PUSTAKA
Pengertian Destilasi
Distilasi atau penyulingan adalah suatu
metode pemisahan bahan kimia berdasarkan
perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap
(volatilitas) bahan.
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
Jika campuran dipanaskan maka komponen yang
titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu.
Dengan mengatur suhu secara cermat, kita dapat
menguapkan dan kemudian mengembunkan
komponen demi komponen secara bertahap.
Sejarah Destilasi
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
yang telah berhasil menggambarkan secara akurat
tentang proses Destilasi pada sekitar abad ke-4
Bentuk modern Destilasi pertama kali ditemukan
oleh ahli-ahli kimia Islam pada masa kekhalifahan
Abbasiah, terutama oleh Al-Razi pada pemisahan
alkohol menjadi senyawa yang relatif murni melalui
alat alembik, bahkan desain ini menjadi semacam
inspirasi yang memungkinkan rancangan Destilasi
skala mikro, The Hickman Stillhead dapat terwujud.
Tulisan oleh Jabir Ibnu Hayyan (721-815) yang lebih
dikenal dengan Ibnu Jabir menyebutkan tentang uap
anggur yang dapat terbakar, ia juga telah
menemukan banyak peralatan dan proses kimia
yang bahkan masih banyak dipakai sampai saat
kini. Kemudian teknik penyulingan diuraikan dengan
jelas oleh Al-Kindi (801-873).
Prinsip Destilasi
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
Aplikasi Prinsip Destilasi
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
pendingin pada kondensor dialirkan terlebih dahulu
sebelum proses kondensasi. Dengan tujuan untuk
menghindari alat pecah akibat panas dari uap yang
mengalir pada kondensor.
1. Keadaan Awal
Mula-mula, pada cairan terdapat campuran A dan B,
dimana karakteristik dari komponen-komponen
tersebut adalah komponen A lebih mudah menguap
(volatil) dibanding komponen B.Komposisi dari
kedua komponen tersebut dinyatakan dengan fraksi
mol.Untuk fase cair komponen A dinyatakan dengan
xA, sedangkan komponen B dinyatakan dengan Xb.
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
2. Campuran diuapkan sebagian, uap dan cairannya
dibiarkan dalam keadaan setimbang.
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
dua arus keluaran, arus yang diatas adalah arus
yang lebih volatil (lebih ringan/mudah menguap)
dan arus bawah yang terdiri dari komponen berat.
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-
sungkup yang disebut sungkup gelembung. Makin
ke atas, suhu yang terdapat dalam kolom fraksinasi
tersebut makin rendah, sehingga setiap kali
komponen dengan titik didih lebih tinggi akan
terpisah, sedangkan komponen yang titik didihnya
lebih rendah naik ke bagian yang lebih atas lagi.
1. Gas
Rentang rantai karbon : C1 sampai C5
Trayek didih : 0 sampai 50C
2. Gasolin (Bensin)
Rentang rantai karbon : C6 sampai C11
Trayek didih : 50 sampai 85C
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
4. Solar
Rentang rantai karbon : C21 sampai C30
Trayek didih : 105 sampai 135C
5. Minyak Berat
Rentang ranai karbon : C31 sampai C40
6. Residu
Rentang rantai karbon : di atas C40
Trayek didih : di atas 300C
Macam-macam Destilasi
a. Destilasi kontinyu
b. Destilasi batch
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
2. Berdasarkan basis tekanan operasinya terbagi
menjadi tiga, yaitu :
a. Destilasi atmosferis
b. Destilasi vakum
c. Destilasi tekanan
a. Single-stage Distillation
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
1. Destilasi sederhana
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
Perbedaan distilasi fraksionasi dan distilasi
sederhana adalah adanya kolom fraksionasi. Di
kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap
dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap
platnya. Pemanasan yang berbeda-beda ini
bertujuan untuk pemurnian distilat yang lebih dari
plat-plat di bawahnya. Semakin ke atas, semakin
tidak volatil cairannya.
3. Destilasi Azeotrop
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
Digunakan dalam memisahkan campuran
azeotrop (campuran campuran dua atau lebih
komponen yang sulit di pisahkan), biasanya dalam
prosesnya digunakan senyawa lain yang dapat
memecah ikatan azeotrop tsb, atau dengan
menggunakan tekanan tinggi.
