Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas
Laporan Modul 3 ini, laporan ini disusun untuk membuat mahasiswa lebih memahami
secara rinci seluk-beluk praktikum beserta manfaatnya secara teoritis, tujuan lainnya
ialah agar mahasiswa mampu menganalisa secara keseluruhan tindakan dari proses
maupun konsep.
(PPC) merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh di studi Teknik Industri
Fakultas Teknik, Universitas Islam Jakarta. Laporan ini disusun sebagai pelengkap
praktikum yang telah dilaksanakan. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima
semangat.
4. Dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan praktikum
ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari
kami. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dan atau dapat
1
Akhir kata, kami berharap laporan ini dapat memberi banyak manfaat bagi
penyusun pada khususnya, dan juga berguna bagi orang lain atau pembaca pada
umumnya.
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................1
1.3. Tujuan.............................................................................................2
3
4.1.2. Peramalan Permintaan..............................................................11
BAB V PENUTUP...................................................................................18
5.1. Kesimpulan...................................................................................18
5.2. Saran.............................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................20
LAMPIRAN............................................................................................21
4
BAB I
PENDAHULUAN
mengidentifikasi kuantitas dari suatu barang dengan periode waktu tertentu, oleh sebab
itu perusahaan memerlukan penjadwalan produksi yang terencana dan tepat karena
suatu data peramalan, dengan adanya data peramalan maka resources yang terbatas
seperti bahan baku, tenaga kerja, hari kerja dan biaya akan dimaksimalkan
penggunaannya, dan hal ini membutuhkan suatu perencanaan jadwal induk produksi.
Jadwal Induk Produksi juga harus mengetahui secara akurat berapa banyak
inventori yang tersedia dan menentukan berapa banyak yang harus dipesan, rencana
produksi memberikan sekumpulan batasan kepada JIP. Jadwal Induk Produksi harus
daya lain dalam rencana produksi itu, data perencanaan yang berkaitan dengan aturan-
aturan tentang lot-sizing yang harus digunakan, stok pengaman (safety stock), dan waktu
tunggu (lead time) dari masing-masing item atau barang yang biasanya tersedia dalam
file induk dari barang atau item (item master file), dan informasi-informasi dari RCCP
1
Perencanaan agregat yang merupakan bagian dari jadwal induk produksi,
merupakan perencanaan yang dibuat untuk menentukan total permintaan dari seluruh
elemen produksi dengan menggunakan sumber daya yang ada sehingga mampu
penyusunan satuan menyeluruh yang logis untuk mengukur output, misalnya beberapa
liter cat dalam pabrik cat, berapa kotak dalam industri bir, berapa jam mesin dalam
industri mesin, berapa tempat tidur terpakai di rumah sakit, atau berapa lembar surat
dikantor pos.
produksi?
I.3. Tujuan
BAB II
LANDASAN TEORI
agregat. Perencanaan produksi ini merupakan alat komunikasi antara manajemen teras
2
(top management) dan manufaktur. Di samping itu juga, perencanaan produksi
merupakan pegangan untuk merancang jadwal induk produksi. Beberapa fungsi lain
penyesuaian.
5. Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target produksi dan
rencana strategis.
6. Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan Jadwal Induk Produksi.
permintaan.
3
Perencanaan produksi dinyatakan dalam kelompok produk atau famili (agregat).
