PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
didalam tubuh yang menyebabkan sakit (Potter & Perry, 2005). Infeksi adalah
kelompok infeksi yang dapat menular antara lain TBC, influenza, hepatitis,
thypoid dan infeksi nosokomial semua itu disebabkan oleh bakteri, virus dan
jamur. Infeksi yang tidak menular merupakan infeksi yang didapat dari gen /
keturunan.
Salah satu infeksi yang sering ditemukan dirumah sakit adalah infeksi
(Ponce de Leon, 1991). Mengingat hal ini maka diperkirakan bahwa infeksi
adalah bakteri. Bakteri merupakan penyebab setengah dari semua infeksi yang
ada di rumah sakit dan menyebabkan penyakit pada tubuh manusia dan dapat
setiap tempat, dalam air, tanah, makanan, lantai dan jaringan tubuh atau benda
lain. Cara penularan terutama melalui tangan dan dari petugas kesehatan
2
urin, kasa pembalut atau perban, dan cara yang keliru dalam menangani luka
pada pasien yang dirawat di rumah sakit. Mencuci tangan, perawatan luka
aseptik, dan mendukung aktivitas pasien dan nutrisi telah merupakan strategi
menurunkan infeksi yang sangat penting. Menurut Soetomo (1989) salah satu
baru untuk meminimalkan pajanan darah dari cairan tubuh dari semua pasien,
peran yang harus di laksanakan oleh perawat antara lain, sebagai pelaksana
3
kontrol infeksi, perawat melakukan pengamatan secara sistematis dan terus
menerus pada penyakit yang terjadi pada pasien. Sebagai pendidik perawat
juga memberikan bimbingan kepada perawat lain ataupun pasien yang ada di
jumlah pasien 1.527 pasien dari jumlah pasien berisiko 160.417 (55,1%),
sedangkan untuk rumah sakit swasta dengan jumlah pasien 991 pasien dari
jumlah pasien berisiko 130.047 (35,7%). Untuk rumah sakit ABRI dengan
jumlah pasien 254 pasien dari jumlah pasien berisiko 1.672 (9,1%). Plebitis
adalah infeksi yang tertinggi dirumah sakit swasta atau pemerintah dengan
jumlah pasien 2.168 pasien dari jumlah pasien berisiko 124.733 (1,7%).
(Depkes, 2004).
menyeluruh sebanyak 227 pasien dari 825 pasien yang dirawat inap, 23 pasien
4
tindakan keperawatan sangat merepotkan dan mencuci tangan sudah cukup
infeksi nosokomial yang ada di RSUD Kota Semarang, saat ini masih di
jumpai perawat yang belum mematuhi prosedur pencegahan infeksi yang telah
dibuat oleh pihak rumah sakit. Padahal di setiap ruang perawatan di pasang
dengan rinci dan menyeluruh sesuai dengan masalah, sedangkan sebagai tim
kontrol infeksi antara lain tidak konsistensi dalam pemantauan suatu penyakit
secara terus menerus terhadap penyakit infeksi. Sebagai pendidik peran yang
5
Dilihat dari angka kejadian infeksi nosokomial yang ada di Rumah
Sakit yang disebutkan diatas, maka RSUD Kota Semarang diharapkan dapat
sakit dan mampu memberikan pelayanan secara menyeluruh baik dari aspek
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
6
2. Tujuan Khusus
Semarang.
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi perawat
3. Bagi pasien
7
4. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil ini dapat digunakan untuk pedoman atau gambaran awal untuk
E. Bidang Ilmu
Manajemen Keperawatan.