan PDF
WILAYAH PESISIR
Wilayah
aya pes
pesisir
s d didefinisikan
de s a sebaga
sebagai wilayah
aya
di mana daratan berbatasan dengan laut.
Batas di daratan meliputi daerah-daerah yang
tergenang air maupun yang tidak tergenang air
yang masih dipengaruhi oleh proses-proses
proses proses
laut, seperti pasang surut, dan intrusi air laut;
sedangkan batas di laut adalah daerah-daerah
yyangg dipengaruhi
p g oleh p
proses-proses
p alami di
daratan, seperti sedimentasi dan mangalirnya
air tawar ke laut, serta yang dipengaruhi oleh
kegiatan-kegiatan manusia di daratan.
Karakteristik Fisik
Salinitas
S li it
Substrat
Sirkulasi Air
Pasang g Surut
Penyimpan Zat Hara
Estuaria
E t i Tektonik:
T kt ik terbentuk
t b t k akibat
kib t aktivitas
kti it ttektonik
kt ik (gempa
( bumi
b i
atau letusan gunung berapi) yang mengakibatkan turunya
permukaan tanah, kemudian digenangi air laut
TIPE ESTUARIA
Berdasarkan Pola Sirkulasi Air
Estuaria Berstratifikasi
Sempurna/Nyata atau Estuaria Baji
Garam: dicirikan oleh adanya batas
yang jelas antara air tawar dan air
laut.
Estuaria Berstratifikasi
sebagian/Parsial: paling umum
dijumpai, air tawar dan dari sungai
seimbang dengan air laut yang
masuk melalui pasang
Manfaat Estuaria :
Sebagai Tempat Pemukiman
Sebagai Tempat Penangkapan dan Budidaya
Ikan
Sebagai Jalur Transportasi
Sebagai Kawasan Pelabuhan dan Industri
EKOSISTEM MANGROVE
1. Deskripsi
merupakan komunitas vegetasi
pantai tropis,
didominasi oleh beberapa spesies
pohon mangrove yang mampu
tumbuh di daerah pasang surut
pantai berlumpur.
umumnya tumbuh pada daerah
intertidal dan supratidal yang cukup
mendapat aliran air,
air dan terlindung
dari gelombang besar .
banyak ditemukan di pantai-pantai
teluk yang dangkal, estuaria, delta
dan daerah pantai yang terlindung.
2. Zonasi (berdasarkan salinitas)
a Zona air payau hingga air laut de-ngan salinitas pada waktu
a.
terendam air pasang berkisar antara 10 - 30 0/00
Area yang terendam sekali atau dua kali sehari selama 20 hari dalam
sebulan
b l (Rhizophora
(Rhi h mucronata
t )
Area yang terendam 10 - 19 kali per bulan (A. alba, A. marina, Sonneratia
griffithii, Rhizophora sp).
Area yang terendam kurang dari sembilan kali setiap bulan ( Rhizopho
Rhizopho-ra
ra
sp., Bruguiera sp.)
Areayang terendam hanya beberapa hari dalam setahun ( Bruguiera
gymnorhiza, Rhizophora apiculata)
b. Zona air tawar hingga air payau, dimana salinitas berkisar antara 0 -
10 0/00 :
Genangan P
G Pasut Tepian Pantai Sepanjang
S j S
Sungaii
(Overwash) (Fringe) (Riverine)
Biji kecamba
pada pohon
Dipengaruhi oleh:
Tancapkan akar
Terapung
tegak lurus
ADAPTASI VEGETASI MANGROVE
4. Adaptasi
invertebrata lainnya).
