Anda di halaman 1dari 10

Medan Listrik Dan Hukum Gauss

2.1 Medan Listrik


Jika suatu muatan listrik Q berada pada suatu titik, maka menurut
hukum Coulomb muatan lain disekeliling muatan Q mengalami
gaya listrik.

Daerah yang masih merasakan pengaruh gaya Coulomb ini


dinamakan Medan Listrik. Sehingga terdapat medan listrik di
setiap titik di sekeliling muatan Q. Dapat dikatakan bahwa muatan
listrik adalah sumber medan listrik.
- Medan listrik dapat digambarkan dengan garis-garis khayal
yang dinamakan garis-garis medan (garis-garis gaya).
- Garis-garis medan listrik tidak pernah saling berpotongan,
menjauhi muatan positif dan menuju ke muatan negatif.
- Apabila garis gayanya makin rapat berarti medan listriknya
semakin kuat. Sebaliknya yang garis gayanya lebih renggang
maka medan listriknya lebih lemah.

(a) (b)
Gambar 2.1. Garis medan listrik
(a) muatan positif
(b) muatan negatif

Arah dari medan listrik pada suatu tempat adalah sama dengan arah
gaya yang dialami muatan uji positif di tempat itu.

1
- Jadi pada muatan positif, arah medan listriknya adalah arah
radial menjauhi sumber medan (arah keluar).
- Sedang pada muatan negatif arah medannya adalah arah
radial menuju ke muatan tersebut (arah ke dalam).

Apabila dalam ruangan terdapat dua buah muatan listrik yang saling
berinteraksi, maka arah medan listriknya dapat digambarkan seperti
pada Gambar 2.2 dibawah ini.
- Medan listrik di titik A lebih kuat dibandingkan dengan medan
listrik di titik B karena garis gaya di titik A lebih rapat
dibandingkan di titik B.
- Sedangkan di titik C adalah titik atau daerah yang medan
listriknya sama dengan nol. Atau dapat dikatakan bahwa di
titik C tidak ada medan listriknya.

Gambar 2.2. Garis medan listrik yang diakibatkan oleh


dua muatan titik.
(a) muatan yang sejenis
(b) muatan tidak sejenis

2.2 Kuat Medan Listrik.


Kuat medan listrik biasanya disimbolkan dengan huruf E dan
memiliki satuan Newton/Coulomb (N/C). Untuk menentukan kuat
medan listrik ( E ) pada suatu titik yang disebabkan oleh muatan
listrik Q, maka pada titik tersebut ditempatkan muatan penguji q
yang sedemikian kecilnya sehingga tidak mempengaruhi muatan
sumber penyebab medan listrik.

2
Gaya yang dialami oleh muatan penguji q yang berjarak r dari Q
adalah :

Dimana :

Maka kuat medan listrik E adalah :

Bila muatan listrik Q tersebut berada pada bahan yang memiliki


konstanta dielektrikum K maka kuat medan listrik adalah :

atau

Satuan Kuat Medan Listrik (E) adalah Newton/Coulomb (N/C).

Contoh soal 1 :
Jika suatu muatan uji dari 5 nC diletakkan pada suatu titik, muatan
mengalami gaya sebesar 2 x 10-4 N pada arah sumbu x. Berapakah
besar medan listrik E pada titik tersebut?

3
Penyelesaian :
Q = 5 nC = 5 x 10-9 C
F = 2 x 10-4 N

Karena gaya bekerja pada muatan uji positif sepanjang sumbu


x maka medan listrik juga memiliki arah pada sumbu x. Maka,
medan listriknya adalah :

Jika di dalam ruang terdapat sejumlah n muatan titik, maka medan


listrik di suatu titik di dalam ruang itu adalah :

Contoh soal 2 :
Dua muatan Q1 = 30 C dan Q2 = - 40 C dipisahkan pada jarak
50 cm satu sama lain.
a. Hitung kuat medan listrik pada Q2.
b. Hitung medan medan listrik pada titik A yang berjarak 20
cm dari Q1 dan 30 cm dari Q2 ! ( Posisi titik A segaris
dengan Q1 dan Q2 ).
Penyelesaian:
r = 50 cm = 0,5 m
Q1 = 30 C = 30 x 10-6 C
Q2 = - 40 C = - 40 x 10-6 C

4
k = 9 x 109 N m2/C2
a. Kuat medan pada Q2 disebabkan oleh Q1

b. Kuat medan di titik A yang berjarak 20 cm dari Q1 dan


berjarak 30 cm Q2 adalah :

Jadi :
EA = E1 + E2
= (6,75 x 106) (4 x 106)
= 2,75 x 106 N/C

2.3 Gerak Partikel Bermuatan Dalam Medan Listrik.


Partikel bermuatan q dalam medan listrik E mengalami gaya F
sebesar :

Arah gaya F ditentukan oleh muatan q.


