Anda di halaman 1dari 3

A.

Keberagaman Masyarakat Mekah sebelum Islam Datang


Sebelum Islam datang, bangsa Arab telah menganut berbagai macam agama, adat istiadat, akhlak dan peraturan-
peraturan hidup. Ketika agama Islam datang, agama baru ini pun membawa pembaruan di bidang akhlak, hukum,
dan peraturan-peraturan tentang hidup. Dengan demikian, bertemulah agama Islam dengan agama-agama jahiliah
atau peraturan-peraturan Islam dengan peraturan-peraturan bangsa Arab sebelum Islam. Kemudian, kedua paham
dan kepercayaan itu saling berbenturan dan bertarung dalam waktu yang lama.
Faktor alam merupakan satu hal yang dapat mempengaruhi kehidupan beragama pada suatu bangsa. Hal itu dapat
dibuktikan oleh penyelidik-penyelidik ilmiah yang menunjukkan bahwa Jazirah Arab dahulu nya subur dan
rnakmur. Karena faktor alam itu pula boleh jadi rasa keagamaan telah timbul pada bangsa Arab semenjak lama.
Semangat keagamaan yang amat kuat pada bangsa Arab itulah yang menjadi dorongan mereka untuk melawan dan
memerangi agama Islam di saat Islam datang. Mereka memerangi agama Islam karena mereka amat kuat
berpegang dengan agama mereka yang lama yaitu kepercayaan yang telah mendarah daging pada jiwa mereka.
Andaikata mereka acuh tak acuh dengan agama, tentu mereka membiarkan agama Islam berkembang, tetapi
kenyataannya tidak demikian. Agama Islam mereka perangi mati-matian sampai mereka kalah.
Sampai saat ini pun bangsa Arab, baik dia seorang ulama atau tidak, terhadap agamanya mereka sangat
bersemangat. Agama itu disiarkan serta dibela dengan sekuat tenaganya. Semangat beragama mereka umumnya
bersifat kulitnya saja. Adapun ibadah dan praktik-praktik keagamaan Sering ditinggalkan oleh Arab Badui. Watak
mereka yang amat mencintai hidup bebas dari keterikatan menjadi sebab mereka ingin bebas dari aturan agama.
Mereka sudah lama merasa bosan dan kesal terhadap agamanya karena dianggap sebagai pengikat
kemerdekaannya sehingga selalu menyelewengkan agama mereka sendiri. Ada diantara mereka yang menyembah
pohon-pohon kayu. Ada yang menyembah bintang-bintang, batu-batuan, binatang-binatang, bahkan menyembah
raja-raja. Cara ini mereka lakukan karena mereka merasa sukar mempercayai Tuhan yang abstrak, sehingga
akhirnya mereka menjadikan sesuatu benda yang dianggapnya sebagai Tuhan bayangan.
Mengenai kepercayaan keagamaan, bangsa Arab merupakan salah satu dari bangsa-bangsa yang telah mendapat
petunjuk. Mereka dahulu telah mengikuti agama Nabi Ibrahim. Karena terputus dengan nabi sebagai juru penerang,
meraka lantas kembali lagi menyembah berhala.
Berhala-berhala mereka terbuat dari batu dan ditegakkan di Kakbah. Dengan demikian agama Nabi Ibrahim
bercampur aduk dengan kepercayaan keberhalaan. Kemudian keyakinan terhadap Nabi Ibrahim itu telah benar-
benar kalah dengan kepercayaan keberhalaan.
Ibnu Kalbi menyatakan bahwa yang menyebabkan bangsa Arab menyembah batu atau berhala adalah karena siapa
saja yang meninggalkan kota Mekah selalu membawa sebuah batu. Diambilnya dari batu-batu yang ada di tanah
haram Kakbah. Jika telah berbuat demikian, mereka telah merasa dirinya terhormat dan cinta terhadap kota Mekah.
Selanjutnya, di mana-mana mereka berhenti atau menetap, diletakkannya batu itu, dan mereka tawaf (mengelilingi)
batu itu, seolah-olah mereka telah mengelilingi Kakbah. Sesungguhnya mereka masih tetap memuliakan Kakbah
dan kota Mekah, serta masih mengerjakan haji dan umrah, tetapi mereka tetap saja menyembah apa yang mereka
sukai. Berhala-berhala yang ada di negeri mereka dahulunya adalah batu yang dibawa dari Kakbah ;(Mekah), yang
kemudian mereka muliakan. Mereka juga mendirikan rumah-rumah untuk smenempatkan batu berhalanya,
sementara itu Kakbah masih tetap mempunyai kedudukan l yang tinggi dan mulia. Di antara berhala-berhala itu
ada yang mereka pindahkan ke Kakbah, yang akhirnya Kakbah dipenuhi dengan berhala-berhala.Mereka tidak lupa
akan kedudukan I Kakbah yang mulia sehingga mereka tidak mau meletakkan batu-batu berhala itu di tempat yang
lain, kecuali dekat dengan Kakbah. Mereka juga tidak mau naik haji, kecuali hanya ke Mekah.