FUNGSI EKOLOGIS HUTAN MANGROVE
Aspek Fisik
Menyusun mekanisme hubungan
antar
t komponen
k dalam
d l ekosistem
k i t
mangrove/ekosistem lain (padang
lamun, terumbu karang)
Pelindung gp
pantai
Pengendali banjir
Aspek Kimia
Penyerap bahan pencemar
Sumber energi bagi biota laut
Suplai bahan organik dalam
lingkungan perairan
Aspek Biologi
Menjaga
j g kestabilan p
produktivitas dan
ketersediaan sumberdaya hayati di
perairan
FUNGSI EKOLOGIS HUTAN MANGROVE
PEMANFAATAN HUTAN MANGROVE
Sumber Produk
Ikan Blodok (beberapa jenis) Makanan, Pupuk
Krustasea (udang dan kepiting) Makanan
Moluska (kerang, remis, tiram) Makanan
Lebah Madu, Lilin
Burung Makanan, Bulu, Rekreasi
Reptil Kulit, Makanan, Rekreasi
Fauna lainnya (amfibi, dan serangga) Makanan, Rekreasi
PEMANFAATAN HUTAN MANGROVE
Kegunaan Produk
Kayu bakar untuk m asak; Kayu bakar untuk m em anggang ikan; Kayu
Bahan Bakar bakar untuk m em anaskan lem baran karet; Kayu bakar untuk
m em bakar batu bata; Arang; Alkohol
Kayu untuk tangga; Kayu untuk konstruksi berat (contoh : jem batan);
Kayu penjepit jalan kereta api; Tiang penyangga terowongan
pertam bangan; Tiang pancang geladak; Tiang dan galah untuk
Konstruksi bangunan
Produksi Kertas, Berbagai jenis kertas; Gula; Alkohol; Minyak goreng, Cuka;
Pengganti the; Minuman fermentasi; Pelapis permukaan;
Makanan, Minuman Rempah-rempah dari kulit kayu; Sayur-sayuran, buah, atau
dan Obat- daun dari propagul; Pembalut rokok; Bahan obat-obatan dari
Obatan kulit daun dan buahnya
kulit,
L i l i
Lain-lain P
Pengepakan
k kotak
k k
DAMPAK KEGIATAN TERHADAP
DAMPAK KEGIATAN EKOSISTEM
TERHADAP MANGROVE
EKOSISTEM MANGROVE
No Kegiatan Dampak
1 Tebang habis Berubahnya komposisi tumbuhan mangrove
Tidak berfungsinya daerah mencari makanan dan
pengasuhan
2 Pengalihan aliran air Peningkatan salinitas hutan (rawa) mangrove
tawar, misalnya pada Menurunnya tingkat kesuburan hutan.
pembangunan irigasi
3. Pembuangan
g sampah p Kemungkinan
g terlapisnya
p y pneumatofora
p
padat mengakibatkan matinya pohon mangrove.
Perembesan bahan bahan pencemaran dalam
sampah padat.
4 Pencemaran minyak
P i k K
Kematian
i pohon
h mangrove
tumpahan
5. Penambangan dan Kerusakan total ekosistem sehingga memusnahkan
ekstraksi Mineral di daerah asuhan
dalam hutan
DAMPAK KEGIATAN TERHADAP EKOSISTEM MANGROVE
Lanjutan
j Mangrove
g
1. Deskripsi
Lamun (sea grass) merupakan satu-satunya
t
tumbuhan
b h b
berbunga
b yang hid
hidup terendam
t d
di dalam laut, Ujung daun
berbatu.
Pelepah daun
Bstsng skar
Salinitas
Pergerakan air
Nutrien
FUNGSI PADANG LAMUN
No Kegiatan Dampak
1. Pengerukan dan Perusakan total padang lamun sebagai lokasi
pengurugan
p g g untuk pengerukan
p g dan p
pengurugan
g g
kegiatan di pinggir laut, Perusakan habitat di lokasi pembuangan hasil
pelabuhan, industrial pengerukan.
estate, saluran navigasi Dampak sekunder pada perairan meningkatkan
k k h air
kekeruhan i dan
d terlapisnya
l i i
insang h
hewan air.
i
2. Pencemaran limbah Lamun melalui proses biological magnification mampu
industri mengakumulasi logam berat.
3
3. Pembuahan sampah Penurunan kadar oksigen terlarut,
terlarut mengganggu
organik (Sewage) lamun dan hewan air.
Eutrofikasi menyebabkan blooming fitoplankton yang
menempelp di daun lamun dan kekeruhan
menghalangi cahaya.
4 Pencemaran oleh Pestisida, Mematikan hewan yang berasosiasi dengan
limbah pertanian padang lamun, Pupuk
M
Mengakibatkan
kib k eutrofikasi
fik i
5. Pencemaran minyak Lapisan minyak pada daun lamun menghalangi
cahaya untuk berfotosintesis.
TERUMBU KARANG
plankton
Materi organik (detritus)
Predator besar
herbivora
Ikan
carnivora
omnivora
dekomposer
Peran terumbu karang
pelindung
p g p
pantai dari hempasan
p
ombak dan arus kuat yang
berasal dari laut.
sebagai habitat, tempat mencari
makanan, tempat asuhan dan
pembesaran, tempat pemijahan
bagi berbagai biota yang hidup di
terumbu karang atau sekitarnya.
sekitarnya
Pemanfaatan
Sebagai tempat penangkapan
berbagai jenis biota laut
konsumsi, dan berbagai jenis
ikan hias.
hias
Bahan konstruksi bangunan dan
pembuatan kapur.
