Anda di halaman 1dari 10

SEMARANG AIRPORT

Dengan Pendekatan Desain Arsitektur Modern

Muh Aris Setiawan1), Adi Sasmito2), Iwan Priyoga3)


Universitas Pandanaran
Jl. Banjarsari Barat No. 1, Pedalangan, Banyumanik, Semarang
1)
aries_artdesign@yahoo.co.id
2)
adi.sasmito59@gmail.com
3)
masiw_pr@yahoo.com

Abstraksi
Sebagai Ibu Kota Propinsi Jawa Tengah, kota Semarang strategis untuk dijadikan sebagai
transit point dalam berbagai penyelenggaraan kegiatan yang berskala lokal, regional maupun
nasional. Dengan letak geografisnya yang strategis, prasarana dan sarana transportasi yang
mendukung, baik yang melalui udara, darat dan laut sebaiknya disediakan dengan fasilitas yang
memadai. Dengan tiga pilihan moda tersebut kota Semarang, tidak sekedar menjadi transit point
saja, namun juga mampu menjadi titik strategis atau gerbang yang akhirnya menjadi pilihan para
pelaku kegiatan, terutama para pelaku bisnis untuk memilih Semarang sebagai pusat kegiatan yang
tidak sebatas go local saja, namun bisa juga menjadi go internasional. Sarana transportasi pada
kenyataannya sangat penting sebagai penghubung antar wilayah maupun antar negara. Sarana
transportasi yang ada, bukan sekedar ketersediaan alat, namun lebih kepada segi layanan (efisien,
efektif, waktu dan kenyamanan). Oleh karena itu, pemerintah kota maupun provinsi telah
melakukan pembenahan dan terus dilakukan dalam upaya memberikan pelayanan yang terbaik bagi
dunia usaha maupun kegiatan yang lain, terutama kepariwisataan. Dari ketiga transportasi yang ada
(darat, laut dan udara) di kota Semarang, transportasi udara memiliki prospek yang lebih baik
dibandingkan yang lain. Hal ini dikarenakan kelebihan-kelebihan yang dimilikinya, antara lain:
tarif yang kompetitif, pelayanan, kecepatan, ketepatan, kelancaran dan kenyamanan maupun daya
jangkau yang lebih efektif.
Kata kunci: Bandara (airport), arsitektur modern.

PENDAHULUAN TINJAUAN TEORI


Perancangan Semarang Airport merupakan Pengertian Bandar Udara
perancangan bandar udara (bandara) di kota Bandar Udara merupakan sebuah fasilitas
Semarang dengan maksud untuk membuat tempat Pesawat Terbang dapat lepas landas dan
bandara dengan taraf internasional dengan mendarat.sedangkan definisi Bandar Udara
meningkatkan fasilitas dan potensi yang menurut PT.Angkasa Pura adalah Lapangan
mendukung. Perancangan Semarang Airport Udara, termasuk segala bangunan dan peralatan
memanfaatan potensi dalam penataan tapak, yang merupakan kelengkapan minimal untuk
aspek aksesibilitas dan visibilitas yang menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan
memudahkan pengguna Transportasi udara. udara untuk masyarakat.
Maksud dan tujuan dari perancangan sebagai
Arsitektur Landsekap
panduan umum yang menyeluruh dan memiliki
Menurut American Society of Landscape
kepastian hukum tentang perencanaan bandara
Architecture, ilmu arsitektur lansekap adalah
Semarang Airport. Sasaran yang akan dicapai suatu seni perancangan atau desain dan juga
dalam penyusunan perancangan adalah merupakan suatu perencanaan atau planning
mengungkap tentang hasil analisis/kajian yang merupakan pengolahan suatu lahan,
Landasan Program Perencanaan dan mengatur unsur-unsur yang terdapat di alam
Perancangan Arsitektur yang berupa Prinsip dan juga unsur buatan manusia dengan melalui
desain kawasan arsitektur, Gubahan massa, aplikasi ilmu pengetahuan dan budaya serta
Fungsi ruang kawasan. menitik beratkan pada konservasi sumber daya
dan pengendaliannya untuk menciptakan

