Anda di halaman 1dari 11

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA TENTANG PENYAKIT REUMATOID ARTHRITIS DI

POLIKLINIK LANSIA PUSKESMAS SOREANG

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA TENTANG PENYAKIT


REUMATOID ARTHRITIS DI POLIKLINIK LANSIA PUSKESMAS
SOREANG

Iip Apip 1, Budiman 2, Purwitasari3


1
Program Studi Pendidikan Dokter, 2Dosen Fakultas Kedokteran, 3Kepala UPF
Puskesmas Sumbersari

ABSTRAK

Lansia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun ke atas. Di Indonesia
pada tahun 2014 jumlah penduduk lanjut usia 18,781 juta jiwa dan diperkirakan pada
tahun 2025, jumlahnya akan mencapai 36 juta jiwa. Tercatat jumlah lansia pada tahun
2015 di wilayah kerja Puskesmas Soreang 1584 jiwa dengan cakupan pelayanan
kesehatan 31.88 %. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran pengetahuan dan
sikap lansia tentang penyakit rheumatoid arthritis di poliklinik lansia Puskesmas
Soreang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan desain cross-
sectional. Data penelitian ini diperoleh dari Kuesioner gambaran pengetahuan dan
sikap lansia tentang penyakit rheumatoid arthitis yang diisi oleh lansia yang datang ke
poliklinik lansia Puskesmas Soreang. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode
minimal sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lansia yang memiliki
pengetahuan dan sikap lansia tentang penyakit rheumatoid arthritis dengan presentase
61,7 % yang memilki pengetahuan kurang dan memiliki sikap yang cukup yaitu
59,6%. Kesimpulan penelitian ini, sebagian besar lansia memiliki pengetahuan yang
kurang dan memilki sikap yaitu cukup.

Kata Kunci :Lansia, pengetahuan, posyandu lansia, Puskemas Soreang, sikap lansia

1
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA TENTANG PENYAKIT REUMATOID ARTHRITIS DI
POLIKLINIK LANSIA PUSKESMAS SOREANG

ABSTRACT

Elderly is a person who has entered the age of 60 years and above. In Indonesia in
2014 the number of elderly people and an estimated 18.781 million people by 2025,
the number will reach 36 million. Recorded in 2015 the number of elderly in
Puskesmas Soreang 1584 inhabitants with health care coverage 31.88%. This study
aims to look at the picture of the knowledge and attitudes about the elderly
rheumatoid arthritis in elderly health center clinic Soreang. This research uses
descriptive method with cross-sectional design. The research data was obtained from
questionnaires overview of knowledge and attitudes about the elderly rheumatoid
arthritis disease that is filled by older people who come to the clinic and health
center Soreang elderly. Sampling was carried out with minimal sampling method.
The results showed that elderly people who have the knowledge and attitudes about
the elderly rheumatoid arthritis with a percentage of 61.7% who have less knowledge
and have enough attitude that is 59.6%. The conclusion of this study, the majority of
the elderly have less knowledge and have the attitude that is enough.

Keywords: Elderly, knowledge, Posyandu, primary health care Soreang, the attitude
of the elderly

LATAR BELAKANG
Lanjut usia (lansia) adalah orang yang telah mencapai usia tertentu sesuai
dengan batasan batasan yang telah ditetapkan. WHO (World Health Organization)
membagi masa usia lanjut sebagai berikut : a.) Usia pertengahan (middle age) yaitu
usia 45 59 tahun (setengah baya), b. ) Lanjut usia (elderly) yaitu usia antara 60 74
tahun, c.) Lanjut usia tua (old) yaitu usia antara 75 90 tahun, d.) Usia diatas 90
tahun, disebut very old (tua sekali).1
Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2010, jumlah lanjut usia di
Indonesia yaitu 18,1 juta jiwa (7,6% dari total penduduk). Pada tahun 2014, jumlah
penduduk lanjut usia di Indonesia menjadi 18,781 juta jiwa dan diperkirakan pada
tahun 2025, jumlahnya akan mancapai 36 juta jiwa.2 Diantara jumlah populasi
tersebut menurut Pusdatin Depsos terdapat 15 % lanjut usia tidak potensial yang tidak
memiliki pensiun, asset maupun tabungan yang cukup, sehingga tidak dapat
memenuhi kebutuhan dasar hidupnya sehari-hari.3
Seiring dengan meningkatnya populasi lansia, pemerintah telah berusaha
merumuskan berbagai kebijakan untuk usia lanjut tersebut, terutama pelayanan