Bahan perhiasan.
Bahan baku farmasi.
KONSERVASI T. KARANG
1. Mekanisme kerusakan
Akibat
ba Aktivitas
as Manusia
a us a
Penambangan karang
Pengeboman dan sianida
Pencemaran dan
sedimentasi
Pembangunan pantai
Pembangunan di darat
Industri lepas pantai
Permintaan meningkat
Akibat Alamiah
Crown
C off Th
Thorn
Pemanasan global
KONSERVASI T. KARANG
2. Akar permasalahan
kerusakan ekosistem terumbu
karang
masyarakat tidak
mengetahui arti dan nilai
penting dari ekosistem
terumbu karang
masyarakat tidak memiliki
alternatif lain untuk
memenuhi kebutuhannya
keserakahan untuk
mendapatkan
d tk h
hasilil banyak
b k
dan cepat
KONSERVASI T. KARANG
Tahap 1 Tahap 2
Tahap 3
KONSERVASI T. KARANG
BATASAN TERUMBU BUATAN
Terumbu buatan pada dasarnya adalah habitat
baru dalam ruangg laut dan p
penyediaan
y lapisan
p
substrat bagi kawasan makan ikan, krustasea dan
moluska.
0.9000 m
1.200 m
0.175m
DUA DIMENSI
2.000 m
2.300 m
1.000 m
1.200 m
Laut
ungai
Zona Penyangga
ga
enyangg
Su
Mangrove
ove
mbak
mbak
mbak
ve
Zona Pe
Mangrov
Mangro
0,5 ha tam
0,5 ha tam
0,5 ha tam
Mangrove
KONSERVASI MANGROVE
Perhutanan Sosial Pola Wanamina
E
Empang P i
Parit
KONSERVASI MANGROVE
Perhutanan Sosial Pola Wanamina
E
Empang P it Yang
Parit Y Disempurnakan
Di k
E
Empang T
Tempatt pememelihaan
lih Ikan
Ik
Mangrove
KONSERVASI MANGROVE
Perhutanan Sosial Pola Wanamina
K
Komplangan
l
KONSERVASI MANGROVE
S a lu r a n
Laut
A ir L a u t
P e ta k P e ta k P e ta k P e ta k P eta k P e ta k
T am bak Tam bak T am bak T am bak T am bak T am bak
i
Su ng a
S a lu r a n A ir T a m b a k
sem p ad an su n g ai m an g ro v e
P eta
t k
P e ta k P e ta k P eta k P e ta k P eta k T am bak
T am bak T am bak T am bak T am bak T am bak
sem p ad an
su n g ai
n o n -m a n g ro v e
P e ta k P e ta k
T am bak P eta k P eta k P e ta k T am bak
T am bak T am bak T am bak 100 M
100 M
S a lu ra n A ir T a w a r
P e ta k
P e ta k P eta k P e ta l P er c a m p u r a n T am bak
T am bak T am bak A ir A sin d a n T a w a r
KONSERVASI MANGROVE
S a lu ra n
L aut
A ir L a u t
P e ta k P e ta k P e ta k P eta k P e ta k P e ta k
T am bak T am bak T am bak T am bak T am bak T am bak
i
Sunga
s e m p a d a n s u n g a i m a n g ro v e
P e ta k P e ta k P e ta k P eta k P e ta k 100 M P e ta k
T am bak T am bak T am bak T am bak T am bak 100 M T am bak
P eta k
P e ta k
P eta k
P e ta k P eta k P e ta k T am bak
T am bak T am bak T am bak T am bak T am bak
se m p a d a n
su n g a i
n o n -m an g ro v e
P e ta k P eta k
T am bak P e ta k P e ta k P eta k T am bak
T am bak T am bak T am bak 100 M
100 M
S a lu r a n A ir T a w a r
P eta k
P e ta k P e ta k P e ta l P e rc a m p u r a n T am bak
T am bak T am bak A ir A s in d a n T a w a r
V e g e ta si m a n g r o v e
KONSERVASI MANGROVE
Rehabilitasi Ekosistem
Mangrove Penanaman Mangrove
Dlm Buis Beton
Pemasangan APO
KONSERVASI MANGROVE