49
lingkungan yang bermanfaat dan Sistem Aktifitas dan Sirkulasi
menyenangkan. Sirkulasi penumpang dan bagasi dari
terminal menuju ke pesawat dapat diuraikan
METODOLOGI PERANCANGAN dengan system pemindahan penumpang dan
Perancangan ini diungkapkan secara garis bagasi sebagai berikut :
besar tentang pemikiran-pemikiran dan a. Sistem pemindahan penumpang
konsepsi perancangan fisik dengan didasarkan Sistem pemindahan penumpang dari
pada pedoman perancangan yang meliputi : terminal ke pesawat terdiri dari beberapa
1. Tujuan perancangan alternative, yaitu :
2. Kondisi tapak perencanaan Berjalan kaki
3. Sirkulasi Merupakan sistem paling sederhana
4. Perancangan bangunan meliputi bentuk dimana penumpang yang akan menuju ke
massa bangunan, penampilan bangunan, tata pesawat dengan berjalan kaki saja
ruang dalam dan luar, struktur dan bahan demikian juga sebaliknya jarak yang bisa
bangunan. dilalui dengan menggunakan koridor
5. Perlengkapan bangunan, yang meliputi antara 200m-250m.untuk itu diperlukan
persyaratan fisik dan utilitas bangunan. conveyor.
Konsep perancangan fisik pada Bangunan Menggunakan kendaraan darat
Bandara Semarang Airport diperlihatkan dalam Pada sistem ini jarak terminal cukup jauh
bab berikutnya, yaitu : maka penumpang diangkut menggunakan
1. Aspek fungsional kendaraan.
2. Aspek kontekstual Jembatan tertutup (Garbarata)
3. Aspek kinerja Pada system ini penumpang akan menuju
4. Aspek teknik/struktur pesawat atau sebaliknya menuju ke
5. Aspek arsitektural jembatan tertutup yang langsung dapat
Dari uraian di atas diharapkan terwujud berhubungan dari ruang tunggu ke pintu
perancangan sebuah Bandara Nasional di pesawat.penumpang tidak terpengaruh
semarang yang tentunya bisa sebagai gerbang oleh gangguan cuaca serta kepadatan
pertama kegiatan ekonomi maupun pariwisata. sirkulasi di daerah apron.
b. Sistem Checkin (pendaftaran bagasi)
Faktor Penentu Perancangan Sistem linear
Pendekatan perencanaan dan perancangan Pada sistem ini digunakan untuk ruangan
Bandara Semarang Airport bertitik tolak pada yang memanjang sehingga dapat
faktor penentu kebutuhan ruang serta fasilitas menghemat ruang.
yang disesuaikan dengan fungsi kawasan Sistem langsung
Bandara Nasional Semarang standar besaran Sistem ini digunakan pada ruangan yang
ruang. besar dan biasanya untuk transaksi bagasi
Kriteria yang digunakan antara lain: saja.konfigurasi ini memberikan
a. Pendekatan dilakukan dengan prediksi kesempatan penumpang untuk check-in
sampai dengan 10 (sepuluh) tahun terlebih dahulu sebelum melengkapi
mendatang, disesuaikan dengan periode transaksi tiket.
rencana pengembangan Kota.
Sistem tanah lapang (terpulau)
b. Mengorganisasikan ruang secara optimal
Sistem tanah lapang digunakan untuk
yang terdiri dari berbagai aktivitas yang ada,
ruangan yang cukup luas dan tidak
sehingga tercipta hubungan antar kelompok
menghalangi arus sirkulasi di ruangan
ruang yang efektif, efisien dan mempunyai
tersebut.
fleksibilitas tinggi serta saling menunjang
c. Sistem Pemindahan Barang
antara fungsi yang satu dengan yang lain.
Sistem pemindahan barang dari terminal ke
c. Kawasan Bandara Nasional Semarang yang
pesawat terdiri dari beberapa alternatif:
didukung lokasinya yang sangat strategis
Cart
sebagai gerbang perekonomian daerah
Bagasi diambil untuk kemudian
semarang.
dipindahkan dengan menggunakan

