Anda di halaman 1dari 3

INISIASI DOKTER KECIL DAN JUMANTIK CILIK

Jumat, 20 Januari 2017 Tim KKN Universitas Diponegoro menginisiasi


adanya Dokter Kecil dan Jumantik Cilik di SDN Dawungsari, Desa Dawungsari,
Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal. Sebelumnya memang belum ada
Dokter Kecil dan Jumantik Cilik di SDN Dawungsari. Di sini memang belum
ada Dokter Kecil. Jadi kalau ada lomba lomba Dokter Kecil, biasanya hanya
asal tunjuk saja. tutur Pak Bariman, Plt Kepala Sekolah SDN Dawungsari. Dari
situlah tim KKN Universitas Diponegoro memiliki niat untuk mengenalkan
Dokter Kecil sekaligus menginisiasi adanya Dokter Kecil di SDN Dawungsari.

Rangkaian kegiatan pada hari tersebut antara lain adalah pengenalan


Dokter Kecil, komunikasi informasi dan edukasi tentang perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS), pemilihan Dokter Kecil dan Jumantik Cilik, kemudian diakhiri
dengan pelatihan P3K dan pelatihan pemantauan jentik dan pemberantasan sarang
nyamuk. Pelatihan P3K dan pelatihan pemantauan jentik dan pemberantasan
sarang nyamuk diberikan sebagai bekal Dokter Kecil untuk melaksanakan
tugasnya di sekolah dan lingkungan sekitarnya.
Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa kelas 5 SDN Dawungsari.
Sebanyak 27 siswa memperhatikan dengan seksama ketika materi dibawakan.
Materi Dokter Kecil yang dibawakan oleh Novalia Larissa Fandhira dan materi
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang dibawakan oleh Annisa Restiyani
diberikan dengan menarik disertai dengan contoh dan sedikit praktek. Materi
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat disertai dengan video dan praktek lagu cuci
tangan agar siswa lebih mudah mengingatnya. Diantara kedua materi tersebut juga
diselipkan ice breaking berupa permainan sederhana Paman Berkata agar siswa
tidak jenuh dengan materi yang ada.

Seusai pemberian materi, dilakukan pemilihan Dokter Kecil. Sebanyak


delapan siswa mengajukan diri untuk menjadi Dokter Kecil. Namun, hanya lima
Dokter Kecil yang nantinya akan dipilih. Oleh karena itu, delapan siswa dijaring
dengan diberi pertanyaan seputar materi yang telah dipaparkan. Siswa harus
menjawab dengan cepat dan tepat untuk dapat menjadi Dokter Kecil. Akhirnya,
terpilihlah lima Dokter Kecil yaitu Meyza, Nevi, Nisa, Alya, dan Ainun. Tim
KKN memberikan penghargaan kepada kelima Dokter Kecil berupa pin,
bingkisan, dan senter. Tiga siswa yang kurang beruntung untuk menjadi Dokter
Kecil juga diberikan penghargaan berupa bingkisan atas keberaniannya
mengajukan diri.

Terpilihnya kelima Dokter Kecil mengakhiri kegiatan di kelas tersebut.


Tidak lupa sebelum berakhir, Tim KKN berfoto bersama siswa siswi kelas 5
SDN Dawungsari. Namun, setelah berakhirnya kegiatan di kelas, Tim KKN
mengajak kelima Dokter Kecil ke ruangan lain untuk diberikan pelatihan langsung
tentang P3K dan pemantauan jentik serta pemberantasan sarang nyamuk.
Kelima Dokter Kecil begitu bersemangat ketika diajarkan tentang P3K.
Mereka juga melakukan praktek kepada temannya. Bahkan tidak lama setelah
latihan, salah satu teman mereka jatuh dan lututnya terluka. Dengan berbekal
materi dan pelatihan yang telah diberikan, ditambah semangat yang tinggi, para
Dokter Kecil langsung menuju tempat kejadian dan membantu mengobati luka
temannya. Selain pelatihan tentang P3K, Dokter Kecil juga diberikan pelatihan
pemantauan jentik dan pemberantasan sarang nyamuk dilanjutkan dengan

pemantauan jentik di bak mandi dan genangan air yang ada di sekolah
menggunakan senter yang tadi diberikan.

Dokter Kecil yang telah terbentuk terlihat begitu bersemangat untuk


berperilaku sehat dan membantu melaksanakan pelayanan kesehatan di sekolah.
Harapan tim KKN agar Dokter Kecil dapat berguna dan terus berlanjut setiap
tahunnya.

Dokter Kecil SDN Dawungsari

Salam Sayang,

Tim KKN Desa Dawungsari

Anda mungkin juga menyukai