Satuan unit yang dipakai bervariasi dari satu pabrik ke pabrik lain. Hal ini bergantung
dari jenis produk seperti: ton, liter, kubik, jam mesin atau jam orang. Jika satuan menit
sudah ditetapkan maka faktor konversi harus ditetapkan sebagai alat komunikasi dengan
manufaktur melibatkan seluruh aktivitas mulai dari pemasukan bahan mentah sampai
Keterpaduan semua hal ini sering disebut dengan MRP II (Manufacturing Resource
4
Aktivitas-aktivitas dalam perencanaan produksi meliputi perencanaan proses,
pengendalian aktivitas produksi (shop floor). Dalam penjabaran lebih lanjut, maka
perencanaan manufaktur diuraikan menjadi proses apa saja yang harus dikerjakan, siapa
menetapkan terlebih dahulu jumlah barang yang akan di buat dalam kegiatan produksi
dan kemudian menentukan sumber daya yang akan digunakan untuk mencapai produksi
yang sesuai permintaan pasar. (pardede, Pontas M. Manajemen produksi dan operasi,
adalah Pengembangan unit total yang logis untuk mengukur keluaran.(buffa. Elwoods
dan Karin rakesh k manajemen produksi dan operasi modern, Hal 260)
agregasi adalah :
Unsur-unsur penentu daya kerja yang dapat di ubah atau disesuaikan terhadap
5
Pilihan menyangkut produksi agregasi, tenaga kerja, dan tingkat kesediaan
1. Biaya Gaji
2. Biaya lembur, gilir kerja kedua, dan sub-kontrak
3. Biaya merekrut dan memberhentikan pekerja
4. Biaya kelebihan sediaan dan tunggakan pesanan
5. Biaya perubahan tingkat produksi
berbagai jenis biaya yang berkaitan di mana hal yang terpenting di antaranya ialah :
6
BAB III
DATA DAN PENGAMATAN
pengendalian produksi.
Data Produksi yaitu perencanaan produksi yang akan dibuat, dimulai dari
periode 1 sampai dengan akhir periode, dengan sisa inventori dan perubahan inventori =
0. Berdasarkan pengamatan terhadap data yang ada, didapat sebuah gambaran bahwa
data selama kurun waktu 12 bulan total perencanaan produksi sebesar 1841,332 dengan
faktor konversi agregatnya yaitu: 1 toy train adalah 40 cm 3 bahan baku, 1 toy car adalah
7
Bulan PP Bulan PP Faktor Konversi
Januari 131.4119 Juli 155.4473
Februar
i 135.4178 Agustus 159.4532 1 Toy Train = 0.0040 m3
Maret 139.4237 September 163.4591 1 Toy Car = 0.0012 m3
April 143.4296 Oktober 167.465 1 Robot = 0.0075 m3
Mei 147.4355 Nopember 171.4709
Juni 151.4414 Desember 175.4768
dengan faktor konversi, yaitu: 1 toy train adalah 0,1250 m 3 bahan baku, 1 toy car adalah
8
9
BAB IV
PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
terlebih dahulu. Setelah itu, baru diadakan penganalisaan yang berkelanjutan mengenai
Production Planning (MPS), transportation land dan jadwal produksi harian. Untuk itu
Production planning adalah proses yang terjadi dalam bisnis manufaktur atau
lainnya yang memastikan bahwa bahan baku yang cukup, staf dan keperluan lainnya
yang diperlukan diperoleh dan siap untuk membuat suatu produk jadi, sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan. Pada dasarnya fungsi dasar yang harus dipenuhi oleh
10
4. Membuat jadwal produksi penugasan, pembebanan mesin dan tenaga kerja
akan datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan
lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Pada
dasarnya peramalan permintaan dilakukan berdasarkan salah satu dari tiga jenis
informasi.