5. Refluks / Destrusi
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
Refluks/destruksi ini bisa dimasukkan dalam
macam macam destilasi walau pada prinsipnya
agak berkelainan. Refluks dilakukan untuk
mempercepat reaksi dengan jalan pemanasan
tetapi tidak akan mengurangi jumlah zat yang ada.
Dimana pada umumnya reaksi- reaksi senyawa
organik adalah lambat maka campuran reaksi
perlu dipanaskan tetapi biasanya pemanasan akan
menyebabkan penguapan baik pereaksi maupun
hasil reaksi. Karena itu agar campuran tersebut
reaksinya dapat cepat, dengan jalan pemanasan
tetap jumlahnya tetap reaksinya dilakukan secara
refluks.
6. Destilasi Kering
7. Destilasi Uap
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
mencapai 200 C atau lebih. Distilasi uap dapat
menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu
mendekati 100 C dalam tekanan atmosfer dengan
menggunakan uap atau air mendidih. Sifat yang
fundamental dari distilasi uap adalah dapat
mendistilasi campuran senyawa di bawah titik didih
dari masing-masing senyawa campurannya. Selain
itu distilasi uap dapat digunakan untuk campuran
yang tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi
dapat didistilasi dengan air. Aplikasi dari distilasi
uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk
alam seperti minyak eucalyptus dari eucalyptus,
minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk
ekstraksi minyak parfum dari tumbuhan.
Efektivitas Distilasi
Secara teori, hasil distilasi dapat mencapai
100% dengan cara menurunkan tekanan hingga
1/10 tekanan atmosfer. Dapat pula dengan
menggunakan distilasi azeotrop yang menggunakan
penambahan pelarut organik dan dua distilasi
tambahan, dan dengan menggunakan penggunaan
cornmeal yang dapat menyerap air baik dalam
bentuk cair atau uap pada kolom terakhir. Namun,
secara praktek tidak ada distilasi yang mencapai
100%.
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
unit proses dari distilasi ini sering disebut sebagai
menara distilasi (MD). Menara distilasi biasanya
berukuran 2-5 meter dalam diameter dan tinggi
berkisar antara 6-15 meter. Masukan dari menara
distilasi biasanya berupa cair jenuh, yaitu cairan
yang dengan berkurang tekanan sedikit saja sudah
akan terbentuk uap dan memiliki dua arus keluaran,
arus yang diatas adalah arus yang lebih volatil
(mudah menguap) dan arus bawah yang terdiri dari
komponen berat. Menara distilasi terbagi dalam 2
jenis kategori besar :
Destilasi Sederhana
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
menguap pada saat mencapai titik didih masing
masing.
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
sebagai tempat suatu campuran zat cair yang akan
didestilasi .
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
Jika campuran berair didihkan, komposisi uap
di atas cairan tidak sama dengan komposisi pada
cairan. Uap akan kaya dengan senyawa yang lebih
volatile atau komponen dengan titik didih lebih
rendah. Jika uap di atas cairan terkumpul dan
dinginkan, uap akan terembunkan dan komposisinya
sama dengan komposisi senyawa yang terdapat
pada uap yaitu dengan senyawa yang mempunyai
titik didih lebih rendah. Jika suhu relative tetap,
maka destilat yang terkumpul akan mengandung
senyawa murni dari salah satu komponen dalam
campuran.
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
aquades yang berfungsi sebagai media reaksi.
Selanjutnya aseton diteteskan ke dalam labu
destilasi yang berisi kaporit. Dilanjutkan dengan
pemanasan pada suhu 60 C. Campuran yang
menguap mengandung kloroform dan air. Uap ini
mengalir melewati tabung kondensor dan
mengembun. Embun ini mencair dan mengalir ke
dalam penampung destilat yang telah berisi
aquades. Destilat didinginkan di dalam baskom
berisi es untuk mengurangi penguapan klorofom.
Klorofom yang masih mengandung air dipisahkan
dengan penambahan NaOH dalam corong pisah
sehingga terbentuk lapisan dimana klorofom lapisan
bawah karena masa jenisnya lebih kecil. Kloroform
selanjutnya diteteskan kedalam CaCl anhidrat untuk
mengikat air pada kloroform dan disaring.
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
gas kemudian terkondensasi menjadi embun lalu
menetes menjadi air ( fase cair kembali ).
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA