PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka makalah ini memiliki tujuan penulisan
sebagai berikut.
1. Untuk Mengetahui pengertian dari Transfer Pricing
2. Untuk Mengetahui Tujuan dari Transfer Pricing.
3. Untuk Mengetahui Contoh kasus yang pernah terjadi dan juga alur
penyelesaiannya
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.3 Contoh Kasus dan Penyelesaian
PT Asian Agri Grup
PT Asian Agri Group (AAG) adalah salah satu induk usaha terbesar kedua di
Grup Raja Garuda Mas, perusahaan milik Sukanto Tanoto. Menurut majalah Forbes,
pada tahun 2006 Tanoto adalah keluarga paling kaya di Indonesia, dengan kekayaan
mencapai US$ 2,8 miliar (sekitar Rp 25,5 triliun). Selain PT AAG, terdapat perusahaan
lain yang berada di bawah naungan Grup Raja Garuda Mas, di antaranya: Asia Pacific
Resources International Holdings Limited (APRIL), Indorayon, PEC-Tech, Sateri
International, dan Pacific Oil & Gas.Secara khusus, PT AAG memiliki 200 ribu hektar
lahan sawit, karet, kakao di Indonesia, Filipina, Malaysia, dan Thailand. Di Asia, PT
AAG merupakan salah satu penghasil minyak sawit mentah terbesar, yaitu memiliki 19
pabrik yang menghasilkan 1 juta ton minyak sawit mentah selain tiga pabrik minyak
goreng.
Penyelesaian Kasus
Atas Pembeberan Vincent ,kemudian ditindaklanjuti oleh KPK dengan
menyerahkan permasalahan tersebut ke Direktorat Pajak karena memang permasalahan
PT AAG tersebut terkait erat dengan perpajakan.Direktur Jendral Pajak Darmin Nasution,
kemudian membentuk tim khusus yang terdiri atas pemeriksa, penyidik dan intelijen. Tim
ini bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan
Kejaksaan Agung. Tim khusus tersebut melakukan serangkaian penyelidikan termasuk
penggeledahan terhadap kantor PT AAG, baik yang di Jakarta maupun di Medan.
Kemudian, penyidik menemukan pelanggaran administrasi sekaligus pelanggaran pidana
yang dilakukan Suwir Laut dan lainnya. Dan pada bulan Desember 2007 telah ditetapkan
8 orang tersangka, yang masing-masing berinisial Semion Tarigan, Eddy Lukas, Linda
Rahardja, Andrian, Willihar Tamba, Laksamana Adhyaksa, Tio Bio Kok dan Lee Boon
Heng. Kedelapan orang tersangka tersebut merupakan pengurus, direktur dan
penanggung jawab perusahaan. Di samping itu, Depertemen Hukum dan HAM juga telah
mencekal 8 orang tersangka tersebut.
Selanjutnya, kasus ini diproses hukum hingga akhirnya Pada Desember 2012 lalu,
MA dalam putusannya bernomor No.2239 K/PID.SUS/2012 memutus bersalah Manager
Pajak AAG, Suwir Laut, dengan hukuman 3 tahun penjara, dengan masa percobaan 2
tahun. Selain itu MA juga menghukum PT. AAG membayar denda Rp 2,5 triliun.
PT.AAG pun menyanggupi pembayaran denda itu dengan cara mencicil. Pada 28 Januari
lalu cicilan pertama sekitar Rp Rp 719,9 miliar ke rekening Kejagung di Bank Mandiri.
Sedangkan sisanya, AAG bersedia mengangsur setiap bulannya sebesar Rp 200 miliar.
Sebagai jaminan AAG juga sudah menyerahkan 126 lembar giro bilyet.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Transfer pricing adalah penentuan harga atau imbalan sehubungan dengan penyerahan
barang, jasa, atau pengalihan teknologi antar perusahaan yang mempunyai hubungan
istimewa dan suatu rekayasa manipulasi harga secara sistematis dengan maksud mengurangi
laba artifisial, membuat seolah-olah perusahaan rugi, menghindari pajak atau bea di suatu
negara. Pada umumnya berdasarkan jangkauan teritorial operasi perusahaan, transfer
pricing dapat dikelompokkan dalam transfer pricing domestik dan transfer pricing
multinasional.
Adapun tujuan dari transfer pricing di antaranya adalah memaksimalkan penghasilan
global,mengamankan posisi kompetitif anak/cabang perusahaan dan penetrasi pasar, dan
mengevaluasi kinerja anak/cabang perusahaan mancanegara
Putusan kasasi terkait kasus yang menjerat PT AAG patut di apresiasi, Mahkamah Agung
telah bersikap tegas untuk menyatakan perkara penggelapan pajak yang biasanya
digolongkan sebagai pelanggaran administrasi menjadi tindak pidana. Artinya MA berani
menyatakan bahwa unsur pidana harus diterapkan dalam perkara yang menyangkut
pelanggaran perpajakan, putusan ini juga semakin memperjelas status praktik pelanggaran
pajak bukan hanya pelanggaran administrasi, tetapi juga mengandung unsur pidana.
3.2 Saran
Adapun saran yang penulis ajukan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1) Bagi pihak yang berwenang menangani masalah perpajakan agar mampu
mendeteksi lebih dini penyelewengan-penyelewengan pajak yang mungkin akan
terjadi
2) Bagi perusahaan-perusahaan multinasional, agar menerapkan transfer pricing
sesuai dengan standar dan ketetapan yang berlaku.
3) Bagi penegak hukum harus berani menyatakan dan menerapkan apabila
terdapat unsur pidana dalam suatu kasus Transfer Pricing
6
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pajak.go.id/content/article/menangkal-kecurangan-transfer-pricing
http://readinggate.blogspot.co.id/2017/01/kasus-hukum-pajak-pt-asian-agri.html
https://goodmaterialku.blogspot.co.id/2016/06/analisa-kasus-pajak-pt-asian-agri-group.html
https://putusan.mahkamahagung.go.id/putusan/32adb92ea1a4b706e7d4860604ff1754/
http://dueeg.blogspot.co.id/2009/11/transfer-pricing.html