Jumlah produksi adalah jumlah output yang dapat diproduksi atau dihasilkan
dalam satuan waktu tertentu. Jumlah produksi tersebut dapat ditentukan berdasarkan
kapasitas sumber daya yang dimiliki antara lain: kapasitas mesin, kapasitas tenaga kerja,
kapasitas bahan baku, kapasitas modal. Jumlah produksi juga berkaitan erat dengan
skedul atau jadwal produksi yang tertuang dalam jadwal produksi induk (master
production schedule), karena jadwal produksi induk mencerminkan apa dan berapa yang
produksi, tingkat penggunaan tenaga kerja, tingkat persediaan, lembur, kerja sama atau
variabel lain permintaan yang dapat dikendalikan. Di dalamnya hanya terdapat bulan
11
hasil peramalan, reguler time days, reguler time product, jumlah produksi, ongkos
Master Production Planning (MPS) adalah schedule produksi jadi untuk periode
Jumlah shift = 2
Jumlah jamkerja/shift = 8
Jumlah hari kerja efektif/bulan = 20
Jumlah mesin = 4
Rata-rata peramalan demand family (D) : 4795,13594
Kapasitas Total = 76800
Kapasitas total (menit) = S Shift x S jam kerja/shift x S hari kerja efektif/bulan x S
mesin x 60
PROSES DISAGREGASI:
12
Kapasitas
Family Item Pi (%) Wsi Di = D x Pi Di x Wsi Lead Time
Item Satuan
Maina
Toy Train 12,9% 71,5% 74031,0% 52917,4% 990720,0% 1386010,1% 0,05341304
n Kayu
1489920,0
Toy Car 19,4% 100,0% 111333,5% 111333,5% 1489920,0% 0,07472446
%
4625,50355 6190080,0
Robot 80,6% 1 462550,4% 61900,8 0,07472446
8 %
Hasil
Deman Deman Demand
Agregat P. Demand Demand
Periode d T.T d T.T T.C Demand Robot
(unit T.C Robot
(unit (unit (unit (unit b.baku)
bahan (unit item) (unit item)
b.baku) item) b.baku)
baku)
1 4387 566 141484 851 709246 3536 471466
2 4596 593 148218 892 743003 3704 493906
3 4815 621 155272 934 778368 3881 517414
4 5044 651 162663 978 815415 4065 542041
5 5284 682 170405 1025 854226 4259 567840
6 5535 714 178516 1074 894885 4462 594868
7 5799 748 187012 1125 937478 4674 623181
8 6075 784 195914 1179 982099 4896 652843
9 6364 821 205238 1235 1028844 5129 683916
10 6667 860 215007 1293 1077813 5374 716468
11 6984 901 225241 1355 1129113 5629 750569
12 7317 944 235961 1419 1182855 5897 786294
penting yang perlu diketahui sebelum menggunakan tabel transportation land tersebut,
yaitu:
1. Hitung terlebih dahulu total permintaan seluruh produk selama horison perencanaan.
2. Hitung terlebih dahulu kapasitas yang tersedia uantuk tiap pilihan produksi.
13
Jadwal produksi harian berisi tentang jadwal-jadwal yang dilakukan setiap hari
memperoleh data-data lain yang diperlukan, maka kita dapat menganalisa data yang
permintaan produk masa lalu.Adapun maksud dari production planning yang utama
permintaan.
Analisa yang tepat yang harus diberikan terhadap production planning yaitu
membutuhkan bahan baku dikarenakan kesulitan yang dihasilkan oleh bulan Januari
sebesar 93.406232, dibandingkan dengan bulan-bulan yang lainnya, hal ini berdampak
pada besarnya nilai producton planning yang dicatat dalam bagian tersebut, jadi dirasa
14
Di dalam peramalan permintaan, permintaan produk atau jasa jarang konstan
selama beberapa bulan. Syarat mutlak penyusunan jadwal induk produksi ialah
ketersediaan peramalan.
Misalnya pada contoh hasil data praktikum peramalan permintaan yang kita
dapatkan, jumlah total bulan-bulan yang didapat mulai dari bulan Januari sampai
permintaan tidak hanya pada bulan-bulan tertentu saja, jadi harus keseluruhan tingkat
produk dalam satu lintas produk. Jika peramalan itu sudah akurat maka ramalan
permintaan tersebut dianggap sudah pasti selama periode perencanaan itu. Sesuai
dengan metode yang dipakai dari parameter peramalan, yaitu metode linier maka
pada formulasi tersebut, di mana x merupakan periode yang ditentukan. Contoh, data
Y =4,0059 x + 47,288
Y =4,0059(1)+ 47,288=51,2939=52
Dari hasil data pengamatan yang kami peroleh, analisa yang kami lakukan yaitu
pada bulan Januari jumlah permintaan sebesar 4107 unit/bulan lebih sedikit
dibandingkan dengan jumlah permintaan pada bulan Desember yaitu sebesar 5484
unit/bulan, hal ini dikarenakan oleh reguler time days, reguler time product dan
overtime product dan juga karena perbedaan material yang dibutuhkan oleh setiap
produk.
