SARAF OLFAKTORIUS
Persepsi bau lebih penting daripada identifikasi bahan yang benar.Penyakit pada
hidung seperti sinusitis, alergi, ISPA merupakan penyebab tersering hilangnya
kemampuan menghidu. Tumor pada sulkus olfaktorius merupakan penyebab
neurologis hilangnya penghiduan. Sumbatan hidung harus dihilangkan
menggunakan dekongestan nasal sebelum pemeriksaan.
Cara Pemeriksaan :
Periksa lubang hidung, apakah ada sumbatan atau adanya polip atau sekret. Hal ini
dapat mengurangi ketajaman penciuman sehingga mempengaruhi hasil
pemeriksaan. (bersihkan sekret kemudian kalau perlu gunakan dekongestan
hidung).
Zat pengetes yang digunakan adalah zat yang sudah dikenal klien seperti kopi, teh,
tembakau, atau cengkeh. Hindarkan zat yang dapat mengiritasi hidung seperti
mentol, amoniak, alkohol atau cuka.
Klien tutup mata, dan minta klien atau pemeriksa menutup salah satu lubang
hidung klien,kemudian klien disuruh mencium salah satu zat pengetes dan ditanya
apakah klien mencium bau sesuatu dan apa yang diciumnya.
Penilaian : normosmi jika klien dapat mengenal semua zat pengetes dengan baik,
bila daya penciuman berkurang disebut hiposmi, jika tidak dapat mencium sama
sekali disebut anosmi.
Saraf ini tidak diperiksa secara rutin, tetapi harus dikerjakan jika terdapat riwayat
tentang hilangnya rasa pengecapan dan penciuman,kalau penderita mengalami
cedera kepala sedang atau berat,dan atau dicurigai adanya penyakit-penyakit yang
mengenai bagian basal lobus frontalis.
mata kanan dan kiri diperiksa bergantian dgn menutup sebelah mata dgn tangan
klien tanpa menekan bola mata
Klien disuruh membaca huruf yg ditunjuk oleh pemeriksa pada tabel snellen mulai
dari atas kebawah
Jari tangan.Normal jari tangan bisa dilihat pada jarak 3 meter tetapi bisa melihat
pada jarak meter, maka perkiraan visusnya adalah kurang lebih2/60
Cara pemeriksaan:
untuk klien dgn ketajaman penglihatan yg agk buruk atau tdk dapat diperiksa dgn
huruf snellen,dapat dipakai cara menghitung jari sampai berapa jauh klien dpt
menghitung jari pemeriksa.
Gerakan tangan Normal gerakan tangan bisa dilihat pada jarak 2 meter tetapi bisa
melihat pada jarak 1 meter berarti visusnya kurang lebih 1/310.
untuk ketajaman penglihatan yg lbh buruk lagi dpt diperiksa dgn melihat gerakan
tangan dan penilaiannya adalah /300.misalnya klien hanya dapat melihat gerakan
tgn pemeriksa pd jarak 3m,maka klien tsb memiliki ketajaman penglihatannya
adlah 3/300
Cara pemeriksaan:
klien disuruh duduk atau berdiri berhadapan dgn pemeriksa pd jarak 60-100
cm.jelaskan prosedur pemeriksaan
jika mata kanan yg akn diperiksa,maka mata kiri klien hrs ditutup,misalnya dgn
tangan klien atau kertas,sementara pemeriksa harus menutup mata
kanannya.Kemudian klien disuruh melihat terus(memfiksasi matanya)pd mata kiri
pemeriksa dan pemeriksa hrs selalu melihat ke mata kanan klien.
Jika klien melihat jari pemeriksa klien akn memberitahu pemeriksa,dan akn
dibandingkan apakah pemeriksa jg melihatya.Bila ada gangguan penglihatan maka
pemeriksa akan melihat terlebih dahulu.
Lakukan pemeriksaan ini dgn gerakan jari tangan dari semua jurusan dan kedua
mata diperiksa secara bergantian.
3. Refleks Pupil
Saraf aferen berasal dari saraf optikal sedangkan saraf aferennyadari saraf
occulomotorius.Ada dua macam refleks pupil.
a) Respon cahaya langsung
Pakailah senter kecil, arahkan sinar dari samping (sehingga pasientidak
memfokus pada cahaya dan tidak berakomodasi) ke arah salahsatu pupil untuk
melihat reaksinya terhadap cahaya. Inspeksi keduapupil dan ulangi prosedur ini
pada sisi lainnya. Pada keadaan normalpupil yang disinari akan mengecil.
b) Respon cahaya konsensual
Jika pada pupil yang satu disinari maka secara serentak pupil lainnyamengecil
dengan ukuran yang sama.d.Pemeriksaan fundus occuli (fundus kopi)Digunakan alat
oftalmoskop. Putar lensa ke arah O dioptri makafokus dapat diarahkan kepada
fundus, kekeruhan lensa (katarak)dapat mengganggu pemeriksaan fundus. Bila
retina sudah terfokuscarilah terlebih dahulu diskus optikus. Caranya adalah
denganmengikuti perjalanan vena retinalis yang besar ke arah diskus.Semua vena-
vena ini keluar dari diskus optikus.
