Anda di halaman 1dari 5

2.

1 Kompres Hangat
2.1.1 Pengertian Kompres Hangat
Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat kepada pasien

dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat

pada bagian tubuh yang memerlukan (Depkes RI. 2010).


Kompres hangat adalah sepotong balutan kasa yang di

lembabkan dengan cairan hangat yang telah di programkan (Potter

& Perry 2010).


Kompres hangat dapat dilakukan dengan menempelkan

kantong karet yang diisi air hangat atau handuk yang telah direndam

di dalam air hangat, ke bagian tubuh yang nyeri. Sebaiknya diikuti

dengan latihan pergerakan atau pemijatan.Dampak fisiologis dari

kompres hangat adalah merelaksasikan, membuat otot tubuh lebih

rileks, menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri, dan

memperlancar aliran darah (Kompas, 2009).


Air hangat (46,5-51,5oC) memiliki dampak fisiologis bagi

tubuh, yaitu memberikan rasa rileks, mempengaruhi oksigenisasi

jaringan sehingga dapat mencegah kekakuan otot,

memvasodilatasikan dan memperlancar aliran darah, sehingga dapat

menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri.

2.1.2 Jenis-Jenis Kompres Hangat


Adapun Jenis-Jenis Kompres Hangat Antara Lain:
1. Kompres Hangat Kering
Yakni dengan menggunakan pasir yang telah dipanasi sinar

matahari guna mengobati nyeri-nyeri rematik pada


persendian.Selain itu, terapi ini juga dapat mengurangi berat

badan dan menghilangkan kelebihan berat badan.


2. Kompres Hangat Lembab
Dewasa ini, kompres jenis ini digunakan dengan sarana

atau mediasi sebuah alat yang dikenal dengan nama

hidrokolaktor. yakni alat elektrik yang diisi air, digunakan untuk

memanaskannya hingga mencapai suhu tertentu.Di dalam alat

ini dicelupkan beberapa alat kompres dengan bobot bervariasi

yang cocok untuk menutupi seluruh bagian tubuh. Terapis

mengeluaran kompres-kompres ini dengan menggunakan

penjepit khusus, lalu melipatnya dengan handuk dan

meletakkannya di atas tubuh pasien agar kompres tersebut

berfungsi menghilangkan penyusutan otot dan membuatnya

lentur kembali. Selain itu juga untuk membatasi atau mencegah

nyeri dan memulihkan sirkulasi darah.

3. Kompres Bahan Wol Hangat


Yakni dengan memanaskan bahan wol di atas uap kemudian

diperas. Kompres macam ini memiliki kelebihan dengan

kepanasannya yang tinggi dan tidak akan mencederai atau

berbahaya bagi kulit. Kompres ini terdiri dari kompres dalam

yang ditutup dengan tutup plastik tahan air, Juga memiliki

bungkus luar terbuat dari bahan wol untuk mencegah atau

membatasi masuknya hawa panas.Kompres ini digunakan untuk


menghilangkan nyeri-nyeri dan penyusutan otot-otot. Kompres

ini juga dapat digunakan 3-4 kali selama 10-15 menit.


4. Kompres Gelatine (Jelly)
Kompres model ini memiliki keistimewaan yang mampu

menjaga panas atau dingin untuk beberapa lama. Kelebihan

kompres ini terletak pada fleksibelitas bentuknya yang dapat

dicocokkan dengan anggota tubuh sehingga mampu

menghasilkan suhu yang diharapkan dan sanggup menggapai

seluruh bagian tubuh. Proses pendinginan kompres ini

dihasilkan melalui alat khusus (hidrokolaktor) yang

memungkinkan suhu panas untuk diatur. Kompres gelatine ini

memiliki pengaruh dan cara penggunaan yang sama dengan

kompres dingin (Mahmud, 2007).


Ketika memberikan kompres hangat pada klien, harus tetap

diperhatikan suhu dari kompres itu sendiri untuk keefektifan

kompres dalam mengurangi nyeri dan menghindari cedera pada

kulit akibat suhu yang terlalu panas (Potter & Perry, 2010).
Adapun cara pemberian kompres hangat pada klien untuk

mengatasi nyeri adalah sebagai berikut:


a. Persiapan Alat dan Bahan :
1) Botol atau kain yang dapat menyerap air
2) Air hangat dengan suhu 46-51,5oC
3) Thermometer
b. Tahap Kerja :
1) Cuci tangan.
2) Jelaskan pada klien mengenai prosedur yang akan

dilakukan.
3) Ukur suhu air dengan menggunakan thermometer.
4) Isi botol dengan air hangat, kemudian dikeringkan dan

bungkus / lapisi botol dengan kain.


5) Bila menggunakan kain, masukkan kain pada air hangat,

lalu diperas.
6) Tempatkan botol berisi air hangat atau kain yang sudah

diperas pada daerah yang akan dikompres.


7) Angkat botol atau kain tersebut setelah 10-15 menit, dan

lakukan kompres ulang jika nyeri belum teratasi.


8) Kaji perubahan yang terjadi selama kompres dilakukan.
9) Cuci tangan (Uliyah & Hidayat, 2008).
c. Penggunaan Kompres Hangat
1) Penanganan demam bukanlah dengan dikompres air

dingin seperti yang biasa dilakukan dahulu kala karena

orang demam jika dikompres dingin akan lebih demam

lagi saat kompres dihentikan. Karena pada saat dikompres

dingin, pusat pengatur suhu menerima sinyal bahwa suhu

tubuh sedang dingin maka tubuh harus segera

dihangatkan. Jadi justru akan bertentangan dengan hasil

yang diharapkan. Lain halnya bila dilakukan kompres

hangat. Pusat suhu akan menerima informasi bahwa suhu

tubuh sedang hangat, maka suhu tubuh harus segera

diturunkan. Inilah pengaruh yang diharapkan. Ketika

demam kita memang merasa kedinginan meskipun tubuh

kita sebenarnya panas. Kompres hangat membantu

mengurangi rasa dingin dan menjadikan tubuh terasa

lebih nyaman.
2) Untuk cedera lama/kondisi kronis, yang mana bisa

membantu membuat rileks, mengurangi tekanan pada

jaringan serta merangsang aliran darah ke daerah.


3) Untuk pengobatan nyeri dan merelaksasi otot-otot yang

tegang tetapi tidak boleh digunakan untuk yang cedera

akut atau ketika masih ada bengkak, karena panas dapat

memperparah bengkak yang sudah ada.

Anda mungkin juga menyukai