50
tenaga manusia.sistem ini kurang efektif f. Bentuk massa bangunan
terlebih jika barang yang diangkut terlalu Penempatan lokasi Bandara Nasional
banyak dan memerlukan kecepatan Semarang yang sangat strategis dengan bentuk
pelayanan. massa yang modern sangat mendukung daya
Diverter tarik tersendiri
Pada sistem ini pengangkutan bagasi
menuju ketempat pengambilan
menggunakan ban berjalan (conveyor)
lurus. Perspektif
Corousel
Barang ditransfer dari ruang bagasi
dalam menggunakan ban berjalan
berbentuk bundar kemudian secara
otomatis masuk ke ruang perantara
bagasi dan ruang bagasi luar atau
sebaliknya.
Race track
Barang ditransfer dari ruang bagasi
dalam menggunakan ban berjalan
berbentuk oval kemudian secara otomatis
masuk ke ruang perantara dan ruang
bagasi luar atau sebaliknya.
POD
Pada sistem ini bagasi diambil dengan
menggunakan kendaraan pengankut
setelah itu penumpang bisa mengambil
barang dari kendaraan pengankut
tersebut.
d. Sirkulasi Keberangkatan penumpang

Interior

e. Sirkulasi kedatangan penumpang

g. Penekanan Konsep Desain Arsitektur


Perencanaan dan perancangan Bandara
Semarang Airport harus memiliki pendekatan
aspek arsitektural yang sesuai dan mendukung
dengan fungsi bangunan tersebut.

51
HASIL PEMBAHASAN 3. Aspek kontekstual
Perancangan keterkaitan antara
Hasil pembahasan ini meliputi semua aspek
kebijaksanaan tata ruang, pemilihan lokasi
analisis yang meliputi :
dan penentuan tapak dimana bangunan
1. Aspek fungsional, merupakan perancangan
tersebut direncanakan.
yang dilakukan untuk menentukan pelaku
Untuk menentukan lokasi Bandara
kegiatan, kelompok kegiatan, fasilitas,
Semarang Airport sesuai maka dilakukan
hubungan kelompok ruang dan kapasitas
analisa dengan kriteria-kriteria sebagai
ruang.
berikut :
a. Ruang Kelompok Kegiatan Umum
a. Tata guna lahan
Terdiri dari ruang penerima, ruang
Kota semarang secara geografis terletak
duduk; Kantor depan, terdiri dari
di bagian utara Jawa Tengahterbentang
penerima tamu,; Ruang-ruang
antara 11010 -11031 Bujur timur dan
pendidikan;; Tempat parkir, mobil tamu,
656-7lintang selatan.wilayah dibatasi
parkir motor dan bus serta parkir
sebelah barat oleh kabupaten Kendal,
karyawan.
sebelah timur Demak, sebelah selatan
b. Ruang Kelompok pengunjung
kabupaten semarang dan utara oleh laut
Terdiri dari fasilitas pengunjung bagi
jawa.
Bandara Semarang Airport.
b. Keragaman aktifitas
c. Ruang Kelompok Pelayanan
Keragaman aktifitas Bandara sebagai
Terdiri dari ruang pengelola dan fasilitas
fasilitas transportasi umum, dengan
penunjang lainnya.
banyak akrifitas didalamnya,
Dengan demikian hubungan ruang pada
mengharuskan adanya ruang-ruang untuk
perancangan Bandara Semarang Airport terdiri
menampung kegiatan-kegiatan tersebut
dalam ruang makro dan mikro. Pola hubungan
untuk kenyaman didalamnya.
ruang makro merupakan hubungan antara
c. Pencapaian lokasi
ruang-ruang besar yang terdiri dari ruang-ruang
Sangat strategis.
pembentuk fungsinya.
2. Aspek kinerja, perancangan terhadap suatu
bangunan dalam menjalankan aktifitas di
dalamnya dengan baik.