Nama-nama berhala yang mereka sembah antara lain Hubal yakni berhala yang terbuat dari batu akik berwarna
merah dan berbentuk manusia. Hubal, dewa mereka yang terbesar I diletakkan di Kakbah, kemudian Al
Lata,berhala yang paling tua, berhala Al Uzza, serta Manah. Mereka mengakui berhala tersebut sebagai Tuhan
mereka dan memujanya karena dianggapnya hebat. Merek menyembah berhala-berhala itu sebagai perantara
kepada Tuhan. Jadi padhakikatnya, bukanlah berhala-berhala itu yang mereka sembah, tetapi sesuatu yang hebat di
balik berhala-berhala itu. Untuk mendekatkan diri kepada dewaatau Tuhan-Tuhan itu, merek rela berkorban dengan
menyajikan binatang ternak.Bahkan pernah pada suatu ketika mereka mempersembahkan manusia sebagai
korbankepada dewa-dewa dan Tuhan mereka. Kepadal berhala-berhala itu, merekamengadukan nasibnya,
persoalan, atau problem hidupnya serta] meminta pendapatatau memohon restunya jika akan mengerjakan sesuatu
yang penting.
B. Kebudayaan Masyarakat Mekah sebelum Datang Islam
Negeri Yaman adalah tempat tumbuh kebudayaan yang amat penting yang pernah berkembang di Jazirah Arab
sebelum Islam datang. BangsaArab termasuk bangsa yang memilikij rasa seni yang tinggi. Salah satu buktinya
ialah bahwa seni bahasa Arab (syair) merupakan suatul seni yang paling indah yang amat dihargai dan dimuliakan
oleh bangsa tersebut. Mereka amat gemar berkumpul mengelilingi penyair-penyair untuk mendengarkan syair-
syairnya. Ada bebe-rapa pasar tempat penyair-penyair berkumpul yaitu pasar Ukaz, Majinnah,dan Zul Majaz. Di;
pasar-pasar itulah penyair-penyair memperdengarkan syairnya yang sudah disiapkan untuk itu.
Seorang penyair mempunyai kedudukan yang amat tinggi dalam masyarakat Arab. Bila pada suatu suku/kabilah
muncul seorang penyair, makaberdatanganlah utusan dari kabilahJ kabilah lain untuk mengucapkan selamatkepada
kabilah itu. Untuk itu, kabilah tersebul mengadakanperhelatan-perhelatan dan jamuan besar-besaran dengan
menyembelih binatarternak. Untuk upacara ini, wanita-wanita cantik dari kabilah tersebut keluaruntuk menari,
menyanyi, dan bermain menghibur para tamu. Upacara yang diadakanadalah untuk menghormati sang penyair.
Dengan demikian penyair dianggap mampu menegakkanmartabat suku atau kabilahnya. Salah satu dari pengaruh
syair pada bangsa Arabialah bahwa syair itu dapat meninggikan derajat orang yang tadinya hina, atausebaliknya,
dapat menghinakan orang yang tadinya mulia.
Bilamana penyair memuji orang yang tadinya hina, makadengan mendadak orang hina itu menjadi mulia, demikian
pula sebaliknya. Jikapenyair mencelal seseorang yang tadinya mulia, orang tersebut mendadak menjadiorang yang
hina. Sebagai contoh, ada seorang yang bernama Abdul Uzza ibnu Amir.Dia adalah seorang yang mulanya
hidupnya melarat. Putri-putrinya banyak, akantetapi tidak ada pemuda-pemuda yang mau memperistrikan mereka.
Kemudiandipuji-puji oleh Al Asya seorang penyair ulung. Syair yangl berisi pujian itutersiar ke mana-mana.
Dengari demikian, menjadi masyhurlah Abdul Uzza itu, danakhirnya kehidupannya menjadi baik, dan berebutlah
pemuda-pemuda meminangputri-putrinya.
Mereka mengadakan perlombaan bersyair dan syair-syairyang terbagus biasanya mereka gantungkan di dinding
Kakbah tidak jauh daripatung-patung pujaan mereka agar dinikmati banyak orang, Jika syairnya itutelah
digantungkan di dinding Kakbah, sudah pasti suku/kabilah tersebut naikpula martabat dan kemuliaannya. Dengan
demikian, potret seluruh kebudayaan bangsaArab telah tertuang dan tergambar di dalam karya syair-syair mereka.
C. Perekonomian Masyarakat Mekahsebelum Datang Islam
Bangsa Arab yang tinggal di bagian tepi Jazirah Arabtidak suka hidup mengembara, tetapi menetap karena di
wilayah ini terdapatkota-kota dan kerajaan. Dikarenakan tanahnya yang tandus dan jarang turunhujan, maka
perekonomian mereka umumnya bergerak di bidang perniagaan.Perniagaan mereka meliputi perniagaan di laut dan
di darat. Perniagaan di lautyaitu ke India, Tiongkok, dan Sumatra. Perniagaan di darat ialah di dalamJazirah Arab
sendiri. Tetapi setelah Yaman dijajah oleh bangsa Habsyi dankemudian oleh bangsa Persia, maka kaum-kaum
penjajah itu dapat menguasaiperniagaan di laut. Akan tetapi, perniagaan di dalam Jazirah Arab berpindah ketangan
penduduk Mekah karena kaum penjajah tidak dapat menguasaiperekonomian dalam Jazirah Arab. Adapun faktor
yang mendorong Mekah dapatmemegang fperanan dalam perniagaan ialah karena orang-orang Yaman
telahberpindah ke Mekah, sedang "mereka mempunyai pengalaman yang luas dalambidang perniagaan. Oleh
karena itu, kota Mekah dari hari ke hari bertambahmasyhur sesudah Kakbah didirikan. Jemaah-jemaah haji juga
berdatangan dari segenappenjuru Jazirah Arab tiap tahun. Keadaan tersebut menyebabkan Quraisy sangatdihormati
oleh bangsa Arab, apalagi penghargaan dan pelayanan Quraisy terhadapjemaah haji amat baik. Faktor lain ialah
karena letak kota Mekah yang posisinyadi tengah-tengah tanah Arab, yaitu di antara wilayah utara dan selatan.
Buminyayang kering Man tandus, juga pendorong dan memaksa penduduknya suka merantauuntuk berniaga
sebagai usaha yang utama dan sumber yang terpenting bagikehidupan mereka.
Dari San'a dan kota-kota pelabuhan di Oman dan Yaman,kafilah-kafilah bangsa Arab membawa minyak wangi,
kemenyan, kain sutra, baranglogam, kulit senjata, dan rempah-rempah. Barang-barang perniagaan ini ada
yangdihasilkan di Yaman dan ada juga dari kota pelabuhan India dan Tiongkok. Olehkafilah-kafilah itu, barang-
barang tersebut dibawa ke pasar-pasar di Syam.Minyak wangi amat diperlukan. Dengan demikian, perniagaan suku
Quraisy menjadigiat serta mendapat kemasyhuran dan kemajuan yang besar di dalam dan di siluarJazirah Arab.
Hal tersebut berbeda dengan bangsa Arab yang tinggal diJazirah Arab bagian tengah. Jazirah ini terdiri dari tanah
pegunungan yangsangat tandus karena wilayahnya yang sangat panas dan gersang. Wilayah initidak pernah
dimasuki oleh bangsa lain karena penduduknya juga sedikit sekali,yaitu terdiri dari kaum pengembara yang selalu
berpindah-pindah tempat,menuruti turunnya hujan, dan mencari padang-padang yang ditumbuhi rumput
tempatmenggembalakan binatang ternak. Penduduk bagian tengah Jazirah Arab ini disebutkaum Badui, yaitu
penduduk gurun (padang pasir). Binatang ternak yang mereka pelihara ialah unta danbiri-biri. Biri-biri ini adalah
salah satu dari modal hidup yang terpentingbagi mereka. Air susu biri-biri itu diminum, dagingnya untuk dimakan,
dan kulitserta bulunya mereka buat pakaian atau kemah.
