Anda di halaman 1dari 7

Perbandingan Undang-undang tentang Rumah Susun

No. UU No. 16 Tahun 1985 UU No. 20 Tahun 2011


1 Asas Pasal 2 Pasal 2
a. kesejahteraan umur keadilan dan a. Kesejahteraan;
pemerataan; b. Keadilan dan pemerataan;
b. keserasian dan keseimbangan c. Kenasionalan;
dalam perikehidupan. d. Keterjangkauan dan kemudahan;
e. Keefisienan dan kemanfaatan;
f. Kemandirian dan kebersamaan;
g. Kemitraan;
h. Keserasian dan keseimbangan;
i. Keterpaduan;
j. Kesehatan;
k. Kelestarian dan berkelanjutan;
l. Keselamatan, kenyamanan, & kemudahan;
m. Keamanan, ketertiban, dan keteraturan.
2 Aspek Pasal 18 ayat (1) Pasal 42
Pemasaran Satuan rumah susun yang telah 1) Pelaku pembangunan dapat melakukan
dibangun baru dapat dijual untuk pemasaran sebelum pembangunan rumah
dihuni setelah mendapat izin susun dilaksanakan.
kelayakan untuk dihuni dari 2) Dalam hal pemasaran dilakukan sebelum
Pemerintah Daerah yang pembangunan rumah susun dilaksanakan
bersangkutan. sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pelaku
pembangunan sekurang-kurangnya harus
memiliki:
a. kepastian peruntukan ruang;
b. kepastian hak atas tanah;
c. kepastian status penguasaan rumah susun;
d. perizinan pembangunan rumah susun; dan
e. jaminan atas pembangunan rumah susun
dari lembaga penjamin.

3) Dalam hal pemasaran dilakukan sebelum


pembangunan rumah susun sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), segala sesuatu yang
dijanjikan oleh pelaku pembangunan
dan/atau agen pemasaran mengikat sebagai
perjanjian pengikatan jual beli (PPJB) bagi
para pihak.

3 Perhimpunan Pasal 1 hanya menjelaskan Pasal 1 menjelaskan mengenai Pemilik,


dalam mengenai Penghuni dan Penghuni, Perhimpunan pemilik dan penghuni
Sarusun Perhimpunan Penghuni. Pasal 1 ayat (21)
Perhimpunan pemilik dan penghuni sarusun
Pasal 1 ayat (11) yang selanjutnya disebut PPPSRS adalah
"Perhimpunan penghuni" adalah badan hukum yang beranggotakan para
1
perhimpunan yang anggotanya pemilik atau penghuni sarusun.
terdiri dari para penghuni.

4 Tipe Rumah Tidak ada pembagian tipe rumah susun Pasal 1 ayat (7)
Susun Rumah susun umum adalah rumah susun yang
diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan
rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Pasal 1 ayat (8)


Rumah susun khusus adalah rumah susun yang
diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan
khusus.

Pasal 1 ayat (9)


Rumah susun negara adalah rumah susun yang
dimiliki negara dan berfungsi sebagai tempat
tinggal atau hunian, sarana pembinaan keluarga,
serta penunjang pelaksanaan tugas pejabat
dan/atau pegawai negeri.

Pasal 1 ayat (10)


Rumah susun komersial adalah rumah susun
yang diselenggarakan untuk mendapatkan
keuntungan.

5 Bentuk Pasal 13 Pasal 47 ayat (5)


Jaminan Dengan tidak mengurangi SHM sarusun dapat dijadikan jaminan utang
ketentuan Pasal 12, hak milik atas dengan dibebani hak tanggungan sesuai dengan
satuan rumah susun sebagaimana ketentuan peraturan perundangan-undangan.
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3)
dapat dijadikan jaminan hutang Pasal 48 ayat (5)
dengan : SKBG sarusun yang dijadikan jaminan utang
a. dibebani hipotik, jika tanahnya secara fidusia harus didaftarkan ke kementerian
tanah hak milik atau hak guna yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bangunan; bidang hukum.
b. dibebani fidusia, jika tanahnya
tanah hak pakai atas tanah
Negara.