2
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA TENTANG PENYAKIT REUMATOID ARTHRITIS DI
POLIKLINIK LANSIA PUSKESMAS SOREANG

dibidang kesehatan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
mutu kehidupan lansia untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna
dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaannya. 4
Wujud dari usaha pemerintah ini adalah dibentuk berbagai program yang
salah satunya adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang
terwujud nyata dalam posyandu lansia. Posyandu adalah fasilitas pelayanan kesehatan
masyarakat yang didirikan di desa-desa kecil maupun diperkotaan yang
diperuntukkan untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat.
Berdasarkan hasil wawancara pra penelitian dengan salah satu petugas
kesehatan yang membidangi posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas Soreang,
terdapat posyandu lansia sebanyak tiga belas yang tersebar di enam desa. Dalam
posyandu lansia ini banyak terdapat kasus atau masalah kesehatan yang berhubungan
dengan lansia diantaranya : terdapat 1367 kasus lansia yang mengalami tekanan darah
tinggi, 1235 lansia yang mengalami rematik atau asam urat, 1217 lansia yang
mengalami myalgia, 716 lansia yang mengalami ISPA, dan 382 lansia yang
mengalami gastritis. Hal ini terjadi terkait dengan pemanfaatan posyandu yang
kurang dari kalangan lansia di wilayah kerja Puskesmas Soreang. Tercatat jumlah
lansia pada tahun 2015 di wilayah kerja puskesmas soreang 1584 jiwa dengan
cakupan pelayanan kesehatan 31,88%
Berdasarkan pemasalahan diatas, peneliti ingin meneliti gambaran tingkat
pengetahuan lansia dan sikap lansia tentang penyakit rheumatoid arthritis di
poliklinik Lansia Puskesmas Soreang

Metode Penelitian
Populasi target dari penelitian ini adalah seluruh lansia di wilayah kerja
Puskesmas Soreang. Populasi terjangkau pada penelitian adalah lansia yang datang ke
poliklinik lansia Puskesmas Soreang. Sampel penelitian menggunakan minimal
sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 47. Penelitian ini bersifat
deskriptif observasional yang dirancang menggunakan metode penelitian potong
lintang (cross-sectional) yang berarti bahwa data diambil satu kali pada tanggal 08
Desember 2016. Instrumen penelitian yang digunakan adalah data primer berupa
kuesioner mengenai tingkat pengetahuan dan sikap lansia tentang penyakit

3
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA TENTANG PENYAKIT REUMATOID ARTHRITIS DI
POLIKLINIK LANSIA PUSKESMAS SOREANG

rheumatoid arthritis di Puskesmas Soreang. Penelitian ini melihat gambaran


mengenai tingkat pengetahuan dan sikap lansia tentang penyakit rheumatoid arthritis
di Puskesmas Soreang.

HASIL
Tabel 1. Karakteristik Responden
Karakteristik Jumlah (n) Presentase (%)
Usia
Lanjut usia 34 72,4
Lanjut usia tua 13 27,6

Jenis Kelamin
Perempuan 29 61,7
Laki laki 18 38,3

Sumber: data primer diolah


Tabel 1 menunjukan bahwa karakteristik lansia yang menjadi responden di
Poliklinik lansia puskesmas soreang berdasarkan usia paling banyak berusia 60-74
tahun sebanyak 34 orang (72,4%), dan jenis kelamin terbanyak pada penelitian ini
adalah perempuan sebanyak 29 orang (61,7%).
Tabel 2. Distribusi responden menurut tingkat pendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah (n) Presentase (%)
Dasar 26 55,3
Menengah 13 27,6
Tinggi 8 17,1
Sumber: data primer diolah
Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
memiliki tingkat pendidikan sekolah dasar sebanyak 26 orang (55,3%) dari total
responden.

