Anda di halaman 1dari 3

PENGGUNAAN IKAN LELE UNTUK PEMBUATAN MI INSTAN

YANG BERPROTEIN TINGGI BAGI ANAK-ANAK USIA


PERTUMBUHAN
Deny Rudiono
165100300111030
Kelas F
Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Brawijaya
2016

1.1 Latar Belakang

Lele adalah salah satu jenis ikan air tawar yang banyak dibudidayakan oleh
masyarakat Indonesia dikarenakan pertumbuhannya yang cepat dan kemampuan
beradaptasinya yang baik. Ikan lele memiliki rasa yang enak dan gurih, selain itu
kandungan gizi di dalam ikan lele lumayan tinggi. Setiap 500 gram daging ikan lele
dumbo mengandung 12 gram protein, energi 149 kalori, lemak 8,4 gram dan karbohidrat
6,4 gram (Darseno, 2010:25). Kandungan protein yang tinggi dalam ikan lele sangat cocok
untuk dikonsumsi oleh anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan melihat harga
ikan lele dipasaran tergolong murah.

Dewasa ini banyak penelitian dan inovasi yang dilakukan oleh masyarakat untuk
mengolah ikan lele. Beragam olahan dari ikan lele telah dibuat misalnya, nugget, masakan
tradisional dan mi. Penelitian mengenai penggunaan lele untuk mi telah ada dan
membuktikan bahwa penambahan daging atau tepung lele dapat menambah nilai gizi
pada mi (Zuhri, dkk, 2014:119). Dalam penelitian tersebut bahan yang digunakan yaitu
lele dumbo. Sedangkan jenis mi yang dibuat adalah mi kering dengan proses pengeringan
menggunakan sinar matahari dan oven sehingga batas kadaluarsa mi tidak sebaik mi
instan. Sedangkan pada proses pengeringan mi instan proses pengeringannya
menggunakan proses gelatinisasi yaitu penyerapan air oleh butir-butir pati sehingga lebih
awet dan dapat disajikan dengan hanya menyeduhnya saja. Konsumsi mi instan di
Indonesia sendiri sangat tinggi, menurut World Instant Noodle Association, konsumsi mi
instan oleh masyarakat mencapai 13,2 miliar bungkus pada tahun 2015 (IDN times). Hal
tersebut membuktikan masyarakat Indonesia gemar mengonsumsi mi instan. Akan tetapi
terlalu banyak mengonsumsi mi instan tidak baik untuk kesehatan tubuh. Di dalam mi
instan yang beredar dimasyarakat terdapat berbagai bahan tambahan seperti pengawet
buatan, perasa Monosodium Glutamat, pewarna makanan yang berbahaya bagi tubuh dan
menyebabkan penyakit apabila dikonsumsi berlebihan. Meskipun mi instan terbuat dari
tepung terigu yang memiki karbohidrat tinggi, namun sedikit sekali proteinnya. Sayangnya
banyak anak-anak yang gemar mengonsumsi mi instan karena rasanya yang enak
(Ratnasari, 2012:3).

Berdasarkan masalah tersebut, penulis memiliki gagasan untuk memanfaatkan


daging ikan lele untuk digunakan dalam pembuatan mi instan yang berprotein tinggi
tanpa pengawet buatan. Mi instan dari daging lele menjadi salah satu alternatif makanan
bergizi bagi anak-anak karena dalam usia pertumbuhan, anak-anak memerlukan banyak
protein. Selain itu harga mi instan yang murah dan penyajiannya yang mudah dapat
menjadikannya pilihan. Penggunaan lele juga dapat menguntungkan para pembudidaya
lele.
DAFTAR PUSTAKA
Dorseno SP. 2010. Buku Pintar Budi Daya dan Bisnis Lele. Jakarta : PT Agro Media
Pustaka.
Ratnasari, Dewi Kristina. 2012. Gambaran Kebiasaan Konsumsi Mie Instan Pada Anak
Usia 7-12 Tahun. Skripsi tidak diterbitkan. Semarang : Universitas Diponegoro.
Zuhri,Nurmutaqin, dkk. 2014. Pengkayaan Kualitas Mie Kering Dengan Penambahan
Tepung Daging Ikan Lele Dumbo ( Clarias gariepinus ) Sebagai Sumber Protein.
Semarang : Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Universitas
Diponegoro. Vol. 3. No. 4:119-126

Anda mungkin juga menyukai