Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
C8 H 9 NO2
Struktur Kimia :
Farmakodinamik
Efek analgesik paracetamol dan fenisetin serupa dengan salisilat yaitu menghilangkan /
mengurangi nyeri ringan sampai sedang. Keduanya menurunkan suhu tubuh dengan mekanisme
yang diduga juga berdasar efek sentral seperti salisilat.
Efek anti inflamasi sangat lemah, oleh karena itu paracetamol dan fenisetin tidak
digunakan sebagai anti rematik. Paracetamol merupakan penghambat biosentasis PG yang
lemah. Efek iritasi erosi dan pendarahan lambung tidak terlihat pada kedua ini, demikian juga
gangguan pernafasan dan keseimbangan asam basa (Ganiswara, 1995).
Farmakokinetik
Paracetamol diabsorpsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna. Konsentrasi tertinggi
1
dalam plasma dicapai dalam waktu 2 jam dan masa paruh plasma antara 1-3 jam. Obat ini
dimetabolisme oleh enzim mikrosom hati. Sebagian asetaminofen (80%) dikonjugasi dengan
asam glukuronat dan sebagian kecil lainnya dengan asam sulfat. Selain itu obat ini juga dapat
mengalami hidroksilasi. Obat ini diekskresi melalui ginjal, sebagian kecil sebagai Paracetamol
(3%) dan sebagian besar dalam bentuk terkonjugasi (Ganiswara, 1995).
Efek Samping
Efek samping dari Paracetamol adalah jarang dan biasanya ringan, meskipun reaksi
hematologis termasuk trombositopenia, leucopenia, pansitopenia, neutropenia, dan
agranulositosis telah dilaporkan. Kulit ruam dan reaksi hipersensitivitas lainnya terjadi sesekali.
Hipotensi telah dilaporkan jarang dengan penggunaan parenteral. Overdosis dengan parasetamol
dapat menyebabkan kerusakan hati yang parah dan kadang-kadang nekrosis tubular ginjal akut
(Martindale Ed. 36).
Organoleptis
Warna : Putih
a. Kelarutan
1 bagian paracetamol larut dalam 70 bagian air, 20 bagian air mendidih, dalam 7 sampai 10
bagian etanol (95%), dalam 13 bagian aseton, 40 bagian gliserol, dan dalam 9 bagian
propilen glikol, larut dalam alkali hidroksida membentuk larutan jenuh dalam air dengan pH
5,1 sampai 6,5 (FI III, 1979).
Larut dalam air mendidih dan dalam Natrium Hidroksida 1N, mudah larut dalam etanol (FI
IV hal 649)
b. Mikroskopis
Bentuk kristal yakni hablur atau serbuk hablur (FI III, 1979).
c. Titik Lebur
Antara 168 - 172 (FI IV hal 649).
d. Higroskopisitas
Paracetamol menyerap kelembapan dengan jumlah yang tidak signifikan pada suhu 25
pada kelembapan relative sampai 90% (Pharmaceutical Grade). pKa = 9,5 pada suhu 25
(Codex).
e. Stabilitas
Paracetamol sangat stabil dalam aquadest. Waktu paruhnya yang didapar pada pH 6
diperkirakan 21,8 tahun, degradasi dikatalis oleh asam dan basa dan waktu paruhnya 0,73
tahun. Pada pH 2 dan 2,28 tahun pada pH 9. Hasil degradasinya adalah p-aminofenol dan
asam asetat (Martindale Ed. 36).
Alasan : Karena bahan aktif Paracetamol memiliki sedikit efek samping dibandingkan analgetik
lainnya.
BENTUK SEDIAAN TERPILIH : Sirup
PERHITUNGAN DOSIS
3 bulan 1 tahun (60 120 mg); 1 tahun 5 tahun (120 250 mg); 6 tahun 12 tahun (250
500 mg).
< 1 tahun : 60 mg/kali (max 6 kali sehari); 1 6 tahun : 60 120 mg/kali (max 1,2 g/hari);
6 12 tahun : 150 300 mg/kali (max 4 g per hari).
Anak anak pada rentang 1 10 tahun keatas lebih mudah untuk meminum obat dalam bentuk
cairan/larutan daripada bentuk tablet.
Dipilih dosis 120 mg/5 ml karena lebih efisien dalam pembuatan sediaan dan pemakaiannya
bisa untuk semua konsumen.