Tabel 3. Distribusi responden menurut pengetahuan lansia tentang penyakit


rheumatoid arthritis
Pengetahuan Jumlah (n) Presentase (%)
Baik 7 14,9
Cukup 11 23,4
Kurang 29 61,7
Sumber: data primer diolah
Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden masuk
dalam kelompok pengetahuan yang kurang sebanyak 29 orang (61,7%) dari total
responden.

4
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA TENTANG PENYAKIT REUMATOID ARTHRITIS DI
POLIKLINIK LANSIA PUSKESMAS SOREANG

Tabel 4. Distribusi responden menurut sikap lansia tentang penyakit rheumatoid


arthritis
Sikap Lansia Jumlah (n) Presentase (%)
Baik 14 29,8
Cukup 28 59,6
Kurang 5 10,6
Sumber: data primer diolah
Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
memiliki sikap dengan kategori cukup sebanyak 28 orang (59,6 %) dari total
responden.

PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian, Lansia di Puskesmas Soreang kebanyakan
memiliki pengetahuan yang kurang, karena sebagian responden pada penelitian
memiliki pendidikan yang relatif rendah yaitu hanya memiliki latar belakang sekolah
dasar. Pendidikan yang relatif rendah mengakibatkann responden lebih sulit
menerima informasi dikarenakan beberapa hal yang mempengaruhi antara lain
informasi yang kurang mengenai penyakit reumatik beserta dengan pencegahannya. 5
Beberapa lanjut usia jarang mengikti acara- acara penyuluhan mengenai penyakit
reumatik yang belum efektif diberikan sehingga pemahaman lansia tentang reumatik
masih kurang. Fakkor faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang
adalah umur, intelegensi, pendidikan, lingkungan, sosial budaya, informasi, dan
pengalaman.6 Seseorang yang memiliki pendidikan yang rendah, namun jika ia
medapatkan informasi yang baik dari berbagai media misalnya televisi, radio, atau
surat kabar maka hal itu akan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang.
Di puskesmas Soreang lansia memiliki sikap dengan kategori cukup yaitu
59,6%. Dimana pada sikap lansia masih memperhatikan kesehatannya dengan
melakukan pemeriksaan kesehatan atau posbindu lansia, perilaku pencarian kesehatan
adalah perilaku untuk melakukan atau mencari pengobatan misalnya usaha- usaha
mengobati sendiri penyakitnya atau mencari pengobatan ke fasilitas- fasilitas
kesehatan.5 Walaupun sebagiam responden memiliki pengetahuan kurang namun
perilaku mereka untuk memerlukan penanganan sangat dibutuhkan untuk mengontrol
penyakit tersebut. Pada masa usia lanjut orang mengalami berbagai perubahan, secara

5
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA TENTANG PENYAKIT REUMATOID ARTHRITIS DI
POLIKLINIK LANSIA PUSKESMAS SOREANG

fisik maupun mental. Tapi perubahan- perubahan ini dapat diantisipasi sehingga tidak
datang lebih dini. Proses penuaan pada setiap orang berbeda- beda, tergantung pada
sikap dan kemauan seseorang dalam menerima proses penuaan. Perilaku lansia
tentang pola hidup sehat dapat mencegah timbulnya penyakit khususnya reumatik.
Bagi lansia yang menderita gangguan penyakit, penerapan pola hidup sehat sesuai
dengan jenis penyakitnya, akan sangat membantu mengontrol penyakit yang diderita,
yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup. Agar tetap aktif sampai tua,
sejak muda seseorang perlu menerapkam kemudian mepertahankan pola hidup sehat
dengan mengkonsumsi makan bergizi seimbang, istirahat cukup, melakukan aktivitas
fisik secara teratur.

KESIMPULAN
Lansia di Puskesmas Soreang memiliki pengetahuan yang kurang mengenai
penyakit rheumatoid arthritis, namun ada juga beberapa lansia yang memiliki
pengetahuan yang baik dan cukup. Dan sebagian besar lansia memilki sikap cukup
mengenai penyakit rheumatoid arthritis.

6
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA TENTANG PENYAKIT REUMATOID ARTHRITIS DI
POLIKLINIK LANSIA PUSKESMAS SOREANG

UCAPAN TERIMAKASIH
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada
yang terhormat Prof. Dr. M. Thaufiq Siddiq Boesoirie, dr., M.S., Sp.THT., KL(K)
sebagai rektor Universitas Islam Bandung dan Prof. Dr. Hj. Ieva B. Akbar, dr., AIF
sebagai dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung.
Secara khusus, penulis mengucapkan terima kasih kepada Budiman., dr.
sebagai preseptor bagian dan Purwitasari, dr. sebagai preseptor lapangan, dan teman
teman kelompok empat yang senantiasa selalu memberikan bimbingan, arahan, dan
pengetahuan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan artikel ini.

PERTIMBANGAN MASALAH ETIK


Penelitian memperhatikan aspek etik diantaranya beneficience (subjek
mendapatkan informasi mengenai penelitian dan memperoleh manfaat dari penelitian
yang dilakukan oleh peneliti), autonomy (subjek memiliki hak untuk menolak atau
menerima tindakan penelitian), Justice (subjek diperlakukan sama rata serta adil) dan
non maleficence (subjek tidak dirugikan atas penelitian yang dilakukan).7

7
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA TENTANG PENYAKIT REUMATOID ARTHRITIS DI
POLIKLINIK LANSIA PUSKESMAS SOREANG

DAFTAR PUSTAKA

1. Situasi dan Analisis Lanjut Usia. 2014 [diunduh pada tanggal 7 Desember
2016]. Terdapat dalam
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-
lansia.pdf.
2. Pelayanan dan Peningkatan Kesehatan Usia Lanjut. 2013. [diunduh pada
tanggal 7 Desember 2016]. Terdapat dalam:
http://www.depkes.go.id/article/view/15052700010/pelayanan-dan-
peningkatan-kesehatan-usia-lanjut.html

3. Depsos. Pedomaan Pelaksanaan Jaminan Sosial Lanjut Usia. Jakarta. 2008

4. Khadijah, Siti. Pelayanan Kesehatan Lansia Melalui Posyandu Lansia .Pasca


Sarjana Fak Kedokteran Hewan IPB. 2010
5. Arikunto S. Manajemen penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta; 2010.

6. Notoatmodjo S. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta;


2012.
7. Hanafiah J, Amir A. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan. Edisi 4:
Penerbit Buku Kedokteran; 2009

8
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA TENTANG PENYAKIT REUMATOID ARTHRITIS DI
POLIKLINIK LANSIA PUSKESMAS SOREANG

LAMPIRAN
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA TENTANG PENYAKIT
REUMATOID ARTHRITIS DI POLIKLINIK LANSIA PUSKESMAS
SOREANG
A. Data Umum Responden
Nama :
Jenis kelamin :
a. Perempuan
b. Laki-lakki
Umur :
a. 60-74 tahun
b. 75-90 tahun
Suku :
Pendidikan Terakhir :
a. SD
b. SMP
c. SMA
Pekerjaan saat ini :

B. Pengetahuan Lansia Tentang Reumatoid Arthitis


1. Penyakit reumatik merupakan?
a. Penyakit yang menyerang pada sendi dan tulang
b. Penyakit perdangan kronik pada jantung
c. Tidak tahu
2. Pernyataan yang benar tentang reumatik?
a. Penyakit yang biasa saja
b. Penyakit yang menimbulkan komplikasi
c. Tidak tahu
3. Apakah menurut bapak/ ibu factor factor yang dapat menyebabkan
reumatik?
a. Bawaan
b. Infeksi
c. Tidak tahu
4. Keluhan yang dirasakan jika terkena reumatik?
a. Sendi terasa nyeri, kaku, dan bengkak
b. Pusing, mual, muntah
c. Tidak tahu
5. Yang bukan tanda- tanda seseorang terkena reumatik?
a. Sendi terasa nyeri dan kaku
b. Demam di malam hari
c. Tidak tahu.
6. Reumatik dapat mengakibatkan?
a. Tulang keropos

9
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA TENTANG PENYAKIT REUMATOID ARTHRITIS DI
POLIKLINIK LANSIA PUSKESMAS SOREANG

b. Kencing manis
c. Tidak tahu
7. Kekakuan sendi pada penderita reumatik biasanya muncul saat?
a. Pagi hari yang berlangsung lebih dari 30 menit
b. Sore hari yang berlangsung lebih 30 menit
c. Tidak tahu
8. Cara untuk mengurangi rasa nyeri pada reumatik dengan?
a. Istirahat yang cukup
b. Beraktivitas atau bekerja seperti biasa
c. Tidak tahu
9. Cara untuk mengurangi bengkak dan kaku pada reumatik dengan?
a. Mengkompres dengan air hangat
b. Menggosok dan mengkompres dengan air es
c. Tidak tahu
10. Sumber makanan yang baik untuk dikonsusi ?
a. Usus
b. Buncis
c. Tidak tahu
11. Sumber makanan dibawah ini yang sebaiknya dihindari adalah?
a. Wortel
b. Jeroan
c. Tidak tahu
12. Latihan yang tidak boleh dilakukan oleh penderita reumatik?
a. Latihan beban
b. Latihan gerak
c. Tidak tahu
13. Aktivitas yang masih dapat dilakukan secara bertahap setiap hari
adalah?
a. Senam lansia dan berkebun
b. Jogging dan berlari
c. Tidak tahu
14. Menurut bapak/ ibu factor yang rentang seseorang terkena reumatik
adalah?
a. Usia 40- 60 tahun
b. Usia 30-40 tahun
c. Tidak tahu
15. Ada berapa macam reumatik?
a. Osteoarthritis, gout, oa
b. Dm, gout, osteoporosis
c. Tidak tahu

10
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA TENTANG PENYAKIT REUMATOID ARTHRITIS DI
POLIKLINIK LANSIA PUSKESMAS SOREANG

C. Pertanyaan untuk sikap


Keterangan: SS: sangat setuju, S: setuju, TS: tidak setuju, STS: sangat tidak setuju.
No Pertanyaan SS S TS STS
1 Menyempatkan olahraga 15 menit dapat mengurangi
kekakuan sendi pada penderita reumatik
2 Sering minuman bersoda tidak dapat mempengaruhi
kambuhnya reumatik
3 Bersedia melakukan pemeriksaan ke posbindu untuk
membantu mengontrol masalah kesehatan
4 Membeli obat dari warung lebih murah,cepat dalam
meredakan sakit disbanding ke dokter
5 Mengkonsumsi makanan dan minuman bergizi
seimbang, olahraga teratur dapat mengurangi resiko
terjadi penyakit reumatik
6 Mengontrol kesehatan ke petugas kesehatan dapat
mengurangi terjadinya kekambuhan
7 Istirahat adalah tindakan yang baik untuk mengontrol
terjadi kekambuhan
8 Membeli obat di apotek/ petugas kesehatan dapat
mengurangi kekambuhan terjadi reumatik
9 Mengkonsumsi makanan kacang- kacangan tidak
dapat menimbulkan timbulnya penyakit reumatik
10 Dengan melakukan kegiatan sehari- hari dapat
menyebabkan timbulnya kekambuhan nyeri pada
sendi

11

Anda mungkin juga menyukai