52
53
4. Aspek teknik/struktur
Konsep perancangan aklimatisasi ruang
pada bangunan Bandara Semarang Airport
meliputi penggunaan struktur bangunan dan
bahan bangunan.
Sistem struktur bangunan akan
mempengaruhi terbentuknya bangunan,
sehingga akan mempengaruhi penampilan
bangunan tersebut. Ada beberapa
persyaratan pokok struktur antara lain:
a. Fungsional, agar sesuai dengan fungsinya
yang didasarkan atas tuntutan besaran
ruang, fleksibilitas terhadap penyusunan
unit-unit hunian, pola sirkulasi, sistem 5. Aspek arsitektural
utilitas, dan lain-lain. Pendekatan terhadap aspek arsitektural yang
b. Estetika struktur dapat merupakan bagian akan menentukan gubahan massa dan
integral dengan ekspresi arsitektur yang tampak bangunan. Secara umum mengacu
serasi dan logis. pada fungsi utama Bandara Semarang
c. Keseimbangan, agar massa bangunan Airport , sedangkan untuk setiap ruang
tidak bergerak disesuaikan dengan fungsi masing-masing.
d. Kestabilan, agar bangunan tidak goyah a. Bentuk Massa Bangunan
akibat gaya luar dan punya daya tahan b. Penataan Ruang Luar
terhadap gangguan alam, misalnya Menurut fungsinya dapat dibagi 2 yaitu
gempa, angin, dan kebakaran. ruang luar aktif (fasilitas penunjang
e. Kekuatan, berhubungan dengan kesatuan outdoor, sirkulasi kendaraan dan
seluruh struktur yang menerima beban. manusia, dan parkir outdoor) serta luar
f. Ekonomis, baik dalam pelaksanaan ruang pasif (tanaman-tanamn). Unsur-
maupun pemeliharaan. unsur ruang luar antara lain :
Syarat utama suatu sistem struktur bangunan Landscaping
antara lain : Penataan landscaping lahan
a. Kuat terhadap gaya-gaya yang bekerja; dimaksimalkan lahan hijau untuk
b. Kaki dalam arti kata tidak berubah difungsikan sebagai ruang terbuka
bentuk; hijau. Pembuatan taman-taman dan
c. Stabil dalam arti tidak bergeser dari mini waterfall dipelataran, dan
tempat semula landmark apartemen ini.
Sistem struktur bangunan terdiri dari : Sirkulasi
Entrance masuk kawasan, sirkulasi
dan area parkir.Sirkulasi manusia
disediakan pedestrian.

54
Perspektif 1

Perspektif II

55
Perspektif III

Interior

56
Interior

d. Pengendalian massa dan bentuk


SIMPULAN
bangunan
1. Orientasi bangunan terhadap view dapat e. Sirkulasi dan parkir
dilakukan dengan pencapaian visualisasi f. Ruang terbuka
yang diarahkan terhadap view utama
untuk menghidupkan suasana kegiatan DAFTAR PUSTAKA
yang berlangsung.
Atkinson, J.H. Foundation and Slopes. 1981.
2. Konsep dasar perancangan sebuah
London.
Bandara ini meliputi semua aspek yang
Boeing Commercial Airplane Group. 737-
dibahas pada pokok bahasan analisis yang
300/400/500 Airplane Characteristics for
meliputi :Aspek fungsional, Aspek
Airport Planning. 1990. Boeing
kontekstual, Aspek kinerja, Aspek
Corporation. Seattle.
teknik/struktur, Aspek arsitektural
D.K.Ching, Francis, 2000, Arsitektur, Bentuk,
3. Di dalam merencanakan suatu Bandara
Ruang dan Susunannya, ed.ke-2. Terj.
ada persyaratan yang harus diperhatikan
Nurrahman Tresani Harwadi, Erlangga,
yaitu :
Jakarta
a. Persyaratan teknis, yaitu persyaratan
Federal Aviation Administration. Advisory
teoritis yang menyangkut standar
Circular AC 150/5320-6D : Airport
untuk kegiatan rekreasi.
Pavement Design and Evaluation. 1995.
b. Persyaratan non teknis, merupakan
US Department of Transportation
standar perencanaan yang disesuaikan
Washington, D.C.
dengan kondisi daerah masing-masing.
Federal Aviation Administration. Advisory
c. Tataguna lahan
Circular AC 150/5335-5:Standardized

57
Method of Reporting Airport Pavement
Strength-PCN. 1983. US Department of
Transportation. Washington, D.C.
Heru Basuki, Ir. Merancang, Merencana
Lapangan Terbang. 1986. Alumni
Bandung.
Horonjeff, Robert and Mc Kelvey, Francis.
Perencanaan dan Perancangan Bandar
Udara. Jilid I & II. 1993. Erlangga.
Jakarta.
International Civil Aviation Organization.
Aerodrome Design Manual, Annex 14 to
the Convention on International Civil
Aviation. 1976. Montreal. Canada.
International Civil Aviation Organization.
Aerodrome Design Manual Part 1 :
Runways. 1980. Montreal. Canada.
M. Das, Braja. Advanced Soil Mechanics.
1983. Singapore.
Neufert, Ernst, 2002, Data Arsitek, Jilid 1,
Terjemahan Sunarto Tjahjadi, Erlangga,
Jakarta.
Neufert, Ernst, 2002, Data Arsitek Jilid 2,
Penerbit Erlangga, Jakarta

58

Anda mungkin juga menyukai