PERTIMBANGAN KEMASAN
RANCANGAN FORMULA
NAMA
KARAKTERISTI
NO BAHAN FUNGSI KADAR ALASAN
K
TAMBAHAN
1. Sukrosa Pemanis/corige 67% Kristal tidak Mudah larut
n saporis (HPE berwarna, massa dalam air, mudah
Ed. 6 hal hablur atau balok, didapat. Sukrosa
703) atau seperti serbuk memiliki rasa
dipakai hablur, tidak berbau manis sehingga
30% (FI) dan rasanya manis. mampu menutupi
Densitas 1,6 g/ rasa pahit dari
cm3 . pKa 12,62. sediaan.
Titik lebur 160 - 168
. Kelarutan
dengan kloroform
praktis tidak larut,
dengan etanol 1:400
dengan propan-2-ol
1:400, dengan air
1:0,5 dan 1:0,2 pada
100 (HPE Ed.
6, hal 703).
2. Propilen glikol Pelarut 10 Cairan jernih, tidak Kelarutan
25% berwarna, kental, parasetamol
(HPE praktis tidak berbau, dalam air agak
Ed. 6 hal agak manis, berasa sulit, sehingga
592) agak tajam seperti dilarutkan dalam
gliserin. Densitas propilen glikol.
1,038 gram/cm3 pada
200C, titik lebur
-590C. Dapat
dicampur dengan
aseton, kloroform,
etanol 95%, gliserin
dan air pada 1:6
bagian eter, tidak
larut dengan minyak
mineral jernih atau
berbagai minyak tapi
dapat melarutkan
minyak
essensial(HPE Ed. 6
hal. 592)
3. Sorbitol 70% Anticaplocking 15-30% Hablur tidak Untuk mencegah
(HPE berwarna, sedikit terbentuknya
Ed. 6 atau hampir tidak kristal-kristal gula
hal. 679) berwarna, serbuk pada sediaan yang
higroskopis. disebabkan karena
Kelarutan dengan jumlah gula yang
kloroform praktis banyak.
tidak larut, dengan
etanol 95% 1:25 ;
dengan etanol 82%
1:8,3 ;dengan etanol
62% 1:2,1 ; dengan
etanol 41% 1:1,4 ;
dengan etanol 20%
1:1 ; dengan etanol
11% 1:1,14 ; dengan
eter praktis tidak
larut ; dengan
methanol sedikit
larut ; dengan air
1:0,5 (HPE Ed. 6
hal. 679)
4. Na. Phospat Pendapar 0,002- Na. Phospat Untuk
0,5% monobasic menstabilkan
(HPE berbentuk kristal sediaan sehingga
Ed. 6 tidak berbau, tidak sesuai dalam
hal. 659) berwarna atau putih, pengaplikasianny
agak delikuense, a atau
untuk yang pemakaiannya.
berbentuk hidrat,
sedangkan yang
anhidrous berbentuk
serbuk hablur
putih/granul. pH 4,1-
4,5 untuk 5% b/v
pada 250C.
Kelarutan: laryt
dalam 1:1 air, agak
sedikit larut dalam
etanol 95% (HPE
Ed. 6 hal. 659)
5. Na. Benzoat Pengawet 0,002- Sodium benzoate Berupa garam(Na.
0,5% berbentu kristal Benzoat) sehingga
(HPE hablur berwarna mudah larut
Ed. 6 putih, serbuknya dalam air,
hal. 549) agak higroskopi, memiliki
tidak berbau atau kemampuan
dengan bau benzoin, sebagai
rasanya tidak manis, bekteriostatik dan
kelarutan 1:75 etanol antifungi.
95% 1:50 etanol
90%, 1:1,8 dalam
air, 1:1,4 pada
0
100 C. pH 8.
Densitas 1,494-1,527
gram/cm3 (HPE Ed.
6 hal. 549)
6. Grape essence Perasa - Larutan berwarna Untuk
ungu dan berbau memberikan baud
anggur. an rasa buah-
buahan yang
disukai anak.