4. Pemeriksaan fundus occuli(funduskopi)
Digunakan alat oftalmoskop. Putar lensa ke arah O dioptri maka fokus dapat
diarahkan kepada fundus, kekeruhan lensa (katarak) dapat mengganggu
pemeriksaan fundus. Bila retina sudah terfokus carilah terlebih dahulu diskus
optikus. Caranya adalah dengan mengikuti perjalanan vena retinalis yang besar ke
arah diskus. Semua vena-vena ini keluar dari diskus optikus.
5. Tes warna
Untuk mengetahui adanya polineuropati pada n.optikus.
3. Pupil
Pemeriksaan pupil meliputi :
Bentuk dan ukuran pupil;
Perbandingan pupil kanan dan kiri.
Perbedaan : pupil sebesar 1mm masih dianggap normal
1. Refleks pupil Meliputi pemeriksaan :
Bila seseorang melihat benda didekat mata (melihat hidungnyasendiri) kedua otot
rektus medialis akan berkontraksi.
Gerakan kedua bola mata ini disebut konvergensi. Bersamaan dengan gerakan
bolamata tersebut maka kedua pupil akan mengecil (otot siliarisberkontraksi)
(Tejuwono) atau pasien disuruh memandang jauh dandisuruh memfokuskan
matanya pada suatu objek diletakkan pada jarak 15 cm didepan mata pasien dalam
keadaan normal terdapat konstriksi pada kedua pupil yang disebut reflek
akomodasi.
Pasien menutup kedua matanya dan jarum ditusukkan dengan lembut padakulit
Daerah yang menunjukkan sensasi yang tumpul harus digambar dan pemeriksaan
harus di lakukan dari daerah yang terasa tumpul menuju daerah yang terasa tajam.
Juga lakukan tes pada daerah di atas dahi menuju belakang melewati puncak
kepala.
Pasien tetap menutup kedua matanya dan lakukan tes untuk raba halusdengan
kapas yang baru dengan cara yang sama. Pasien disuruhmengatakan ya setiap
kali dia merasakan sentuhan kapas pada kulitnya
2. Motorik
Cara pemeriksaan:
Kemudian pasien disuruh mengatup kan giginya dan lakukan palpasi adanya
kontraksi masseter diatas mandibula.
Refleks masseter
Penderita membuka mulut secukupnya (jangan terlalu lebar) kemudian dagu
diberi alas jari tangan pemeriksa diketuk mendadak dengan palu refleks.Respon
normal akan negatif yaitu tidak ada penutupan mulut atau positif lemah yaitu
penutupan mulut ringan.
Cara pemeriksaan:
Anjurkan klien meniup sekuatnya, bandingkan kekuatan uadara dari pipi masing-
masing.
Beri sedikit gula,garam,kina secara bergantian pada 2/3 lidah bag dpn(dgn tetap
menjulurkan lidahnya)
a) Ketajaman pendengaran
Cara pemeriksaan
Telinga klien diuji berganti-ganti dgn mendengar detik arloji diruangan yg sunyi
penilaian:Jika pemeriksa mendengar detik arloji pd jarak 1mtr dan pasien hanya 0,5
mtr,maka pasien dinyatakan dgn 50/100 dlm cm
b) Tes rinne
Cara pemeriksaan
Jika klien mengatakan tdk terdengar lagi,segera pindahkan garputala ke depan liang
telianga luar klien
Jika klien mengatakan msh terdengar bunyi,maka konduksi udara lbh baik dari
konduksi tulang(rinne +)
Penilaian jika rinne (+ )pada saat didpn telinga klien msh mendengar bunyi
garputala tsb.
c) Tes webber
Cara pemeriksaan
Jika bunyi lbh krs pd telinga yg sehat maka disebut tuli saraf
Jika bunyi lbh keras pd telinga yg sakit maka disebut tuli konduktif
2) Pemeriksaan Fungsi Vestibuler
Klien di instruksikan berdiri dgn kaki yg satu di dpn kaki yg lainnya,lengan dilipat pd
dada dan mata ditutup,lakukan selama 30 menit
Beritahu klien agr saat test utk tetap memprtahankan posisinya ditempat
klien diinstruksikan utk berjalan ditmp dgn mata tertutup selama 50 langkah dgn
kecepatan seperti berjalan biasa
hsl tes abnormal jika kedudukan akhir klien beranjak lbh dari 1mtr dr tmp semula
atau bdn terputar lbh dr 30 drjt
1) Fungsi motorik
Cara pemeriksaan:
B) Refleks faring
Cara pemeriksaan:
Bila terlihat faring terangkat dan lidah ditarik,dikatakan refleks faring positif
C) Refleks wahing
Cara pemeriksaan:
b) Otot Trapezius
Cara pemeriksaan:
Inspeksi keadaan otot pada saat istirahat dan bergerak,apakah ada fasikulasi atau
atrofi,bgmna kontur otot.
Palpasi otot ini untuk mengetahui konsistensi,nyeri tekan serta adanya hipotomi
Instruksikan klien membuka mulut dan perhatikan lidah dalam keadaan istirahat
dan bergerak
Instruksikan pada pasien untuk menggerakkan lidah ke kiri dan kanan dgn
cepat,kemudian menekankan pada pipi kiri dan kanan,pemeriksa mearsakan
kekuatan lidah