a. Diagnosa keperawatan
DS: klien mengatakan berat untuk beraktifitas
DO: klien mengalami chf, terdapat oedem paru,sesak nafas, aitmia,
takikardi
Diagnosa keperawatan: resiko ketidakseimbangan volume cairan
b. Dasar pemikiran
Gagal jantung didefinisikan sebagai kondisi dimana jantung tidak
lagi dapat memompakan cukup darah ke jaringan tubuh. Gangguan
fungsi jantung dapat berupa gangguan fungsi diastolik atau sistolik,
gangguan irama jantung, atau ketidaksesuaian preload dan afterload.
Gagal jantung kongestif (congestive heart failure) merupakan suatu
keadaan saat terjadi bendungan sirkulasi akibat gagal jantung dan
mekanisme kompensatoriknya.
Kelainan intrinsik pada kontraktilitas miokardium yang khas pada
gagal jantung akibat penyakit jantung iskemik, mengganggu
kemampuan pengosongan ventrikel yang efektif. Kontraktilitas
ventrikel kiri yang menurun mengurangi volume sekuncup dan
meningkatkan volume residu ventrikel. Dengan meningkatnya volume
akhir diastolik ventrikel, terjadinya peningkatan tekanan akhir diastolik
ventrikel kiri. Akibatnya terjadi pula peningkatan tekanan atrium kiri
karena atrium dan ventrikel berhubungan langsung selama diastol.
Peningkatan tekanana atrium kiri diteruskan ke belakang kedalam
pembuluh darah paru-paru, meningkatkan tekanan kapiler dan vena
paru-paru. Apabila tekanan hidrostatik anyaman kapiler paru-paru
melebihi tekanan onkotik pembuluh darah, akan terjadi transudasi
cairan ke dalam interstisial sehingga terjadilah edema interstisial.
Peningkatan lebih lanjut dapat mengakibatkan cairan merembes ke
dalam alveoli dan terjadilah edema paru.
Untuk memonitor cairan pada pasien dengan gagal jantung maka
perlu tindakan yang mampu menampung cairan dari tubuh pasien.
Cairan urine mampu di monitir dengan pemasangan dower kateter.
7. Evaluasi diri
Dalam melakukan pemasangan dower kateter yang perlu diperhatikan
yaitu memastikan bahwa selang benar masuk ke dalam vesika urinaria dan
pastikan mengunci selang ketika sudah berada di dalam vesika urinaria,
kemudian apabila ada tahanan dari pasien ketika memasukan selang maka
motivasi pasien untuk tidak menahan selang untuk masuk.
8. Daftar Pustaka
Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika
Boedihartono, (1994), Proses Keperawatan di Rumah Sakit, Jakarta
Brooker, Christine, (2001), Kamus Saku Keperawatan Ed. 31, EGC,
Jakarta
FKUI, (1995), Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah, Binarupa Aksara, Jakarta
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|
id&u=http://www.med.uottawa.ca/procedures/ucath/
http://www.fkunissula.ac.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=7:katerisasi&catid=1:latest-news
http://nursingbegin.com/prosedur-kateterisasi-urine-pada-wanita/
http://www.scribd.com/doc/44565097/kateter
Hidayat, A. Aziz Alimun. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia:
Smeltzer, Susanne, C, (2001), Keperawatan Medikal Bedah, Ed.8 Vol.3,
EGC, Jakarta
Potter, Perry. 2006. Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan
Praktik, Edisi 4. Jakarta: EGC