7. Aquadest Pelarut - Cairan jernih, tidak
berwarna, tidak
berbau, tidak
mempunyai rasa (FI
III hal. 96)
FORMULASI SEDIAAN
Pemilihan Bahan Tambahan
N RENTANG
NAMA BAHAN KEGUNAAN % YANG DIPILIH
O PEMAKAIAN
1. Sukrosa Pemanis 67% 30%
2. Sorbitol 70% Anti Caplocking 15 30% 15%
3. Natrium Benzoat Pengawet 0,02 0,5% 0,2%
4. Propilen Glikol Pelarut 10 25% 20%
5. Natrium Phospat Pendapar - 0,3%
6. Grape essence Perasa - 0,2%
7. Aquadest Pelarut Ad 100% 34,2%
N 1 SENDOK
NAMA BAHAN 1 BOTOL (60ml) 3 BOTOL (3X60ml)
O KECIL (5ml)
1. Paracetamol 0,12 0,12 x 12 = 1,44 1,44 x 3 = 4,32
2. Sukrosa 1,5 1,5 x 12 = 18 18 x 3 = 54
3. Sorbitol 70% 0,75 0,75 x 12 = 9 9 x 3 = 27
4. Natrium Benzoat 0,01 0,01 x 12 = 0,12 0,12 x 3 = 0,36
5. Propilen Glikol 1 1 x 12 = 12 12 x 3 = 36
6. Natrium Phospat 0,015 0,015 x 12 = 0,18 0,18 x 3 = 0,54
7. Grape essence 0,01 0,01 x 12 = 0,12 0,12 x 3 = 0,36
8. Aquadest 1,71 1,71 x 12 = 20,52 20,52 x 3 = 61,56
CARA PEMBUATAN
1. Menimbang paracetamol dan bahan tambahan.
2. Mengkalibrasi botol yang akan digunakan.
3. Sukrosa sebanyak 18 gram, dimasukkan ke dalam mortir, digerus ad halus.
4. Dilarutkan kedalam air sebanyak 9 gram, masukkan beaker glass.
5. Ditambahkan sorbitol 70% sebanyak 9 gram, diaduk ad homogen, sisihkan.
6. Melarutkan Na. Benzoat sebanyak 0,18 gram, dalam aquades 0,324 ml.
7. Melarutkan paracetamol sebanyak 1,44 gram, dalam propilen glikol 13 ml.
8. Mencampurkan larutan paracetamol dan larutan nipagin dalam beaker glass.
9. Mencampurkan syrup simplex dengan larutan paracetamol dalam beaker glass, aduk ad
homogen.
10. Ditambahkan larutan dapar Natrium Phospat sebanyak 0,18 gram, diaduk ad homogen.
11. Menambahkan grape essence sebanyak 0,12 ml.
12. Memasukkan semua campuran kedalam botol, ditambahkan aquades ad 60 ml.
13. Beri label dan masukkan ke dalam kemasan.
BAB II
EVALUASI SEDIAAN
1. Organoleptis
Mencakup : a. Konsistensi sediaan
b. Bau sediaan
c. Warna sediaan
Alat : secara visual dengan panca indera
Cara kerja : a) Menggunakan subjek/responden (dengan kriteria tertentu).
b) Menetapkan kriteria pengujian.
c) Menghitung presentasi kriteria.
d) Mengambil keputusan.
Hasil :
2. Penentuan pH Sediaan
Alat : pH sediaan
Cara kerja : a) Menimbang 5 g sediaan (5 ml).
b) Mencuci electrode dengan air sampai bersih kemudian keringkan dan
kalibrasi dengan larutan dapar standart pH tertentu.
c) Bersihkan electrode dan bilas dengan air kemudian keringkan.
d) Ukur pH sediaan.
Hasil :
REPLIKASI PH HASIL
Replikasi I
Replikasi II
Replikasi III
3. Viskositas
Alat : Viskometer
Cara kerja : a) Masukkan alat uji dalam wadah viscometer.
b) Pasang alat pemutar viscometer.
c) Letakkan wadah viscometer di tengah alat.
d) Usahakan alat pemutar mengembang di dalam wadah viscometer sehingga
bagian bawah alat tidak menyentuh permukaan wadah dan bagian atas alat
sudah terendam seluruhnya.
e) Tekan tombol on kemudian membaca skala yang ditunjuk.
Hasil :
4. Berat Jenis
Alat : Piknometer
Cara kerja : a) Gunakan alat piknometer yang telah dibersihkan dan dalam keadaan kering.
b) Timbang piknometer kosong di timbangan analitik.
c) Setelah ditimbang kosong, isi piknometer dengan air hingga terisi penuh,
kemudian timbang botol berisi air.
d) Buang air dalam piknometer, kemudian isi piknometer dengan larutan sirup
dan timbang larutan sebanyak tiga kali pada larutan sirup yang berbeda.
e) Setelah ditimbang semuanya, hitung Bj masing-masing kemudian di cari
rata-rata dan standart deviasi-nya.
Cara perhitungan :