Orang Arab yang bertempat tinggal di padang pasirmempunyai watak pemberani. Berani adalah sifat yang amat
menonjol pada mereka,Mereka selamanya membawa senjata dan sering sendirian di padang pasir. Tak ada
yangmelindunginya di waktu itu, kecuali hanyalah keberanian mereka sendiri. Olehkarena kehidupan di padang
pasir serba sulit, maka bangsa Arab tersebut selalumengganggu, menyerang dan merampas harta penduduk negeri
(penduduk Jazirah Arabbagian tepi yang sudah mapan ekonominya). Oleh karena itu, penduduk padangpasir
dipandang sebagai orang-orang biadab yang tak dapatj ditaklukkan olehpenduduk negeri. Mereka dahulu pernah
memegang peranan pentingj dalammelancarkan perniagaan dunia, yaitu sebelum Terusan Suez digali. Laut Mera
padawaktu itu belum dipakai untuk pelayaran dan karena banyak pulau, maka kai Badui(penduduk gurun pasir)
itulah yang bekerja memperhubungkan perniagaan antaraBenua Asia dan Benua Eropa dengan melalui Jazirah
Arab. Jalur-jalur perniagaantelahj mereka atur dengan rapi dan saksama.
AGAMA-AGAMA di JAZIRAH ARAB SEBELUMKEDATANGAN ISLAM
Diwilayah Arab, pada awal abad 6 M atau menjelang masuknya Islam, telahberkembang berbagai macam agama
dan kepercayaan. Menurut Sayyid Mahmud Syukrial-Alusi al-Baghdadi dalam kitab Bulugh al-'Arobi fi Ma'rifah
Ahwal al-Arobyang dinukil oleh Zaenal Arifin Abbas dala "Peri Kehidupan Muhammad",menyatakan bahwa
agama-agama yang pernah ada di Arab sebelum masuknya Islam,antara lain adalah, al-muwahhidun (yang
mengesakan Tuhan), penyembahberhala (watsani), Yahudi, Nasrani, Penyembah matahari dan bulan,Dahriyun
(atheis), Shabi'in (penyembah bintang), Zindiq, Majusi(penyembah api), penyembah malaikat dan jin, kelompok
yang mempercayai duaTuhan, yaitu Tuhan yang berbuat kebaikan dan Tuhan yang melakukan perbuatanjahat.
Untuk selanjutnya akan dijelaskan satu-persatu latar belakang sejarahkemunculan dan perkembangan agama-
agama tersebut di tanah Arab sebelumdatangnya Islam.
1.Al-Muwahhidun (mengesakan Tuhan).
JazirahArab bila yang dimaksud meliputi seluruh wilyah jazirah Arab termasukYaman dan sekitarnya, maka ajaran
tauhid sebelum Islam pernah masuk di sebagianwilayah tersebut melalui beberapa Nabi. selain Nabi Ibrahim dan
nabi Ismailtercatat ada tiga nabi dikisahkan dalam Al-Qur'an yang hidup di jazirah Arab: Nabi Hud as., Sholeh as.,
dan Nabi Syuaib. sedangkan Nabi Ibrahim as. danIsmail as. menjadi bagian sejarah yang terpenting karena Islam
sebagai agamatauhid terakhir, muncul di tempat yang dirintis keduanya (Mekah) dan juga dariketurunan Ismail as.
yaitu Nabi Muhammad saw. sebagai nabi pembawa risalahterakhir dilahirkan.
Sejarahmencatat bahwa penghuni Mekah pertama kali adalah Nabi Ismail as. bersamaibunya, Siti Hajar. Ka'bah
sebagai kiblat agama tauhid dunia jga dibangun olehmereka berdua. dan dari sosok Nabi Ismail inilah rasul terakhir
dan sebagianbesar suku-suku penting tanah Arab dilahirkan. Saat Islam lahir, Nabi Muhammadsaw. mengajak
orang-orang Arab waktu itu untuk kembali kepada agama nenekmoyang mereka Nabi Ibrahim.
KisahNabi Ibrahim dan Ismail di Mekah bermula ketika Siti Hajar, Istri keduaIbrahim, melahirkan Ismail di Khalil,
sebuah kota di sebelah timur BaitulMaqdis. Melihat keadaan ini, Sarah sebagai istri pertama merasa sangat
sedih.Bukan kehadiran Ismail yang membuat Sarah sedih, namun sebagaimana perasaanwanita pada umumnya
yang sudah bertahun-tahun mendampingi Ibrahim berjuang,tentunya mendambakan buah hati ditengah-tengah
keluarga. namun justru dariwanita lain, bukan dari rahim Sarah, bayi yang didamba-dambakan itu lahir.Kesedihan
yang mendalam inilah yang mendorong Sarah untuk meminta Nabi Ibrahimmembawa Hajar dan Ismail ke arah
selatan sehingga sampai pada suatu tempatkosong tak berpenghuni yang kering dan tandus.
Padamasa itu, Mekah belum berpenghuni. Tempat ini tidak menarik para kafilah daganguntuk menetap dan
membangun pemukiman karena tanahnya yang kering dan tandusserta jauh dari sumber air meskipun kadang-
kadang para pedagang dariselatan (Yaman) melewatinya. Namun, agak jauh disekitar Mekah, diperkirakantelah
hidup suku Amalika. Di tempat inilah, Nabi Ibrahim as. diperintahkanAllah meninggalkan dua orang yang
dicintainya. Ini adalah ujian yang harusdijalani Nabi Ibrahim. Dengan berat, Ibrahim meninggalkan Hajar dan
Ismail ditempat itu. Hanya doa dan kepsrahan Ibrahim yang membuatnya tabah dan tegar.Seperti Nabi-Nabi yang
lain, Ibrahim as. adalah hamba yang benar-benar yakinakan kekuasaan Allah. Dia yakin bahwa Allah akan menjaga
dua orang yangdisayanginya itu. Doa Nabi Ibrahim ini diabadikan dalam Al-Qur'an suratIbrahim.
NabiIbrahim dikenal sebagai bapaknya para Nabi-nabi setelahnya. dari jalur nasabnyabanyak lahir nabi-nabi,
bahkan dari perantara Nasabnya makhluk termulia lahir,sebagai penutup garis kenabian. Nabi Muhammad saw.
adalah Nabi terakhir yangmerupakan keturunan dari Nabi Ismail bin Ibrahim as.
2. Penyembah berhala (watsani)
Ajarantauhid hidup di Jazirah Arab Berabad-abad lamanya, kurang lebih 20 abad, sampaipada zaman pemerintahan
raja Zabur Dzil Akhthab di Persia. Ketika itu, Mekahdikuasai suku Khuza'ah.
Menurutcatatan para sejarawan, orang yang pertama kali menyembah berhala di Mekahadalah salah seorang
pemimpin suku Khuza'ah yang bernama 'Amr Ibn Luhai. 'Amrmeletakkan berhala besar yang bernama Hubal di
tengah Kakbah. Ia membawaberhala itu dari kota Balqa, Syam. Awalnya, 'Amr tertarik dengan
kebiasaanmasyarakat di sana. Mereka memuja patung-patung sehingga meminta sebuah patunguntuk dibawa ke
Mekah. Di samping Hubal, masih ada lagi patung berbentukmanusia yang dipuja masyarakat Arab, yaitu Isaf dan
Nailah. 'Amr mengajakpenduduk Mekah untuk menghormati, menyembah serta berdoa kepada berhala-berhalaitu.
Demikianawal mula penyimpangan ajaran tauhid Nabi Ibrahim di tanah Arab yang mulaitergeser dengan
munculnya paham keberhalaan. Paham ini terus tumbuh danberkembang sehingga hampir mayoritas penduduk
tanah Arab menjadi pemujaberhala. Bangsa Arab memuja patung-patung yang mereka anggap perantara
denganTuhan. Patung-patung yang disembah pada masa itu antara lain:
Wudda dipuja oleh Bani Kilab yang berada di Daumah al-Jandal.
Suwa disembah oleh Bani Hudzail.
Yaqus menjadi sembahan Bani Madhaj dan beberapa suku di Yaman.
Ya'uq dijadikan sembahan Bani Hamdan.
Nashr dipuja oleh Bani Dzil Kila di Hunain.
Latta disembah oelh Bani Tsaqif di Taif.
Uzza dijadikan sembahan Bani Quraisy, seluruh Bani Kinanah, dan sebagian Bani Sulaim.
Manath dipuja suku Aus, Khazraj, dan Ghassan.
Hubbal adalah patung terbesar yang dipuja oleh seluruh bangsa Arab.
Issaf dan nailah patung yang diletakkan di bukit Shofa dan Marwa.
SebelumIslam datang, paham keberhalaan telah mengakar kuat dan menjadi mayoritaskepercayaan masyarakat
Arab.
Masuknyaagama Yahudi di Yatsrib dan yaman, kemudian Kristen di Najran, tidak begitumemengaruhi keyakinan
masyarakat Arab terhadap berhala.

HusainHaikal dalam Hayatu Muhammad berpendapat bahwa kondisi alam, politik,sosial, dan pola pikir
masyarakat Arab menjadi penyebab paganisme (keberhalaan)tetap bertahan dan tumbuh berkembang.

Anda mungkin juga menyukai