titik didih yang hampir sama, mudah. Bagaimana Anda akan melakukannya?
Pemisahan benzena dari sikloheksana dengan distilasi fraksional hampir tidak mungkin, namun
dapat dicapai dengan sederhana peralatan GLC oleh teknisi terampil dalam beberapa menit.
t= tR2-tR1 = tR2-tR1
Pada saat nilai Rs = 1, menunjukkan bahwa pemisahan masing-masing puncak telah mencapai
kemurnian 94%, sedangkan untuk mencapai pemisahan base line nilai Rs = 1,5. Nilai Rs yang
semakin besar menunjukkan pemisahan yang lebih baik dan nilai Rsyang lebih kecil
menunjukkan pemisahan yang lebih jelek. Harga resolusi (R) sangat bervariasi dan dua
komponen yang mempunyai harga R = 1-1,5 dikatakan dua kromatogram dari dua komponen
tersebut terpisah 98-99,7%
VR
Volume Retensi ( ), volume retensi berbanding lurus dengan laju aliran gas pembawa (F)
volume retensi ini diukur pada tekanan outlet kolom (tekanan atmosfer normal)
Akhirnya, karena volume retensi juga tergantung pada volume fasa diam di dalam kolom sesuai
V R =V M +K V S
dengan persamaan , volume retensi bersih per gram fasa cair, disebut dengan
Vg
volume retensi spesifik ( ) didefinisikan melalui persamaan:
V N d Rd a 273 1
V g= = F c j
WL CS Tc WL
d R dan d a
dimana adalah ukuran jarak (cm) pada grafik dari injeksi ke puncak maksimum
komponen dan puncak udara masing-masing. CS adalah kecepatan grafik (cm/min) dan
WL
adalah berat (g) fase cair dalam kolom.
Vg K
seperti yang merupakan konstanta kesetimbangan sesungguhnya, yang hanya
terpengaruh oleh sifat zat terlarut, sifat pelarut dan suhu di dalam kolom. Kedua konstanta
tersebut hanya berbeda karena perbedaan unit yang digunakan.
adjustedcorrected retention volume 273
V g=
weight of liquid column Tc
Vg K
Hubungan antara dan yaitu,
o o
V R V M =V N =K V L
V N 273 K 273
V g= =
W L T c L T c
Van Deemter membuat hubungan antara kecepatan fase gerak terhadap HETP dan hubungan
tersebut secara umum dinamakan persamaan Van Deemter. digunakan oleh van Deemter untuk
kromatografi gas dengan kolom packed. Untuk sistem kromatografi cair, nilai koefisien difusi
solut ke dalam fase gerak (Dm) yang berupa cairan sangat kecil sehingga diabaikan, dan nilai
(2Dm/u)(1+k) diganti dengan (2Dm/u).
Lebih jauh lagi, karena persamaan tersebut ditujukan untuk kromatografi gas, dimana difusivitas
solut dalam gas 104 sampai 105 kali lebih besar dari pada ke dalam cairan, van Deemter
mempertimbangkan resistensi transfer masa ke dalam fase gerak dapat diabaikan, sebagai
hasilnya fungsi [f1(k)dp2/Dm]u juga diabaikan.
Laju aliran dari gas pembawa dapat diukur dengan mudah menggunakan flow meter
gelembung sabun yang terdapat pada akhir rangkaian alat kromatografi gas-cair. Sehingga
kondisi gas pembawa pada saat itu pada tekanan dan suhu ruang, dan diduga jenuh dengan uap
air di dalam flow meter. Oleh karena itu, laju aliran pada kolom yang sebenarnya dapat diperoleh
melalui persamaan :
Tc P oP H O
Fc =F meas 2
T room Po
Fc
dimana, : Flow rate sebenarnya pada kolom (mL/min)
Fmeas
: Flow rate pada saat pengukuran (mL/min)
Tc
: Suhu pada kolom (Kelvin)
Po
: Tekanan outlet
PH 2 O
: Tekanan uap air pada temperature flow meter
1. Kecepatan optimum yang ditentukan diatas mungkin sangat lambat, memberikan waktu
retensi yang panjang. Sehingga plot Van Deemter naik cukup perlahan ke kanan sehingga
kecepatan naik dua kali yang menghasilkan pemisahan dalam waktu yang pendek.