6. Pemeriksaan penunjang:
- CBC: Hb turun (laki-laki <12, wanita <10, MCV turun (micrositer), MCHC
turun (hipokromik), MCH turun, WBC normal, platelet meningkat pada
pendarahan
- Hapusan darah tepi: RBC mikrositik, palehypochromic,
- Serum besi turun, TIBC meningkat, saturasi transferin turun
- Mencari penyebab: pemeriksaan feses dan darah samar feses
(pendarahan GI tract, cacing tambang), urinalisis (pendarahan
genitourinaria), dll sesuai keluhan
7. DD: anemia aplastik (hasil CBC pansitopenia yaitu leucopenia,
trombositopenia dan anemia. Hasil hapusan darah tepi normositer
normokrom)
Anemia penyakit kronis, keganasan sumsum tulang, mielofibrosis
Anemia megaloblastik
Anemia hemolitik
8. Terapi:
- Iron terapi oral (ferrous sulfate tablet 200 mg PO q8hr sebelum makan)
- Makan makanan yg banyak besi: protein hewani yaitu daging ayam, sapi.
Jika vegetarian sarankan bayam
- Vitamin C 3 x 100 mg ; meningkatkan penyerapan besi
- Jangan konsumsi teh, kopi, susu, coklat obat maag bersamaan saat makan
- istirahat
- Terapi kausa: jika disebabkan oleh cacing berikan metronidazol 2x100mg
selama 3 hari
Leprosi (4A)
Saraf:
Tes sensori: raba (dengan kapas), panas dan dingin, nyeri
(dengan jarum). Pasien leprosy mengalami mati rasa/
anesthesia sesuai lesi. Nervus yang terkena: N. fasialis, N.
trigeminus (anestesi kornea), N. aurikuaris magnus
(anestesi daun telinga), N. ulnaris (anestesi tangan), N.
tibialis posterior (matirasa telapak kaki dan jari)
Tes motorik: N. radialis (tangan lunglai/drop wrist), N.
ulnaris (paresis/paralisis otot tangan), N. medianus (claw
hand), N. peroneus komunis (droop foot)
6. Pemeriksaan penunjang:
Pemeriksaan Acid Fast Bacilli/ Ziehl-Neilsen: sediaan diambil dari
bagian kulit cuping telinga, lengan, punggung, bokong, atau
paha dengan cara dikerok dengan skapel lalu hasil kerokan
diletakkan di gelas objek dan dipulas dengan Ziehl Neilson dan
dilihat dibawah mikroskop.
Nilai indeks bakteri:
+1: hasil bakteri tahan asam (BTA) 1-10 dalam 100
lapang pandang
+2: BTA 1-10 dalam 10 LP
+3: BTA 1-10 dalam 1 LP
+4: BTA 11-100 dalam 1 LP
+5: BTA 101-1000 dalam 1 LP
+6: BTA >1000 dalam 1 LP
Nilai indeks morfologi:
Hitung bakteri yang solid (utuh) pada pewarnaan tahan
asam dibagi total bakteri dikali 100%. Jika nilai > 5%
sudah tinggi resiko penularan
Pemeriksaan Histopatologi:
7. Diagnosis Leprosi: memenuhi minimal 2 dari 3 cardinal sign (anesthesia,
penebalan saraf, lesi kulit), atau hanya ditemukan BTA dari skin smear
8. DD:
- Tipe macula hipopigmentasi: tinea vesikolor, vitiligo, pitiriasis rosea, liken
planus kronik, dermatitis seboroik
- Tipe macula eritema dengan pinggir mennggi: tinea corporis, psoriasis,
pitiriasis rosea, lupus eritematosus, erysipelas,
- Tipe infiltrat merah dengan batas tidak tegas: selulitis, psoriasis
- Tipe nodul: erupsi obat, lupus erimatosus, dermatomiositis
9. Terapi:
- Pausibasiler: pengobatan selama 6 bulan. Rifampisin ( dewasa 600 mg/
bulan, anak 450 mg/ bulan), dapson (dewasa 100mg/hari, anak 50 mg/
hari atau 1-2 mg/kgBB/hari)
- MDT: pengobatan minimal 2 tahun dan sampai BTA negative. Rifampisin (
dewasa 600 mg/ bulan, anak 450 mg/ bulan), dapson (dewasa
100mg/hari, anak 50 mg/ hari atau 1-2 mg/kgBB/hari), klofazimin (dewasa
300 mg/ bulan dan diteruskan 50 mg/ hari. Anak 200 mg/ bulandan
diteruskan 50 mg selang sehari)
- Pemantauan pemeriksaan dilakukan setiap bulan
10.KIE: penggunaan obat dan cara pemakaian yang sesuai dibawah
pengawasan, penjelasan tentang Dx dan prognosis, harus hati-hati cegah
trauma dengan pakai alas kaki karena rentan trauma akibat anestesi,
komplikasi (reaksi lepra, kecacatan, gangguan fungsi saraf, anemia hemolitik
efek samping dapson)
Tuberculosis Paru (4A)
Hipertensi Esensial
Hemiparesis
Apendisitis akut
Laringitis (4A)
Tonsilitis (4A)