6 Persyaratan Pasal 6 ayat (1) Pasal 24


Pembangunan Pembangunan rumah susun harus Persyaratan pembangunan rumah susun meliputi:
Rusun memenuhi persyaratan teknis dan a. persyaratan administratif;
administratif. b. persyaratan teknis; dan
c. persyaratan ekologis.
7 Tujuan Pasal 3 ayat (1) Pasal 3
Pembangunan a. memenuhi kebutuhan perumahan Penyelenggaraan rumah susun bertujuan untuk:

2
Rusun yang layak bagi rakyat, terutama a. menjamin terwujudnya rumah susun yang
golongan masyarakat yang layak huni dan terjangkau dalam lingkungan
berpenghasilan rendah, yang yang sehat, aman, harmonis, dan
menjami kepastian hukum dalam berkelanjutan serta menciptakan permukiman
pemanfaatannya; yang terpadu guna membangun ketahanan
b. meningkatkan daya guna dan hasil ekonomi, sosial, dan budaya;
guna tanah di daerah pekotaan b. meningkatkan efisiensi dan efektivitas
dengan memperhatikan kelestarian pemanfaatan ruang dan tanah, serta
sumber daya alam dan menyediakan ruang terbuka hijau di kawasan
menciptakan lingkungan perkotaan dalam menciptakan kawasan
pemukiman yang lengkap, serasi, permukiman yang lengkap serta serasi dan
dan seimbang seimbang dengan memperhatikan prinsip
pembangunan berkelanjutan dan berwawasan
Pasal 3 ayat (2) lingkungan;
Memenuhi kebutuhan untuk c. mengurangi luasan dan mencegah timbulnya
kepentingan lainnya yang berguna perumahan dan permukiman kumuh;
bagi kehidupan masyarakat, dengan d. mengarahkan pengembangan kawasan
tetap mengutamakan ketentuan ayat perkotaan yang serasi, seimbang, efisien, dan
(1 huruf a). produktif;
e. memenuhi kebutuhan sosial dan ekonomi
yang menunjang kehidupan penghuni dan
masyarakat dengan tetap mengutamakan
tujuan pemenuhan kebutuhan perumahan dan
permukiman yang layak, terutama bagi MBR;
f. memberdayakan para pemangku kepentingan
di bidang pembangunan rumah susun;
g. menjamin terpenuhinya kebutuhan rumah
susun yang layak dan terjangkau, terutama
bagi MBR dalam lingkungan yang sehat,
aman, harmonis, dan berkelanjutan dalam
suatu sistem tata kelola perumahan dan
permukiman yang terpadu; dan
h. memberikan kepastian hukum dalam
penyediaan, kepenghunian, pengelolaan, dan
kepemilikan rumah susun.
8 Sanksi
Pasal 21 ayat (1) Pasal 109
Barang siapa dengan sengaja Setiap pelaku pembangunan rumah susun
melanggar ketentuan dalam Pasal 6, komersial yang mengingkari kewajibannya
Pasal 17 ayat (2) dan Pasal 18 ayat (1) untuk menyediakan rumah susun umum
diancam dengan pidana penjara sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen)
selama-lamanya 10 (sepuluh) tahun dari total luas lantai rumah susun komersial
atau denda setinggi-tingginya yang dibangun sebagaimana dimaksud dalam
Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah). Pasal 97 dipidana dengan pidana penjara paling
lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak
Pasal 21 ayat (2) Rp20.000.000.000,00 (dua puluh miliar
Perbuatan pidana sebagaimana rupiah).

3
dimaksud dalam ayat (1) adalah
kejahatan. Pasal 110
Pelaku pembangunan yang membuat PPJB:
Pasal 21 ayat (3) a. yang tidak sesuai dengan yang
Barang siapa karena kelalaiannya dipasarkan; atau
menyebabkan pelanggaran atas b. sebelum memenuhi persyaratan kepastian
ketentuan sebagaimana dimaksud sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43
dalam Pasal 6, Pasal 17 ayat (2), dan ayat (2);
Pasal 18 ayat (1) diancam dengan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98,
pidana kurungan selama-lamanya 1 dipidana dengan pidana penjara paling lama 4
(satu) tahun atau denda setinggi- (empat) tahun atau denda paling banyak
tingginya Rp 1.000.000,- Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
(satu juta rupiah).
Pasal 111 ayat (1)
Pasal 21 ayat (4)
Perbuatan pidana sebagaimana Setiap orang yang :
dimaksud dalam ayat (3) adalah a. merusak atau mengubah prasarana, sarana,
pelanggaran. dan utilitas umum yang ada di lingkungan
rumah susun;
Pasal 22 b. melakukan perbuatan yang membahayakan
Selain pidana yang dijatuhkan karena orang lain atau kepentingan umum dalam
kelalaian sebagaimana dimaksud lingkungan rumah susun;
dalam Pasal 21 ayat (3), maka c. mengubah fungsi dan pemanfaatan sarusun;
terhadap kelalaian tersebut atau
d. mengalihfungsikan prasarana, sarana, dan
dibebankan kewajiban untuk
utilitas umum, serta benda bersama, bagian
memenuhi ketentuan sebagaimana
bersama, dan tanah bersama dalam
dimaksud dalam Pasal 6, Pasal 17
pembangunan atau pengelolaan rumah
ayat (2), dan Pasal 18 ayat (1).
susun
Pasal 23 dipidana dengan pidana penjara paling lama 1
Peraturan Pemerintah yang mengatur (satu) tahun atau denda paling banyak
pelaksanaan Undang-undang ini dapat Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
memuat ancaman pidana kurungan
selama-lamanya 1 (satu) tahun Pasal 111 ayat (2)
dan/atau denda setinggi-tingginya Rp Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud
1.000.000,- (satu juta rupiah). pada ayat (1) mengakibatkan bahaya bagi
nyawa orang atau barang, pelaku dipidana
dengan pidana penjara paling lama 5 (lima)
tahun atau denda paling banyak
Rp250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta
rupiah).