15
IV.2.4. Metode Tabel
Dari hasil penelitian metode tabel yang kami dapatkan, hasil peramalan dan
jumlah produksi yang dimulai pada bulan Januari sampai bulan Desember makin lama
makin bertambah ongkos produksinya, yaitu misalkan pada hasil data penelitian kami,
pada bulan Januari ongkos reguler time produksi sebesar 9462956,8 dan ongkos
overtime sebesar 379766,3 dengan ongkos total 9842723,1 sedangkan pada bulan
Desember ongkos reguler time produksi sebesar 12635629,6 dan ongkos overtime
sebesar 506673,2 dengan ongkos total 13142302,78 semuanya ini tergantung pada
faktor permintaan dan material yang dibutuhkan dari setiap produk. Untuk lebih
Pada data MPS dari hasil penelitian kami, rata-rata peramalan permintaan
family sebesar 4795,1359 dengan kapasitas total 76800, dengan hasil tersebut maka
diperoleh proses disagregasi pada family mainan kayu tersebut. Pada periode pertama
hasil agregat produk diperoleh 4107 unit bahan baku dengan bobot permintaan 3310
unit bahan baku dan bobot permintaan 441325 unit item, sedangkan untuk periode
selanjutnya bobot permintaan makin bertambah yaitu pada periode keduabelas bobot
dikarenakan banyaknya permintaan dari bahan baku dan material produk itu sendiri.
Kapasitas Total= shift jam kerja/ shift hari kerja efektif /bulan mesin 60
16
Pada transportation land terdapat sumber produksi yaitu jam normal, jam
lembur, dan subkontrak dan juga terdapat biaya regular time, biaya overtime, kapasitas
tidak terpakai, kapasitas tersedia dan ongkos total. Dalam data penelitian kami, kami
dapat menganalisanya yaitu setiap periode baik periode 1 sampai periode 12 masing-
total yang berbeda pula, hal ini disebabkan karena kebutuhan dari bahan baku produksi
permintaan itu sendiri. Untuk biaya regular time dan biaya overtime juga mendapatkan
ongkos total yang berbeda pula. Setiap bulan awal atau bulan Januari sampai dengan
bulan akhir atau Desember akan terjadi kenaikan overtime. Misalkan pada bulan
Januari, hasil peramalan sebesar 4107 dan terjadinya overtime product sebesar 0
dibandingkan dengan bulan Desember, hasil peramalan sebesar 5484 dan terjadinya
Pada penjadwalan produksi harian, pada hasil penelitian data yang kami peroleh
rata-rata setiap bulannya itu ongkos/perharinya sama, maksudnya setiap tanggal satu
sampai tanggal seterusnya baik regular time produk, ongkos material, regular time cost
serta ongkos perhari mempunyai kesamaan ongkos setiap harinya. Menurut analisa
kami, untuk setiap hari dalam sebulan tidak ada perubahan didalam penjadwalan
17
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1. Kesimpulan
yang telah dikumpulkan sebagai agregasi dan disagregasi bertujuan untuk memberi
makna pada suatu set data untuk maksud analisis termasuk untuk penyusunan indeks,
penyusunan klasifikasi dari berbagai variabel yang berbeda, model pengembangan atau
revisi, klasifikasi yang terkait menyajikan data statistik dengan lebih lengkap, membuat
perbandingan dan mengkomunikasikan informasi antara data pada tingkat yang lain.
V.2. Saran
18
Tidak ada saran tambahan yang sepesial di sini, namun sebagai bagian dari
kesimpulan maka penulis memberikan rangkuman saran yang ada dalam makalah,
MPS, sebaiknya setiap produk yang masuk dalam rencana produksi dibuat
agregasi harga untuk dapat menganalisa biaya, ataupun agregasi bahan baku
19
DAFTAR PUSAKA
A.H. Nasution. (1999). Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Gama Widya : Jakarta.
Mulki, Tim Modul. (2016). Perencanaan dan Pengendalian Produksi. UID : Jakarta
20