PENDAHULUAN
Asfiksia adalah keadaan dimana bayi yang baru dilahirkan tidak segera bernafas secara
spontan dan teratur setelah dilahirkan (Mochtar,2012).
Di seluruh dunia, setiap tahun diperkirakan 4 juta bayi meninggal pada tahun pertama
kehidupannya dan dua pertiganya meninggal pada bulan pertama. Dua pertiga dari yang
meninggal pada bulan pertama meninggal pada minggu pertama. Dua pertiga dari yang
meninggal pada minggu pertama, meninggal pada hari pertama. Penyebab utama kematian
pada minggu pertama kehidupan adalah komplikasi kehamilan dan persalinan seperti asfiksia,
Menurut WHO, setiap tahunnya 120 juta bayi lahir di dunia, 4 juta bayi lahir mati dan
4 juta lainnya meninggal dalam usia 30 hari. Sebanyak 3,6 juta (3%) dari 120 juta bayi lahir
mengalami asfiksia, hampir 1 juta bayi ini meninggal. Sebanyak 98 % dari kematian bayi
yang dikenal dengan fenomena 2/3. Penyebab kematian neonatal utama asfiksia neonatorum
Menurut data dari WHO (2010), pada tahun 2008 di daerah Asia Tenggara, 54%
kematian anak berumur di bawah 5 tahun adalah kematian bayi baru lahir. Dari jumlah
tersebut, 28% disebabkan infeksi neonatus, 26% disebabkan oleh berat bayi lahir rendah dan
prematur 20% disebabkan asfiksia dan trauma lahir, 4% disebabkan anomali congenital, 3%
disebabkan diare, 1% disebabkan tetanus dan sisanya oleh penyebab lain.
Menurut hasil riset kesehatan dasar tahun 2007, tiga penyebab utama kematian
pertukaran gas serta transport O2 dari ibu ke janin sehingga terdapat gangguan dalam
oksigen selama kehamilan dan persalinan akan mempengaruhi oksigenasi selsel tubuh
yang selanjutnya dapat mengakibatkan gangguan fungsi sel. Gangguan ini dapat
berlangsung secara menahun akibat kondisi ibu selama kehamilan, atau secara mendadak
karena hal-hal yang diderita ibu dalam persalinan. Gangguan menahun dalam kehamilan
dapat berupa gizi ibu yang buruk, penyakit menahun seperti anemia, hipertensi, penyakit
jantung, dan lain-lain. Pada gangguan yang terakhir ini pengaruh terhadap janin disebabkan
oleh gangguan oksigenasi serta kekurangan pemberian zat-zat makanan berhubungan dengan
Diperkirakan 1 juta anak yang bertahan setelah mengalami asfiksia saat lahir kini hidup
dengan morbiditas jangka panjang seperti cerebral palsy, retardasi mental dan gangguan
belajar.