Jika muatan q positif, gaya F searah dengan medan listrik E
Jika muatan q negatif, arah gaya F akan berlawanan dengan
medan listrik E.

Menurut Hukum Newton, partikel bermuatan dalam medan listrik


tersebut akan memperoleh percepatan sebesar :

5
Contoh soal 3 :
Sebuah elektron ditembakkan memasuki medan listrik homogen E =
1000 N/C dengan kecepatan awal vo = (2 x 106 m/s) pada arah
medan listrik seperti gambar berikut ini. Berapa jauh elektron akan
bergerak sebelum elektron berhenti?

Gambar 2.3. Elektron ditembakkan memasuki medan


listrik homogen.
Penyelesaian:
Karena muatan elektron negatif, maka gaya F = -eE yang
bekerja padanya berlawanan arah dengan medan. Dengan
demikian kita mempunyai percepatan konstan yang arahnya
berlawanan arah dengan arah kecepatan awal.

Kita dapat menggunakan persamaan percepatan tetap yang


menghubungkan jarak dengan kecepatan.
v2 = vo2 + 2 a ( x - xo )
Dengan menggunakan nilai :
xo = 0, v = 0, vo = 2 x 106 m/s, dan a = - eE/m
Maka diperoleh :
v2 = vo2 + 2 a ( x - xo )
0 = vo2 + 2 ( - eE/m ) ( x - 0 )
2 ( eE/m ) x = vo2
2 eE x = m vo2
Jadi :

6
= 1,14 x 10-2 m

2.4 Flux Listrik


Flux listrik ( (phi) ) adalah jumlah garis gaya dari medan
listrik E yang menembus tegak lurus suatu bidang (A).

Gambar 2.4. Sejumlah garis gaya dari medan listrik E yang


menembus tegak lurus suatu bidang (A)

Apabila medan listrik tidak tegak lurus menembus bidang, berarti


medan listrik membentuk sudut terhadap bidang seperti
diperlihatkan pada Gambar berikut ini,

Gambar 2.5. Sejumlah garis gaya dari medan listrik E yang


menembus tidak tegak lurus suatu bidang (A)

7
maka flux listrik dinyatakan sebagai :

Dimana :
= flux listrik (jumlah garis gaya listrik )
E = kuat medan listrik pada permukaan tertutup
A = luas permukaan tertutup
= sudut antara E dan garis normal bidang

Fluks listrik dari suatu medan listrik yang melewati suatu


permukaan tertutup digambarkan sebagai berikut.

Gambar 2.6. Fluks listrik dari suatu medan listrik yang


melewati suatu permukaan tertutup.

Dimana :
dA = adalah elemen luas di P.
= adalah integral pada seluruh
Permukaan tertutup A.

Satuan Flux listrik adalah Newton Meter kuadrat per Coulomb (


N.m2 / C ).
8
2.5 Hukum Gauss
Hukum Gauss diperkenalkan oleh Karl Friedrich Gauss (1777
1866) seorang ahli matematika dan astronomi dari Jerman.

Hukum Gauss menyatakan bahwa :


Jumlah garis medan yang menembus suatu permukaan tertutup
sebanding dengan jumlah muatan listrik yang dilingkupi oleh
permukaan itu.
Secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut :

Dimana :
= flux listrik (jumlah garis gaya listrik )
E = kuat medan listrik pada permukaan tertutup
A = luas permukaan tertutup
= sudut antara E dan garis normal bidang
Q = muatan yang dilingkupi permukaan tertutup
= permitivitas ruang hampa

Jika E tegak lurus dengan bidang A, maka :

Jika = (muatan persatuan luas)


Maka :

9
Hukum Gauss dapat digunakan untuk menghitung kuat medan
medan listrik dari beberapa keping sejajar ataupun bola bermuatan.
= dibaca sigma

Contoh soal 4 :
Dua buah keping konduktor sejajar yang tiap kepingnya berbentuk
persegi panjang bermuatan masing-masing -8 C dan 8 C. Luas
penampang masing-masing keping adalah 0,16 m2 . Bila diantara
keping diisi udara dengan permitivitas udara adalah o = 8,85 x 10-12
C2/N .m. Tentukan :
a. Rapat muatan pada keping.
b. Kuat medan listrik antara dua keping.
Penyelesaian :
a. Rapat muatan setiap keping adalah :

b. Kuat medan listrik antara kedua keping adalah :

10

Anda mungkin juga menyukai