Pasal 112
Setiap orang yang membangun rumah susun di
luar lokasi yang ditetapkan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 100 dipidana dengan
pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau

4
denda paling banyak Rp2.000.000.000,00 (dua
miliar rupiah).

Pasal 113 ayat (1)


Setiap orang yang mengubah peruntukan lokasi
rumah susun yang sudah ditetapkan; atau
mengubah fungsi dan pemanfaatan rumah
susun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 101
dipidana dengan pidana penjara paling lama 1
(satu) tahun atau denda paling banyak
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

Pasal 113 ayat (2)


Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) mengakibatkan bahaya bagi
nyawa orang atau barang, pelaku dipidana
dengan pidana penjara paling lama 5 (lima)
tahun atau denda paling banyak
Rp250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta
rupiah).

Pasal 114
Setiap pejabat yang:
a. menetapkan lokasi yang berpotensi
menimbulkan bahaya untuk pembangunan
rumah susun; atau
b. mengeluarkan izin mendirikan bangunan
rumah susun yang tidak sesuai dengan
lokasi peruntukan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 102
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5
(lima) tahun atau denda paling banyak
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

Pasal 115
Setiap orang yang menyewakan atau
mengalihkan kepemilikan sarusun umum
kepada pihak lain, sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 103, dipidana dengan pidana denda
paling banyak Rp150.000.000,00 (seratus lima
puluh juta rupiah).

Pasal 116
Setiap orang yang menghalang-halangi
kegiatan peningkatan kualitas rumah susun
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 104
dipidana dengan pidana penjara paling lama 2

5
(dua) tahun atau denda paling banyak
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

Pasal 117 ayat (1)


Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 109 sampai dengan Pasal 116
dilakukan oleh badan hukum, maka selain
pidana penjara dan denda terhadap
pengurusnya, pidana dapat dijatuhkan terhadap
badan hukum berupa pidana denda dengan
pemberatan 3 (tiga) kali dari pidana denda
terhadap orang.

Pasal 117 ayat (2)


Selain pidana denda sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), badan hukum dapat dijatuhi
pidana tambahan berupa:
a. pencabutan izin usaha; atau
b. pencabutan status badan hukum.

Sanksi Administratif
Pasal 107
Setiap orang yang menyelenggarakan rumah
susun tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat
(2), Pasal 22 ayat (3), Pasal 25 ayat (1), Pasal
26 ayat (1), Pasal 30, Pasal 39 ayat (1), Pasal
40 ayat (1), Pasal 51 ayat (3), Pasal 52, Pasal
59 ayat (1), Pasal 61 ayat (1), Pasal 66, Pasal
74 ayat (1) dikenai sanksi administratif.

Pasal 108 ayat (1)


Sanksi administratif sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 107 dapat berupa:
a. peringatan tertulis;
b. pembatasan kegiatan pembangunan dan /
atau kegiatan usaha;
c. penghentian sementara pada pekerjaan
pelaksanaan pembangunan;
d. penghentian sementara atau penghentian
tetap pada pengelolaan rumah susun;
e. pengenaan denda administratif;
f. pencabutan IMB;
g. pencabutan sertifikat laik fungsi;
h. pencabutan SHM sarusun atau SKBG
sarusun;
i. perintah pembongkaran bangunan rumah
susun; atau
6
j. pencabutan izin usaha.

Pasal 108 ayat (2)


Pengenaan sanksi administratif sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tidak menghilangkan
tanggung jawab pemulihan dan pidana.

Pasal 108 ayat (3)


Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi
administratif, tata cara, dan besaran denda
administratif diatur dalam peraturan
pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai